HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI

A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari
{"title":"HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI","authors":"A. Dewi, A. Astuti, Asnawati Asnawati, Arta Mariam Sihombing, Asrina Polanisa Sitompul, Debora Paninsari","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3555","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir, namun seiring dengan perkembangan bayi, hal ini tentu saja tidak cukup. Pada usia enam bulan, bayi baru lahir akan mulai sering mengonsumsi MPASI. Memberikan MPASI pada bayi baru lahir terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang, yang belum siap untuk memecah apa pun selain ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit pencernaan dengan MPASI. Metode: pendekatan cross-sectional, 311 individu mewakili populasi seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 0 hingga 6 bulan; Sampel berjumlah 175 orang, yang dipilih melalui purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling. Temuan: Dari seluruh responden, 121 perempuan (69,1%) memberikan MPASI kepada anaknya yang berusia antara 0 dan 6 bulan, sedangkan 54 responden (30,9%) tidak. Kelompok YA sebanyak 138 responden (yaitu mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 78,9%, dan kelompok TIDAK sebanyak 37 responden (yaitu tidak mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 21,1%. Sedangkan Pvalue = 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara MPASI dengan kejadian penyakit pencernaan, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara MPASI dengan kejadian gangguan pencernaan menurut hasil analisis penelitian yang dihasilkan dengan menggunakan SPSS. Penyelidikan yang dilakukan para ahli mengungkapkan hal itu. Peneliti menemukan adanya korelasi antara prevalensi penyakit pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar dengan MPASI berdasarkan datanya.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"125 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3555","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir, namun seiring dengan perkembangan bayi, hal ini tentu saja tidak cukup. Pada usia enam bulan, bayi baru lahir akan mulai sering mengonsumsi MPASI. Memberikan MPASI pada bayi baru lahir terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang, yang belum siap untuk memecah apa pun selain ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit pencernaan dengan MPASI. Metode: pendekatan cross-sectional, 311 individu mewakili populasi seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 0 hingga 6 bulan; Sampel berjumlah 175 orang, yang dipilih melalui purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling. Temuan: Dari seluruh responden, 121 perempuan (69,1%) memberikan MPASI kepada anaknya yang berusia antara 0 dan 6 bulan, sedangkan 54 responden (30,9%) tidak. Kelompok YA sebanyak 138 responden (yaitu mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 78,9%, dan kelompok TIDAK sebanyak 37 responden (yaitu tidak mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 21,1%. Sedangkan Pvalue = 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara MPASI dengan kejadian penyakit pencernaan, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara MPASI dengan kejadian gangguan pencernaan menurut hasil analisis penelitian yang dihasilkan dengan menggunakan SPSS. Penyelidikan yang dilakukan para ahli mengungkapkan hal itu. Peneliti menemukan adanya korelasi antara prevalensi penyakit pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar dengan MPASI berdasarkan datanya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
0-6 个月婴儿的喂养与婴儿消化不良发生率之间的关系
在出生后的头六个月,母乳可以提供新生儿所需的全部营养,但随着宝宝的发育,母乳可能就不够了。到六个月大时,新生儿开始频繁进食固体食物。过早给新生儿吃固体食物会引起消化不良。这是因为婴儿的消化系统尚未发育成熟,还不能分解母乳以外的食物。本研究旨在确定消化系统疾病的发病率与辅食喂养的关系。方法:横断面方法,311 人代表了有 0 至 6 个月婴儿的所有母亲;样本量为 175 个,通过非概率抽样技术的目的性抽样选出。调查结果:在所有受访者中,121 名妇女(69.1%)为其 0 至 6 个月大的孩子提供辅食,54 名受访者(30.9%)没有提供辅食。同意组有 138 名受访者(即有消化不良症状),占 78.9%;不同意组有 37 名受访者(即没有消化不良症状),占 21.1%。根据使用 SPSS 生成的研究分析结果,P 值 = 0.000 表明辅食喂养与消化系统疾病发病率之间存在关系,说明辅食喂养与消化系统疾病发病率之间存在关系。专家进行的调查显示研究人员根据数据发现,哥打达塔拉保健中心工作区的消化系统疾病发病率与辅食喂养之间存在相关性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
EFEK MIRROR THERAPY PADA FUNGSI MOTORIK EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN PASCA STROKE Pengaruh Pemberian Informasi Prosedur Pemasangan Infus Terhadap Penurunan Kecemasan Orangtua pada Anaknya Di RS Santa Elisabeth Batam HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD LASINRANG KABUPATEN PINRANG
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1