Heri Purwanto, H. F. S. Simbolon, Angga Eldi Prayoga, Eko Sawitra Sembiring, Habibillah Habibillah, Imron Maulana, Jimmy Carlos Dianca, Julfan Maulana Iqbal
{"title":"Pemanfaatan Kotoran Hewan, Batang Pisang dan Eceng Gondok Menjadi Pupuk Kompos di Desa Bagan Baru Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara","authors":"Heri Purwanto, H. F. S. Simbolon, Angga Eldi Prayoga, Eko Sawitra Sembiring, Habibillah Habibillah, Imron Maulana, Jimmy Carlos Dianca, Julfan Maulana Iqbal","doi":"10.56211/wahana.v2i2.428","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n\n\n\nKompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selain itu, kompos juga mempunyai prospek dan peluang yang besar untuk dipasarkan secara lebih meluas untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Pupuk organik yang berbahan kotoran sapi, batang pisang dan eceng gondok mempunyai beberapa kelebihan. Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar kotoran ternak, baik kotoran padat maupun campuran sisa makanan dan air seni ternak. Pupuk kandang juga berperan dalam perbaikan struktur tanah, pengoptimalan penyerapan unsur hara dan mempertahankan suhu tanah. Batang pisang merupakan bahan organik yang memiliki beberapa kandungan unsur hara baik makro maupun mikro, beberapa diantaranya adalah unsur hara makro, serta mengandung kandungan kimia berupa karbohidrat yang dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Dengan kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi, eceng gondok dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pupuk kompos. Penyediaan kompos organik yang berkelanjutan dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkannya sebagai penyubur tanah dan tanaman pertaniannya.\n\n\n\n","PeriodicalId":497793,"journal":{"name":"Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"35 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56211/wahana.v2i2.428","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selain itu, kompos juga mempunyai prospek dan peluang yang besar untuk dipasarkan secara lebih meluas untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Pupuk organik yang berbahan kotoran sapi, batang pisang dan eceng gondok mempunyai beberapa kelebihan. Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar kotoran ternak, baik kotoran padat maupun campuran sisa makanan dan air seni ternak. Pupuk kandang juga berperan dalam perbaikan struktur tanah, pengoptimalan penyerapan unsur hara dan mempertahankan suhu tanah. Batang pisang merupakan bahan organik yang memiliki beberapa kandungan unsur hara baik makro maupun mikro, beberapa diantaranya adalah unsur hara makro, serta mengandung kandungan kimia berupa karbohidrat yang dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Dengan kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi, eceng gondok dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pupuk kompos. Penyediaan kompos organik yang berkelanjutan dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkannya sebagai penyubur tanah dan tanaman pertaniannya.