{"title":"Proyeksi Admisi Rawat Inap Dan Kebutuhan Tempat Tidur di Rumah Sakit an Puskesmas dalam Universal Health Coverage Di Indonesia","authors":"Sendy Agita, M. Wahidin","doi":"10.22435/hsr.v25i1.3969","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Strengthening service facilities is an important aspect of universal health complaints and this is consistent with the achievement of sustainable development goals (SDGs). The bed occupancy rate in the inpatient facility a measure of the ability of inpatient facilities to function safely and effectively. This study aims to find out the projection of inpatient admissions and beds needs in hospitals and Public Health Center in Indonesia. Analysis to projection was conducted used the Need based model method with 2015 population reference from SUPAS 2015. The results showed that the yearly inpatient admission rate in 2023 increased by around 71% (115,554 TT) compared to 2019. Conclusion The projection of inpatient admissions for PHC in 2023 increases by 20%, the average number of days of hospitalization increases by 18.38%, and the number of Beds increases by 29% compared to 2018. The projection of hospital admissions in 2023 increases by 60%, the average day of hospitalization increases by 81.62%, and the number of inpatient beds increased by 71% compared to 2018. The suggestions are needed to build inpatient facilities, strengthen the FKTP, IT development to with applications or software model need based. \nAbstrak \n \nPenguatan fasilitas layanan merupakan aspek penting dalam pencapaian cakupan kesehatan universal dan ini sejalan dengan pencapaian sustainable development goals (SDGs). Akses dan ketersediaan rawat inap menjadi perhatian utama untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN. Tingkat hunian di fasilitas rawat inap telah diakui sebagai ukuran kemampuan fasilitas rawat inap agar berfungsi secara aman dan efektif. Untuk memenuhinya diperlukan estimasi admisi dan kebutuhan tempat tidur. Tujuan penelitian ini untuk memproyeksikan kebutuhan tempat tidur rawat inap di Indonesia tahun 2023. Analisis proyeksi menggunakan metode Need based model dengan acuan penduduk Indonesia SUPAS tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan tingkat admisi rawat inap tahun di tahun 2023 meningkat sekitar 71% (115.554 TT) dibanding dengan tahun 2019 dikarenakan proyeksi pertambahan jumlah penduduk Indonesia dan kebutuhan menuju Universal Health Coverage. Kenaikan ini menyebabkan kebutuhan tempat tidur rawat inap meningkat. Kesimpulan Proyeksi admisi rawat inap Puskesmas tahun 2023 naik 20%, rerata hari rawat inap naik 18,38%, dan jumlah TT naik 29% dibanding tahun 2018. Proyeksi admisi rawat inap RS tahun 2023 naik 60%, rata hari rawat inap naik 81,62%,dan jumlah tempat tidur rawat inap naik 71% dibanding 2018. Saran: Pemenuhan FKTP selain PKM yaitu klinik dan praktek dokter dan FKTL dengan peningkatan kelas RS. Penguatan regulasi pola rujukan berjenjang yang komprehensif melibatkan swasta. Penguatan SDM serta pembenahan sarana prasarana FKTP dan FKTL yang memadai sesuai kebutuhan. Optimalisasi peran pemerintah dalam penetapan kebutuhan tempat tidur, membuka seluas-luasnya kesempatan kepada klinik dan RS swasta untuk bekerjasama dengan BPJS. \n ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsr.v25i1.3969","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Strengthening service facilities is an important aspect of universal health complaints and this is consistent with the achievement of sustainable development goals (SDGs). The bed occupancy rate in the inpatient facility a measure of the ability of inpatient facilities to function safely and effectively. This study aims to find out the projection of inpatient admissions and beds needs in hospitals and Public Health Center in Indonesia. Analysis to projection was conducted used the Need based model method with 2015 population reference from SUPAS 2015. The results showed that the yearly inpatient admission rate in 2023 increased by around 71% (115,554 TT) compared to 2019. Conclusion The projection of inpatient admissions for PHC in 2023 increases by 20%, the average number of days of hospitalization increases by 18.38%, and the number of Beds increases by 29% compared to 2018. The projection of hospital admissions in 2023 increases by 60%, the average day of hospitalization increases by 81.62%, and the number of inpatient beds increased by 71% compared to 2018. The suggestions are needed to build inpatient facilities, strengthen the FKTP, IT development to with applications or software model need based.
Abstrak
Penguatan fasilitas layanan merupakan aspek penting dalam pencapaian cakupan kesehatan universal dan ini sejalan dengan pencapaian sustainable development goals (SDGs). Akses dan ketersediaan rawat inap menjadi perhatian utama untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN. Tingkat hunian di fasilitas rawat inap telah diakui sebagai ukuran kemampuan fasilitas rawat inap agar berfungsi secara aman dan efektif. Untuk memenuhinya diperlukan estimasi admisi dan kebutuhan tempat tidur. Tujuan penelitian ini untuk memproyeksikan kebutuhan tempat tidur rawat inap di Indonesia tahun 2023. Analisis proyeksi menggunakan metode Need based model dengan acuan penduduk Indonesia SUPAS tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan tingkat admisi rawat inap tahun di tahun 2023 meningkat sekitar 71% (115.554 TT) dibanding dengan tahun 2019 dikarenakan proyeksi pertambahan jumlah penduduk Indonesia dan kebutuhan menuju Universal Health Coverage. Kenaikan ini menyebabkan kebutuhan tempat tidur rawat inap meningkat. Kesimpulan Proyeksi admisi rawat inap Puskesmas tahun 2023 naik 20%, rerata hari rawat inap naik 18,38%, dan jumlah TT naik 29% dibanding tahun 2018. Proyeksi admisi rawat inap RS tahun 2023 naik 60%, rata hari rawat inap naik 81,62%,dan jumlah tempat tidur rawat inap naik 71% dibanding 2018. Saran: Pemenuhan FKTP selain PKM yaitu klinik dan praktek dokter dan FKTL dengan peningkatan kelas RS. Penguatan regulasi pola rujukan berjenjang yang komprehensif melibatkan swasta. Penguatan SDM serta pembenahan sarana prasarana FKTP dan FKTL yang memadai sesuai kebutuhan. Optimalisasi peran pemerintah dalam penetapan kebutuhan tempat tidur, membuka seluas-luasnya kesempatan kepada klinik dan RS swasta untuk bekerjasama dengan BPJS.