MENOLAK STIGMATISASI: Upaya Deradikalisasi di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) As-Salam Surakarta, Indonesia

I. Nasution, Syafieh Syafieh
{"title":"MENOLAK STIGMATISASI: Upaya Deradikalisasi di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) As-Salam Surakarta, Indonesia","authors":"I. Nasution, Syafieh Syafieh","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V17I1.6427","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Beberapa tahun belakangan ini pesantren dihadapkan pada stigma-stigma negatif yang diasosiasikan sebagai sentral pemahaman Islam fundamental dan menjadi akar bagi bersemainya gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam. Radikalisme dipandang tidak sesuai dengan ideologi negara, sehingga eksistensi pesantren terkesan menjadi “tertuduh” sebagai anti terhadap ideologi negara. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa anggapan pesantren sebagai pusat gerakan radikalisme tidaklah benar. Penelitian ini mengambil Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam sebagai objek penelitian. Melalui observasi partisipatoris, wawancara mendalam kepada pengasuh dan alumni Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam dan studi kepustakaan serta menganalisinya dengan teori deradikalisasi agama,  artikel ini pada akhirnya menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam sebagai salah satu pesantren dengan pola pengasuhan yang terbilang demokratis pada aspek pengajaran, ketat (otoriter) pada aspek pengganjaran, dan menggunakan pendekatan persuasif ( persuasive approach ). Hingga saat ini, fenomena radikalisme beragama di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam tidak ditemukan, karena implementasi pola pengasuhan yang demokratis tersebut masih berjalan efektif. Di samping itu, adanya pengajaran tauhid dan akhlak yang disertai pengawasan ketat di kalangan santri justru berperan sebagai “vaksin” bagi radikalisme beragama itu sendiri. Kegiatan yang super padat, baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler, membuat santri sibuk dengan aktivitas positif sehingga tidak ada ruang bagi penyebaran radikalisme.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V17I1.6427","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Beberapa tahun belakangan ini pesantren dihadapkan pada stigma-stigma negatif yang diasosiasikan sebagai sentral pemahaman Islam fundamental dan menjadi akar bagi bersemainya gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam. Radikalisme dipandang tidak sesuai dengan ideologi negara, sehingga eksistensi pesantren terkesan menjadi “tertuduh” sebagai anti terhadap ideologi negara. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa anggapan pesantren sebagai pusat gerakan radikalisme tidaklah benar. Penelitian ini mengambil Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam sebagai objek penelitian. Melalui observasi partisipatoris, wawancara mendalam kepada pengasuh dan alumni Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam dan studi kepustakaan serta menganalisinya dengan teori deradikalisasi agama,  artikel ini pada akhirnya menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam sebagai salah satu pesantren dengan pola pengasuhan yang terbilang demokratis pada aspek pengajaran, ketat (otoriter) pada aspek pengganjaran, dan menggunakan pendekatan persuasif ( persuasive approach ). Hingga saat ini, fenomena radikalisme beragama di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam tidak ditemukan, karena implementasi pola pengasuhan yang demokratis tersebut masih berjalan efektif. Di samping itu, adanya pengajaran tauhid dan akhlak yang disertai pengawasan ketat di kalangan santri justru berperan sebagai “vaksin” bagi radikalisme beragama itu sendiri. Kegiatan yang super padat, baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler, membuat santri sibuk dengan aktivitas positif sehingga tidak ada ruang bagi penyebaran radikalisme.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
拒绝污名:在印尼伊斯兰寄宿学校(PPMI) as salam as Surakarta的现代化努力
近年来,伊斯兰教面临着负面的耻辱,这些耻辱被认为是伊斯兰教基本理解的核心,是伊斯兰教以伊斯兰名义发起的激进运动的基础。激进主义被认为不符合国家的意识形态,因此寄宿学校的存在似乎是“被告”的反国家意识形态。本文的目的是指出,寄宿学校被认为是激进主义的中心是不正确的。这项研究以伊斯兰寄宿学校(PPMI)为研究对象。通过对保姆的partisipatoris观察,深入访谈和校友必读的书(PPMI)祝你伊斯兰现代文学研究和menganalisinya deradikalisasi宗教理论,本文最终表明,现代必读的书(PPMI)祝你作为伊斯兰寄宿学校之一,有民主同列在教学方面,严格的育儿模式(独裁)在报应之方面,使用方法有说服力(persuasive接近的地方)。到目前为止,伊斯兰寄宿学校的宗教激进主义现象还没有被发现,因为这种民主教育模式的实施仍然有效。此外,在santri进行陶希德的教导和严格监督的道德教育,实际上是宗教激进主义的“疫苗”。那些高度密集的活动,包括内部活动和课外活动,让santri忙于积极的活动,这样就没有激进主义的空间。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
期刊最新文献
TRADISI GHATIB BEGHANYUT SEBUAH PERADABAN ISLAM PADA MASYARAKAT SIAK SRI INDRAPURA, RIAU Hikayat Raja Pasai Sebagai Sumber Historiografi Menurut Perspektif Syed M. Naquib Al-Attas Antara Salafi dan Sufi: Tasawuf menurut Ibn Taimiyyah dan al-Qusyairi Hasan Langgulung Thought on Islamic Education Character Transformation of Naposo Nauli Bulung in Religious Practice in South Tapanuli Regency
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1