{"title":"Kritik Al-Ghazali Terhadap Aliran Bathiniyah Terkait Konflik Politik Sunni dan Syiah di Panggung Sejarah","authors":"Syamsul Yakin","doi":"10.15408/REF.V16I1.10178","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Respons aliran Bathiniyah terhadap kritik al-Ghazali bersumber dari karya polemik al-Ghazali, yaitu Fadhāih al-Bāthiniyyah wa Fadhāil al-Mustazhiriyyah. Karya al-Ghazali ini mendapat respons secara historis-kritis dari kalangan pendukung aliran Bathiniyah atau Syiah Ismailiyah, simpatisan, maupun para ilmuan. Terkait dengan penamaan Bathiniyah, misalnya, al-Ghazali dipandang kurang memahami konteks sosio-historis pada masanya. Karena jika yang dimaksud al-Ghazali adalah al-Bathiniyah, maka itu berarti bukan Ismailiyah. Alasannya, pada saat al-Ghazali menulis karya polemiknya, Ismailiyah di Iran di kenal dengan istilah al-Da’wah al-Hadiyah. Artikel ini selain menyajikan kritik al-Ghazali juga memberikan gambaran tentang respons balik aliran Bathiniyah. Karya al-Ghazali menuai kritik karena ditulis untuk merespons permintaan Khalifah Abbasiyah yang masih muda usia, yakni al-Mustazhir. Dia meminta al-Ghazali untuk mengarang sebuah buku dengan menggunakan dasar kekeliruan Syiah Ismailiyah atau aliran Bathiniyah. Bagi al-Ghazali, kampanye secara literar ini dilakukannya juga untuk membela kesultanan Saljuk yang Sunni yang terancan oleh aliran yang dibawa oleh Hasan al-Sabah tersebut. Tampaknya al-Ghazali ingin mengkompromikan Abbasiyah dan Saljuk yang keduanya Sunni untuk bersama-sama melawan aliran Bathiniyah yang Syiah.","PeriodicalId":53314,"journal":{"name":"Refleksi","volume":"16 1","pages":"105-130"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Refleksi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/REF.V16I1.10178","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Respons aliran Bathiniyah terhadap kritik al-Ghazali bersumber dari karya polemik al-Ghazali, yaitu Fadhāih al-Bāthiniyyah wa Fadhāil al-Mustazhiriyyah. Karya al-Ghazali ini mendapat respons secara historis-kritis dari kalangan pendukung aliran Bathiniyah atau Syiah Ismailiyah, simpatisan, maupun para ilmuan. Terkait dengan penamaan Bathiniyah, misalnya, al-Ghazali dipandang kurang memahami konteks sosio-historis pada masanya. Karena jika yang dimaksud al-Ghazali adalah al-Bathiniyah, maka itu berarti bukan Ismailiyah. Alasannya, pada saat al-Ghazali menulis karya polemiknya, Ismailiyah di Iran di kenal dengan istilah al-Da’wah al-Hadiyah. Artikel ini selain menyajikan kritik al-Ghazali juga memberikan gambaran tentang respons balik aliran Bathiniyah. Karya al-Ghazali menuai kritik karena ditulis untuk merespons permintaan Khalifah Abbasiyah yang masih muda usia, yakni al-Mustazhir. Dia meminta al-Ghazali untuk mengarang sebuah buku dengan menggunakan dasar kekeliruan Syiah Ismailiyah atau aliran Bathiniyah. Bagi al-Ghazali, kampanye secara literar ini dilakukannya juga untuk membela kesultanan Saljuk yang Sunni yang terancan oleh aliran yang dibawa oleh Hasan al-Sabah tersebut. Tampaknya al-Ghazali ingin mengkompromikan Abbasiyah dan Saljuk yang keduanya Sunni untuk bersama-sama melawan aliran Bathiniyah yang Syiah.