PERAN PERCEIVED VALUE, TECHNOLOGICAL READINESS, DAN COST-BENEFIT ANALYSIS PADA ADOPSI FITUR PREMIUM ARTIFICIAL INTELLIGENCE OLEH KALANGAN PELAKU BISNIS SURABAYA
{"title":"PERAN PERCEIVED VALUE, TECHNOLOGICAL READINESS, DAN COST-BENEFIT ANALYSIS PADA ADOPSI FITUR PREMIUM ARTIFICIAL INTELLIGENCE OLEH KALANGAN PELAKU BISNIS SURABAYA","authors":"Hironimus Hari Kurniawan, Ditya Wardana","doi":"10.32815/jpro.v5i1.2275","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi dalam adopsi fitur premium Artificial Intelligence (AI) di kalangan pelaku bisnis di Surabaya, Indonesia. Populasi penelitian ini adalah pelaku bisnis yang aktif di Surabaya yang menggunakan atau berencana menggunakan fitur premium AI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total sampel sebanyak 217 pelaku bisnis. Data dikumpulkan melalui survei online yang didistribusikan menggunakan Meta Ads dan dianalisis menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi secara signifikan mempengaruhi adopsi fitur premium AI, dengan model regresi menjelaskan 77% dari varians dalam adopsi AI (R² = 0.77). Nilai Cronbach's alpha untuk konsistensi internal item survei adalah 0.87 untuk nilai yang dirasakan dan 0.82 untuk kesiapan teknologi. Analisis kualitatif dari jawaban terbuka mengungkapkan bahwa pelaku bisnis melihat manfaat signifikan dari AI dalam meningkatkan efisiensi operasional dan analitik data, meskipun ada tantangan seperti kebutuhan pelatihan dan biaya tinggi. \nKesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi untuk mendorong adopsi fitur premium AI. Pengembang AI dan pembuat kebijakan harus fokus pada strategi untuk meningkatkan kegunaan, kemudahan penggunaan, dan dukungan infrastruktur untuk memfasilitasi adopsi yang lebih luas dan efektif di kalangan pelaku bisnis di pasar yang sedang berkembang.","PeriodicalId":277866,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen dan Profesional","volume":"12 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Manajemen dan Profesional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32815/jpro.v5i1.2275","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi dalam adopsi fitur premium Artificial Intelligence (AI) di kalangan pelaku bisnis di Surabaya, Indonesia. Populasi penelitian ini adalah pelaku bisnis yang aktif di Surabaya yang menggunakan atau berencana menggunakan fitur premium AI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan total sampel sebanyak 217 pelaku bisnis. Data dikumpulkan melalui survei online yang didistribusikan menggunakan Meta Ads dan dianalisis menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi secara signifikan mempengaruhi adopsi fitur premium AI, dengan model regresi menjelaskan 77% dari varians dalam adopsi AI (R² = 0.77). Nilai Cronbach's alpha untuk konsistensi internal item survei adalah 0.87 untuk nilai yang dirasakan dan 0.82 untuk kesiapan teknologi. Analisis kualitatif dari jawaban terbuka mengungkapkan bahwa pelaku bisnis melihat manfaat signifikan dari AI dalam meningkatkan efisiensi operasional dan analitik data, meskipun ada tantangan seperti kebutuhan pelatihan dan biaya tinggi.
Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan nilai yang dirasakan dan kesiapan teknologi untuk mendorong adopsi fitur premium AI. Pengembang AI dan pembuat kebijakan harus fokus pada strategi untuk meningkatkan kegunaan, kemudahan penggunaan, dan dukungan infrastruktur untuk memfasilitasi adopsi yang lebih luas dan efektif di kalangan pelaku bisnis di pasar yang sedang berkembang.