A. Adiputra, Desty Ervira Puspaningtyas, Puspita Mardika Sari, Silvia Dewi Styaningrum
{"title":"PELATIHAN WHATSAPP BUSINESS BAGI PENGRAJIN GROWOL DI DESA NOMPOREJO KECAMATAN GALUR KULON PROGO","authors":"A. Adiputra, Desty Ervira Puspaningtyas, Puspita Mardika Sari, Silvia Dewi Styaningrum","doi":"10.62085/jms.v2i2.106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan utama yang dihadapi oleh pengrajin growol di desa Nomporejo adalah rendahnya daya tarik dan nilai jual produk growol, serta terbatasnya jangkauan pemasaran. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) dengan fokus pada pelatihan pengemasan, pelabelan, dan penggunaan WhatsApp Business untuk pemasaran. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa langkah strategis. Pertama, diberikan pelatihan mengenai teknik pengemasan dan pelabelan yang menarik, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik visual dan persepsi nilai produk growol. Kedua, dilakukan pelatihan penggunaan WhatsApp Business, yang dirancang untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan growol melalui platform digital yang mudah diakses dan digunakan oleh para pengrajin. Hasil dari kegiatan abdimas menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek. Pengemasan dan pelabelan yang lebih baik berhasil meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk growol, membuatnya lebih kompetitif di pasar. Selain itu, penggunaan WhatsApp Business terbukti efektif dalam memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan visibilitas produk, dan akhirnya meningkatkan penjualan. Respon positif dari pengrajin growol di desa Nomporejo menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya relevan tetapi juga diapresiasi oleh komunitas lokal. Kesimpulannya, kegiatan abdimas ini berhasil mencapai tujuannya. Peningkatan daya tarik dan nilai jual growol melalui pengemasan dan pelabelan yang lebih baik, serta perluasan jangkauan pemasaran dengan WhatsApp Business, telah memberikan dampak positif terhadap penjualan dan penerimaan produk di pasar. Pelatihan ini mendapat respon yang baik dari para pengrajin, menunjukkan keberhasilan program dalam memberdayakan komunitas lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui peningkatan keterampilan pemasaran dan pengemasan produk.","PeriodicalId":516950,"journal":{"name":"JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"15 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.62085/jms.v2i2.106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Permasalahan utama yang dihadapi oleh pengrajin growol di desa Nomporejo adalah rendahnya daya tarik dan nilai jual produk growol, serta terbatasnya jangkauan pemasaran. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) dengan fokus pada pelatihan pengemasan, pelabelan, dan penggunaan WhatsApp Business untuk pemasaran. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa langkah strategis. Pertama, diberikan pelatihan mengenai teknik pengemasan dan pelabelan yang menarik, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik visual dan persepsi nilai produk growol. Kedua, dilakukan pelatihan penggunaan WhatsApp Business, yang dirancang untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan growol melalui platform digital yang mudah diakses dan digunakan oleh para pengrajin. Hasil dari kegiatan abdimas menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek. Pengemasan dan pelabelan yang lebih baik berhasil meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk growol, membuatnya lebih kompetitif di pasar. Selain itu, penggunaan WhatsApp Business terbukti efektif dalam memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan visibilitas produk, dan akhirnya meningkatkan penjualan. Respon positif dari pengrajin growol di desa Nomporejo menunjukkan bahwa pelatihan ini tidak hanya relevan tetapi juga diapresiasi oleh komunitas lokal. Kesimpulannya, kegiatan abdimas ini berhasil mencapai tujuannya. Peningkatan daya tarik dan nilai jual growol melalui pengemasan dan pelabelan yang lebih baik, serta perluasan jangkauan pemasaran dengan WhatsApp Business, telah memberikan dampak positif terhadap penjualan dan penerimaan produk di pasar. Pelatihan ini mendapat respon yang baik dari para pengrajin, menunjukkan keberhasilan program dalam memberdayakan komunitas lokal dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui peningkatan keterampilan pemasaran dan pengemasan produk.