{"title":"Pengaruh Pemberian Informasi Prosedur Pemasangan Infus Terhadap Penurunan Kecemasan Orangtua pada Anaknya Di RS Santa Elisabeth Batam","authors":"Ayu Rohani Nainggolan, L. Tampubolon, A. Ginting","doi":"10.47709/healthcaring.v3i1.3554","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tindakan pemasangan infus merupakan prosedur yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi anak karena nyeri yang dirasakan akibatnya orang tua merasa cemas jika prosedur pemasangan infus yang dilakukan akan memberikan efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Hasil wawancara yang dilakukan pada 25 orangtua di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Batam didapatkan data 4 orang tua memiliki tingkat kecemasan ringan (16%), 18 orang tua memiliki tingkat kecemasan sedang (72%), dan 3 orang tua dengan tingkat kecemasan berat (12%) dikarenakan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai prosedur pemasangan infus. Metode penelitian menggunakan Pra-eksperimental berdesain one group pretest-posttest group. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden pada tahap pretest dan postest. Hasil penelitian dari 30 responden didapatkan rerata kecemasan orangtua sebelum pemberian informasi prosedur pemasangan infus pada anak adalah 36.00 (95% CI= 34.84-37.16), dengan standar deviasi 3.118. Sedangkan rerata nilai kecemasan orangtua sesudah pemberian informasi pemasangan infus adalah 23.67 (95% CI= 22.56-24.78) dengan standar deviasi 2.975. Hasil ujistatistik uji t berpasangan/ uji t dependen, diperoleh p value=0.001, (?< 0,005) yang artinya secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Diharapkan perawat untuk memberikan informasi prosedur pemasangan infus pada orangtua anak yang akan dilakukan pemasangan infus sehingga mereka mengetahui prosedur yang akan diberikan kepada anaknya dan menurunkan kecemasan yang dialami.","PeriodicalId":376794,"journal":{"name":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"41 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/healthcaring.v3i1.3554","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tindakan pemasangan infus merupakan prosedur yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi anak karena nyeri yang dirasakan akibatnya orang tua merasa cemas jika prosedur pemasangan infus yang dilakukan akan memberikan efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Hasil wawancara yang dilakukan pada 25 orangtua di Rumah Sakit Santa Elisabeth Lubuk Baja Batam didapatkan data 4 orang tua memiliki tingkat kecemasan ringan (16%), 18 orang tua memiliki tingkat kecemasan sedang (72%), dan 3 orang tua dengan tingkat kecemasan berat (12%) dikarenakan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai prosedur pemasangan infus. Metode penelitian menggunakan Pra-eksperimental berdesain one group pretest-posttest group. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden pada tahap pretest dan postest. Hasil penelitian dari 30 responden didapatkan rerata kecemasan orangtua sebelum pemberian informasi prosedur pemasangan infus pada anak adalah 36.00 (95% CI= 34.84-37.16), dengan standar deviasi 3.118. Sedangkan rerata nilai kecemasan orangtua sesudah pemberian informasi pemasangan infus adalah 23.67 (95% CI= 22.56-24.78) dengan standar deviasi 2.975. Hasil ujistatistik uji t berpasangan/ uji t dependen, diperoleh p value=0.001, (?< 0,005) yang artinya secara statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian informasi prosedur pemasangan infus terhadap penurunan kecemasan orangtua pada anaknya. Diharapkan perawat untuk memberikan informasi prosedur pemasangan infus pada orangtua anak yang akan dilakukan pemasangan infus sehingga mereka mengetahui prosedur yang akan diberikan kepada anaknya dan menurunkan kecemasan yang dialami.