MEMIKIRKAN KEMBALI PEMBANGUNAN BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) PASCA KONFLIK: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT KULONPROGO, YOGYAKARTA (RETHINKING POST-CONFLICT OF THE DEVELOPMENT OF NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA): SOCIAL ECONOMIC IMPACT ON THE COMMUNITY OF KULON

Muhammad Alhada Fuadilah Habib, K. Nisa, Cut Rizka al Usrah
{"title":"MEMIKIRKAN KEMBALI PEMBANGUNAN BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) PASCA KONFLIK: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT KULONPROGO, YOGYAKARTA (RETHINKING POST-CONFLICT OF THE DEVELOPMENT OF NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA): SOCIAL ECONOMIC IMPACT ON THE COMMUNITY OF KULON","authors":"Muhammad Alhada Fuadilah Habib, K. Nisa, Cut Rizka al Usrah","doi":"10.14421/jsr.v16i2.2275","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The construction of the New Yogyakarta International Airport (NYIA) by the Government of Indonesia and PT Angkasa Pura I, which began in 2011, has resulted in a number of vertical conflicts between the government-entrepreneurs and local residents, particularly in Jangkaran Village, Sindutan Village, Palihan Village, Kebonrejo Village, Temon Kulon, and Glagah Village. However, even though conflicts arose and there was opposition from many parties including from an environmental impact analysis, the construction of the NYIA Airport was continued and completed in 2019. This study aims to reveal the social and economic impacts felt by local residents in Jangkaran Village, Sindutan Village, Palihan Village, Kebonrejo Village, Temon Kulon Village, and Glagah Village after the construction of the NYIA Airport. Do local residents get economic and social security for the construction of NYIA Airport? Data were obtained using a qualitative research approach through data collection techniques of observation, FGD, and in-depth interviews with villagers at the research locations and other stakeholders. The results showed that some people were able to adapt to changes in socio-economic conditions after the construction of the NYIA. They are able to find a new job that is better than before so that they are socio-economically more prosperous. However, some people are still not able to adapt so they are still in a cycle of poverty that shackles them.Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) oleh Pemerintah Indonesia dan PT angkasa Pura I yang dimulai tahun 2011, telah mengakibatkan sejumlah konflik vertikal antara pemerintah-pengusaha dan warga lokal, khususnya di Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa Temon Kulon, dan Desa Glagah. Namun demikian, meskipun konflik muncul dan terdapat penentangan dari banyak pihak termasuk dari analisis dampak lingkungan, pembangunan Bandara NYIA ini tetap dibangun dan selesai pada tahun 2019, bahkan saat ini telah beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh warga lokal di Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa Temon Kulon, dan Desa Glagah pasca pembangunan Bandara NYIA. Apakah warga lokal mendapatkan jaminan ekonomi dan sosial atas pembangunan Bandara NYIA? Data didapat dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, FGD, dan wawancara mendalam dengan warga desa di lokasi penelitian serta stakeholders lain yang terlibat. Selain itu, penelitian ini juga dukungan data sekunder dari penelusuran di internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi sosial ekonomi pasca pembangunan NYIA. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya sehingga secara sosial-ekonomi meraka lebih sejahtera. Namun demikian sebagian masyarakat masih belum mampu beradaptasi sehingga masih dalam lingkaran kemiskinan yang membelenggu mereka.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v16i2.2275","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The construction of the New Yogyakarta International Airport (NYIA) by the Government of Indonesia and PT Angkasa Pura I, which began in 2011, has resulted in a number of vertical conflicts between the government-entrepreneurs and local residents, particularly in Jangkaran Village, Sindutan Village, Palihan Village, Kebonrejo Village, Temon Kulon, and Glagah Village. However, even though conflicts arose and there was opposition from many parties including from an environmental impact analysis, the construction of the NYIA Airport was continued and completed in 2019. This study aims to reveal the social and economic impacts felt by local residents in Jangkaran Village, Sindutan Village, Palihan Village, Kebonrejo Village, Temon Kulon Village, and Glagah Village after the construction of the NYIA Airport. Do local residents get economic and social security for the construction of NYIA Airport? Data were obtained using a qualitative research approach through data collection techniques of observation, FGD, and in-depth interviews with villagers at the research locations and other stakeholders. The results showed that some people were able to adapt to changes in socio-economic conditions after the construction of the NYIA. They are able to find a new job that is better than before so that they are socio-economically more prosperous. However, some people are still not able to adapt so they are still in a cycle of poverty that shackles them.Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) oleh Pemerintah Indonesia dan PT angkasa Pura I yang dimulai tahun 2011, telah mengakibatkan sejumlah konflik vertikal antara pemerintah-pengusaha dan warga lokal, khususnya di Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa Temon Kulon, dan Desa Glagah. Namun demikian, meskipun konflik muncul dan terdapat penentangan dari banyak pihak termasuk dari analisis dampak lingkungan, pembangunan Bandara NYIA ini tetap dibangun dan selesai pada tahun 2019, bahkan saat ini telah beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh warga lokal di Desa Jangkaran, Desa Sindutan, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa Temon Kulon, dan Desa Glagah pasca pembangunan Bandara NYIA. Apakah warga lokal mendapatkan jaminan ekonomi dan sosial atas pembangunan Bandara NYIA? Data didapat dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, FGD, dan wawancara mendalam dengan warga desa di lokasi penelitian serta stakeholders lain yang terlibat. Selain itu, penelitian ini juga dukungan data sekunder dari penelusuran di internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi sosial ekonomi pasca pembangunan NYIA. Mereka bisa mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya sehingga secara sosial-ekonomi meraka lebih sejahtera. Namun demikian sebagian masyarakat masih belum mampu beradaptasi sehingga masih dalam lingkaran kemiskinan yang membelenggu mereka.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
印尼政府和PT Angkasa Pura I于2011年开始建设新日惹国际机场,导致政府企业家和当地居民之间发生了许多垂直冲突,特别是在Jangkaran村、Sindutan村、Palihan村、Kebonrejo村、Temon Kulon和Glagah村。然而,尽管出现了冲突,包括环境影响分析在内的多方反对,纽约国际机场的建设仍在继续,并于2019年完工。本研究旨在揭示纽约国际机场建设后,Jangkaran村、Sindutan村、Palihan村、Kebonrejo村、Temon Kulon村和Glasgah村当地居民感受到的社会和经济影响。纽约国际机场的建设是否为当地居民提供了经济和社会保障?数据采用定性研究方法,通过观察、FGD数据收集技术以及对研究地点村民和其他利益相关者的深入访谈获得。结果表明,一些人能够适应NYIA建设后社会经济条件的变化。他们能够找到一份比以前更好的新工作,从而在社会经济上更加繁荣。然而,有些人仍然无法适应,因此他们仍然处于束缚他们的贫困循环中。印尼政府和PT Pura Space I于2011年开始建设新日惹国际机场(NYIA),造成了政府和当地公民之间的一些垂直冲突,特别是在Jangkaran村、Sindutan村、Palihan村、Kebonrejo村、Temon Kulon村和Glasgah村。然而,尽管出现了冲突,包括环境影响分析在内的多方反对,但纽约国际机场的建设仍然在2019年建成并完工,甚至现在还在运营。本研究旨在揭示纽约国际机场建设后,Jangkaran村、Sindutan村、Palihan村、Kebonrejo村、Temon Kulon村和Glagah村当地公民感受到的社会和经济影响。纽约国际机场的建设是否为当地居民提供了经济和社会保障?数据是通过观察数据收集技术、FGD以及对研究现场农村居民和其他相关利益相关者的深入采访,采用定性研究方法获得的。此外,本研究还支持来自互联网渗透的二次数据。研究表明,随着NYIA的发展,一些社会能够适应社会经济条件的变化。他们可以找到一份比以前更好的新工作,这样在社会经济上他们就能找到一份更好的工作。然而,有些人仍然无法适应,直到他们仍然处于阻碍他们的贫困圈中。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
期刊最新文献
THE CONTINUITY OF SOCIAL AND ECONOMIC ACTIVITIES DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN SIDOREJO VILLAGE, BENGKULU PROVINCE HOW TO CREATE SOCIAL COHESION DURING PANDEMIC? A SOCIOLOGICAL ANALYSIS OF DIGITAL VOLUNTARISM AS THE PATH OF THE RECONSTRUCTION OF RELIGIOUS CONSCIOUSNESS IN INDONESIA MEMIKIRKAN KEMBALI PEMBANGUNAN BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) PASCA KONFLIK: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT KULONPROGO, YOGYAKARTA (RETHINKING POST-CONFLICT OF THE DEVELOPMENT OF NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA): SOCIAL ECONOMIC IMPACT ON THE COMMUNITY OF KULON SOCIOLOGICAL ANALYSIS OF SEXUAL SATISFACTION IN INDIVIDUALS WITH MARRIAGE AGE UNDER TEN YEARS OLD PRAKTIK POLIGAMI DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB, HUSSEIN MUHAMMAD, DAN NASARUDDIN UMAR (THE PRACTICE OF POLYGAMY IN INDONESIA WITHIN THE PERSPECTIVES OF M. QURAISH SHIHAB, HUSSEIN MUHAMMAD, AND NASARUDDIN UMAR)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1