Perbedaan Pola Asuh Pada Balita Stunting dan Non Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Analisis Data Riskesdas 2018)

Khuriatun Nabillah, Sri Sumarmi
{"title":"Perbedaan Pola Asuh Pada Balita Stunting dan Non Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Analisis Data Riskesdas 2018)","authors":"Khuriatun Nabillah, Sri Sumarmi","doi":"10.20473/mgk.v12i2.2023.704-712","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam satu dekade terakhir selalu menjadi provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia dengan prevalensi yang selalu melebihi 40%. Kejadian stunting secara tidak langsung dapat disebabkan oleh pola asuh yang tidak memadai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara pola asuh yang terdiri dari pemberian Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, usia pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), imunisasi, serta penimbangan pada balita stunting dan non stunting di provinsi NTT. Metode: Penelitian kuantitatif dengan analisis data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non reactive. Data yang digunakan berasal dari hasil data Riskesdas 2018. Sub-populasi yang diteliti adalah anak yang berusia 0-59 bulan di provinsi NTT dengan jumlah sampel sebesar 3557 anak. Analisis data yang digunakan adalah uji bivariat Mann-Whitney dan uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik biner. Hasil: Balita sebagian besar diberi IMD (59,3%), tidak ASI eksklusif (69,9%), diberi MPASI pada usia ≥ 6 bulan (64%), diberi imunisasi (86,9%), dan ditimbang (84,8%). Hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif (0,01), imunisasi (p=0,011), penimbangan (p=0,000), dan pola asuh secara keseluruhan (p=0,001). Tidak terdapat perbedaan pemberian IMD (p=0,405) dan usia pemberian MPASI (p=0,585). Hasil uji multivariat dengan regresi logistik biner menunjukkan terdapat hubungan antara ASI eksklusif (p=0,040) dan MPASI (p=0,028) dengan stunting pada balita di Provinsi NTT. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif, imunisasi, penimbangan dan pola asuh secara keseluruhan pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Namun, tidak terdapat perbedaan pemberian IMD dan usia pemberian MPASI pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Serta diketahui bahwa ASI eksklusif dan usia pemberian MPASI merupakan faktor dari pola asuh yang paling mempengaruhi kejadian stunting pada balita di provinsi NTT.","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.704-712","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam satu dekade terakhir selalu menjadi provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia dengan prevalensi yang selalu melebihi 40%. Kejadian stunting secara tidak langsung dapat disebabkan oleh pola asuh yang tidak memadai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara pola asuh yang terdiri dari pemberian Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, usia pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), imunisasi, serta penimbangan pada balita stunting dan non stunting di provinsi NTT. Metode: Penelitian kuantitatif dengan analisis data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non reactive. Data yang digunakan berasal dari hasil data Riskesdas 2018. Sub-populasi yang diteliti adalah anak yang berusia 0-59 bulan di provinsi NTT dengan jumlah sampel sebesar 3557 anak. Analisis data yang digunakan adalah uji bivariat Mann-Whitney dan uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik biner. Hasil: Balita sebagian besar diberi IMD (59,3%), tidak ASI eksklusif (69,9%), diberi MPASI pada usia ≥ 6 bulan (64%), diberi imunisasi (86,9%), dan ditimbang (84,8%). Hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif (0,01), imunisasi (p=0,011), penimbangan (p=0,000), dan pola asuh secara keseluruhan (p=0,001). Tidak terdapat perbedaan pemberian IMD (p=0,405) dan usia pemberian MPASI (p=0,585). Hasil uji multivariat dengan regresi logistik biner menunjukkan terdapat hubungan antara ASI eksklusif (p=0,040) dan MPASI (p=0,028) dengan stunting pada balita di Provinsi NTT. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif, imunisasi, penimbangan dan pola asuh secara keseluruhan pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Namun, tidak terdapat perbedaan pemberian IMD dan usia pemberian MPASI pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Serta diketahui bahwa ASI eksklusif dan usia pemberian MPASI merupakan faktor dari pola asuh yang paling mempengaruhi kejadian stunting pada balita di provinsi NTT.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
东努沙登加拉省发育迟缓与非发育迟缓幼儿养育模式的差异(Riskesdas 2018 数据分析)
背景介绍近十年来,东努沙登加拉省一直是印度尼西亚发育迟缓发病率最高的省份,发病率始终超过 40%。发育迟缓的发生率可能是由养育不当间接造成的。研究目的本研究旨在分析南太平洋省发育迟缓幼儿和非发育迟缓幼儿在早期母乳喂养(IMD)、纯母乳喂养、添加辅食年龄、免疫接种和称重等养育模式方面的差异。方法:通过二手数据分析进行定量研究。采用的研究类型为非反应性研究。使用的数据来自 2018 年 Riskesdas 数据的结果。研究的子人群是 NTT 省 0-59 个月大的儿童,样本量为 3557 名儿童。数据分析采用曼-惠特尼双变量检验和二元逻辑回归多变量检验。结果显示大部分幼儿是母乳喂养(59.3%),非纯母乳喂养(69.9%),在≥6 个月大时添加辅食(64%),接种疫苗(86.9%)和称重(84.8%)。曼-惠特尼检验结果显示,在纯母乳喂养(0.01)、免疫接种(p=0.011)、称重(p=0.000)和总体养育情况(p=0.001)方面存在差异。在 IMD(p=0.405)和添加辅食的年龄(p=0.585)方面没有差异。二元逻辑回归的多变量测试结果显示,纯母乳喂养(p=0.040)和辅食喂养(p=0.028)与 NTT 省 5 岁以下儿童发育迟缓有关。结论在 NTT 省,发育迟缓幼儿和非发育迟缓幼儿在纯母乳喂养、免疫接种、称重和整体养育方面存在差异。然而,北部湾热带雨林省的发育迟缓幼儿和非发育迟缓幼儿在添加辅食的IMD和年龄方面没有差异。众所周知,纯母乳喂养和添加辅食的年龄是最能影响 NTT 省幼儿发育迟缓发生率的养育因素。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pengaruh Experiential Marketing dengan Customer Loyalty di Rumah Sakit Hubungan Pengetahuan terkait Label Gizi dengan Kebiasaan Membaca Label Gizi pada Siswa SMA Al-Islam Gerakan Zero Waste Melalui Penyehatan Pantai, Pembangunan Greenhouse Ecobrick, dan Pelestarian Ekosistem Laut dalam Upaya Mewujudkan SDGs 2030 Hubungan Usia, Lama Melaut, Asupan Natrium, dan Kalium dengan Kejadian Hipertensi pada Nelayan di Desa Blimbing, Paciran Lamongan Waste Management Design in Dusun Ngablak Rejo, Desa Gempolkurung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1