Eksistensi Nilai-Nilai Adat Dalam Era Globalisasi (Studi Tentang Nilai-Nilai Adat Anak Suku Mori Di Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah)

Maddukelleng Maddukelleng
{"title":"Eksistensi Nilai-Nilai Adat Dalam Era Globalisasi (Studi Tentang Nilai-Nilai Adat Anak Suku Mori Di Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah)","authors":"Maddukelleng Maddukelleng","doi":"10.29210/020232310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berusaha mengungkap nilai-nilai adat yang masih bertahan dalam era globalisasi. Nilai adat dimaksud adalah kebiasaan yang dipatenkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat pada etnis suku Mori di Kabupaten Morowali Utara. Nilai adat ini menjadi sangat penting untuk menumbuhkan kembali nilai dan norma adat yang pernah ada guna mengatur perilaku masyarakat yang kini semakin jauh dari harapan. Aturan positif dan agama yang menjadi panduan, mengatur semua itu sering diperhadapkan ketidakpuasan, lalu muncul dendam dan bisa berujung pada konflik sosial. Hasilnya, ternyata sangat menggembirakan, di Kabupaten Morowali memiliki norma dan nilai adat yang masih diberlakukan oleh masyarakat, terutama berkaitan dengan perilaku dan kehidupan sehari-hari, serta pesta perkawinan. Hal ini dikuatkan dengan terbentuknya kelembagaan adat secara formal dari tingkat desa sampai Kabupaten, aturan adatnya juga sudah banyak terdokumentasi, sanksi adat telah ditetapkan bersama tokoh-tokoh adat dan pemberlakukannya diserahkan pada masing-masing wilayah adat ditingkat desa. Tingkatan sanksi adat melipti; “Tudu Langkai”  yakni tingkatan sanksi paling berat yang bisa sanksinya adalah kerbau (tudu) 7 ekor dengan segala ikutannya, kemudian “Tudu Tungano”, dan “Tudu Kodei”.  Yang diatur oleh adat biasanya perzinahan, (Monsosabo), perampas istri orang, pencurian ringan, kata-kata kasar, rencana pembunuhan, pencurian, dan persoalan muda mudi. Segala bentuk pelanggaran yang tidak bisa diselesaikan secara adat akan diteruskan kepihak yang berwenang.","PeriodicalId":510476,"journal":{"name":"JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)","volume":"9 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29210/020232310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini berusaha mengungkap nilai-nilai adat yang masih bertahan dalam era globalisasi. Nilai adat dimaksud adalah kebiasaan yang dipatenkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat pada etnis suku Mori di Kabupaten Morowali Utara. Nilai adat ini menjadi sangat penting untuk menumbuhkan kembali nilai dan norma adat yang pernah ada guna mengatur perilaku masyarakat yang kini semakin jauh dari harapan. Aturan positif dan agama yang menjadi panduan, mengatur semua itu sering diperhadapkan ketidakpuasan, lalu muncul dendam dan bisa berujung pada konflik sosial. Hasilnya, ternyata sangat menggembirakan, di Kabupaten Morowali memiliki norma dan nilai adat yang masih diberlakukan oleh masyarakat, terutama berkaitan dengan perilaku dan kehidupan sehari-hari, serta pesta perkawinan. Hal ini dikuatkan dengan terbentuknya kelembagaan adat secara formal dari tingkat desa sampai Kabupaten, aturan adatnya juga sudah banyak terdokumentasi, sanksi adat telah ditetapkan bersama tokoh-tokoh adat dan pemberlakukannya diserahkan pada masing-masing wilayah adat ditingkat desa. Tingkatan sanksi adat melipti; “Tudu Langkai”  yakni tingkatan sanksi paling berat yang bisa sanksinya adalah kerbau (tudu) 7 ekor dengan segala ikutannya, kemudian “Tudu Tungano”, dan “Tudu Kodei”.  Yang diatur oleh adat biasanya perzinahan, (Monsosabo), perampas istri orang, pencurian ringan, kata-kata kasar, rencana pembunuhan, pencurian, dan persoalan muda mudi. Segala bentuk pelanggaran yang tidak bisa diselesaikan secara adat akan diteruskan kepihak yang berwenang.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
全球化时代习俗价值观的存在(中苏拉威西省北莫罗瓦利地区莫里部落儿童的习俗价值观研究)
本研究旨在揭示在全球化时代依然存在的习俗价值观。这些习惯价值观是北莫罗瓦利地区莫里族部落规范社区生活的专利习惯。这些习惯价值观对于恢复曾经存在的习惯价值观和规范非常重要,这些习惯价值观和规范用来规范社区行为,而现在这些行为与人们的期望越来越远。指导和规范这一切的积极规则和宗教往往会引起不满,进而产生怨恨,并可能导致社会冲突。因此,非常令人鼓舞的是,莫罗瓦利地区的习俗规范和价值观仍然由社区执行,特别是在行为和日常生活以及婚姻聚会方面。从村庄到地区一级的正式习俗机构的形成加强了这一点,习俗规则也被广泛记录在案,习俗制裁由传统领袖确定,并由村庄一级的每个习俗区负责执行。习俗制裁的等级包括:"Tudu Langkai",这是最严厉的制裁等级,可以用七头水牛(Tudu)连同所有随从进行制裁;然后是 "Tudu Tungano "和 "Tudu Kodei"。 阿达特制约的罪行通常是通奸(Monsosabo)、抢夺他人妻子、小偷小摸、辱骂、谋杀、偷窃和青少年问题。任何无法通过 adat 解决的罪行都会被提交给当局。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Studi literatur aspek manajemen dan strategi transisi belajar dari sekolah menengah ke perguruan tinggi Employee Performance Appraisal Using Individual Performance Management The effect of human resource development and leadership on employee performance with organizational commitment Determinan Kepuasan Pelanggan Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pemasaran Laundry Rumahan Di Wilayah Tangerang Selatan The Effectiveness of The Elderly Healthy Lifestyle Pocket Book During The Covid-19 Pandemic at The Ambon City Health Center
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1