PLURALISME PADA MASA BALI KUNO ABAD IX-XIV BERDASARKAN REKAMAN ARKEOLOGI

I. W. Srijaya, K. Prawirajaya, R.
{"title":"PLURALISME PADA MASA BALI KUNO ABAD IX-XIV BERDASARKAN REKAMAN ARKEOLOGI","authors":"I. W. Srijaya, K. Prawirajaya, R.","doi":"10.24832/fa.v34i2.695","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pluralism is a diction that is used to express diversity, a reality that exists in this archipelago. It is an idea or view of life that recognizes and accepts the existence of pluralism or diversity in a community group. This plurality is represented by differences in terms of religions/beliefs, ethnicities, races, customs, languages, and cultures. Archaeological remains dating from the Hindu Buddhist era in Bali provide information on this diversity. Therefore, the aim of this study is to explain the diversity that is reflected in the archaeological records. The method used is observation, literature study, and qualitative analysis. Archaeological records dating from the IX to XIV century AD in Bali, both in the artifactual and textual indicate that Balinese people can live in harmony amidst differences. Different beliefs do not cause social tensions in society. Based on the existing archaeological records, Balinese people have shown diversity since the IX century AD. This diversity was maintained and nurtured by the rulers at that time so that tolerance was built between people of different religions/beliefs. Pluralisme merupakan diksi yang digunakan untuk menyatakan keberagaman, sebuah realita yang ada di bumi Nusantara ini. Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan tersebut direpresentasikan oleh adanya perbedaan dari sisi agama/ kepercayaan, suku, ras, adat istiadat, bahasa, dan budaya. Tinggalan arkeologi yang berasal dari masa Hindu Buddha di Bali memberikan informasi keberagaman tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kemajemukan yang yang tercermin pada rekaman tinggalan arkeologi tersebut. Metode yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, serta analisis kualitatif. Rekaman arkeologi yang berasal dari abad IX-XIV di Bali, baik yang berupa artefaktual dan tekstual mengindikasikan bahwa masyarakat Bali dapat hidup secara harmonis di tengah-tengah perbedaan. Perbedaan keyakinan yang dianut tidak menimbulkan ketegangan sosial di masyarakat. Berdasarkan rekaman arkeologi yang ada, masyarakat Bali telah menunjukkan kemajemukan sejak abad IX. Keberagaman ini terus dipelihara dan dipupuk oleh para penguasa ketika itu sehingga terbangun toleransi di antara masyarakat yang berlainan agama/kepercayaannya.","PeriodicalId":52717,"journal":{"name":"Forum Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Forum Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/fa.v34i2.695","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pluralism is a diction that is used to express diversity, a reality that exists in this archipelago. It is an idea or view of life that recognizes and accepts the existence of pluralism or diversity in a community group. This plurality is represented by differences in terms of religions/beliefs, ethnicities, races, customs, languages, and cultures. Archaeological remains dating from the Hindu Buddhist era in Bali provide information on this diversity. Therefore, the aim of this study is to explain the diversity that is reflected in the archaeological records. The method used is observation, literature study, and qualitative analysis. Archaeological records dating from the IX to XIV century AD in Bali, both in the artifactual and textual indicate that Balinese people can live in harmony amidst differences. Different beliefs do not cause social tensions in society. Based on the existing archaeological records, Balinese people have shown diversity since the IX century AD. This diversity was maintained and nurtured by the rulers at that time so that tolerance was built between people of different religions/beliefs. Pluralisme merupakan diksi yang digunakan untuk menyatakan keberagaman, sebuah realita yang ada di bumi Nusantara ini. Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui dan menerima adanya kemajemukan atau keanekaragaman dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan tersebut direpresentasikan oleh adanya perbedaan dari sisi agama/ kepercayaan, suku, ras, adat istiadat, bahasa, dan budaya. Tinggalan arkeologi yang berasal dari masa Hindu Buddha di Bali memberikan informasi keberagaman tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kemajemukan yang yang tercermin pada rekaman tinggalan arkeologi tersebut. Metode yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, serta analisis kualitatif. Rekaman arkeologi yang berasal dari abad IX-XIV di Bali, baik yang berupa artefaktual dan tekstual mengindikasikan bahwa masyarakat Bali dapat hidup secara harmonis di tengah-tengah perbedaan. Perbedaan keyakinan yang dianut tidak menimbulkan ketegangan sosial di masyarakat. Berdasarkan rekaman arkeologi yang ada, masyarakat Bali telah menunjukkan kemajemukan sejak abad IX. Keberagaman ini terus dipelihara dan dipupuk oleh para penguasa ketika itu sehingga terbangun toleransi di antara masyarakat yang berlainan agama/kepercayaannya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
根据考古记录,20世纪巴厘岛的多元化
多元主义是一个用来表达多样性的词,这是这个群岛存在的现实。它是一种生活观念或观点,承认并接受一个社区群体中多元主义或多样性的存在。这种多元性体现在宗教/信仰、民族、种族、习俗、语言和文化方面的差异。巴厘岛印度教佛教时代的考古遗迹为这种多样性提供了信息。因此,本研究的目的是解释在考古记录中反映的多样性。采用观察法、文献法和定性分析法。巴厘岛的考古记录可以追溯到公元九世纪到十四世纪,无论是在人工还是文字上都表明巴厘岛人可以在差异中和谐相处。不同的信仰不会造成社会的紧张。根据现有的考古记录,巴厘岛人自公元9世纪以来就表现出多样性。当时的统治者维持和培育了这种多样性,从而在不同宗教/信仰的人之间建立了宽容。多元主义(merupakan diksi yang digunakan untuk menyatakan keberagaman),多元主义(sebuah realita yang ada di bumi nuusantara ini)。多元主义,阿达杜·克隆波克,阿达杜·潘多甘,阿达杜·潘多甘,阿达亚,阿达亚·克隆波克,阿达亚,阿达亚·克隆波克,阿达亚·克隆波克,阿达亚·克隆波克。Kemajemukan tersebut disrepresentasikan oleh adanya perbedaan dari sisi agama/ kepercayaan, suku, ras, adat istiadat, bahasa, dan budaya。Tinggalan市场考古学家yang berasal dari masa印度教佛迪巴厘成员信息为keberagaman tersebut。Oleh karena itu, tujuan penelitian, ini adalah untuk menjelaskan kemajemukan, yang tercermin, pada rekaman, tinggalan,市场学家,tersebut。方法杨地纳坎高原观测,研究数据,分析定性。Rekaman arkeologi yang berasal dari abad IX-XIV di Bali, baik yang berupa artefual dan tekstual menginkasikan bahwa masyarakat Bali dapat hidup secara harmonis di tengah-tengah perbedaan。Perbedaan keyakinan yang dianut menimbulkan ketegangan social di masyarakat。【参考翻译】:Berdasarkan rekaman arkeologi yang ada, masyarakat Bali telah menunjukkan kemajemukan sejak abad。Keberagaman ini terus dipelihara dan dipupuk oleh para penguas ketika itu seingga terbangun toleransi di antara masyarakat yang berlaina / keperayaannya。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
PLURALISME PADA MASA BALI KUNO ABAD IX-XIV BERDASARKAN REKAMAN ARKEOLOGI PEMULIAAN DEWI SRI DALAM AKTIVITAS DOMESTIKASI PADI DI BALI GAMBARAN ORGANISASI RUANG PADA RUMAH LAKSMANA MAEDA DI MENTENG, JAKARTA, BERDASARKAN HOUSEHOLD ARCHAEOLOGY RANGKA MANUSIA DARI BENDAHARA: SUDUT PANDANG PALEOPATOLOGI PENGARUH KESENIAN PĀLA TERHADAP GAYA SENI ARCA CANDI MENDUT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1