{"title":"THE DEVELOPMENT OF TEACHING MATERIALS BASED ON LOCAL WISDOM SOCIETY PREVENTING THE RADICALISM IN WEST KALIMANTAN","authors":"B. Budiyono","doi":"10.24260/AT-TURATS.V14I1.1496","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThis research aims to encounter radicalism that is a problem of learning Islam in education institutions in Indonesia through the preparation of local wisdom-based teaching materials in West Kalimantan. The Center for Islamic and Community Studies (PPIM) UIN Jakarta conducted a research on \"the exclusive understanding of Islamic education\" in 2016 came to the conclusion that the understanding of religious intolerance is still being found through the presentation of teaching books in schools that underscored the dialogical aspects and tend to prioritize one particular view. \nThis research used qualitative methods with the type of literature research. Data collection techniques with documentation, identifying discourse from books, papers or articles, magazines, journals, newspapers, websites (Internet) and other sources related to the study of the teaching materials development in particular in Madrasah Tsanawiyah based local wisdom in West Kalimantan. The theoretical approach used in teaching materials development, through the Minister of Religious Regulation No. 183 year 2019 about the Islamic Lesson(PAI) curriculum and Arabic language at Madrasah. \nDevelopment of teaching materials based on West Kalimantan Society local wisdom prioritizes religious behaviour that takes place with cultural approaches. Researchers identified and synthesis a variety of research outcomes on cultural-based religious activities. Most cultural-based religious activities have a evidence as mentioned in the Qur'an and Hadith Rasulullah SAW, with a dialogical approach in the preparation of teaching materials to be delivered to students are expected to minimize the thought tends to be stiff. \nKeywords: radicalism, teaching materials, local wisdom \nABSTRAK \nPenelitian ini bertujuan menangkal radikalisme yang menjadi problem pembelajaran Agama Islam di Lembaga Pendidikan di Indonesia melalui penyusunan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat di Kalimantan Barat. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melakukan penelitian \"Diseminasi Paham Eksklusif dalam Pendidikan Islam\" pada tahun 2016 didapat kesimpulan bahwa paham intoleransi keagamaan masih ditemukan melalui penyajian buku ajar di sekolah yang kurang mengedepankan aspek dialogis dan cenderung mengedepankan satu pandangan tertentu. \nPenelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, mengidentifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, koran, website (internet) dan sumber lain yang mempunyai keterkaitan dengan kajian tentang pengembangan bahan ajar PAI khususnya di Madrasah Tsanawiyah berbasis kearifan lokal Kalimantan Barat. Pendekatan teori yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar, melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah. \nPengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat mengedepankan perilaku keagamaan yang berlangsung dengan pendekatan budaya. Peneliti mengidentifikasi dan menyintesis berbagai hasil penelitian tentang aktivitas keagamaan berbasis budaya. Sebagian besar kegiatan keagamaan berbasis budaya memiliki dalil sebagaimana termaktub di dalam al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah SAW, dengan pendekatan dialogis dalam penyusunan bahan ajar untuk disampaikan kepada peserta didik diharapkan mampu meminimalisir pemikiran cenderung kaku. \n \nKata kunci : Radikalisme, Bahan Ajar, Kearifan Lokal","PeriodicalId":31259,"journal":{"name":"AtTurats","volume":"14 1","pages":"16-26"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AtTurats","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24260/AT-TURATS.V14I1.1496","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract
This research aims to encounter radicalism that is a problem of learning Islam in education institutions in Indonesia through the preparation of local wisdom-based teaching materials in West Kalimantan. The Center for Islamic and Community Studies (PPIM) UIN Jakarta conducted a research on "the exclusive understanding of Islamic education" in 2016 came to the conclusion that the understanding of religious intolerance is still being found through the presentation of teaching books in schools that underscored the dialogical aspects and tend to prioritize one particular view.
This research used qualitative methods with the type of literature research. Data collection techniques with documentation, identifying discourse from books, papers or articles, magazines, journals, newspapers, websites (Internet) and other sources related to the study of the teaching materials development in particular in Madrasah Tsanawiyah based local wisdom in West Kalimantan. The theoretical approach used in teaching materials development, through the Minister of Religious Regulation No. 183 year 2019 about the Islamic Lesson(PAI) curriculum and Arabic language at Madrasah.
Development of teaching materials based on West Kalimantan Society local wisdom prioritizes religious behaviour that takes place with cultural approaches. Researchers identified and synthesis a variety of research outcomes on cultural-based religious activities. Most cultural-based religious activities have a evidence as mentioned in the Qur'an and Hadith Rasulullah SAW, with a dialogical approach in the preparation of teaching materials to be delivered to students are expected to minimize the thought tends to be stiff.
Keywords: radicalism, teaching materials, local wisdom
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menangkal radikalisme yang menjadi problem pembelajaran Agama Islam di Lembaga Pendidikan di Indonesia melalui penyusunan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat di Kalimantan Barat. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melakukan penelitian "Diseminasi Paham Eksklusif dalam Pendidikan Islam" pada tahun 2016 didapat kesimpulan bahwa paham intoleransi keagamaan masih ditemukan melalui penyajian buku ajar di sekolah yang kurang mengedepankan aspek dialogis dan cenderung mengedepankan satu pandangan tertentu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, mengidentifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, koran, website (internet) dan sumber lain yang mempunyai keterkaitan dengan kajian tentang pengembangan bahan ajar PAI khususnya di Madrasah Tsanawiyah berbasis kearifan lokal Kalimantan Barat. Pendekatan teori yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar, melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada Madrasah.
Pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat mengedepankan perilaku keagamaan yang berlangsung dengan pendekatan budaya. Peneliti mengidentifikasi dan menyintesis berbagai hasil penelitian tentang aktivitas keagamaan berbasis budaya. Sebagian besar kegiatan keagamaan berbasis budaya memiliki dalil sebagaimana termaktub di dalam al-Qur’an maupun Hadits Rasulullah SAW, dengan pendekatan dialogis dalam penyusunan bahan ajar untuk disampaikan kepada peserta didik diharapkan mampu meminimalisir pemikiran cenderung kaku.
Kata kunci : Radikalisme, Bahan Ajar, Kearifan Lokal
本研究旨在通过编写西加里曼丹地区以当地智慧为基础的教材,解决印尼教育机构在学习伊斯兰教时遇到的激进主义问题。雅加达伊斯兰与社区研究中心(PPIM)在2016年进行了一项关于“对伊斯兰教育的独家理解”的研究,得出的结论是,通过学校教学书籍的呈现,仍然可以发现对宗教不宽容的理解,这些书籍强调对话方面,并倾向于优先考虑一种特定的观点。本研究采用文献研究型定性研究方法。数据收集技术与文件,从书籍,论文或文章,杂志,期刊,报纸,网站(互联网)和其他与教材开发研究相关的来源中识别话语,特别是在西加里曼丹的基于当地智慧的马德拉斯Tsanawiyah。教材开发中使用的理论方法,通过2019年第183号宗教法规部长关于伊斯兰学校的伊斯兰课程(PAI)课程和阿拉伯语。根据西加里曼丹社会的当地智慧编写教材,优先考虑以文化方式发生的宗教行为。研究人员识别并综合了基于文化的宗教活动的各种研究成果。大多数以文化为基础的宗教活动都有《古兰经》和《圣训拉苏鲁拉之声》中提到的证据,在准备教材时采用对话的方法交付给学生,期望能最大限度地减少思想倾向的僵化。【关键词】激进主义,教材,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧】【关键词】激进主义,地方智慧在雅加达举行的“马来西亚伊斯兰教与马来西亚伊斯兰教研讨会”上,2016年雅加达举行的“马来西亚伊斯兰教与马来西亚伊斯兰教研讨会”上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上,马来西亚伊斯兰教与印度尼西亚伊斯兰教研讨会上的对话。Penelitian ini menggunakan方法的定性分析。Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, mengidentifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah,期刊,古兰经,网站(互联网)dan sumnumber lain yang mempunyai keterkaitan dengan kajian tentang pengembangan bahan ajar PAI khususnya di Madrasah Tsanawiyah berbasis kearifan Kalimantan地方Barat。Pendekatan teori yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar, melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentangkurikulum PAI dan Bahasa Arab Pada madrasan。penembangan bahan ajar berbasis kearifan地方masyarakat加里曼丹Barat mengedepankan peraku keagamaan yang berlangsung pendekatan budaya。Peneliti mengidentififii和menyintesis berbagai .(中国)Peneliti、tenttivitas、keagamaan和berkbasis budaya。巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生,巴巴多斯先生。Kata kunci:激进主义,Bahan Ajar, Kearifan localal