{"title":"GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI (IMT) MAHASISWA GIZI STIKES HOLISTIK PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU","authors":"Bella Febriana Putri, Ahmad Yani, Tomi Herutomo","doi":"10.51873/jhhs.v7i2.155","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Adaptasi kebiasaan baru adalah perubahan perilaku untuk menjalaankan aktivitas normal, dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19. Adaptasi kebiasaan baru akan mempengaruhi perubahan pola makan. Timbulnya perubahan pola makan saat adaptasi kebiasaan baru dapat mempengaruhi status gizi. status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan asupan zat gizi.\nTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dan status gizi (IMT) mahasiswa gizi STIKes HOLISTIK pada masa adaptasi kebiasaan baru.\nMetode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan bulan Desember 2020 – Januari 2021. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi STIKes HOLISTIK Purwakarta sebanyak 74 orang dan sampel yang diambil dengan metode consecutive sampling dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 63 orang. Data pola makan menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang diperoleh dengan cara mengamati menu makanan selama tiga hari. Data status gizi yang diperoleh dengan perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT).\nHasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 responden, sebanyak 34 orang (54%) memiliki pola makan baik, 22 orang (64,7%) status gizi kurus, 6 orang (17,6%) status gizi normal dan gemuk. Responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 29 orang (46,0%), dengan status gizi kurus 37 orang (58,7%), status gizi normal 9 orang (14,3%), dan status gizi gemuk 17 orang (27%).\nSimpulan : Status gizi normal pada responden dengan pola makan baik saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 17,6%. Status gizi kurus pada responden saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 64,7%. Sedangkan status gizi gemuk pada responden saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 17,6%.","PeriodicalId":477212,"journal":{"name":"Journal of holistic and health sciences (Jurnal ilmu holistik dan kesehatan)","volume":"44 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of holistic and health sciences (Jurnal ilmu holistik dan kesehatan)","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51873/jhhs.v7i2.155","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Adaptasi kebiasaan baru adalah perubahan perilaku untuk menjalaankan aktivitas normal, dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19. Adaptasi kebiasaan baru akan mempengaruhi perubahan pola makan. Timbulnya perubahan pola makan saat adaptasi kebiasaan baru dapat mempengaruhi status gizi. status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan asupan zat gizi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dan status gizi (IMT) mahasiswa gizi STIKes HOLISTIK pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan bulan Desember 2020 – Januari 2021. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi STIKes HOLISTIK Purwakarta sebanyak 74 orang dan sampel yang diambil dengan metode consecutive sampling dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 63 orang. Data pola makan menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang diperoleh dengan cara mengamati menu makanan selama tiga hari. Data status gizi yang diperoleh dengan perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 responden, sebanyak 34 orang (54%) memiliki pola makan baik, 22 orang (64,7%) status gizi kurus, 6 orang (17,6%) status gizi normal dan gemuk. Responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 29 orang (46,0%), dengan status gizi kurus 37 orang (58,7%), status gizi normal 9 orang (14,3%), dan status gizi gemuk 17 orang (27%).
Simpulan : Status gizi normal pada responden dengan pola makan baik saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 17,6%. Status gizi kurus pada responden saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 64,7%. Sedangkan status gizi gemuk pada responden saat adaptasi kebiasaan baru sebesar 17,6%.