How to control the sexually transmitted diseases in Benjina?: qualitative studies on the practice of prostitution

A. Laksono, Santi Dwiningsih
{"title":"How to control the sexually transmitted diseases in Benjina?: qualitative studies on the practice of prostitution","authors":"A. Laksono, Santi Dwiningsih","doi":"10.22435/hsji.v10i1.1044","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Prostitusi yang muncul bersamaan dengan industri besar menimbulkan masalah kesehatan, masalah sosial ekonomi, dan budaya. Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik prostitusi di Benjina dan mengeksplorasi potensi untuk mengendalikan dampak penyakit penularan melalui hubungan seks. \nMetode: Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan etnografi. Wawancara mendalam dan observasi partisipatif dilakukan terhadap 30 informan yang terkait langsung dengan praktik prostitusi di Benjina. \nHasil: Tidak ditemukan lokalisasi di Benjina. Praktik pelacuran ditemukan sebagai hal yang biasa di tempat yang disebut rumah karaoke yang menyediakan peralatan menyanyi sederhana, minuman keras, dan layanan seksual. Ada 46 pekerja seks perempuan yang bekerja di 12 rumah karaoke. Faktor ekonomi ditemukan sebagai faktor dominan yang mendorong para pelaku pelacuran, di samping balas dendam. Ada beberapa kendala dalam menggunakan kondom dalam praktik pelacuran ini. Di antara mereka adalah bentuk fisiologi penis yang mengalami modifikasi, dan hubungan pekerja seks khusus dengan kekasih mereka. Ada potensi Sasi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit penularan melalui hubungan seks. \nKesimpulan: Sasi sebagai hukum adat berpotensi menjadi hukum positif untuk menerapkan kondomisasi secara keseluruhan di Benjina. \nKata kunci: Penyakit menular seksual, pelacuran, hukum adat, Sasi, adat istiadat. \n  \nAbstract \nBackground: Prostitution that appears together with massive industry raises health problems, socioeconomic problems, and culture. This article was intended to explore factors related to prostitution practices in Benjina and explore the potential for controlling the impact of sex transmission disease. \nMethods: This qualitative study was carried out with an ethnographic approach. In-depth interviews and participatory observation were carried out on 30 informants who were directly related to the practice of prostitution in Benjina. \nResults: No localization was found at Benjina. The practice of prostitution was found to be commonplace in a place called karaoke houses that provided simple singing equipment, liquor, and sexual services. There were 46 female sex workers who worked in 12 karaoke houses. Economic factors were found to be the dominant factor driving the perpetrators of prostitution, in addition to revenge. There are some obstacles to using condoms in this practice. Among them were the forms of penile physiology that experience modification, and the relationship of special sex workers with their lovers. There was a Sasi potential that can be used as an effort to control sex transmission disease. \nConclusion: Sasi as a customary law has the potential to be a positive law to implement condomization as a whole in Benjina. \nKeywords: sexually transmitted disease, prostitution, customary law, Sasi, traditional customs.","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v10i1.1044","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

Abstract

Latar Belakang: Prostitusi yang muncul bersamaan dengan industri besar menimbulkan masalah kesehatan, masalah sosial ekonomi, dan budaya. Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik prostitusi di Benjina dan mengeksplorasi potensi untuk mengendalikan dampak penyakit penularan melalui hubungan seks. Metode: Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan etnografi. Wawancara mendalam dan observasi partisipatif dilakukan terhadap 30 informan yang terkait langsung dengan praktik prostitusi di Benjina. Hasil: Tidak ditemukan lokalisasi di Benjina. Praktik pelacuran ditemukan sebagai hal yang biasa di tempat yang disebut rumah karaoke yang menyediakan peralatan menyanyi sederhana, minuman keras, dan layanan seksual. Ada 46 pekerja seks perempuan yang bekerja di 12 rumah karaoke. Faktor ekonomi ditemukan sebagai faktor dominan yang mendorong para pelaku pelacuran, di samping balas dendam. Ada beberapa kendala dalam menggunakan kondom dalam praktik pelacuran ini. Di antara mereka adalah bentuk fisiologi penis yang mengalami modifikasi, dan hubungan pekerja seks khusus dengan kekasih mereka. Ada potensi Sasi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit penularan melalui hubungan seks. Kesimpulan: Sasi sebagai hukum adat berpotensi menjadi hukum positif untuk menerapkan kondomisasi secara keseluruhan di Benjina. Kata kunci: Penyakit menular seksual, pelacuran, hukum adat, Sasi, adat istiadat.   Abstract Background: Prostitution that appears together with massive industry raises health problems, socioeconomic problems, and culture. This article was intended to explore factors related to prostitution practices in Benjina and explore the potential for controlling the impact of sex transmission disease. Methods: This qualitative study was carried out with an ethnographic approach. In-depth interviews and participatory observation were carried out on 30 informants who were directly related to the practice of prostitution in Benjina. Results: No localization was found at Benjina. The practice of prostitution was found to be commonplace in a place called karaoke houses that provided simple singing equipment, liquor, and sexual services. There were 46 female sex workers who worked in 12 karaoke houses. Economic factors were found to be the dominant factor driving the perpetrators of prostitution, in addition to revenge. There are some obstacles to using condoms in this practice. Among them were the forms of penile physiology that experience modification, and the relationship of special sex workers with their lovers. There was a Sasi potential that can be used as an effort to control sex transmission disease. Conclusion: Sasi as a customary law has the potential to be a positive law to implement condomization as a whole in Benjina. Keywords: sexually transmitted disease, prostitution, customary law, Sasi, traditional customs.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
如何控制贝宁的性传播疾病?:关于卖淫行为的定性研究
背景:卖淫与大企业同时出现,造成健康、社会经济和文化问题。这篇文章的目的是探索本吉纳与卖淫有关的因素,并探索通过性行为控制传染病影响的可能性。方法:这种定性研究是通过人种志的方法进行的。对30名与Benjina卖淫有直接关系的告密者进行了深入的采访和参与观察。结果:Benjina没有妓院。卖淫在所谓的卡拉ok场所很常见,卡拉ok提供简单的唱歌设备、酒和性服务。有46名女性工作者在12家卡拉ok公司工作。经济因素被发现是导致卖淫和报复的主要因素。在这种卖淫行为中使用避孕套存在一些障碍。其中包括阴茎的生理机能,以及与爱人的特殊性关系。有潜在的杂交可以作为性传播疾病控制的努力。结论:作为自然法的标准化有可能成为一种积极的法律,在Benjina应用整个姜化。关键词:性传播疾病、卖淫、普通法、礼仪、习俗。抽象背景:引导与众多工业健康问题、社会经济问题和文化共同呼吁。这篇文章的目的是探索Benjina的应用程序的潜在原因,并解释控制性传播疾病影响的可能性。方法:这项质量研究有一个ethno图形的批准。在国务院的采访和参与观察结果中,有30名线人被发现,他们直接与Benjina的prostitution工作相关。建议:在Benjina没有发现localization。prostitution的实践是在一个叫做卡拉ok的地方找到的合适场所,那里提供了一个简单的歌唱、酒和性服务。有46名女性性工作者在12间卡拉ok屋工作。经济因素被发现是主导因素推动了对妓女的报复。在这个活动中使用美国公民身份有一些障碍。他们都是惯于修改的物理实验的倾向,以及与他们所爱的人的特殊性关系。有一种潜在的联系,可以用作一种努力控制性变性疾病。Conclusion:美国海关法律的标准化有可能成为一项积极的法律在整个Benjina实施合同。性传播疾病,妓女,海关,正规法,传统习俗。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
10 weeks
期刊最新文献
Intake of kidney bean (phaseolus vulgaris) extract as postpartum blues management Optimization of multiplex real-time RT-PCR for respiratory syncytial viruses detection Spatial variation of tuberculosis risk in Indonesia 2010-2019 Factors associated with measles antibody titers in children aged 12-36 months in Indonesia: an analysis of National Health Research 2013 The relationship of smoking duration, sleep disorders, and nutritional status of Indonesian adult men: data analysis of the 2014 Indonesian Family Life Surve
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1