{"title":"Hubungan Usia, Lama Melaut, Asupan Natrium, dan Kalium dengan Kejadian Hipertensi pada Nelayan di Desa Blimbing, Paciran Lamongan","authors":"M. D. D. Purnomo, S. Nadhiroh, Qonita Rachmah","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.827-832","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi pada nelayan merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Kondisi hipertensi apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan komplikasi berupa stroke, infark miokardium, gagal ginjal, kerusakan otak, kebutaan, hingga kematian pada nelayan. Tujuan: untuk mendapatkan gambaran karakteristik dan menganalisa hubungan asupan natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing, Paciran, Lamongan, tahun 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif yang menggunakan data primer dengan populasi nelayan di wilayah Desa Blimbing, Kecamatan Paciran. Teknik pengambilan data penelitian ini melalui wawancara responden dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dari total sampel dengan jumlah 41 nelayan. Analisis data menggunakan uji korelasi Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik nelayan memiliki rata-rata usia >40 tahun, rata-rata lama melaut yakni 11 hari, dan riwayat bekerja nelayan rata-rata sudah 18 tahun bekerja sebagai nelayan. Angka kejadian Hipertensi pada nelayan mencapai 58,5% dan 22% nelayan memliki riwayat hipertensi. Nelayan dengan asupan kalium tinggi (>3000 mg) mencapai 78% dan nelayan dengan kelebihan asupan natrium (>2300 mg) mencapai 49% dari sampel populasi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada variabel usia dan riwayat bekerja berhubungan dengan kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing memiliki nilai p-value < 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing Lamongan dipengaruhi oleh usia responden dan lama melaut nelayan yang dilakukan selama bertahun-tahun dan sangat memungkinkan bisa merubah kebiasaan makan mereka saat di daratan.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":"71 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.827-832","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Hipertensi pada nelayan merupakan masalah kesehatan yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Kondisi hipertensi apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan komplikasi berupa stroke, infark miokardium, gagal ginjal, kerusakan otak, kebutaan, hingga kematian pada nelayan. Tujuan: untuk mendapatkan gambaran karakteristik dan menganalisa hubungan asupan natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing, Paciran, Lamongan, tahun 2022. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif yang menggunakan data primer dengan populasi nelayan di wilayah Desa Blimbing, Kecamatan Paciran. Teknik pengambilan data penelitian ini melalui wawancara responden dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dari total sampel dengan jumlah 41 nelayan. Analisis data menggunakan uji korelasi Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik nelayan memiliki rata-rata usia >40 tahun, rata-rata lama melaut yakni 11 hari, dan riwayat bekerja nelayan rata-rata sudah 18 tahun bekerja sebagai nelayan. Angka kejadian Hipertensi pada nelayan mencapai 58,5% dan 22% nelayan memliki riwayat hipertensi. Nelayan dengan asupan kalium tinggi (>3000 mg) mencapai 78% dan nelayan dengan kelebihan asupan natrium (>2300 mg) mencapai 49% dari sampel populasi. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pada variabel usia dan riwayat bekerja berhubungan dengan kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing memiliki nilai p-value < 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian hipertensi pada nelayan di Desa Blimbing Lamongan dipengaruhi oleh usia responden dan lama melaut nelayan yang dilakukan selama bertahun-tahun dan sangat memungkinkan bisa merubah kebiasaan makan mereka saat di daratan.