T. B. Purnama, Rahayu Sakinah Pasaribu, Kaaf Wajiah Siregar, Eka Githa Roszaliya
{"title":"Analisis Kualitatif Peran Ibu Terhadap Pencegahan COVID-19 Dan Pemberian Gizi Pada Masa Pandemi","authors":"T. B. Purnama, Rahayu Sakinah Pasaribu, Kaaf Wajiah Siregar, Eka Githa Roszaliya","doi":"10.22435/hsr.v24i4.4553","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"More than two million children suffer from malnutrition and more than 7 million children under the age of 5 suffer from stunted growth. Nutritional status is important as it is a risk factor for morbidity and mortality. The role of mothers is required to monitor the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the role of mothers in monitoring the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. In this study, a qualitative approach was used to describe maternal activities in monitoring infant nutritional status during the pandemic. Data collection was carried out through in-depth interviews using a questionnaire as an interview guide. The whistleblower research was conducted in Medan City with up to 4 people as an area with a high COVID-19 prevalence rate and with Sibolga City with up to 6 whistleblowers as a comparison city with a low COVID-19 prevalence in North Sumatra province. This study found that the whistleblowers still had not implemented the COVID-19 prevention protocol, e.g. B. by not cleaning items frequently touched with disinfectants because they did not have disinfectant, did not feel the need to be cleaned regularly and lacked knowledge. Most of the whistleblowers had given their young children balanced diets during the COVID-19 pandemic, but some of the whistleblowers found restrictions on eating vegetables and fruits. \nAbstrak \nLebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Status gizi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Peran ibu dibutuhkan untuk memantau status gizi pada balita selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ibu terhadap pemantauan status gizi balita pada masa pandemi COVID-19. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan oleh ibu dalam pemantauan status gizi bayi pada masa pandemi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara. Informan penelitian dilakukan pada Kota Medan sebanyak 4 orang sebagai daerah dengan tingkat penyebaran COVID-19 yang tinggi dan Kota Sibolga sebanyak 6 informan sebagai kota pembanding dengan penyebaran COVID-19 rendah di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menemukan bahwa informan masih belum menerapkan protokol pencegahan COVID-19 seperti tidak membersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan disinfektan dikarenakan tidak punya disinfektan, tidak merasa perlu untuk dibersihkan secara berkala, dan kurangnya pengetahuan. Sebagian besar informan sudah memberi balita makanan gizi seimbang di masa pandemi COVID-19 tetapi ditemukan keterbatasan dalam konsumsi sayur dan buah pada beberapa informan.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v24i4.4553","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
More than two million children suffer from malnutrition and more than 7 million children under the age of 5 suffer from stunted growth. Nutritional status is important as it is a risk factor for morbidity and mortality. The role of mothers is required to monitor the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the role of mothers in monitoring the nutritional status of young children during the COVID-19 pandemic. In this study, a qualitative approach was used to describe maternal activities in monitoring infant nutritional status during the pandemic. Data collection was carried out through in-depth interviews using a questionnaire as an interview guide. The whistleblower research was conducted in Medan City with up to 4 people as an area with a high COVID-19 prevalence rate and with Sibolga City with up to 6 whistleblowers as a comparison city with a low COVID-19 prevalence in North Sumatra province. This study found that the whistleblowers still had not implemented the COVID-19 prevention protocol, e.g. B. by not cleaning items frequently touched with disinfectants because they did not have disinfectant, did not feel the need to be cleaned regularly and lacked knowledge. Most of the whistleblowers had given their young children balanced diets during the COVID-19 pandemic, but some of the whistleblowers found restrictions on eating vegetables and fruits.
Abstrak
Lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Status gizi penting karena merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. Peran ibu dibutuhkan untuk memantau status gizi pada balita selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ibu terhadap pemantauan status gizi balita pada masa pandemi COVID-19. Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan oleh ibu dalam pemantauan status gizi bayi pada masa pandemi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara. Informan penelitian dilakukan pada Kota Medan sebanyak 4 orang sebagai daerah dengan tingkat penyebaran COVID-19 yang tinggi dan Kota Sibolga sebanyak 6 informan sebagai kota pembanding dengan penyebaran COVID-19 rendah di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menemukan bahwa informan masih belum menerapkan protokol pencegahan COVID-19 seperti tidak membersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan disinfektan dikarenakan tidak punya disinfektan, tidak merasa perlu untuk dibersihkan secara berkala, dan kurangnya pengetahuan. Sebagian besar informan sudah memberi balita makanan gizi seimbang di masa pandemi COVID-19 tetapi ditemukan keterbatasan dalam konsumsi sayur dan buah pada beberapa informan.
200多万儿童营养不良,700多万5岁以下儿童发育迟缓。营养状况很重要,因为它是发病率和死亡率的一个危险因素。在COVID-19大流行期间,需要母亲发挥作用来监测幼儿的营养状况。本研究旨在确定母亲在COVID-19大流行期间监测幼儿营养状况方面的作用。在这项研究中,采用定性方法描述了在大流行期间监测婴儿营养状况的产妇活动。数据收集是通过深度访谈进行的,使用问卷作为访谈指南。举报人研究是在棉兰市进行的,棉兰市最多有4人,是一个COVID-19高患病率地区,而西博尔加市最多有6人,是北苏门答腊省一个COVID-19低患病率的比较城市。本研究发现,举报人仍未执行COVID-19预防方案,如B.由于没有消毒剂,不清洁经常接触的物品,不觉得有必要定期清洁,缺乏知识。大多数举报人在2019冠状病毒病大流行期间给他们的孩子提供了均衡的饮食,但一些举报人发现他们吃蔬菜和水果受到限制。[摘要]儿童发育迟缓,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓。状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:状态为:Peran ibu dibutuhkan untuk memantu status gigii paitama COVID-19大流行。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran,但在2019冠状病毒病(COVID-19)大流行期间,可能会出现这种情况。彭德加丹的健康状况,如:彭德加丹的健康状况,如:彭德加丹的健康状况,如:彭德加丹的健康状况,如:彭德加丹的健康状况,如:彭德加丹大流行病。彭普兰的数据是dilakukan dengan wawanara mendalam dengan menggunakan kuesioner sebagai pandan wawanara。在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区,在苏门答腊省北部地区。新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎新冠肺炎疫情新冠肺炎新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情新冠肺炎疫情巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯政府信息部门成员巴巴多斯