Laboratory preparedness to support the Covid-19 pandemic respond in Indonesia

U. Mulyani, Amir Su'udi, V. Setiawaty, K. Aryastami, A. Suwandono, N. Puspandari, Syachroni Syachroni, Made Susilawati, H. Hendarwan
{"title":"Laboratory preparedness to support the Covid-19 pandemic respond in Indonesia","authors":"U. Mulyani, Amir Su'udi, V. Setiawaty, K. Aryastami, A. Suwandono, N. Puspandari, Syachroni Syachroni, Made Susilawati, H. Hendarwan","doi":"10.22435/hsji.v11i2.4089","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyakit jenis baru COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi  sebuah pandemic di akhir tahun 2019. Kota Wuhan (China) merupakan lokasi pertama terdeteksinya kasus COVID-19. Tanpa adanya kecurigaan apapun penyakit ini dengan cepatnya menyebar ke seluruh dunia mengikuti alur mobilitas manusia. Dalam kondisi tersebut sistem kesehatan di setiap negara tampak kelabakan khususnya dalam pengendalian transmisi penyakit. Studi ini ingin mengidentifikasi  kesiapan jejaring laboratorium kesehatan di Indonesia. \nMetode: Penilaian cepat dilakukan terhadap ketersediaan dan kesiapan laboratoriaum dalam pennanganan pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian questioner yang dikirim secara elektronik. Waktu pelaksanaan adalah minggu ketiga dan keempat, Maret 2020. Terdapat 44 laboratorium jejaring laboratorium dibawah Kementerian Kesehatan yang menjadi subjek penelitian, dan sebanyak 33 yang merespon secara lengkap Variabel ketersediaan, kecukupan dan kebutuhan bahan dan alat. \nHasil: Jejaring laboratorium kesehatan dibawah Kementerian Kesehatan sudah terbentuk sejak tahun 2009. Dengan terjadinya pandemic COVID-19 Surat Keputusan Menteri Kesehatan telah direvisi hingga dua kali agar dapat  meningkatkan kapasitas dan memperluas jejaring ke seluruh wilayah NKRI. Hasil studi menunjukkan, laboratorium  jejaring  dibawah Kementerian Kesehatan belum siap dalam menghadapi pandemic COVID-19. Dua jenis laboratorium jejaring yaitu laboratorium surveillans maupun laboratorium diagnostic memiliki kondisi yang sama. Ketersediaan bahan dan alat laboratorium standar masih tergolong rata-rata, bahkan dari sisi kecukupannyapun masih  jauh dibawah kapasitas kebutuhan dalam penanganan specimen COVID-19. Kondisi yang sama juga tampak untuk bahan pendukung laboratorium termasuk alat pelindung diri untuk petugas. \nKesimpulan: Kesiapan laboratorium sebagai bagian dari system kesehatan dalam kondisi pandemic masih lemah. Keberadaan alat penunjang diagnose khususnya untuk penyakit menular harus dilengkapi sesuai dengann type laboratorium. Pandemi COVID-19 menjadi alarm dalam menghadapi era baru dan antisipasi masalah dimasa yang akan datang. \nKata kunci: Kesiapan laboratorium, COVID-19, Indonesia \n  \nAbstract \nBackground: A novel coronavirus disease called COVID-19 has become pandemic in late 2019. Wuhan City was the first place detected as the source of the pandemic. Without suspicion, it spreads over the world, along with human mobility. In such a condition, every country seems quite stuttering to prepare its health system to prevent its people from the possible transmission. This paper aims to describe the preparedness of the networking laboratory in Indonesia. \nMethods: We conducted a rapid assessment of laboratory availability and preparedness to respond to the Covid-19 pandemic. We held the data collection on the third and fourth week of March 2020 by sending an electronic questionnaire to all 44 networking laboratories under the Ministry of Health structure. The variables assessed in this study were the availability and the requirements of the Covid-19 related laboratory's substances, including reagents and other equipment types. \nResults: The Ministry of Health established the networking laboratory in 2009, but due to the COVID-19 pandemic, it has renewed twice to enhance and expand the laboratory capacities over the country. Our studies showed preparedness among networking laboratories in Indonesia regarding this new emerging COVID-19 condition was quite devastating. Both surveillance and diagnostic laboratories have a similar situation. The availability of their primary materials was mediocre, but the adequacy was far beyond the capacity in handling the COVID-19 specimen. We found a similar case in the laboratory, supporting materials, and personal protective equipment (PPE). \nConclusion: Laboratory preparedness during initial period of time of the COVID-19 pandemic as part of the health system is still weak. The availability of the necessary equipment, supporting materials, and personal protective equipment are far beyond the requirements. The COVID-19 has alarmed the laboratory and the whole health system in Indonesia into a new era with better future preparedness. \nKeywords: laboratory preparedness, COVID-19, Indonesia","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v11i2.4089","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar belakang: Penyakit jenis baru COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona menjadi  sebuah pandemic di akhir tahun 2019. Kota Wuhan (China) merupakan lokasi pertama terdeteksinya kasus COVID-19. Tanpa adanya kecurigaan apapun penyakit ini dengan cepatnya menyebar ke seluruh dunia mengikuti alur mobilitas manusia. Dalam kondisi tersebut sistem kesehatan di setiap negara tampak kelabakan khususnya dalam pengendalian transmisi penyakit. Studi ini ingin mengidentifikasi  kesiapan jejaring laboratorium kesehatan di Indonesia. Metode: Penilaian cepat dilakukan terhadap ketersediaan dan kesiapan laboratoriaum dalam pennanganan pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian questioner yang dikirim secara elektronik. Waktu pelaksanaan adalah minggu ketiga dan keempat, Maret 2020. Terdapat 44 laboratorium jejaring laboratorium dibawah Kementerian Kesehatan yang menjadi subjek penelitian, dan sebanyak 33 yang merespon secara lengkap Variabel ketersediaan, kecukupan dan kebutuhan bahan dan alat. Hasil: Jejaring laboratorium kesehatan dibawah Kementerian Kesehatan sudah terbentuk sejak tahun 2009. Dengan terjadinya pandemic COVID-19 Surat Keputusan Menteri Kesehatan telah direvisi hingga dua kali agar dapat  meningkatkan kapasitas dan memperluas jejaring ke seluruh wilayah NKRI. Hasil studi menunjukkan, laboratorium  jejaring  dibawah Kementerian Kesehatan belum siap dalam menghadapi pandemic COVID-19. Dua jenis laboratorium jejaring yaitu laboratorium surveillans maupun laboratorium diagnostic memiliki kondisi yang sama. Ketersediaan bahan dan alat laboratorium standar masih tergolong rata-rata, bahkan dari sisi kecukupannyapun masih  jauh dibawah kapasitas kebutuhan dalam penanganan specimen COVID-19. Kondisi yang sama juga tampak untuk bahan pendukung laboratorium termasuk alat pelindung diri untuk petugas. Kesimpulan: Kesiapan laboratorium sebagai bagian dari system kesehatan dalam kondisi pandemic masih lemah. Keberadaan alat penunjang diagnose khususnya untuk penyakit menular harus dilengkapi sesuai dengann type laboratorium. Pandemi COVID-19 menjadi alarm dalam menghadapi era baru dan antisipasi masalah dimasa yang akan datang. Kata kunci: Kesiapan laboratorium, COVID-19, Indonesia   Abstract Background: A novel coronavirus disease called COVID-19 has become pandemic in late 2019. Wuhan City was the first place detected as the source of the pandemic. Without suspicion, it spreads over the world, along with human mobility. In such a condition, every country seems quite stuttering to prepare its health system to prevent its people from the possible transmission. This paper aims to describe the preparedness of the networking laboratory in Indonesia. Methods: We conducted a rapid assessment of laboratory availability and preparedness to respond to the Covid-19 pandemic. We held the data collection on the third and fourth week of March 2020 by sending an electronic questionnaire to all 44 networking laboratories under the Ministry of Health structure. The variables assessed in this study were the availability and the requirements of the Covid-19 related laboratory's substances, including reagents and other equipment types. Results: The Ministry of Health established the networking laboratory in 2009, but due to the COVID-19 pandemic, it has renewed twice to enhance and expand the laboratory capacities over the country. Our studies showed preparedness among networking laboratories in Indonesia regarding this new emerging COVID-19 condition was quite devastating. Both surveillance and diagnostic laboratories have a similar situation. The availability of their primary materials was mediocre, but the adequacy was far beyond the capacity in handling the COVID-19 specimen. We found a similar case in the laboratory, supporting materials, and personal protective equipment (PPE). Conclusion: Laboratory preparedness during initial period of time of the COVID-19 pandemic as part of the health system is still weak. The availability of the necessary equipment, supporting materials, and personal protective equipment are far beyond the requirements. The COVID-19 has alarmed the laboratory and the whole health system in Indonesia into a new era with better future preparedness. Keywords: laboratory preparedness, COVID-19, Indonesia
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
实验室为支持印度尼西亚应对新冠肺炎大流行做好准备
背景:由冠状病毒引起的新型新冠肺炎于2019年底成为一种流行病。中国武汉市是第一个发现新冠肺炎病例的地方。毫无疑问,随着人类的流动,这种疾病正在世界各地迅速传播。在这种情况下,每个国家的卫生系统似乎都特别容易受到疾病传播的影响。这项研究旨在确定印度尼西亚卫生实验室网络的准备情况。方法:快速评估实验室在赢得新冠肺炎大流行中的准备情况。数据收集是通过填写电子发送的提问者来完成的。执行时间为2020年3月第三周和第四周。卫生部下属有44个实验室网络实验室正在进行研究,33个实验室完全响应材料和工具的可用性、充分性和需求变量。结果:自2009年以来,卫生部建立了卫生实验室网络。由于新冠肺炎大流行,卫生部长的决策函已被修改了两次,以便能够提高能力并扩大整个NKRI地区的网络。研究表明,卫生部下属的实验室网络尚未做好应对新冠肺炎大流行的准备。两种网络实验室,监测实验室或诊断实验室,具有相同的条件。即使从足够的角度来看,标准实验室材料和工具的平均可用性仍远低于新冠肺炎标本处理所需的能力。同样的情况也出现在实验室支持材料上,包括军官的防护设备。结论:作为流行病卫生系统的一部分,实验室的准备工作仍然薄弱。必须根据实验室类型安装专门用于传染病的诊断支持设备。新冠肺炎大流行是面对新时代和即将到来的问题的一个警报。关键词:制备实验室,新冠肺炎,印度尼西亚摘要背景:一种被称为新冠肺炎的新型冠状病毒疾病已于2019年末流行。武汉市是第一个被发现为疫情源头的地方。毫无疑问,它与人类的流动性一起在世界各地传播。在这种情况下,每个国家似乎都在为其卫生系统做好准备,以防止其人民受到可能的传播。本文旨在描述印度尼西亚网络实验室的准备情况。方法:我们对实验室的可用性和应对新冠肺炎大流行的准备情况进行了快速评估。我们在2020年3月的第三周和第四周通过向卫生部结构下的所有44个网络实验室发送电子问卷进行了数据收集。本研究中评估的变量是新冠肺炎相关实验室物质的可用性和要求,包括试剂和其他设备类型。结果:卫生部于2009年建立了网络实验室,但由于新冠肺炎大流行,该实验室已两次更新,以提高和扩大全国的实验室能力。我们的研究表明,印度尼西亚网络实验室对这种新出现的新冠肺炎情况的准备情况相当严重。监测和诊断实验室都有类似的情况。他们的主要材料的可用性一般,但其充分性远远超出了处理新冠肺炎样本的能力。我们在实验室、辅助材料和个人防护装备(PPE)中发现了类似的病例。结论:作为卫生系统的一部分,新冠肺炎大流行初期的实验室准备工作仍然薄弱。所需设备、辅助材料和个人防护设备的可用性远远超出要求。新冠肺炎使印度尼西亚的实验室和整个卫生系统进入了一个新时代,未来的准备工作将更好。关键词:实验室准备,新冠肺炎,印度尼西亚
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
10 weeks
期刊最新文献
Intake of kidney bean (phaseolus vulgaris) extract as postpartum blues management Optimization of multiplex real-time RT-PCR for respiratory syncytial viruses detection Spatial variation of tuberculosis risk in Indonesia 2010-2019 Factors associated with measles antibody titers in children aged 12-36 months in Indonesia: an analysis of National Health Research 2013 The relationship of smoking duration, sleep disorders, and nutritional status of Indonesian adult men: data analysis of the 2014 Indonesian Family Life Surve
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1