{"title":"Efek Ekstrak Daun Bayam Brasil (Alternanthera sissoo hort) Terhadap Jumlah Limfosit dan Indeks Organ Timus dan Limpa Mencit Jantan","authors":"Priskila Melinia Wuni, Kukuh Madyaningrana, Vinsa Cantya Prakasita","doi":"10.24843/metamorfosa.2022.v09.i02.p19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemanfaatan keanekaragaman hayati flora masih sangat potensial dieksplorasi sebagai sumber obat. Salah satu penggunaan fitokimia adalah pemanfaatannya sebagai imunomodulator untuk membantu imunitas tubuh memerangi agen infeksius. Tanaman bayam Brasil mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu imunostimulan berbasis herbal karena nilai nutrisi dan senyawa fitokimia yang dikandungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak daun bayam Brasil terhadap respon imun mencit jantan dilihat dari jumlah limfosit dan nilai indeks limpa dan timus. Ekstrak daun bayam Brasil diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Deteksi fitokimia menggunakan metode biokimia kualitatif dan GC-MS. Uji in vivo dilakukan dengan memberikan 6 perlakuan pada mencit jantan peroral dalam 7 hari yaitu perlakuan akuades, kontrol negatif (Na-CMC-akuades), kontrol positif (imunostimulan komersil), dan tiga dosis ekstrak daun bayam Brasil yaitu 0,1563 mg/g BB; 0,312 mg/g BB), dan 0,468 mg/g BB. Jumlah limfosit dipreparasi dan dihitung dengan apusan darah, serta penghitungan indeks limpa dan timus berbasis perhitungan berat segar. Hasil identifikasi biokimia kualitatif menunjukkan kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan steroid dalam ekstrak daun bayam Brasil. Analisis GC-MS menunjukkan 3 senyawa dominan yaitu neophytadiene, phytol dan ?-Tocopheryl acetate. Pemberian ekstrak daun bayam Brasil dengan dosis 0,1563 mg/g BB paling efektif meningkatkan jumlah limfosit hewan uji. Nilai indeks timus dan limpa berkorelasi dengan meningkatnya jumlah limfosit pada pemberian ekstrak daun bayam Brasil. Hasil ini menunjukkan potensi dasar penggunaan daun bayam Brasil sebagai imunostimulan","PeriodicalId":30806,"journal":{"name":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metamorfosa Journal of Biological Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2022.v09.i02.p19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemanfaatan keanekaragaman hayati flora masih sangat potensial dieksplorasi sebagai sumber obat. Salah satu penggunaan fitokimia adalah pemanfaatannya sebagai imunomodulator untuk membantu imunitas tubuh memerangi agen infeksius. Tanaman bayam Brasil mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu imunostimulan berbasis herbal karena nilai nutrisi dan senyawa fitokimia yang dikandungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak daun bayam Brasil terhadap respon imun mencit jantan dilihat dari jumlah limfosit dan nilai indeks limpa dan timus. Ekstrak daun bayam Brasil diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Deteksi fitokimia menggunakan metode biokimia kualitatif dan GC-MS. Uji in vivo dilakukan dengan memberikan 6 perlakuan pada mencit jantan peroral dalam 7 hari yaitu perlakuan akuades, kontrol negatif (Na-CMC-akuades), kontrol positif (imunostimulan komersil), dan tiga dosis ekstrak daun bayam Brasil yaitu 0,1563 mg/g BB; 0,312 mg/g BB), dan 0,468 mg/g BB. Jumlah limfosit dipreparasi dan dihitung dengan apusan darah, serta penghitungan indeks limpa dan timus berbasis perhitungan berat segar. Hasil identifikasi biokimia kualitatif menunjukkan kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan steroid dalam ekstrak daun bayam Brasil. Analisis GC-MS menunjukkan 3 senyawa dominan yaitu neophytadiene, phytol dan ?-Tocopheryl acetate. Pemberian ekstrak daun bayam Brasil dengan dosis 0,1563 mg/g BB paling efektif meningkatkan jumlah limfosit hewan uji. Nilai indeks timus dan limpa berkorelasi dengan meningkatnya jumlah limfosit pada pemberian ekstrak daun bayam Brasil. Hasil ini menunjukkan potensi dasar penggunaan daun bayam Brasil sebagai imunostimulan