Perkecambahan Biji Anggrek Grammatophyllum stapeliiflorum Pada Media MS dengan Penambahan BAP Secara In Vitro

Iga Permata Hany, Zozy Aneloi Noli, Suwirmen Suwirmen
{"title":"Perkecambahan Biji Anggrek Grammatophyllum stapeliiflorum Pada Media MS dengan Penambahan BAP Secara In Vitro","authors":"Iga Permata Hany, Zozy Aneloi Noli, Suwirmen Suwirmen","doi":"10.15408/kauniyah.v17i1.27624","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakGrammatophyllum stapeliiflorum merupakan jenis anggrek epifit dengan pertumbuhan vegetatif dan generatif yang relatif lambat. Anggrek ini termasuk ke dalam kelompok CITES Apendiks II. Kultur in vitro merupakan usaha perbanyakan paling efektif untuk tanaman anggrek. Penggunaan media kultur dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat akan meningkatkan keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi media MS dan penambahan BAP terbaik terhadap perkecambahan anggrek G. stapeliiflorum secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan berupa variasi konsentrasi media MS dan BAP, yaitu: MS penuh; MS ½ hara makro; MS ¼ hara makro; MS penuh + 1 ppm BAP; MS ½ hara makro + 1 ppm BAP; dan MS ¼ hara makro + 1 ppm BAP. Parameter yang diamati pada penelitian ini, yaitu waktu muncul protokorm dan persentase tahap perkecambahan biji. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP mampu mempercepat waktu muncul protokorm. Konsentrasi media MS ¼ hara makro + 1 ppm BAP merupakan konsentrasi terbaik untuk perkecambahan biji anggrek tahap 0 hingga tahap 3, sedangkan konsentrasi media MS ¼ hara makro merupakan konsentrasi terbaik untuk mencapai tahap 4 perkecambahan biji anggrek G. stapeliiflorum secara in vitro.AbstractGrammatophyllum stapeliiflorum is a type of epiphytic orchid with relatively slow vegetative and generative growth. This orchid is included in the CITES Appendix II group. In vitro culture is the most effective propagation method for orchid plants. The use of appropriate culture media and growth regulators will increase the success of orchid seed germination in vitro. This study aims to determine the effect of the best concentration of MS media and the addition of BAP on the germination of G. stapeliiflorum orchids in vitro. This study used a completely randomized design with 6 treatments and 4 replications. The treatments consisted of varying concentrations of MS and BAP media, namely: full MS; MS ½ macro nutrients; MS ¼ macro nutrients; full MS + 1 ppm BAP; MS ½ macro nutrients + 1 ppm BAP; and MS ¼ macro nutrients + 1 ppm BAP. The parameters observed in this study were the time when the protocorm appeared and the percentage of seed germination stages. Data were analyzed using the ANOVA test and the Duncan New Multiple Range Test with a level of 5%. The results of the study showed that administration of BAP was able to speed up the time when protocorm appeared. MS media concentration ¼ macro nutrients + 1 ppm BAP is the best concentration for stage 0 to stage 3 orchid seed germination, while MS media concentration ¼ macro nutrients is the best concentration for achieving stage 4 germination of G. stapeliiflorum orchid seeds in vitro.","PeriodicalId":505278,"journal":{"name":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Kauniyah: Jurnal Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/kauniyah.v17i1.27624","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

AbstrakGrammatophyllum stapeliiflorum merupakan jenis anggrek epifit dengan pertumbuhan vegetatif dan generatif yang relatif lambat. Anggrek ini termasuk ke dalam kelompok CITES Apendiks II. Kultur in vitro merupakan usaha perbanyakan paling efektif untuk tanaman anggrek. Penggunaan media kultur dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat akan meningkatkan keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi media MS dan penambahan BAP terbaik terhadap perkecambahan anggrek G. stapeliiflorum secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan berupa variasi konsentrasi media MS dan BAP, yaitu: MS penuh; MS ½ hara makro; MS ¼ hara makro; MS penuh + 1 ppm BAP; MS ½ hara makro + 1 ppm BAP; dan MS ¼ hara makro + 1 ppm BAP. Parameter yang diamati pada penelitian ini, yaitu waktu muncul protokorm dan persentase tahap perkecambahan biji. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan New Multiple Range Test dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP mampu mempercepat waktu muncul protokorm. Konsentrasi media MS ¼ hara makro + 1 ppm BAP merupakan konsentrasi terbaik untuk perkecambahan biji anggrek tahap 0 hingga tahap 3, sedangkan konsentrasi media MS ¼ hara makro merupakan konsentrasi terbaik untuk mencapai tahap 4 perkecambahan biji anggrek G. stapeliiflorum secara in vitro.AbstractGrammatophyllum stapeliiflorum is a type of epiphytic orchid with relatively slow vegetative and generative growth. This orchid is included in the CITES Appendix II group. In vitro culture is the most effective propagation method for orchid plants. The use of appropriate culture media and growth regulators will increase the success of orchid seed germination in vitro. This study aims to determine the effect of the best concentration of MS media and the addition of BAP on the germination of G. stapeliiflorum orchids in vitro. This study used a completely randomized design with 6 treatments and 4 replications. The treatments consisted of varying concentrations of MS and BAP media, namely: full MS; MS ½ macro nutrients; MS ¼ macro nutrients; full MS + 1 ppm BAP; MS ½ macro nutrients + 1 ppm BAP; and MS ¼ macro nutrients + 1 ppm BAP. The parameters observed in this study were the time when the protocorm appeared and the percentage of seed germination stages. Data were analyzed using the ANOVA test and the Duncan New Multiple Range Test with a level of 5%. The results of the study showed that administration of BAP was able to speed up the time when protocorm appeared. MS media concentration ¼ macro nutrients + 1 ppm BAP is the best concentration for stage 0 to stage 3 orchid seed germination, while MS media concentration ¼ macro nutrients is the best concentration for achieving stage 4 germination of G. stapeliiflorum orchid seeds in vitro.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
兰花种子在添加 BAP 的 MS 培养基上的体外发芽率
AbstrakGrammatophyllum stapeliiflorum merupakan jenis anggrek epifit dengan pertumbuhan vegetatif and generatif yang relatif lambat.它是濒危野生动植物种国际贸易公约(CITES)二级保护物种。体外栽培是一种非常适合野生动物的方法。体外培养基和 ZPT(Zeng Pengatur Tumbuh)可以在体外环境中培养蚂蚁。该项目旨在为体外培植的 G. stapeliiflorum 提供 MS 培养基和 BAP 培植剂。其中的 Penelitian 产生了 6 个变异株和 4 个变种。每种介质都有不同的培养基 MS 和 BAP,包括:MS penuh;MS ½ hara makro;MS ¼ hara makro;MS penuh + 1 ppm BAP;MS ½ hara makro + 1 ppm BAP;MS ¼ hara makro + 1 ppm BAP。在笔者的研究中,这些参数都包含了生物量和持久性。数据采用方差分析和邓肯新多重范围检验,误差率为 5%。研究结果表明,BAP 能让人从原型中感知时间的流逝。MS ¼ α-硼酸培养基 + 1 ppm BAP 培养基可用于第 0 至第 3 期的茎叶生长,而 MS ¼ α-硼酸培养基可用于第 4 期的茎叶生长。AbstractGrammatophyllum stapeliiflorum is a type of epiphytic orchid with relatively slow vegetative and generative growth.这种兰花被列入《濒危野生动植物种国际贸易公约》附录 II。体外培养是兰科植物最有效的繁殖方法。使用适当的培养基和生长调节剂可提高兰花种子体外发芽的成功率。本研究旨在确定 MS 培养基的最佳浓度和 BAP 的添加量对 G. stapeliiflorum 兰花体外发芽的影响。本研究采用完全随机设计,共设 6 个处理和 4 次重复。处理包括不同浓度的 MS 和 BAP 培养基,即:全 MS;MS ½ 大营养素;MS ¼ 大营养素;全 MS + 1 ppm BAP;MS ½ 大营养素 + 1 ppm BAP;以及 MS ¼ 大营养素 + 1 ppm BAP。本研究观察的参数是原球茎出现的时间和种子萌发阶段的百分比。数据分析采用方差分析和邓肯新多范围检验(5%)。研究结果表明,施用 BAP 能加快原球茎出现的时间。MS 培养基浓度 ¼ 大营养素 + 1 ppm BAP 是兰花种子 0 期至 3 期萌发的最佳浓度,而 MS 培养基浓度 ¼ 大营养素则是实现 G. stapeliiflorum 兰花种子离体 4 期萌发的最佳浓度。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Utilization of Lichen As Biomonitoring NO2 Gas Emission in The City of Palembang Pengaruh Fucoidan Terhadap Struktur Hepar Ikan Zebra (Danio rerio, Hamilton 1822) yang Diberi Parasetamol Dosis Tinggi Morphological Characteristics of Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Smith) in Several Regions in Aceh Province, Sumatra Identifikasi DNA Ikan Sapu-sapu (Pterygoplichthys sp.) Pada Siomai dengan DNA Barcoding Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Rotan Manau (Calamus manan Miq.) Terhadap Salmonella typhi dan Candida albicans
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1