Fenomenologi Sejarah Nuswantara

Herman Sinung Janutama
{"title":"Fenomenologi Sejarah Nuswantara","authors":"Herman Sinung Janutama","doi":"10.15408/BAT.V20I1.3743","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Tulisan ini mencoba mengemukakan mengenai hakikat kebudayaan Nuswantara dalam kaitannya dengan Islam sebagai rahmatan lil ngalamin . Upaya te9rsebut dilakukan dengan menggunakan beberapa macam pendekatan: pendekatan historis, semiotik, dan feminis;sehingga dapat menemukan fakta baru yang sebelumnya belum pernah mengemuka. Pendekatan historis memperhatikan literatur-literatur berbagai bangsa yang terindikasi pernah melakukan interaksi dengan Nuswantara seperti bangsa Semit (dalam hal ini Arab), Cina, dan Asian Selatan. Pendekatan tersebut berhasil menunjukkan adanya keterpengaruhan budaya-budaya lokal di beberapa wilayah di Nuswantara oleh budaya bangsa- bangsa asing itu yang dibagi ke dalam tiga pola: Pola Aceh-Sumatera (PAS) yang didominasi budaya Arab, Pola Sulawesi- Maluku (PSM) yang didominasi Arab-Cina, dan Pola Pulau Jawa (PPJ) yang menyatukan budaya Arab, Cina, dan Asia Selatan. Pendekatan Semiotik menggali simbol-simbol yang muncul dari interaksi antara bangsa tersebut sehinga ditemukan fakta bahwa simbol-simbol yang ada seperti Sanskerta dan Cina merupakan simbol transmisi sistem petanda Islam. Pendekatan feminisme mengupas berbagai macam fenomena dalam kebudayaan Nuswantara dari sudut feminim- maskulin. Pendekatan ini berhasil mengukuhkan bahwa Islam sebagai rahmatan lil ngalamin terjewantahkan dalam jiwa masyarakat Nuswantara yang memuliakan olah-rasa sebagai ekslporasi kenyataan feminitasnya.---Abstract This paper tries to present the cultural fact of Nuswantara in relation to Islam as rahmatan lil ngalamin.This effort is done by using several kinds of approaches: historical approach, semiotic, and feminist; so that it can find new facts that had previously not been shown.The historical approach notice the literatures of many races which had a interaction with Nuswantara such as Semitic race (in this case Arabic race), Chinese, and South Asian.The results showed the presence of various local cultures influenced by foreign nations culture that is divided into three patterns: Pattern Aceh-Sumatra (PAS), which is dominated by Arab culture, patterns of Sulawesi-Maluku (PSM), which is dominated by Arab-Chinese, and Patterns Java (RPM) that combines these culture: Arabic, Chinese, and South Asia. Semiotic approach excavates symbols emerge from the interaction between the races which discovers the fact that symbols of Sanskrit and Chinese are symbols of Islam transmission system. Feminism approach  analyzes a wide range of phenomena which is showing in Nuswantara cultur on feminine-masculine view. This approach works to strengthen that Islam as rahmatan lil ngalamin shows in Nuswantara people that honor the soul-felt as a exploration of their feminities.","PeriodicalId":33743,"journal":{"name":"Buletin AlTuras","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin AlTuras","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/BAT.V20I1.3743","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Tulisan ini mencoba mengemukakan mengenai hakikat kebudayaan Nuswantara dalam kaitannya dengan Islam sebagai rahmatan lil ngalamin . Upaya te9rsebut dilakukan dengan menggunakan beberapa macam pendekatan: pendekatan historis, semiotik, dan feminis;sehingga dapat menemukan fakta baru yang sebelumnya belum pernah mengemuka. Pendekatan historis memperhatikan literatur-literatur berbagai bangsa yang terindikasi pernah melakukan interaksi dengan Nuswantara seperti bangsa Semit (dalam hal ini Arab), Cina, dan Asian Selatan. Pendekatan tersebut berhasil menunjukkan adanya keterpengaruhan budaya-budaya lokal di beberapa wilayah di Nuswantara oleh budaya bangsa- bangsa asing itu yang dibagi ke dalam tiga pola: Pola Aceh-Sumatera (PAS) yang didominasi budaya Arab, Pola Sulawesi- Maluku (PSM) yang didominasi Arab-Cina, dan Pola Pulau Jawa (PPJ) yang menyatukan budaya Arab, Cina, dan Asia Selatan. Pendekatan Semiotik menggali simbol-simbol yang muncul dari interaksi antara bangsa tersebut sehinga ditemukan fakta bahwa simbol-simbol yang ada seperti Sanskerta dan Cina merupakan simbol transmisi sistem petanda Islam. Pendekatan feminisme mengupas berbagai macam fenomena dalam kebudayaan Nuswantara dari sudut feminim- maskulin. Pendekatan ini berhasil mengukuhkan bahwa Islam sebagai rahmatan lil ngalamin terjewantahkan dalam jiwa masyarakat Nuswantara yang memuliakan olah-rasa sebagai ekslporasi kenyataan feminitasnya.---Abstract This paper tries to present the cultural fact of Nuswantara in relation to Islam as rahmatan lil ngalamin.This effort is done by using several kinds of approaches: historical approach, semiotic, and feminist; so that it can find new facts that had previously not been shown.The historical approach notice the literatures of many races which had a interaction with Nuswantara such as Semitic race (in this case Arabic race), Chinese, and South Asian.The results showed the presence of various local cultures influenced by foreign nations culture that is divided into three patterns: Pattern Aceh-Sumatra (PAS), which is dominated by Arab culture, patterns of Sulawesi-Maluku (PSM), which is dominated by Arab-Chinese, and Patterns Java (RPM) that combines these culture: Arabic, Chinese, and South Asia. Semiotic approach excavates symbols emerge from the interaction between the races which discovers the fact that symbols of Sanskrit and Chinese are symbols of Islam transmission system. Feminism approach  analyzes a wide range of phenomena which is showing in Nuswantara cultur on feminine-masculine view. This approach works to strengthen that Islam as rahmatan lil ngalamin shows in Nuswantara people that honor the soul-felt as a exploration of their feminities.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
努斯瓦塔拉历史现象学
这本抽象的圣经试图揭示努斯万塔拉文化与伊斯兰教的关系,伊斯兰教是福音的仁慈。Te9rsebut的努力使用了几种方法:历史、符号学和女权主义方法;以便我们能够发现以前从未发现过的新事实。历史方法观察了与努斯万塔拉有过互动的各个国家的文献,如闪米特人(在本例中为阿拉伯语)、中国和南亚。这种方法显示了努斯万塔拉一些地区的当地文化受到外国文化的影响,外国文化分为三种模式:以阿拉伯文化为主的亚齐-苏门答腊极点(PAS)、以中国为主的苏拉威西-马鲁古极点(PSM)和将阿拉伯文化、中国和南亚团结在一起的爪哇岛极点(PPJ)。符号学方法挖掘从国家之间的互动中产生的符号,直到像桑克尔塔和中国这样存在的符号是伊斯兰符号传播系统的符号。女性主义的方法从女性-男性的角度消除了努斯瓦塔拉文化中的各种现象。这种方法成功地证实了伊斯兰教作为福音的恩典在努斯瓦塔拉社区的灵魂中得到了体现,努斯瓦塔拉称赞体育是其女权主义现实的展示--摘要本文试图以拉赫玛坦·利尔·恩加拉明的身份来呈现努斯万塔拉与伊斯兰教的文化事实。这项工作是通过使用几种类型的方法来完成的:历史方法、符号学和女权主义以便它能够找到以前没有显示的新的事实。历史方法注意到了许多与努斯瓦塔拉有互动的种族的文献,如闪族(在本例中为阿拉伯种族)、中国人和南亚人。结果表明,受外国文化影响的各种地方文化的存在分为三种模式:以阿拉伯文化为主的模式亚齐-苏门答腊(PAS),以阿拉伯汉语为主的苏拉威西-马鲁古模式(PSM),以及结合了阿拉伯、汉语和南亚文化的Java模式(RPM)。符号学方法挖掘了在不同种族之间的互动中产生的符号,发现梵文和汉语符号是伊斯兰教传播系统的符号。女性主义方法分析了努斯瓦塔拉文化中以女性-男性观表现出来的一系列现象。这种方法有助于加强伊斯兰教,正如拉赫玛坦·利尔·恩加拉明在努斯万塔拉人身上所表现的那样,他们尊重灵魂,认为这是对他们女性身份的探索。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
6 weeks
期刊最新文献
Teenager’s Resistance to Patriarchy in School: A Feminist Movement Representation on Moxie Film Sufism Literature: Divinity Philosophy in Taufiq al-Hakim’s Short Story Arinillah The Moral Concepts of Peta Kapanca Ceremony in Bima Community Pesantren and the Kitab Kuning: Pesantren Dynamics and Its Influence on the Kitab Kuning Traditions in Sukabumi Public Library and Librarian Stereotypes in The Indonesian Film Kambodja
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1