Gambaran Faktor Penyebab Rujukan Di Puskesmas Kota Depok

Iin Nurlinawati, Rosita Rosita, Sefrina Werni
{"title":"Gambaran Faktor Penyebab Rujukan Di Puskesmas Kota Depok","authors":"Iin Nurlinawati, Rosita Rosita, Sefrina Werni","doi":"10.22435/hsr.v22i3.512","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Referral System for Individual Health Services states that health services are conducted in stages according to medical needs, starting from basic, second, and then third level health . The BPJS standard on the referral ratio limitation from health center to hospital is 15%. A total of 22 out of 32 health centers (69%) in Depok have referral ratios above 15%. This study was to identify factors infl uencing high referral ratios at health centers in Depok..This study was implemented from March to October 2017 by cross sectional design. The population was 32 health centers in Depok. Samples were health centers in Depok registered by BPJS as FKTP. There were 12 health centers, each 6 with high and low referrals. The sample of health workers were providers such as: doctors and dentist, heads of health centers and health offi ces. The results showed that the most referenced disease was a refraction disorder, unspecifi ed. Most primary health care with a high referral ratio (> 15%) did not have the required compulsory services at the primary health care, especially emergency and laboratory services (66.7%). The type of health personnel was less than that at Permenkes 75 of 2014 (83.3%). Facilities and infrastructure in health center were out of standards. Less drugs supplies also affected to referral. Suggestion: The government needs to provide more types of services, numbers of health workers and infrastructure in order to support the capacity of the health centre as well as better services . \nAbstrak \nSistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis, dimulai dari pelayanan dasar ke pelayanan kesehatan tingkat kedua berlanjut ke tingkat ketiga. Standar BPJS mengenai batasan rasio rujukan puskesmas ke pelayanan kesehatan tingkat lanjut maksimal 15%. Sebanyak 22 puskesmas (69%) dari 32 puskesmas di Kota Depok yang memiliki rasio rujukan diatas 15%. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor yang mempengaruhi rasio rujukan tinggi di puskesmas Kota Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2017. Metode yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian sebanyak 32 puskesmas di Kota Depok. Sampel yang diambil adalah puskesmas Kota Depok yang telah terdaftar pada BPJS sebagai FKTP sebanyak 12 puskesmas, 6 puskesmas dengan rujukan tinggi dan 6 puskesmas dengan rujukan rendah. Sampel tenaga kesehatan yang diwawancara meliputi pemberi pelayanan (dokter dan dokter gigi), kepala puskesmas dan Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang paling banyak dirujuk adalah disorder of refraction, unspecifi ed (kelainan refraksi mata). Sebagian besar puskesmas dengan rasio rujukannya tinggi (>15%) tidak memiliki kelengkapan pelayanan yang wajib ada di puskesmas terutama pelayanan gawat darurat dan laboratorium (66,7%). Jenis tenaga kesehatan kurang dari jumlah yang ada berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 (83,3%). Sarana dan prasarana belum sesuai dengan standar yang harus ada di puskesmas. Obat-obatan yang tidak tersedia di puskesmas menjadi salah satu alasan melakukan rujukan. Saran: Pemerintah harus selalu berupaya melengkapi jenis pelayanan, tenaga kesehatan dan sarana prasarana di puskesmas, agar kemampuan puskesmas dalam memberikan pelayanan menjadi lebih baik lagi. \n ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i3.512","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Referral System for Individual Health Services states that health services are conducted in stages according to medical needs, starting from basic, second, and then third level health . The BPJS standard on the referral ratio limitation from health center to hospital is 15%. A total of 22 out of 32 health centers (69%) in Depok have referral ratios above 15%. This study was to identify factors infl uencing high referral ratios at health centers in Depok..This study was implemented from March to October 2017 by cross sectional design. The population was 32 health centers in Depok. Samples were health centers in Depok registered by BPJS as FKTP. There were 12 health centers, each 6 with high and low referrals. The sample of health workers were providers such as: doctors and dentist, heads of health centers and health offi ces. The results showed that the most referenced disease was a refraction disorder, unspecifi ed. Most primary health care with a high referral ratio (> 15%) did not have the required compulsory services at the primary health care, especially emergency and laboratory services (66.7%). The type of health personnel was less than that at Permenkes 75 of 2014 (83.3%). Facilities and infrastructure in health center were out of standards. Less drugs supplies also affected to referral. Suggestion: The government needs to provide more types of services, numbers of health workers and infrastructure in order to support the capacity of the health centre as well as better services . Abstrak Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis, dimulai dari pelayanan dasar ke pelayanan kesehatan tingkat kedua berlanjut ke tingkat ketiga. Standar BPJS mengenai batasan rasio rujukan puskesmas ke pelayanan kesehatan tingkat lanjut maksimal 15%. Sebanyak 22 puskesmas (69%) dari 32 puskesmas di Kota Depok yang memiliki rasio rujukan diatas 15%. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor yang mempengaruhi rasio rujukan tinggi di puskesmas Kota Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2017. Metode yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian sebanyak 32 puskesmas di Kota Depok. Sampel yang diambil adalah puskesmas Kota Depok yang telah terdaftar pada BPJS sebagai FKTP sebanyak 12 puskesmas, 6 puskesmas dengan rujukan tinggi dan 6 puskesmas dengan rujukan rendah. Sampel tenaga kesehatan yang diwawancara meliputi pemberi pelayanan (dokter dan dokter gigi), kepala puskesmas dan Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit yang paling banyak dirujuk adalah disorder of refraction, unspecifi ed (kelainan refraksi mata). Sebagian besar puskesmas dengan rasio rujukannya tinggi (>15%) tidak memiliki kelengkapan pelayanan yang wajib ada di puskesmas terutama pelayanan gawat darurat dan laboratorium (66,7%). Jenis tenaga kesehatan kurang dari jumlah yang ada berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 (83,3%). Sarana dan prasarana belum sesuai dengan standar yang harus ada di puskesmas. Obat-obatan yang tidak tersedia di puskesmas menjadi salah satu alasan melakukan rujukan. Saran: Pemerintah harus selalu berupaya melengkapi jenis pelayanan, tenaga kesehatan dan sarana prasarana di puskesmas, agar kemampuan puskesmas dalam memberikan pelayanan menjadi lebih baik lagi.  
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
车辆段市中心的参考系数图像
个人健康服务转诊制度规定,健康服务根据医疗需求分阶段进行,从基本健康、二级健康到三级健康。BPJS关于从卫生中心到医院的转诊比例限制的标准是15%。在德波克的32个卫生中心中,共有22个(69%)的转诊率超过15%。这项研究旨在确定导致德波克卫生中心转诊率高的因素。。本研究于2017年3月至10月通过横断面设计实施。德波克有32个卫生中心。样本为BPJS注册为FKTP的德波克健康中心。有12个健康中心,每个中心有6个高转诊和低转诊。卫生工作者的样本包括:医生和牙医、卫生中心和卫生办公室的负责人。结果显示,最常见的疾病是屈光障碍,但未明确说明。大多数转诊率高(>15%)的初级卫生保健机构在初级卫生保健中没有提供所需的强制性服务,卫生人员类型低于2014年Permenkes 75(83.3%)。卫生中心的设施和基础设施不符合标准。药品供应减少也影响了转诊。建议:政府需要提供更多类型的服务、卫生工作者的数量和基础设施,以支持卫生中心的能力以及更好的服务。摘要健康参考系统人们提到,健康服务是根据医疗需求长期进行的,从基本的二级健康服务到三级健康服务。关于比率限制的标准BPJS,参考puskemas与卫生服务的最高水平为15%。在德波克市的32个脓疱中,多达22个(69%)的参考比率超过15%。本研究的目的是了解影响德波克市中心高参考率的因素。该研究于2017年3月至10月进行。所使用的方法是横截面法。德波克市32世纪的研究人口。采集的样本是Deposit City图书馆,该图书馆已在BPJS上注册为FKTP,共有12个puscales、6个具有高参考值的puscales和6个具有低参考值的Puscales。接受采访的健康能量的例子包括服务提供商(医生和牙医)、办公室主任和洋基健康中心主任。研究表明,最常见的疾病是屈光障碍,具体情况不详。大多数参考率较高(>15%)的中心没有强制性服务设施,尤其是急诊和实验室服务(66.7%)。健康能量的类型低于2014年佩门克斯75年的可用数量(83.3%)。Sarana和预测不符合图书馆的标准。图书馆里没有的药品是转诊的原因之一。提示:政府必须始终能够改善中心的服务类型、健康和准备情况,以提高中心提供服务的能力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
1
期刊最新文献
Peran Rumah Tangga Dan Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Kondisi Air Minum Sumur Gali Di Indonesia Faktor-faktor Determinan Perilaku Mencuci Tangan Setelah Masa ‘Adaptasi Kebiasaan Baru’ Tantangan Kebijakan Satu Data Indonesia Faktor Risiko Hipertensi Pada Usia Produktif Di Indonesia Dan Upaya Penanggulangannya Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Cedera pada Pengendara Sepeda Motor Siswa SMK Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1