INTEGRASI ILMU TAFSIR DAN ILMU SOSIAL: SEBUAH CATATAN AWAL TENTANG SOSIOLOGI AL-QUR`AN

Wardani Wardani
{"title":"INTEGRASI ILMU TAFSIR DAN ILMU SOSIAL: SEBUAH CATATAN AWAL TENTANG SOSIOLOGI AL-QUR`AN","authors":"Wardani Wardani","doi":"10.18592/JIIU.V19I2.4000","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The scientific explanation of society, as Western sociology offers, has been criticized by some Muslim scholars for some limitedness. But, unfortunately, they cannot reconstruct what they propagated as the ‘Islamic sociology’. One of main factors of their failure is neglecting the Qur`an as the starting point of the reconstruction. Employing a thematic interpretation, focusing on the issues of norm, tradition, and social change, this article is aimed to reconstruct the so-called ‘sociology of the Qur`an’. The discussion will be started from initiating the ‘philosophy’ or the rationale for the integration between Qur`an interpretation and social sciences, then it will discuss those issues, and finally will drawn some main points in the term of the Qur`anic sociology and idealized methods for the integration. This article arrives at the conclusion that a society in the Qur`anic perspective are characterized by being prophetic in the term of seeking  ideals and by involving of closely related elements of God, man, and ‘history’ (man’s creativity) in in the term of social change. It is suggested to employ a scientific and thematic interpretation applying semantic approach in interpreting Quranic verses to reconstruct Quranic concept of society. Abstrak Penjelasan ilmiah tentang masyarakat, sebagaimana yang ditawarkan oleh sosiologi Barat, telah dikritik oleh sebagian intelektual Muslim karena beberapa kelemahan. Akan tetapi, sayangnya, mereka  tidak bisa merekonstruksi apa yang mereka serukan sebagai ‘sosiologi Islam’. Salah satu faktor utama kegagalan mereka adalah mengabaikan al-Qur`an sebagai titik-tolak rekonstruksi. Dengan menerapkan penafsiran tematik, berfokus pada persoalan tentang norma, tradisi, dan perubahan sosial, artikel ini dimaksudkan untuk merekonstruk yang apa yang disebut ‘sosiologi al-Qur`an’. Diskusi akan dimulai dari upaya menjelaskan ‘filosofi’ atau alasan yang mendasari pentingnya integrasi antara penafsiran al-Qur`an dan ilmu-ilmu sosial, kemudian akan mendiskusikan isu-isu itu, dan terakhir akan menarik beberapa point utama dalam hal sosiologi and metode yang diidealisasikan untuk integrasi. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa suatu masyarakat dalam perspektif al-Qur`an memiliki ciri bersifat profetik dalam hal mencari yang ideal dan dengan keterlibatan elemen-elemen yang terkait erat antara Tuhan, manusia, dan ‘sejarah’ (kreativitas manusia) dalam hal perubahan sosial. Disarankan untuk menerapkan penafsiran saintifik dan tematik dengan menggunakan pendekatan semantik dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur`an untuk merekonstruk konsep al-Qur`an tentang masyarakat.","PeriodicalId":32673,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/JIIU.V19I2.4000","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The scientific explanation of society, as Western sociology offers, has been criticized by some Muslim scholars for some limitedness. But, unfortunately, they cannot reconstruct what they propagated as the ‘Islamic sociology’. One of main factors of their failure is neglecting the Qur`an as the starting point of the reconstruction. Employing a thematic interpretation, focusing on the issues of norm, tradition, and social change, this article is aimed to reconstruct the so-called ‘sociology of the Qur`an’. The discussion will be started from initiating the ‘philosophy’ or the rationale for the integration between Qur`an interpretation and social sciences, then it will discuss those issues, and finally will drawn some main points in the term of the Qur`anic sociology and idealized methods for the integration. This article arrives at the conclusion that a society in the Qur`anic perspective are characterized by being prophetic in the term of seeking  ideals and by involving of closely related elements of God, man, and ‘history’ (man’s creativity) in in the term of social change. It is suggested to employ a scientific and thematic interpretation applying semantic approach in interpreting Quranic verses to reconstruct Quranic concept of society. Abstrak Penjelasan ilmiah tentang masyarakat, sebagaimana yang ditawarkan oleh sosiologi Barat, telah dikritik oleh sebagian intelektual Muslim karena beberapa kelemahan. Akan tetapi, sayangnya, mereka  tidak bisa merekonstruksi apa yang mereka serukan sebagai ‘sosiologi Islam’. Salah satu faktor utama kegagalan mereka adalah mengabaikan al-Qur`an sebagai titik-tolak rekonstruksi. Dengan menerapkan penafsiran tematik, berfokus pada persoalan tentang norma, tradisi, dan perubahan sosial, artikel ini dimaksudkan untuk merekonstruk yang apa yang disebut ‘sosiologi al-Qur`an’. Diskusi akan dimulai dari upaya menjelaskan ‘filosofi’ atau alasan yang mendasari pentingnya integrasi antara penafsiran al-Qur`an dan ilmu-ilmu sosial, kemudian akan mendiskusikan isu-isu itu, dan terakhir akan menarik beberapa point utama dalam hal sosiologi and metode yang diidealisasikan untuk integrasi. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa suatu masyarakat dalam perspektif al-Qur`an memiliki ciri bersifat profetik dalam hal mencari yang ideal dan dengan keterlibatan elemen-elemen yang terkait erat antara Tuhan, manusia, dan ‘sejarah’ (kreativitas manusia) dalam hal perubahan sosial. Disarankan untuk menerapkan penafsiran saintifik dan tematik dengan menggunakan pendekatan semantik dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur`an untuk merekonstruk konsep al-Qur`an tentang masyarakat.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
解释科学与社会科学的融合:最早的古兰经社会学记录
西方社会学对社会的科学解释因其局限性而受到一些穆斯林学者的批评。但是,不幸的是,他们无法重建他们宣传的“伊斯兰社会学”。他们失败的主要因素之一是忽视了《古兰经》作为重建的起点。本文以规范、传统和社会变革为主题,对所谓的“古兰经社会学”进行了重新建构。讨论将从启动《古兰经》解释与社会科学之间的“哲学”或整合的基本原理开始,然后讨论这些问题,最后得出《古兰经社会学》术语中的一些要点和整合的理想化方法。本文得出的结论是,从《古兰经》的角度来看,一个社会的特点是在寻求理想的过程中具有预言性,在社会变革的过程中涉及上帝、人和“历史”(人的创造力)等密切相关的因素。建议在解读《古兰经》经文时,运用科学的、主题性的解读方法,运用语义的方法来重构《古兰经的社会观》。西方社会学家提出的对社会的抽象科学解释,因其某些弱点而受到一些穆斯林知识分子的批评。但不幸的是,他们无法重建他们所谓的“伊斯兰社会学家”。他们的主要失败之一就是忽视了《古兰经》。本文通过主题解读,关注规范、传统和社会变革问题,旨在重建所谓的“古兰经社会学”。讨论将从试图解释“哲学”或《古兰经》解释与社会科学之间融合的重要原因开始,然后讨论这些问题,最后将从社会学和理想化的融合方法方面吸引一些关键点。本文的结论是,在《古兰经》中,一个寻求理想的群体具有预言性,在社会变革中,上帝、人和“历史”之间的因素密切参与。在解读《古兰经》的诗句时,宜采用科学的主题解读方法,使用语义方法来重建《古兰经中关于人民的概念。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
期刊最新文献
Agama dan Altruisme: Studi Analisis Pengaruh Religiusitas Komunitas Posko Bersama Relawan dalam Aksi Kemanusiaan di Surabaya A Historical Study of World Religious Monuments and Celebrities Memorable Places in Religious Perspective Curtailing The Security Challenge in Nigeria: Lessons From The Quranic Story Of Dhul-Qarnayn Penyelesaian Konflik Pendirian Rumah Ibadah: Studi Kasus Konflik Gereja Methodist Kota Jambi Cultivating Feminist Hermeneutics As The Interpretation Of Al-Qur'an: A Comparative Study Between Asghar Ali Engineer And Muhammad Al-Ghazali
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1