Tuti Istianti, Mira Mutiara Hanudin, Y. Wahyuningsih, Tin Rustini, Muh. Husein Arifin
{"title":"PENGGUNAAN MODEL RESOLUSI KONFLIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS SD","authors":"Tuti Istianti, Mira Mutiara Hanudin, Y. Wahyuningsih, Tin Rustini, Muh. Husein Arifin","doi":"10.31949/jcp.v8i4.3378","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya keterampilan pemecahan masalah sosial siswa SDN 180 Prakarsa Nugraha pada siswa kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar serta mendeskripsikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa setelah menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas desain model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari enam siklus pembelajaran. instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterampilan pemecahan masalah sosial siswa, lembar observasi guru, lembar evaluasi, catatan lapangan dan angket. Berdasarkan hasil peneliiian yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya dalam proses pelaksanaan model resolusi konflik dengan indikator memahami masalah, merencanakan solusi, memilih solusi bersama, dan mengevaluasi. Pada siklus satu, nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa berada pada kategori perlu bimbingan yaitu 41,25. Pada siklus dua, nilai rata-ratanya meningkat 4,5 menjadi 45,75. Pada siklus tiga, nilai rata-ratanya meningkat 18,94 menjadi 64,69. Pada siklus empat, nilai rata-ratanya meningkat 5,31 menjadi 70. Pada siklus lima, nilai rata-ratanya meningkat 6,19 menjadi 76,19. Dan pada siklus enam, nilai rata-ratanya meningkat 5,06 menjadi 81,25 dan berada pada kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Cakrawala Pendas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31949/jcp.v8i4.3378","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya keterampilan pemecahan masalah sosial siswa SDN 180 Prakarsa Nugraha pada siswa kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar serta mendeskripsikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa setelah menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas desain model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari enam siklus pembelajaran. instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterampilan pemecahan masalah sosial siswa, lembar observasi guru, lembar evaluasi, catatan lapangan dan angket. Berdasarkan hasil peneliiian yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya dalam proses pelaksanaan model resolusi konflik dengan indikator memahami masalah, merencanakan solusi, memilih solusi bersama, dan mengevaluasi. Pada siklus satu, nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa berada pada kategori perlu bimbingan yaitu 41,25. Pada siklus dua, nilai rata-ratanya meningkat 4,5 menjadi 45,75. Pada siklus tiga, nilai rata-ratanya meningkat 18,94 menjadi 64,69. Pada siklus empat, nilai rata-ratanya meningkat 5,31 menjadi 70. Pada siklus lima, nilai rata-ratanya meningkat 6,19 menjadi 76,19. Dan pada siklus enam, nilai rata-ratanya meningkat 5,06 menjadi 81,25 dan berada pada kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD.
本研究的背景是SDN180 Nugraha四班学生解决社会问题的技能低下。本研究的目的是描述在四班小学IPS中使用冲突解决模型的学习实施过程,并描述在四年级小学IPS中应用冲突解决模型后解决社会问题的技能的提高。所使用的研究方法是化学设计集体行动研究和由六个学习周期组成的Mc-Taggart模型。使用的研究工具有学生社会问题解决技能观察表、教师观察表、评估表、现场记录和角度。根据研究结果,使用冲突解决模型学习可以提高解决学生社会问题的能力。这可以从解决学生社会问题的平均技能值中看出,在实施冲突解决模型的过程中,每个周期的学生解决社会问题的技能值都在增加,这些指标包括理解问题、规划解决方案、选择联合解决方案和评估。在第一周期中,学生解决社会问题的平均技能水平为41.25,属于需要指导的类别。在第二个周期中,平均值上升到4.5到45.75。在第三个周期,平均值增加了18.94,达到64.69。在第四个周期,平均值高达5.31比70。在第五个周期,平均值为6.19比76.19。在第六周期,平均值上升到5.06至81.25,属于良好类别。因此,可以得出结论,冲突解决模型可以提高IPS IV SD班学生解决社会问题的能力。