Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8054
Fransisca Dwi A, M. Tjahjadi, F. Ariwibisono
Penggunaan titik kontrol GPS saat ini telah banyak digunakan dalam akuisisi data pengukuran fotogrametri. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode space resection untuk kalibrasi kamera. Metode tersebut memanfaatkan informasi posisi yang diberikan oleh titik kontrol GPS dan memanfaatkannya untuk menghitung parameter kalibrasi kamera yang akurat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memperkuat metode space resection dengan mempertimbangkan adanya informasi dari titik kontrol GPS dalam kalibrasi kamera. Metode space resection merupakan suatu pendekatan yang efektif dalam kalibrasi kamera, namun keakuratannya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pergerakan ataupun rotasi kamera serta gangguan laiinya terhadap teknologi UAV yang digunakan. Dengan mengintegrasikan data dari titik kontrol GPS, metode space resection dapat menjadi lebih dipercaya dan akurat dalam menghasilkan parameter kalibrasi kamera. Dalam penelitian ini, penulis mengimplementasikan metode space resection yang didukung dengan informasi dari titik kontrol GPS. Penulis menggunakan data dari beberapa sample titik kontrol GPS yang terletak di sekitar area objek yang akan dipotret oleh UAV, dan menggunakan data tersebut dalam menghitung parameter kalibrasi kamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan titik kontrol GPS dengan metode space resection dapat menghasilkan tingkat akurasi hasil kalibrasi kamera. Penelitian ini memiliki potensi aplikasi yang luas, terutama dalam bidang pemetaan, survei, dan fotogrametri. Informasi tentang penggunaan titik kontrol GPS dalam kalibrasi kamera dengan metode space resection dapat membantu dalam menghasilkan data yang lebih akurat dan reliabel. Pengembangan lebih lanjut mengenai metode ini memiliki potensi untuk meningkatkan teknologi kalibrasi kamera yang ada saat ini
{"title":"PENGGUNAAN TITIK KONTROL GPS UNTUK KALIBRASI KAMERA DENGAN METODE SPACE RESECTION","authors":"Fransisca Dwi A, M. Tjahjadi, F. Ariwibisono","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8054","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8054","url":null,"abstract":"Penggunaan titik kontrol GPS saat ini telah banyak digunakan dalam akuisisi data pengukuran fotogrametri. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode space resection untuk kalibrasi kamera. Metode tersebut memanfaatkan informasi posisi yang diberikan oleh titik kontrol GPS dan memanfaatkannya untuk menghitung parameter kalibrasi kamera yang akurat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memperkuat metode space resection dengan mempertimbangkan adanya informasi dari titik kontrol GPS dalam kalibrasi kamera. Metode space resection merupakan suatu pendekatan yang efektif dalam kalibrasi kamera, namun keakuratannya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pergerakan ataupun rotasi kamera serta gangguan laiinya terhadap teknologi UAV yang digunakan. Dengan mengintegrasikan data dari titik kontrol GPS, metode space resection dapat menjadi lebih dipercaya dan akurat dalam menghasilkan parameter kalibrasi kamera. Dalam penelitian ini, penulis mengimplementasikan metode space resection yang didukung dengan informasi dari titik kontrol GPS. Penulis menggunakan data dari beberapa sample titik kontrol GPS yang terletak di sekitar area objek yang akan dipotret oleh UAV, dan menggunakan data tersebut dalam menghitung parameter kalibrasi kamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan titik kontrol GPS dengan metode space resection dapat menghasilkan tingkat akurasi hasil kalibrasi kamera. Penelitian ini memiliki potensi aplikasi yang luas, terutama dalam bidang pemetaan, survei, dan fotogrametri. Informasi tentang penggunaan titik kontrol GPS dalam kalibrasi kamera dengan metode space resection dapat membantu dalam menghasilkan data yang lebih akurat dan reliabel. Pengembangan lebih lanjut mengenai metode ini memiliki potensi untuk meningkatkan teknologi kalibrasi kamera yang ada saat ini","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"21 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8066
M. Hasyim, Lila Ayu Ratna Winanda, Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi
Implementasi Building information Modelling (BIM) pada pekerjaan konstruksi semakin gencar untuk dilaksanakan, karena kebutuhan analisis yang efisien dan efektif. Bill of quantity pada pekerjaan konstruksi sangat penting sebagai bagian dari input analisis kebutuhan sumber daya, waktu dan biaya pekerjaan konstruksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan analisis kebutuhan bill of quantity dengan menggunakan Robot Structural Analysis Profesional (RSAP) sebagai langkah awal dalam implementasi BIM pada proyek gedung GDH Barat RSUD Sidoarjo khususnya pada pekerjaa struktur sebagai studi kasus pada penelitian ini. Tujuan penelitian diselesaikan dengan pendekatan pemodelan struktur bangunan menggunakan beberapa data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan analisis struktur sesuai hasil identifikasi perencanaan model dan pemeriksaan kekuatan struktur berdasarkan peraturan yang berlaku untuk kemudian dapat ditampilkan hasil analisis kuantitas pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan volume pekerjaan beton pada struktur kolom adalah 94,02 m3, pekerjaan beton pada struktur balok adalah 984,85 m3, dan pekerjaan beton pada struktur plat adalah 609,63 m3.
{"title":"IMPLEMENTASI ROBOT STRUCTURAL ANALYSIS PROFESIONAL DALAM OPTIMALISASI QUANTITY ANALYSIS PROYEK GEDUNG BERTINGKAT","authors":"M. Hasyim, Lila Ayu Ratna Winanda, Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8066","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8066","url":null,"abstract":"Implementasi Building information Modelling (BIM) pada pekerjaan konstruksi semakin gencar untuk dilaksanakan, karena kebutuhan analisis yang efisien dan efektif. Bill of quantity pada pekerjaan konstruksi sangat penting sebagai bagian dari input analisis kebutuhan sumber daya, waktu dan biaya pekerjaan konstruksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan analisis kebutuhan bill of quantity dengan menggunakan Robot Structural Analysis Profesional (RSAP) sebagai langkah awal dalam implementasi BIM pada proyek gedung GDH Barat RSUD Sidoarjo khususnya pada pekerjaa struktur sebagai studi kasus pada penelitian ini. Tujuan penelitian diselesaikan dengan pendekatan pemodelan struktur bangunan menggunakan beberapa data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan analisis struktur sesuai hasil identifikasi perencanaan model dan pemeriksaan kekuatan struktur berdasarkan peraturan yang berlaku untuk kemudian dapat ditampilkan hasil analisis kuantitas pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan volume pekerjaan beton pada struktur kolom adalah 94,02 m3, pekerjaan beton pada struktur balok adalah 984,85 m3, dan pekerjaan beton pada struktur plat adalah 609,63 m3.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"6 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8010
L. Kurniawati, Wulandari, N. Sebayang, Wayan Mundra
Tujuan penelitian adalah Menganalisa penggunaan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam pekerjaan konstruksi Terowong Pengelak untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengendalian waktu, biaya dan efesiensi kinerja. Metode yang dilaksanakan adalah menggunakan program yang terpisah antara teknologi Building Information Modelling (BIM) dan analisa manajemen konstruksi untuk pengendalian penjadwalan pelaksanaan pekerjaan. Langkah awal peneliti akan melakukan pemodelan struktur bangunan dengan memasukkan detail semua bangunan. Langkah selanjutnya dilakukan pembahasan dan Analisa terhadap metode pelaksanaan. Dari hasil informasi ini akan dibuatkan jadwal pelaksanaan sementara yang akan dianalisa dengan menggunakan Network Planning atau Critical Path Method (CPM) untuk mengetahui keandalan dari pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan waktu. Hasil pembangunan terowongan pengelak ini, didapatkan satu percepatan pemberian informasi untuk menyempurnakan metode pelaksanaan serta wawasan tata ruang dari tempat kerja sehingga memudahkan pengambilan keputusan. Pengendalian waktu pelaksanaan dengan memanfaatkan informasi dari BIM menghasilkan percepatan waktu penyelesaian pelaksanaan 2 bulan dari 12 bulan menjadi 10, dengan tingkat efesiensi kinerja pengendalian waktu menjadi 83,3 %.
{"title":"PENERAPAN BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) UNTUK PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA TEROWONGAN PENGELAK","authors":"L. Kurniawati, Wulandari, N. Sebayang, Wayan Mundra","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8010","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8010","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah Menganalisa penggunaan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam pekerjaan konstruksi Terowong Pengelak untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengendalian waktu, biaya dan efesiensi kinerja. Metode yang dilaksanakan adalah menggunakan program yang terpisah antara teknologi Building Information Modelling (BIM) dan analisa manajemen konstruksi untuk pengendalian penjadwalan pelaksanaan pekerjaan. Langkah awal peneliti akan melakukan pemodelan struktur bangunan dengan memasukkan detail semua bangunan. Langkah selanjutnya dilakukan pembahasan dan Analisa terhadap metode pelaksanaan. Dari hasil informasi ini akan dibuatkan jadwal pelaksanaan sementara yang akan dianalisa dengan menggunakan Network Planning atau Critical Path Method (CPM) untuk mengetahui keandalan dari pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan waktu. Hasil pembangunan terowongan pengelak ini, didapatkan satu percepatan pemberian informasi untuk menyempurnakan metode pelaksanaan serta wawasan tata ruang dari tempat kerja sehingga memudahkan pengambilan keputusan. Pengendalian waktu pelaksanaan dengan memanfaatkan informasi dari BIM menghasilkan percepatan waktu penyelesaian pelaksanaan 2 bulan dari 12 bulan menjadi 10, dengan tingkat efesiensi kinerja pengendalian waktu menjadi 83,3 %.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"15 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8063
Sudirman Indra, Mohammad Erfan, Ratri Andinisari, Nadya Rachma Aprilia
Sampah merupakan limbah padat yang memiliki potensi untuk dapat diolah kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis. Sampah dengan konsentrasi dan kuantitas yang tinggi tentunya akan membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah padat tersebut. Pemanfaatan limbah sebagai bahan tambahan material konstruksi merupakan salah satu inovasi bersifat green building dan solusi untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah kaleng minuman bekas berbahan dasar aluminium. Kaleng ini didaur ulang dengan cara menjadikannya menyerupai serat/fiber dan dicampurkan ke dalam adonan beton. Dimana beton yang secara umum tersusun dari agregat, air dan semen serta dapat pula diberikan admixture jika dibutuhkan. Pemanfaatan kaleng aluminium menjadi serat pada campuran beton dikarenakan alumunium memiliki sifat tahan terhadap korosi atau karat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaleng aluminium terhadap karakteristik mekanis beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat tarik lentur. Pada penelitian ini kaleng bekas dipotong hingga berbentuk persegi panjang dengan dimensi 2 x 35mm. Serat tersebut kemudian ditambahkan ke dalam adonan beton dengan variasi persentase 0%, 0,05%, 0,075%, 0,1%, dan 0,125% dari volume total benda uji berupa silinder dan balok, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat tarik lentur pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan menunjukkan adanya peningkatan pada variasi persentase 0,05% dengan nilai rata – rata kuat tekan sebesar 20,72 MPa. Pada kuat tarik belah juga menunjukkan adanya peningkatan pada variasi persentasi 0,05% dengan nilai rata – rata kuat tarik belah sebesar 2,37 MPa. Peningkatan kuat tarik lentur tertinggi juga terjadi pada beton dengan variasi persentase 0,05% yaitu dengan rata – rata kuat tarik lentur sebesar 6,45 MPa. Dari hasil analisis regresi menunjukkan nilai persentase optimum penggunaan serat kaleng aluminium pada campuran beton umur 28 hari untuk kuat tekan yaitu 0,041%, pada kuat tarik belah sebesar 0,061%, dan persentase optimum pada kuat tarik lentur sebesar 0,060%. Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan serat kaleng aluminium terhadap karakteristik mekanis beton.
{"title":"PENGARUH SERAT LIMBAH KALENG ALUMINIUM PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KARAKTERISTIK MEKANIS BETON","authors":"Sudirman Indra, Mohammad Erfan, Ratri Andinisari, Nadya Rachma Aprilia","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8063","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8063","url":null,"abstract":"Sampah merupakan limbah padat yang memiliki potensi untuk dapat diolah kembali, sehingga memiliki nilai ekonomis. Sampah dengan konsentrasi dan kuantitas yang tinggi tentunya akan membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah padat tersebut. Pemanfaatan limbah sebagai bahan tambahan material konstruksi merupakan salah satu inovasi bersifat green building dan solusi untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah kaleng minuman bekas berbahan dasar aluminium. Kaleng ini didaur ulang dengan cara menjadikannya menyerupai serat/fiber dan dicampurkan ke dalam adonan beton. Dimana beton yang secara umum tersusun dari agregat, air dan semen serta dapat pula diberikan admixture jika dibutuhkan. Pemanfaatan kaleng aluminium menjadi serat pada campuran beton dikarenakan alumunium memiliki sifat tahan terhadap korosi atau karat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaleng aluminium terhadap karakteristik mekanis beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat tarik lentur. Pada penelitian ini kaleng bekas dipotong hingga berbentuk persegi panjang dengan dimensi 2 x 35mm. Serat tersebut kemudian ditambahkan ke dalam adonan beton dengan variasi persentase 0%, 0,05%, 0,075%, 0,1%, dan 0,125% dari volume total benda uji berupa silinder dan balok, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat tarik lentur pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan menunjukkan adanya peningkatan pada variasi persentase 0,05% dengan nilai rata – rata kuat tekan sebesar 20,72 MPa. Pada kuat tarik belah juga menunjukkan adanya peningkatan pada variasi persentasi 0,05% dengan nilai rata – rata kuat tarik belah sebesar 2,37 MPa. Peningkatan kuat tarik lentur tertinggi juga terjadi pada beton dengan variasi persentase 0,05% yaitu dengan rata – rata kuat tarik lentur sebesar 6,45 MPa. Dari hasil analisis regresi menunjukkan nilai persentase optimum penggunaan serat kaleng aluminium pada campuran beton umur 28 hari untuk kuat tekan yaitu 0,041%, pada kuat tarik belah sebesar 0,061%, dan persentase optimum pada kuat tarik lentur sebesar 0,060%. Dari hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan serat kaleng aluminium terhadap karakteristik mekanis beton.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"1 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7975
Romzi Al Azharony, Erni Yulianti, S. Surbakti
Terjadinya banjir dan genangan yang tidak bisa segera surut masih menjadi salah satu permasalahan di Kabupaten Malang. Padahal juga sudah dilakukan studi analisa dan perencanaan dalam mencegah hal tersebut supaya tidak terulang kembali pada masa yang akan datang. Salah satu masalah utama terjadinya genangan dan banjir di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang disebabkan karena kinerja sistem drainase yang tidak berjalan sesuai fungsinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis untuk meningkatkan sistem drainase supaya bekerja secara optimal pada saluran-saluran di Kecamatan Kepanjen. Analisis yang digunakan yaitu dengan menganalisis curah hujan 10 tahun terakhir menggunakan metode Log Pearson Type III dan Metode E.J Gumbel, sehingga didapatkan debit banjir rencana yang disesuaikan dengan perencanaan yang akan diterapkan dalam pengendalian sistem dranase di lokasi tersebut supaya kinerjanya berjalan secara optimal.Selain analisis debit banjir juga dilakukan analisis topografi, sehingga elevasi kondisi saluran saat ini bisa diketahui atau tidak perubahannya dari beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan hasil analisis kondisi kapasitas saluran eksisting yang ada saat ini , didapatkan 18 saluran yang tidak dapat menampung debit banjir dari curah hujan dan air buangan yang lain di sekitarnya. Salah satu contoh yang terjadi pada saluran sekunder jalan Adi Utomo dengan debit yang tidak tertampung oleh saluran yang ada saat ini. Sedangkan untuk yang tidak memenuhi syarat optimal kinerja saluran, maka dilakukan peningkatan saluran drainase dengan pelebaran saluran atau redesain saluran sehingga kinerja saluran bisa meningkat optmal dengan baik sesuai yang diharapkan
无法立即消退的洪水和淹没仍然是马朗地区的问题之一。尽管已经开展了分析和规划研究,以防止今后再次发生这种情况。马朗地区 Kepanjen 分区的洪水泛滥的主要问题之一是排水系统没有发挥其应有的功能。为了克服这些问题,我们进行了一项分析,以改善排水系统,使其在 Kepanjen 分区的渠道中发挥最佳作用。所使用的分析方法是使用 Log Pearson Type III 方法和 E.J Gumbel 方法分析过去 10 年的降雨量,从而获得与规划相适应的洪水排放计划,该计划将用于控制该地点的排水系统,使其发挥最佳性能。 除洪水排放分析外,还进行了地形分析,以便了解当前渠道状况的海拔高度与几年前相比是否发生变化。根据对现有渠道容量状况的分析结果,发现有 18 条渠道无法容纳附近降雨和其他废水造成的洪水排放。Adi Utomo 路二级河道就是一个例子,现有河道无法容纳其排水量。对于不符合渠道性能最佳要求的渠道,可通过拓宽渠道或重新设计渠道的方式进行排水渠道改善,从而使渠道性能达到预期的最佳提高。
{"title":"PENINGKATAN KINERJA SALURAN DRAINASE PADA KAWASAN RAWAN BANJIR DI KOTA KEPANJEN KABUPATEN MALANG","authors":"Romzi Al Azharony, Erni Yulianti, S. Surbakti","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7975","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7975","url":null,"abstract":"Terjadinya banjir dan genangan yang tidak bisa segera surut masih menjadi salah satu permasalahan di Kabupaten Malang. Padahal juga sudah dilakukan studi analisa dan perencanaan dalam mencegah hal tersebut supaya tidak terulang kembali pada masa yang akan datang. Salah satu masalah utama terjadinya genangan dan banjir di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang disebabkan karena kinerja sistem drainase yang tidak berjalan sesuai fungsinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis untuk meningkatkan sistem drainase supaya bekerja secara optimal pada saluran-saluran di Kecamatan Kepanjen. Analisis yang digunakan yaitu dengan menganalisis curah hujan 10 tahun terakhir menggunakan metode Log Pearson Type III dan Metode E.J Gumbel, sehingga didapatkan debit banjir rencana yang disesuaikan dengan perencanaan yang akan diterapkan dalam pengendalian sistem dranase di lokasi tersebut supaya kinerjanya berjalan secara optimal.Selain analisis debit banjir juga dilakukan analisis topografi, sehingga elevasi kondisi saluran saat ini bisa diketahui atau tidak perubahannya dari beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan hasil analisis kondisi kapasitas saluran eksisting yang ada saat ini , didapatkan 18 saluran yang tidak dapat menampung debit banjir dari curah hujan dan air buangan yang lain di sekitarnya. Salah satu contoh yang terjadi pada saluran sekunder jalan Adi Utomo dengan debit yang tidak tertampung oleh saluran yang ada saat ini. Sedangkan untuk yang tidak memenuhi syarat optimal kinerja saluran, maka dilakukan peningkatan saluran drainase dengan pelebaran saluran atau redesain saluran sehingga kinerja saluran bisa meningkat optmal dengan baik sesuai yang diharapkan","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"12 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.7932
Riris Octavia Cristanty, S. Surbakti, Erni Yulianti
Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta penyebab utama kebiasaan yaitu membuang sampah sembarang. Berdasarkan kondisi eksisting di wilayah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saluran drainase sekunder pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara sering kali mengalami luapan air saat curah hujan tinggi, karena menurunnya fungsi saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan di kondisi eksisting maka dilakukan studi perencanaan ulang saluran drainase pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara, yang bertujuan untuk mengupayakan pengendalian banjir dan dengan perencanaan ulang drainase. Metode Penelitian dilakukan melalui analisa hidrologi dan analisa hidrolika dengan menggunakan data dimensi saluran eksisting yang diperoleh dari pengukuran saluran secara langsung pada lokasi studi. Analisa hidrologi yaitu curah hujan rancangan dengan menggunakan metode E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III dengan periode kala ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dan perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional, dan dari hasil analisa hidrolika diperoleh 17 saluran yang mampu menampung debit banjir rancangan, dan 12 saluran yang tidak dapat menampung debit rancangan, sehingga dari 12 titik saluran tersebut perlu dilakukan redesain saluran drainase atau normalisasi saluran
降雨量大时,由于水分渗透不足而导致洪水泛滥,而造成这种习惯的主要原因是乱扔垃圾。根据马朗市 Blimbing 分区 Purwantoro 地区的现状,由于现有排水渠功能下降,Jalan Letjend S. Parman 和 Jalan Batubara 的二级排水渠在暴雨期间经常出现溢水现象。针对现有条件下存在的问题,对 Jalan Letjend S. Parman 和 Jalan Batubara 进行了排水道重新规划研究,旨在通过重新规划排水道来实现防洪目的。研究方法是通过水文分析和水力学分析,利用在研究地点直接测量获得的现有渠道尺寸数据。水文分析是使用 E.J. Gumbel 和 Log Pearson III 型方法计算 2 年、5 年和 10 年重现期的设计降雨量,并使用合理方法计算计划排水量,从水文分析结果中得出 17 条渠道能够容纳设计洪水排水量,12 条渠道不能容纳设计排水量,因此有 12 个点的渠道需要重新设计排水渠道或渠道正常化。
{"title":"PERENCANAAN ULANG SALURAN DRAINASE WILAYAH PURWANTORO KOTA MALANG","authors":"Riris Octavia Cristanty, S. Surbakti, Erni Yulianti","doi":"10.36040/semsina.v4i01.7932","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.7932","url":null,"abstract":"Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir akibat kurangnya resapan air serta penyebab utama kebiasaan yaitu membuang sampah sembarang. Berdasarkan kondisi eksisting di wilayah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, saluran drainase sekunder pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara sering kali mengalami luapan air saat curah hujan tinggi, karena menurunnya fungsi saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan di kondisi eksisting maka dilakukan studi perencanaan ulang saluran drainase pada ruas Jalan Letjend S. Parman dan Jalan Batubara, yang bertujuan untuk mengupayakan pengendalian banjir dan dengan perencanaan ulang drainase. Metode Penelitian dilakukan melalui analisa hidrologi dan analisa hidrolika dengan menggunakan data dimensi saluran eksisting yang diperoleh dari pengukuran saluran secara langsung pada lokasi studi. Analisa hidrologi yaitu curah hujan rancangan dengan menggunakan metode E.J. Gumbel dan Log Pearson Type III dengan periode kala ulang 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dan perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional, dan dari hasil analisa hidrolika diperoleh 17 saluran yang mampu menampung debit banjir rancangan, dan 12 saluran yang tidak dapat menampung debit rancangan, sehingga dari 12 titik saluran tersebut perlu dilakukan redesain saluran drainase atau normalisasi saluran","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8117
Amelia Cahya Putri Rifiah, Sacinta Julia Astasagita, R. Irawanto
Indonesia possesses a potential and diverse biodiversity of plants that can be utilized as phytoremediation agents. One of the ecosystems frequently encountering pollution is the aquatic ecosystem. Therefore, this research is conducted to identify the diversity of aquatic macrophytes with the potential for water remediation efforts. The method employed is qualitative descriptive based on literature review. The literature study revealed 30 species of aquatic macrophytes, with 15 species prominently utilized for environmental remediation. Among these, Ipomea aquatica and Scirpus grossus emerge as the most widely employed aquatic macrophytes.
{"title":"PEMULIHAN PERAIRAN TERCEMAR MENGGUNAKAN MAKROFITA AIR","authors":"Amelia Cahya Putri Rifiah, Sacinta Julia Astasagita, R. Irawanto","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8117","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8117","url":null,"abstract":"Indonesia possesses a potential and diverse biodiversity of plants that can be utilized as phytoremediation agents. One of the ecosystems frequently encountering pollution is the aquatic ecosystem. Therefore, this research is conducted to identify the diversity of aquatic macrophytes with the potential for water remediation efforts. The method employed is qualitative descriptive based on literature review. The literature study revealed 30 species of aquatic macrophytes, with 15 species prominently utilized for environmental remediation. Among these, Ipomea aquatica and Scirpus grossus emerge as the most widely employed aquatic macrophytes.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8002
Teknologi Hijau Berkelanjutan, Itn Malang, Desember, I. Komang, Alit Aprinata, Maranatha Wijayaningtyas, H. Surya, Wibawanto Sunarwadi, Teknik Sipil, Institut Teknologi, Nasional Malang, Jl. Bendungan, Sigura-gura No, Malang, Alat Berat, Metode Optimalisasi, Konstruksi, Waktu Biaya
Terdapat tiga hal penting yang saling berhubungan pada proyek konstruksi yaitu waktu, kualitas dan biaya. Proyek akan selesai sesuai rencana atau tepat waktu, dengan biaya yang sudah di tetapkan sebelumnya dan kualitas yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan sebelumnya. Pada proyek berskala besar menjadi penting pelaksanaan metode konstruksi yang mendukung optimalisasi ketiga konstrain proyek konstruksi. Salah satu nya penggunaan alat berat pada tahap pelaksanaan konstruksi yang harus sesuai dengan fungsinya agar alat berat bisa bekerja semaksimal mungkin. Seperti halnya pada Pembangunan Gedung baru hotel Samara, Batu, pemilihan alat berat berupa lift barang yang berguna untuk mengangkat material yang dibutuhkan pada lantai kerja yang sedang dikerjakan. Oleh karena itu akan dilakukan metode perbandingan penggunaan alat berat sebagai metode teknologi konstruksi khusus untuk pengangkutan material pada saat pelaksanaan konstruksi struktur bangunan. Diharapkan ada alternatif alat berat yang sesuai dan memberikan kinerja yang optimal dalam melaksanaakn pekerjaan. Selanjutnya dari alternatif, baik tower crane maupun lift angkut, dapat memberikan masukan bagi pelaksana proyek terkait pemilihan metode teknologi konstruksi yang optimal sesuai target proyek, dari segi biaya dan waktu.
{"title":"ALTERNATIF OPTIMALISASI ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN HOTEL SAMARA KOTA BATU","authors":"Teknologi Hijau Berkelanjutan, Itn Malang, Desember, I. Komang, Alit Aprinata, Maranatha Wijayaningtyas, H. Surya, Wibawanto Sunarwadi, Teknik Sipil, Institut Teknologi, Nasional Malang, Jl. Bendungan, Sigura-gura No, Malang, Alat Berat, Metode Optimalisasi, Konstruksi, Waktu Biaya","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8002","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8002","url":null,"abstract":"Terdapat tiga hal penting yang saling berhubungan pada proyek konstruksi yaitu waktu, kualitas dan biaya. Proyek akan selesai sesuai rencana atau tepat waktu, dengan biaya yang sudah di tetapkan sebelumnya dan kualitas yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan sebelumnya. Pada proyek berskala besar menjadi penting pelaksanaan metode konstruksi yang mendukung optimalisasi ketiga konstrain proyek konstruksi. Salah satu nya penggunaan alat berat pada tahap pelaksanaan konstruksi yang harus sesuai dengan fungsinya agar alat berat bisa bekerja semaksimal mungkin. Seperti halnya pada Pembangunan Gedung baru hotel Samara, Batu, pemilihan alat berat berupa lift barang yang berguna untuk mengangkat material yang dibutuhkan pada lantai kerja yang sedang dikerjakan. Oleh karena itu akan dilakukan metode perbandingan penggunaan alat berat sebagai metode teknologi konstruksi khusus untuk pengangkutan material pada saat pelaksanaan konstruksi struktur bangunan. Diharapkan ada alternatif alat berat yang sesuai dan memberikan kinerja yang optimal dalam melaksanaakn pekerjaan. Selanjutnya dari alternatif, baik tower crane maupun lift angkut, dapat memberikan masukan bagi pelaksana proyek terkait pemilihan metode teknologi konstruksi yang optimal sesuai target proyek, dari segi biaya dan waktu.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8004
Ester Priskasari Aditama, Bambang Wedyantadji, Mohammad Erfan Aditama, Vega Aditama, Hadi Surya W.
Bambu merupakan bahan konstruksi yang bisa memperkuat beton bertulang, karena nilai kuat tarikya tinggi hampir menyamai tulangan baja. Bambu dengan pengasaran merupakan alternatif dalam upaya mengatasi bond slip antara permukaan bambu dan beton pada saat mekanisme elastis. Metode dalam penelitian ini menggunakan bambu dimensi penampang 1x2 cm dengan rasio tegangan tarik sesuai dengan baja, pembebanan yang digunakan adalah beban statis merata yang menggunakan pasir. Ada 4 jenis benda uji antara lain : pelat beton solid dengan tulangan baja, pelat beton berongga dengan tulangan baja, pelat beton solid dengan tulangan baja dan bambu, dan tulangan berongga dengan tulangan baja dan bambu. Untuk mendapatkan nilai regangan dan lendutan secara teoritik maka perlu analisa mulai perhitungan As tulangan, penentuan garis netral pada beton, kontrol keseimbangan gaya, penentuan regangan dan perhitungan lendutan. Pada kondisi beban yang mencapai 320 m2, pelat beton dengan perkuatan bambu memiliki nilai lendutan sebesar 0.24 mm sedangkan pelat beton dengan tulangan baja memiliki nilai lendutan sebesar 0.18
{"title":"STUDI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK PELAT BETON DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU","authors":"Ester Priskasari Aditama, Bambang Wedyantadji, Mohammad Erfan Aditama, Vega Aditama, Hadi Surya W.","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8004","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8004","url":null,"abstract":"Bambu merupakan bahan konstruksi yang bisa memperkuat beton bertulang, karena nilai kuat tarikya tinggi hampir menyamai tulangan baja. Bambu dengan pengasaran merupakan alternatif dalam upaya mengatasi bond slip antara permukaan bambu dan beton pada saat mekanisme elastis. Metode dalam penelitian ini menggunakan bambu dimensi penampang 1x2 cm dengan rasio tegangan tarik sesuai dengan baja, pembebanan yang digunakan adalah beban statis merata yang menggunakan pasir. Ada 4 jenis benda uji antara lain : pelat beton solid dengan tulangan baja, pelat beton berongga dengan tulangan baja, pelat beton solid dengan tulangan baja dan bambu, dan tulangan berongga dengan tulangan baja dan bambu. Untuk mendapatkan nilai regangan dan lendutan secara teoritik maka perlu analisa mulai perhitungan As tulangan, penentuan garis netral pada beton, kontrol keseimbangan gaya, penentuan regangan dan perhitungan lendutan. Pada kondisi beban yang mencapai 320 m2, pelat beton dengan perkuatan bambu memiliki nilai lendutan sebesar 0.24 mm sedangkan pelat beton dengan tulangan baja memiliki nilai lendutan sebesar 0.18","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-09DOI: 10.36040/semsina.v4i01.8056
Nenny Roostrianawaty, R. Mahmudah
Bendung Kebonagung terletak di Desa Kebonagung Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep Jawa Timur dengan kapasitas tampungan sebesar 5000 juta m3 dan mampu mengairi lahan seluas 767 ha. Sehingga berdasarkan hasil pemantauan di lapangan jumlah air masih dapat memenuhi kebutuhan air irigasi, namun sampai saat ini pemberian air belum merata karena pengelolaan yang kurang baik dan saluran eksisting yang ada belum memenuhi persyaratan teknis sehingga perlu dibuat perencanaan dimensi saluran tersier yang baik sesuai persayaratan teknis. Dalam perencanaan ini, dibutuhkan data peta topografi, data curah hujan 10 tahun terakhir dari 3 stasiun hujan dan data klimatologi. Metode perhitungan curah hujan andalan digunakan metode Basic Year, dan untuk menghitung evapotranspirasi potensial digunakan metode Penman Modifikasi, sedangkan untuk menghitung rencana dimensi saluran pembawa dan pembuang digunakan Rumus Strickler. Berdasarkan analisis perhitungan, didapatkan kebutuhan air irigasi sebesar 0,909 lt/dt/ha, 4 (emapt) buah boks tersier dan 1 (satu) buah boks kuarter. Bentuk penampang saluran pembawa tersier dan kuarter berbentuk trapesium dengan dimensi saluran pembawa terbesar memiliki lebar saluran (b) = 0,29 m dan tinggi air (h) = 0,35 m. Bentuk penampang saluran pembuang tersier dan kuarter berbentuk trapesium dengan dimensi terbesar saluran pembuang dengan lebar saluran (b) = 0,25 meter dan tinggi air (h) = 0,30 meter.
{"title":"PERENCANAAN DIMENSI SALURAN IRIGASI TERSIER JEPUN PADA DAERAH IRIGASI KEBONAGUNG KABUPATEN SUMENEP","authors":"Nenny Roostrianawaty, R. Mahmudah","doi":"10.36040/semsina.v4i01.8056","DOIUrl":"https://doi.org/10.36040/semsina.v4i01.8056","url":null,"abstract":"Bendung Kebonagung terletak di Desa Kebonagung Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep Jawa Timur dengan kapasitas tampungan sebesar 5000 juta m3 dan mampu mengairi lahan seluas 767 ha. Sehingga berdasarkan hasil pemantauan di lapangan jumlah air masih dapat memenuhi kebutuhan air irigasi, namun sampai saat ini pemberian air belum merata karena pengelolaan yang kurang baik dan saluran eksisting yang ada belum memenuhi persyaratan teknis sehingga perlu dibuat perencanaan dimensi saluran tersier yang baik sesuai persayaratan teknis. Dalam perencanaan ini, dibutuhkan data peta topografi, data curah hujan 10 tahun terakhir dari 3 stasiun hujan dan data klimatologi. Metode perhitungan curah hujan andalan digunakan metode Basic Year, dan untuk menghitung evapotranspirasi potensial digunakan metode Penman Modifikasi, sedangkan untuk menghitung rencana dimensi saluran pembawa dan pembuang digunakan Rumus Strickler. Berdasarkan analisis perhitungan, didapatkan kebutuhan air irigasi sebesar 0,909 lt/dt/ha, 4 (emapt) buah boks tersier dan 1 (satu) buah boks kuarter. Bentuk penampang saluran pembawa tersier dan kuarter berbentuk trapesium dengan dimensi saluran pembawa terbesar memiliki lebar saluran (b) = 0,29 m dan tinggi air (h) = 0,35 m. Bentuk penampang saluran pembuang tersier dan kuarter berbentuk trapesium dengan dimensi terbesar saluran pembuang dengan lebar saluran (b) = 0,25 meter dan tinggi air (h) = 0,30 meter.","PeriodicalId":503738,"journal":{"name":"Prosiding SEMSINA","volume":"6 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}