PROPHET’S MEDICINE AMONG THE CONTEMPORARY INDONESIAN SALAFI GROUPS

Abstract

The old-centuries medical forms claimed to have been exemplified by the Prophet Muhammad, called Prophet’s medicine, have been reinvented by the contemporary Indonesian Salafis. This invention is parts of their attempts to return all aspects of life to the authoritative resources. In doing so, the Salafis use modern packaging to attract non-Salafi Muslims. As a result, Prophet’s medicine has been popular among certain Muslim groups. The presence of Prophet’s medicine, to some extent, challenges conventional medicine which is hardly affordable by the average people. This is made possible by an open political climate which occurs in Indonesia over the last two decades. It eventually leads to the diversity of medicinal knowledge in the country. [Bentuk pengobatan yang telah berusia berabad-abad yang diklaim dipraktikkan oleh Nabi Muhammad, yang disebut pengobatan Nabi, diketemukan kembali oleh kelompok Salafi kontemporer. Penemuan ini bagian dari upaya mereka untuk mengembalikan seluruh aspek kehidupan ke sumber yang otoritatif. Walhasil, pengobatan Nabi menjadi populer di kalangan kelompok Muslim tertentu. Kehadiran pengobatan ini, dalam beberapa hal, menantang kehadiran pengobatan konvensional yang nyaris tidak terjangkau oleh masyarakat umum. Upaya ini dapat terjadi berkat keterbukaan politik yang terjadi di Indonesia beberapa dekade terakhir. Ini menimbulkan keragaman pengobatan di tanah air.]