PERILAKU KONSUMSI KERANG OLEH MASYARAKAT PESISIR DESA HALERMAN, ALOR BARAT DAYA, NUSA TENGGARA TIMUR

Yuni Suniarti, Nfn. Mahirta, Sue O'Connor, Widya Nayati
{"title":"PERILAKU KONSUMSI KERANG OLEH MASYARAKAT PESISIR DESA HALERMAN, ALOR BARAT DAYA, NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Yuni Suniarti, Nfn. Mahirta, Sue O'Connor, Widya Nayati","doi":"10.24832/fa.v32i2.556","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Exploitation of aquatic resources has been carried out since the time of hunting and gathering food. Aquatic resources are generally exploited by communities or people living in coastal areas. One area that still exploits aquatic resources is Halerman Village, Alor Barat Daya Regency. People who live on the coast use marine resources as food, one of which is shellfish. The most shellfish that widely exploited is Haliotidae. Research question brought in this article is how shellfish consumption behavior of people in Halerman Village is. The purpose of this research is to record shellfish consumption behavior of people in Halerman Village. The research method used was in the form of observation and interviews regarding all stages of shellfish exploitation conducted by Alor coastal communities in Halerman Village. The use of shellfish is closely related to the consumption behaviors of the community which consists of the search for shellfish carried out during periods of low tide when the intertidal area is exposed. When collecting the shellfish, people use various equipment such as iron, wood, stone, baskets and buckets. The method of processing is done by gouging, burning, boiling, cooking with spices and breaking the shell using stones or other hard tools. Shellfish processing in archaeological assemblages can be demonstrated by the presence of breakage and/or burning patterns on the shell remains. These experimental and ethno-archaeological observations can be used as a reference for understanding the behaviour that resulted in the formation of shells in archaeological deposits. Pemanfaatan sumber daya akuatik telah dilakukan sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan. Sumber daya akuatik pada umumnya dieksploitasi oleh komunitas atau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Salah satu daerah yang masih melakukan eksploitasi sumber daya akuatik yaitu Desa Halerman, Kabupaten Alor Barat Daya. Masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir memanfaatkan sumber daya laut sebagai bahan pangan, salah satunya kerangkerangan. Salah satu jenis kerang yang banyak dieksploitasi yaitu Haliotidae. Rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Tujuan Penelitian untuk mendokumentasikan perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Metode penelitian yang digunakan berupa observasi partisipasi dan wawancara yang dilakukan kepada masyarakat pesisir Alor di Desa Halerman. Pemanfaatan kerang erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat yang terdiri dari waktu pencarian kerang, cara pemilihan dan proses pengambilan, alat yang digunakan serta cara pengolahan kerang. Waktu pencarian kerang dilakukan meting surut (air laut surut) pada saat area intertidal terbuka. Jenis kerang yang dikonsumsi pada umumnya jenis kerang yang hidup di area low dan middle intertidal, akan tetapi salah satu jenis yang paling banyak dicari merupakan jenis kerang abalone (Haliotidae), alat yang digunakan untuk mencari kerang berupa besi, kayu, batu, keranjang dan ember. Cara pengolahan yang dilakukan dengan cara dicungkil, dibakar, direbus, dimasak bersama bumbu dan dipecahkan cangkangnya menggunakan batu atau alat keras lainnya. Pola pecah atau bekas pembakaran pada cangkang kerang dapat menjadi referensi untuk penelitian arkeologi yang berkaitan dengan pola kerusakan cangkang kerang pada deposit arkeologi.","PeriodicalId":52717,"journal":{"name":"Forum Arkeologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Forum Arkeologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24832/fa.v32i2.556","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Exploitation of aquatic resources has been carried out since the time of hunting and gathering food. Aquatic resources are generally exploited by communities or people living in coastal areas. One area that still exploits aquatic resources is Halerman Village, Alor Barat Daya Regency. People who live on the coast use marine resources as food, one of which is shellfish. The most shellfish that widely exploited is Haliotidae. Research question brought in this article is how shellfish consumption behavior of people in Halerman Village is. The purpose of this research is to record shellfish consumption behavior of people in Halerman Village. The research method used was in the form of observation and interviews regarding all stages of shellfish exploitation conducted by Alor coastal communities in Halerman Village. The use of shellfish is closely related to the consumption behaviors of the community which consists of the search for shellfish carried out during periods of low tide when the intertidal area is exposed. When collecting the shellfish, people use various equipment such as iron, wood, stone, baskets and buckets. The method of processing is done by gouging, burning, boiling, cooking with spices and breaking the shell using stones or other hard tools. Shellfish processing in archaeological assemblages can be demonstrated by the presence of breakage and/or burning patterns on the shell remains. These experimental and ethno-archaeological observations can be used as a reference for understanding the behaviour that resulted in the formation of shells in archaeological deposits. Pemanfaatan sumber daya akuatik telah dilakukan sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan. Sumber daya akuatik pada umumnya dieksploitasi oleh komunitas atau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Salah satu daerah yang masih melakukan eksploitasi sumber daya akuatik yaitu Desa Halerman, Kabupaten Alor Barat Daya. Masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir memanfaatkan sumber daya laut sebagai bahan pangan, salah satunya kerangkerangan. Salah satu jenis kerang yang banyak dieksploitasi yaitu Haliotidae. Rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Tujuan Penelitian untuk mendokumentasikan perilaku konsumsi kerang masyarakat Desa Halerman. Metode penelitian yang digunakan berupa observasi partisipasi dan wawancara yang dilakukan kepada masyarakat pesisir Alor di Desa Halerman. Pemanfaatan kerang erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat yang terdiri dari waktu pencarian kerang, cara pemilihan dan proses pengambilan, alat yang digunakan serta cara pengolahan kerang. Waktu pencarian kerang dilakukan meting surut (air laut surut) pada saat area intertidal terbuka. Jenis kerang yang dikonsumsi pada umumnya jenis kerang yang hidup di area low dan middle intertidal, akan tetapi salah satu jenis yang paling banyak dicari merupakan jenis kerang abalone (Haliotidae), alat yang digunakan untuk mencari kerang berupa besi, kayu, batu, keranjang dan ember. Cara pengolahan yang dilakukan dengan cara dicungkil, dibakar, direbus, dimasak bersama bumbu dan dipecahkan cangkangnya menggunakan batu atau alat keras lainnya. Pola pecah atau bekas pembakaran pada cangkang kerang dapat menjadi referensi untuk penelitian arkeologi yang berkaitan dengan pola kerusakan cangkang kerang pada deposit arkeologi.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
来自南努萨东南方埃勒村沿海社区的贝类消费行为
自从狩猎和采集食物以来,就开始对水生资源进行开发。水生资源通常由生活在沿海地区的社区或人民开采。Alor Barat Daya Regency的Halerman村是一个仍在开发水生资源的地区。生活在海岸上的人们将海洋资源作为食物,其中一种是贝类。被广泛开发的贝类最多的是Halitidae。本文提出的研究问题是Halerman村居民的贝类消费行为。本研究的目的是记录Halerman村人的贝类消费活动。所使用的研究方法是对Halerman村Alor沿海社区进行的贝类开发的各个阶段进行观察和访谈。贝类的使用与群落的消费行为密切相关,包括在潮间带暴露的低潮期寻找贝类。收集贝类时,人们使用各种设备,如铁、木、石头、篮子和水桶。加工方法包括刨削、燃烧、煮沸、用香料烹饪以及用石头或其他坚硬工具打碎外壳。考古组合中的贝类加工可以通过贝壳残骸上的破损和/或燃烧图案来证明。这些实验和民族考古观察可以作为理解考古沉积物中贝壳形成行为的参考。自从狩猎和采集以来,人们就开始利用水生资源。水生资源通常由生活在沿海地区的社区或社区开发。其中一个仍在开发水生资源的地区是达亚西部阿洛尔首府Halerman村。生活在海滩上的人们把海洋资源当作食物,这是贝壳之一。Halitidae是开发最广泛的贝壳之一。一系列研究问题是Halerman社区的贝壳消费行为。研究旨在记录Halerman社区的贝壳消费行为。所采用的研究方法是对Halerman村Alor沿海社区的参与情况进行观察和访谈。贝壳的使用与公众的行为密切相关,包括贝壳搜索时间、选择和收集过程、使用的工具和拒绝贝壳的方法。搜索贝壳的时间是在潮间带开放时测量的。通常食用的贝壳类型是生活在潮间带中下层的贝壳,但最受欢迎的是鲍鱼壳(Halitidae),这是一种用来寻找铁、木、石头、篮子和水桶贝壳的工具。以解锁、燃烧、消化、与棉花一起烹饪以及用石头或其他硬件破解的方式进行的消化方法。贝壳上的断裂模式或焚烧模式可作为考古沉积物上贝壳模式损坏模式的考古研究参考。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
PLURALISME PADA MASA BALI KUNO ABAD IX-XIV BERDASARKAN REKAMAN ARKEOLOGI PEMULIAAN DEWI SRI DALAM AKTIVITAS DOMESTIKASI PADI DI BALI GAMBARAN ORGANISASI RUANG PADA RUMAH LAKSMANA MAEDA DI MENTENG, JAKARTA, BERDASARKAN HOUSEHOLD ARCHAEOLOGY RANGKA MANUSIA DARI BENDAHARA: SUDUT PANDANG PALEOPATOLOGI PENGARUH KESENIAN PĀLA TERHADAP GAYA SENI ARCA CANDI MENDUT
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1