Ni Made Tasyarani, Nadila Salsadila Hidayat, Zahra Salsabila Rosmaitsa, Lutfiana Purwatiningsih, Muhammad Fahmi Alfachri, Desti Mutiara Putri, Eneng Nunuz Rohmatullayaly
{"title":"Pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terhadap inisiasi pembukaan jalur tracking di Desa Komodo, Nusa Tenggara Timur","authors":"Ni Made Tasyarani, Nadila Salsadila Hidayat, Zahra Salsabila Rosmaitsa, Lutfiana Purwatiningsih, Muhammad Fahmi Alfachri, Desti Mutiara Putri, Eneng Nunuz Rohmatullayaly","doi":"10.36813/jplb.7.3.215-232","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Komodo di Pulau Komodo merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo yang dihuni oleh masyarakat Ata Modo. Pengembangan Desa Komodo menjadi desa wisata oleh pemerintah direspons positif oleh masyarakat setempat dengan berbagai macam cara, di antaranya dengan membuka jasa homestay, taxi perahu, naturalist guide, dan toko cinderamata, termasuk juga menginisiasi pembukaan jalur tracking di desa tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terhadap rencana pembukaan jalur tracking tersebut. Penelitian menggunakan metode wawancara semi-terstruktur dengan instrumen yang telah disiapkan berupa kuesioner. Responden penelitian adalah masyarakat Desa Komodo sebanyak 81 KK dari 5 dusun. Masyarakat Desa Komodo sebagian besar telah mengetahui tentang keberadaan jalur tracking (85%) dan menyetujui dibukanya jalur tersebut, yaitu 46% (sangat setuju) dan 44% (setuju). Secara umum, masyarakat beranggapan akan memperoleh manfaat baik secara ekonomi maupun sosial budaya dengan dibukanya jalur tracking tersebut secara resmi. Namun, untuk tetap melindungi keanekaragaman hayati yang ada di Pulau Komodo serta membangun ekowisata yang berkelanjutan, perlu dilakukan pengkajian dan penetapan regulasi untuk kegiatan wisata di jalur tracking tersebut dengan melibatkan masyarakat.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":" 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36813/jplb.7.3.215-232","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Desa Komodo di Pulau Komodo merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Komodo yang dihuni oleh masyarakat Ata Modo. Pengembangan Desa Komodo menjadi desa wisata oleh pemerintah direspons positif oleh masyarakat setempat dengan berbagai macam cara, di antaranya dengan membuka jasa homestay, taxi perahu, naturalist guide, dan toko cinderamata, termasuk juga menginisiasi pembukaan jalur tracking di desa tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terhadap rencana pembukaan jalur tracking tersebut. Penelitian menggunakan metode wawancara semi-terstruktur dengan instrumen yang telah disiapkan berupa kuesioner. Responden penelitian adalah masyarakat Desa Komodo sebanyak 81 KK dari 5 dusun. Masyarakat Desa Komodo sebagian besar telah mengetahui tentang keberadaan jalur tracking (85%) dan menyetujui dibukanya jalur tersebut, yaitu 46% (sangat setuju) dan 44% (setuju). Secara umum, masyarakat beranggapan akan memperoleh manfaat baik secara ekonomi maupun sosial budaya dengan dibukanya jalur tracking tersebut secara resmi. Namun, untuk tetap melindungi keanekaragaman hayati yang ada di Pulau Komodo serta membangun ekowisata yang berkelanjutan, perlu dilakukan pengkajian dan penetapan regulasi untuk kegiatan wisata di jalur tracking tersebut dengan melibatkan masyarakat.