{"title":"IDENTIFIKASI KETERKAITAN KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK","authors":"M. Reza, Shintia Sasmitasari, A. Nurul","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7940","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manusia secara alami memiliki kebutuhan baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sehingga menghasilkan berbagai kegiatan yang mencerminkan aktivitas baik social maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktivitas sosial dan ekonomi tersebut akan menimbulkan pergerakan. Desa Sekarpuro yang merupakan wilayah peri urban di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa Sekarpuro menjadi salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dan berdasarkan penelitian terdahulu menjadi wilayah dengan tingkat peri urban yang tertinggi. Desa Sekarpuro merupakan desa yang memiliki pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pakis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk pada Desa Sekarpuro tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data teknik primer meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik sekunder dengan memohon data pada instansi terkait. Metode analisa yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif untuk mengetahui ketersediaan fasilitas dan pola pergerakan, analisa korelasi untuk mengetahui keterkaitan Antara ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk. Pola pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekarpuro didominasi pergerakan eksternal yaitu pergerakan keluar Desa Sekarpuro itu sendiri. Dominasi mayoritas penggunaan fasilitas di Kota Malang sebanyak 66%. Ketersediaan fasilitas memiliki keterkaitan kuat dengan pola pergerakan dengan nilai korelasi sebanyak 0,623. Dalam melakukan pergerakan untuk mencapai kebutuhan fasilitasnya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"34 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding SEMSINA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7940","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Manusia secara alami memiliki kebutuhan baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok sehingga menghasilkan berbagai kegiatan yang mencerminkan aktivitas baik social maupun ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktivitas sosial dan ekonomi tersebut akan menimbulkan pergerakan. Desa Sekarpuro yang merupakan wilayah peri urban di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa Sekarpuro menjadi salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dan berdasarkan penelitian terdahulu menjadi wilayah dengan tingkat peri urban yang tertinggi. Desa Sekarpuro merupakan desa yang memiliki pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Pakis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk pada Desa Sekarpuro tersebut dengan menggunakan metode pengumpulan data teknik primer meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik sekunder dengan memohon data pada instansi terkait. Metode analisa yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif untuk mengetahui ketersediaan fasilitas dan pola pergerakan, analisa korelasi untuk mengetahui keterkaitan Antara ketersediaan fasilitas dengan pola pergerakan penduduk. Pola pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekarpuro didominasi pergerakan eksternal yaitu pergerakan keluar Desa Sekarpuro itu sendiri. Dominasi mayoritas penggunaan fasilitas di Kota Malang sebanyak 66%. Ketersediaan fasilitas memiliki keterkaitan kuat dengan pola pergerakan dengan nilai korelasi sebanyak 0,623. Dalam melakukan pergerakan untuk mencapai kebutuhan fasilitasnya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas