{"title":"KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DIVERGEN DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)","authors":"Habibul Ummi Ummi, Zainal Abidin Zainal, Susanti Santi","doi":"10.32672/perisai.v3i1.723","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Koneksi matematis merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki karena membantu siswa mengetahui keterkaitan antara berbagai konsep baik dalam bidang matematika maupun di luar matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui koneksi matematis, wawasan siswa akan semakin luas salah satunya pada materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII MtsN 1 Aceh Besar dalam memecahkan masalah matematika divergen. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MtsN 1 Aceh Besar yang terdiri dari tiga siswa saja. Kriteria pemilihan subjek didasarkan pada tingkat AQ siswa (yaitu climber, camper dan quitter), melalui angket adversity quotient. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, lembar tes kemampuan koneksi matematis divergen, pedoman wawancara serta alat perekam. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah: (1) Subjek dengan kategori climber mencapai kemampuan koneksi matematis tinggi dan mampu memenuhi semua indikator koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika divergen. 2) Subjek dengan kategori camper mencapai kemampuan koneksi matematis sedang dan hanya mampu memenuhi 2 indikator koneksi matematis yaitu mengaitkan antar konsep matematika dalam bidang matematika dan mengaitkan antar konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, dalam memecahkan masalah matematika divergen (3) Subjek dengan kategori quitter mencapai kemampuan koneksi matematis rendah karena belum mampu memenuhi ketiga indikator koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika divergen pada tahap menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali.","PeriodicalId":437911,"journal":{"name":"PERISAI: Jurnal Pendidikan dan Riset Ilmu Sains","volume":"11 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PERISAI: Jurnal Pendidikan dan Riset Ilmu Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32672/perisai.v3i1.723","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Koneksi matematis merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki karena membantu siswa mengetahui keterkaitan antara berbagai konsep baik dalam bidang matematika maupun di luar matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui koneksi matematis, wawasan siswa akan semakin luas salah satunya pada materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII MtsN 1 Aceh Besar dalam memecahkan masalah matematika divergen. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MtsN 1 Aceh Besar yang terdiri dari tiga siswa saja. Kriteria pemilihan subjek didasarkan pada tingkat AQ siswa (yaitu climber, camper dan quitter), melalui angket adversity quotient. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, lembar tes kemampuan koneksi matematis divergen, pedoman wawancara serta alat perekam. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah: (1) Subjek dengan kategori climber mencapai kemampuan koneksi matematis tinggi dan mampu memenuhi semua indikator koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika divergen. 2) Subjek dengan kategori camper mencapai kemampuan koneksi matematis sedang dan hanya mampu memenuhi 2 indikator koneksi matematis yaitu mengaitkan antar konsep matematika dalam bidang matematika dan mengaitkan antar konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, dalam memecahkan masalah matematika divergen (3) Subjek dengan kategori quitter mencapai kemampuan koneksi matematis rendah karena belum mampu memenuhi ketiga indikator koneksi matematis dalam memecahkan masalah matematika divergen pada tahap menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali.