NARASI INDUSTRI PARIWISATA HALAL DI NEGARA JEPANG DAN JERMAN

Hilda Rahmah, Hanry Harlen Tapotubun
{"title":"NARASI INDUSTRI PARIWISATA HALAL DI NEGARA JEPANG DAN JERMAN","authors":"Hilda Rahmah, Hanry Harlen Tapotubun","doi":"10.14421/JSR.V14I2.1830","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper aims to find out how non-Muslim countries such as Japan and Germany develop the halal tourism industry and highlight the narratives of halal tourism in both non-Muslim countries. This study has been done qualitatively in focus on the literature review and discourse analysis method as the main approach. Over time, the halal label has been led to be an inseparable aspect of lifestyle segment in certain society. It did not occur only in the food industry, but also been penetrated into various other industries, one of those is known as halal tourism. According to Global Muslim Tourist Index (GMTI), this phenomenon is not only the Muslim countries Phenomenon, but also increase in the non-Muslim countries. The halal tourism business is expanding and start to be the main economical income by Muslim minority countries, including Japan and Germany. The presence of these two countries in developing halal tourism is unique, because it is not a country with a Muslim majority, but it is precisely the target of foreign Muslim tourists, including Indonesians. Although Indonesia has been named the best halal destination according to GMTI, in fact the interest in halal tourism developed by Japan and Germany is far more promising. No doubt this has become a challenge for Indonesia to enter the this global market competition. Therefore, compared to following the market trend with profit oriented, Indonesia as a Muslim-majority country should deliver halal tourism towards the target of justice and welfare of the people. Tulisan ini bertujuan untuk memahami wacana dan kepentingan yang mengiringi perkembangan wisata halal di Jepang dan Jerman, sebagai negara non-muslim. Hal ini dikarenakan, meskipun berstatus negara non-muslim, keduanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam hal pengembangan dan tingkat kedatangan turis muslim. Dengan menggunakan pendekatan teori hegemoni oleh Laclau dan Mouffe yang menekankan pada aspek logic of difference dan chain of equivalent sebagai kunci utama internalisasi wacana hegemonik, tulisan ini dimaksudkan untuk melihat beragam wacana dan kepentingan mengiringi perkembangan wisata halal, baik yang tersirat maupun tersurat. Untuk mancapai tujuan tersebut, metode pengumpulan data akan dilakukan dengan studi kepustakaan yang fokus pada beragam artikel, berita, serta laporan-laporan terkait perkembangan industri pariwisata halal di Jepang dan Jerman. Dari berbagai data dan analisa, tampak jelas bahwa meskipun ada beragam wacana dan kepentingan, perbedaan tersebut berada dalam wacana besar neoliberalisme. Sehingga, wisata halal di negara non-muslim dapat dipahami sebagai sebuah wacana hegemonik yang hanya menguntungkan negara dan pasar tetapi mengesampingkan masyarakat. Dengan belajar dari temuan tersebut, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar diharapkan mampu mengembangkan industri wisata halal yang ramah, bukan hanya kepada turis dan pemodal, melainkan juga pada masyarakat sebagai garda terdepan industri wisata halal.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":"14 1","pages":"287-306"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V14I2.1830","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

This paper aims to find out how non-Muslim countries such as Japan and Germany develop the halal tourism industry and highlight the narratives of halal tourism in both non-Muslim countries. This study has been done qualitatively in focus on the literature review and discourse analysis method as the main approach. Over time, the halal label has been led to be an inseparable aspect of lifestyle segment in certain society. It did not occur only in the food industry, but also been penetrated into various other industries, one of those is known as halal tourism. According to Global Muslim Tourist Index (GMTI), this phenomenon is not only the Muslim countries Phenomenon, but also increase in the non-Muslim countries. The halal tourism business is expanding and start to be the main economical income by Muslim minority countries, including Japan and Germany. The presence of these two countries in developing halal tourism is unique, because it is not a country with a Muslim majority, but it is precisely the target of foreign Muslim tourists, including Indonesians. Although Indonesia has been named the best halal destination according to GMTI, in fact the interest in halal tourism developed by Japan and Germany is far more promising. No doubt this has become a challenge for Indonesia to enter the this global market competition. Therefore, compared to following the market trend with profit oriented, Indonesia as a Muslim-majority country should deliver halal tourism towards the target of justice and welfare of the people. Tulisan ini bertujuan untuk memahami wacana dan kepentingan yang mengiringi perkembangan wisata halal di Jepang dan Jerman, sebagai negara non-muslim. Hal ini dikarenakan, meskipun berstatus negara non-muslim, keduanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam hal pengembangan dan tingkat kedatangan turis muslim. Dengan menggunakan pendekatan teori hegemoni oleh Laclau dan Mouffe yang menekankan pada aspek logic of difference dan chain of equivalent sebagai kunci utama internalisasi wacana hegemonik, tulisan ini dimaksudkan untuk melihat beragam wacana dan kepentingan mengiringi perkembangan wisata halal, baik yang tersirat maupun tersurat. Untuk mancapai tujuan tersebut, metode pengumpulan data akan dilakukan dengan studi kepustakaan yang fokus pada beragam artikel, berita, serta laporan-laporan terkait perkembangan industri pariwisata halal di Jepang dan Jerman. Dari berbagai data dan analisa, tampak jelas bahwa meskipun ada beragam wacana dan kepentingan, perbedaan tersebut berada dalam wacana besar neoliberalisme. Sehingga, wisata halal di negara non-muslim dapat dipahami sebagai sebuah wacana hegemonik yang hanya menguntungkan negara dan pasar tetapi mengesampingkan masyarakat. Dengan belajar dari temuan tersebut, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar diharapkan mampu mengembangkan industri wisata halal yang ramah, bukan hanya kepada turis dan pemodal, melainkan juga pada masyarakat sebagai garda terdepan industri wisata halal.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
日本和德国清真旅游业的故事
本文旨在了解日本和德国等非穆斯林国家如何发展清真旅游产业,并突出这两个非穆斯林国家的清真旅游叙事。本研究以文献综述法和语篇分析法为主要研究方法,进行了定性研究。随着时间的推移,清真标签已经导致在某些社会生活方式部分的一个不可分割的方面。它不仅发生在食品行业,而且还渗透到其他各个行业,其中一个被称为清真旅游。根据全球穆斯林旅游指数(GMTI),这种现象不仅是穆斯林国家的现象,在非穆斯林国家也有所增加。清真旅游业务正在扩大,并开始成为包括日本和德国在内的穆斯林少数民族国家的主要经济收入。这两个国家在发展清真旅游方面的存在是独一无二的,因为它不是一个穆斯林占多数的国家,但它恰恰是外国穆斯林游客的目标,包括印度尼西亚人。尽管印尼被GMTI评为最佳清真旅游目的地,但事实上,日本和德国对清真旅游的兴趣要大得多。毫无疑问,这已经成为印尼进入这个全球市场竞争的一个挑战。因此,相对于以利润为导向的市场趋势,印度尼西亚作为一个穆斯林占多数的国家,应该以正义和人民福利为目标来开展清真旅游。tuisan ini bertujuan untuk memahami wacana dan kepentingan yang mengiringi perkembangan wisata halal di Jepang dan Jerman, sebagai negara非穆斯林。我不是穆斯林,我不是穆斯林,我不是穆斯林,我不是穆斯林。邓干menggunakan pendekatan teori霸权,oleh Laclau dan Mouffe yang menekankan pagada说,差异逻辑与等价链sebagai kunci utama internalisasi wacana霸权,tulisan ini dimaksukan untuk melihat beragam wacana dan kepentingan mengiringi perkembangan wisata清真,baik yang tersirat maupun霸权。日本人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据、人口普查数据等。Dari berbagai数据和分析,tampak jelas bahwa meskipun和beragam wacana和kepentingan, perbedaan和tersebut berada dalam wacana是新自由主义。seingga, wisata halal di negara非穆斯林dapat dipahami sebagai sebuah wacana hegonik yang hanya menguntunkan negara dan pasar tetapi mengesampingkan masyarakat。印度尼西亚Dengan belajar达里语temuan于sebagai negara Dengan populasi穆斯林terbesar diharapkan mampu mengembangkan industri wisata清真杨拉玛,bukan hanya kepada turis dan pemodal melainkan轭篇步伐sebagai加尔达terdepan industri wisata清真。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
期刊最新文献
THE CONTINUITY OF SOCIAL AND ECONOMIC ACTIVITIES DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN SIDOREJO VILLAGE, BENGKULU PROVINCE HOW TO CREATE SOCIAL COHESION DURING PANDEMIC? A SOCIOLOGICAL ANALYSIS OF DIGITAL VOLUNTARISM AS THE PATH OF THE RECONSTRUCTION OF RELIGIOUS CONSCIOUSNESS IN INDONESIA MEMIKIRKAN KEMBALI PEMBANGUNAN BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) PASCA KONFLIK: DAMPAK SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT KULONPROGO, YOGYAKARTA (RETHINKING POST-CONFLICT OF THE DEVELOPMENT OF NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA): SOCIAL ECONOMIC IMPACT ON THE COMMUNITY OF KULON SOCIOLOGICAL ANALYSIS OF SEXUAL SATISFACTION IN INDIVIDUALS WITH MARRIAGE AGE UNDER TEN YEARS OLD PRAKTIK POLIGAMI DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB, HUSSEIN MUHAMMAD, DAN NASARUDDIN UMAR (THE PRACTICE OF POLYGAMY IN INDONESIA WITHIN THE PERSPECTIVES OF M. QURAISH SHIHAB, HUSSEIN MUHAMMAD, AND NASARUDDIN UMAR)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1