{"title":"Improving the use of Curcuma aeruginosa Roxb. as anthelmintic for children in Bogor Regency","authors":"S. Siahaan, R. Handayani, N. Aryastami","doi":"10.22435/hsji.v8i2.6051.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Tingkat kecacingan pada anak di Indonesia masih tinggi, untuk itu diperlukan pendekatan intervensi kesehatan masyarakat yang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) ibu dalam hal mengobati sendiri penyakit kecacingan dengan menggunakan Curcuma aeruginosa Roxb., bahan alam yang mudah ditemukan di Indonesia. Metode: Studi intervensi yang terdiri dari pengukur an terhadap tingkat PSP ibu (77) yang memiliki anak (80) usia 3 sampai 10 tahun, dimana dilakukan pemeriksaan kecacingan pada tinja anak-anak tersebut. Kemudian pada anak-anak yang terbukti menderita kecacingan diobati dengan minuman Curcuma dengan melibatkan ibu. Terhadap ibu juga diberi penyuluhan dan diukur kembali PSP nya terkait kecacingan dan pengobatan kecacingan dengan Curcuma. Tempat pengambilan sampel di Posyandu, desa Cibungbulang kabupaten Bogor. Hasil: PSP ibu meningkat setelah mereka diberikan penyuluhan kecacingan dan pengobatannya a.l pengetahuan bahwa kecacingan adalah penyakit menular (42,90% menjadi 84.40%) dan makanan yang kurang matang dan kotor menjadi jalan masauk bagi cacing kedalam tubuh ( 67,50% ke 92.20%), dan tanaman obat dapat digunakan untuk mengobati kecacingan (45.50% menjadi 79.20%). Kesimpulan: Edukasi kesehatan yang langsung melibatkan ibu untuk melakukan pengobatan kecacingan dengan Curcuma terbukti efektif untuk meningkatkan PSP sekaligus menyembuhkan kecacingan pada anak. Hasil studi menyarankan bahwa program pengobatan kecacingan pada anak dengan Curcuma dapat dilakukan pada program pengentasan kecacingan dan tidak perlu didahului dengan test pengujian kecacingan pada feces karena Curcuma terbukti efektif untuk pengobatan kecacingan, aman dan meningkatkan nafsu makan anak. Kata kunci: pengentasan kecacingan, Curcuma aeruginosa Roxb., anthelmintic, ibu dan anak Abstract Backgrounds: Worm infections in Indonesia are still high, it needs an appropriate public health intervention. This study aims to improve the knowledge, attitude and practice (KAP) of mothers about self-medication of worm infections using Curcuma aeruginosa Roxb., a natural plant easily found in Indonesia Methods: Study intervention involving the assessment of knowledge, attitude and practice of mothers (77) whose children (80) were feces tested to find out worm infections on their children. The children who confirmed suffering from worm infection were joined Curcuma treatment. Health education related to worm infections and its treatment with Curcuma were delivered to mothers. Then PSP of mothers were assessed again using the same questionnaires as before. Samples were collected from two Village Integrated Health Post in Cibungbulang village Bogor Municipality Results: Before-after intervention showed, the KAP of mothers increased after they got health education & information i.e. mothers knew that worm infections was a contagious disease 42.90% to 84.40%, mothers knew that dirty or poor cooked food is the way of worm get inside into the body 67.50% to 92.20%) and mothers knew that medicinal plant is one of kind treatment for worm infections 45.50% to 79.20%. Conclusions: Health education together with Curcuma’s treatment improved mother’s KAP and it was also cured children from worm infections. It is recommended that deworming program for children with Curcuma should be appropriate without examination of stools since Curcuma effective, safe and may stimulate children’s appetite. Keywords: deworming, Curcuma aeruginosa Roxb., anthelmintic, mothers and children.","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"8 1","pages":"95-101"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v8i2.6051.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Latar belakang: Tingkat kecacingan pada anak di Indonesia masih tinggi, untuk itu diperlukan pendekatan intervensi kesehatan masyarakat yang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) ibu dalam hal mengobati sendiri penyakit kecacingan dengan menggunakan Curcuma aeruginosa Roxb., bahan alam yang mudah ditemukan di Indonesia. Metode: Studi intervensi yang terdiri dari pengukur an terhadap tingkat PSP ibu (77) yang memiliki anak (80) usia 3 sampai 10 tahun, dimana dilakukan pemeriksaan kecacingan pada tinja anak-anak tersebut. Kemudian pada anak-anak yang terbukti menderita kecacingan diobati dengan minuman Curcuma dengan melibatkan ibu. Terhadap ibu juga diberi penyuluhan dan diukur kembali PSP nya terkait kecacingan dan pengobatan kecacingan dengan Curcuma. Tempat pengambilan sampel di Posyandu, desa Cibungbulang kabupaten Bogor. Hasil: PSP ibu meningkat setelah mereka diberikan penyuluhan kecacingan dan pengobatannya a.l pengetahuan bahwa kecacingan adalah penyakit menular (42,90% menjadi 84.40%) dan makanan yang kurang matang dan kotor menjadi jalan masauk bagi cacing kedalam tubuh ( 67,50% ke 92.20%), dan tanaman obat dapat digunakan untuk mengobati kecacingan (45.50% menjadi 79.20%). Kesimpulan: Edukasi kesehatan yang langsung melibatkan ibu untuk melakukan pengobatan kecacingan dengan Curcuma terbukti efektif untuk meningkatkan PSP sekaligus menyembuhkan kecacingan pada anak. Hasil studi menyarankan bahwa program pengobatan kecacingan pada anak dengan Curcuma dapat dilakukan pada program pengentasan kecacingan dan tidak perlu didahului dengan test pengujian kecacingan pada feces karena Curcuma terbukti efektif untuk pengobatan kecacingan, aman dan meningkatkan nafsu makan anak. Kata kunci: pengentasan kecacingan, Curcuma aeruginosa Roxb., anthelmintic, ibu dan anak Abstract Backgrounds: Worm infections in Indonesia are still high, it needs an appropriate public health intervention. This study aims to improve the knowledge, attitude and practice (KAP) of mothers about self-medication of worm infections using Curcuma aeruginosa Roxb., a natural plant easily found in Indonesia Methods: Study intervention involving the assessment of knowledge, attitude and practice of mothers (77) whose children (80) were feces tested to find out worm infections on their children. The children who confirmed suffering from worm infection were joined Curcuma treatment. Health education related to worm infections and its treatment with Curcuma were delivered to mothers. Then PSP of mothers were assessed again using the same questionnaires as before. Samples were collected from two Village Integrated Health Post in Cibungbulang village Bogor Municipality Results: Before-after intervention showed, the KAP of mothers increased after they got health education & information i.e. mothers knew that worm infections was a contagious disease 42.90% to 84.40%, mothers knew that dirty or poor cooked food is the way of worm get inside into the body 67.50% to 92.20%) and mothers knew that medicinal plant is one of kind treatment for worm infections 45.50% to 79.20%. Conclusions: Health education together with Curcuma’s treatment improved mother’s KAP and it was also cured children from worm infections. It is recommended that deworming program for children with Curcuma should be appropriate without examination of stools since Curcuma effective, safe and may stimulate children’s appetite. Keywords: deworming, Curcuma aeruginosa Roxb., anthelmintic, mothers and children.