Andrew Robert Diyo, Nadisa Tiofunda Budiman, Natashia Olivia Christian, Riky Pratama
{"title":"Characteristics of pediatric traumatic brain injury: study from Wongsonegoro Regional Public Hospital in Semarang","authors":"Andrew Robert Diyo, Nadisa Tiofunda Budiman, Natashia Olivia Christian, Riky Pratama","doi":"10.22435/hsji.v12i1.4076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Traumatic brain injury is one of the leading causes of morbidity and mortality in the world, as well as disability in the pediatric group. This study aimed to describe the characteristics of pediatric traumatic brain injury patients, considering the lack of data in Indonesia. Methods: We conducted a descriptive-retrospective study at Wongsonegoro Regional Public Hospital Semarang. Data were extracted from medical records of patients admitted during the period of January 2017-December 2019 using a purposive sampling method. Results: Out of 296 patients, most of the patients were male (59.13%; 66.30%). Based on age group, the highest percentage was found in the (11-18-year-old) (40.87%) in operative patients and 5-10-year-old (37.57%) in non-operative patients. The most common cause of traumatic brain injury in operative patients was falling from motor vehicle (37.39%) while in non-operative patients was falling while playing (32.60%). The most common type of injury in operative patients was epidural hematoma (49.57%) and in non-operative patients was brain concussion (53.59%). Most of the patients had minor head injury (75.65%; 81.22%). Most of operative patients spent 3-5 days (64.35%) in the hospital while most of non-operative patients spent 1-3 days (72.37%). Of all the subjects, the majority of patients recovered and discharged. Conclusion: remains as the most common type of pediatric traumatic brain injury in this study. This study provides an overview of traumatic brain injury in children and shows the importance of enforcing driving rules and supervision by parents which play an important role in child safety. Keywords: pediatric, traumatic brain injury, Indonesia Abstrak Latar belakang: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia, serta disabilitas pada kelompok pediatri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien pediatri dengan cedera kepala, mengingat minimnya data cedera kepala pada anak di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-retrospektif di RSUD Wongsonegoro Semarang. Data diambil dari rekam medis pasien anak yang dirawat selama periode Januari 2017-Desember 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Dari 296 pasien, sebagian besar merupakan laki-laki (59,13%; 66,30%). Berdasarkan kelompok umur, persentase tertinggi pada kelompok operatif terdapat pada (40,87%) dan pada kelompok non operatif terdapat pada kelompok usia 5-10 tahun (37,57%). Penyebab tersering cedera kepala pada pasien operatif yakni jatuh dari kendaraan bermotor (37,39%) sementara pada pasien non operatif penyebab tersering berupa jatuh saat bermain (32,60%). Jenis cedera kepala tersering pada pasien operatif adalah Epidural Hematoma (49,57%) dan pada pasien non-operatif berupa commotio cerebri (53,59%). Kebanyakan pasien mengalami cedera kepala ringan (75,65%; 81,22%). Sebagian besar pasien operatif dirawat selama 3-5 hari (64,35%) sedangkan mayoritas pasien non operatif dirawat selama 1-3 hari (72.37%) Dari semua subjek, mayoritas pasien sembuh dan dipulangkan. Kesimpulan: Jatuh dari kendaraan bermotor merupakan jenis cedera kepala yang paling umum ditemukan dalam penelitian ini. Studi ini memberikan gambaran umum tentang cedera kepala pada anak dan menunjukkan pentingnya penegakan aturan dalam berkendara serta pengawasan oleh orang tua yang berperan penting dalam keselamatan anak. Kata kunci: anak, cedera kepala, Indonesia","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Health Science Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/hsji.v12i1.4076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Background: Traumatic brain injury is one of the leading causes of morbidity and mortality in the world, as well as disability in the pediatric group. This study aimed to describe the characteristics of pediatric traumatic brain injury patients, considering the lack of data in Indonesia. Methods: We conducted a descriptive-retrospective study at Wongsonegoro Regional Public Hospital Semarang. Data were extracted from medical records of patients admitted during the period of January 2017-December 2019 using a purposive sampling method. Results: Out of 296 patients, most of the patients were male (59.13%; 66.30%). Based on age group, the highest percentage was found in the (11-18-year-old) (40.87%) in operative patients and 5-10-year-old (37.57%) in non-operative patients. The most common cause of traumatic brain injury in operative patients was falling from motor vehicle (37.39%) while in non-operative patients was falling while playing (32.60%). The most common type of injury in operative patients was epidural hematoma (49.57%) and in non-operative patients was brain concussion (53.59%). Most of the patients had minor head injury (75.65%; 81.22%). Most of operative patients spent 3-5 days (64.35%) in the hospital while most of non-operative patients spent 1-3 days (72.37%). Of all the subjects, the majority of patients recovered and discharged. Conclusion: remains as the most common type of pediatric traumatic brain injury in this study. This study provides an overview of traumatic brain injury in children and shows the importance of enforcing driving rules and supervision by parents which play an important role in child safety. Keywords: pediatric, traumatic brain injury, Indonesia Abstrak Latar belakang: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia, serta disabilitas pada kelompok pediatri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien pediatri dengan cedera kepala, mengingat minimnya data cedera kepala pada anak di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-retrospektif di RSUD Wongsonegoro Semarang. Data diambil dari rekam medis pasien anak yang dirawat selama periode Januari 2017-Desember 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Dari 296 pasien, sebagian besar merupakan laki-laki (59,13%; 66,30%). Berdasarkan kelompok umur, persentase tertinggi pada kelompok operatif terdapat pada (40,87%) dan pada kelompok non operatif terdapat pada kelompok usia 5-10 tahun (37,57%). Penyebab tersering cedera kepala pada pasien operatif yakni jatuh dari kendaraan bermotor (37,39%) sementara pada pasien non operatif penyebab tersering berupa jatuh saat bermain (32,60%). Jenis cedera kepala tersering pada pasien operatif adalah Epidural Hematoma (49,57%) dan pada pasien non-operatif berupa commotio cerebri (53,59%). Kebanyakan pasien mengalami cedera kepala ringan (75,65%; 81,22%). Sebagian besar pasien operatif dirawat selama 3-5 hari (64,35%) sedangkan mayoritas pasien non operatif dirawat selama 1-3 hari (72.37%) Dari semua subjek, mayoritas pasien sembuh dan dipulangkan. Kesimpulan: Jatuh dari kendaraan bermotor merupakan jenis cedera kepala yang paling umum ditemukan dalam penelitian ini. Studi ini memberikan gambaran umum tentang cedera kepala pada anak dan menunjukkan pentingnya penegakan aturan dalam berkendara serta pengawasan oleh orang tua yang berperan penting dalam keselamatan anak. Kata kunci: anak, cedera kepala, Indonesia
背景:外伤性脑损伤是世界上发病率和死亡率的主要原因之一,也是儿童致残的主要原因之一。考虑到印度尼西亚缺乏数据,本研究旨在描述儿童创伤性脑损伤患者的特征。方法:我们在三宝垄Wongsonegoro地区公立医院进行了描述性回顾性研究。采用有目的抽样方法,从2017年1月至2019年12月期间入院的患者病历中提取数据。结果:296例患者中,男性居多(59.13%;66.30%)。按年龄组分,手术患者中11-18岁比例最高(40.87%),非手术患者中5-10岁比例最高(37.57%)。造成外伤性脑损伤的最常见原因是机动车坠落(37.39%),非手术患者是玩耍时坠落(32.60%)。手术患者最常见的损伤类型为硬膜外血肿(49.57%),非手术患者最常见的损伤类型为脑震荡(53.59%)。以轻度颅脑损伤为主(75.65%;81.22%)。手术患者住院时间以3 ~ 5天为主(64.35%),非手术患者住院时间以1 ~ 3天为主(72.37%)。在所有受试者中,大多数患者康复出院。结论:仍是本研究中最常见的儿童外伤性脑损伤类型。本研究概述了儿童创伤性脑损伤的概况,并表明了执行驾驶规则和家长监督的重要性,这在儿童安全中起着重要作用。【关键词】小儿;创伤性脑损伤;印度尼西亚;Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasen pediatrics dengan cedera kepala,意为“最小数据中心”,意为“最小数据中心”,意为“最小数据中心”。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian deskprif - retrospekdi RSUD Wongsonegoro Semarang。数据为2017年1月- 2019年12月登安蒙古纳坎方法目的抽样。哈西尔语:达里语296 pasien, sebagian besar merupakan laki-laki (59,13%;66年,30%)。Berdasarkan kelompok umur,代表酶tertinggi, kelompok操作,kelompok(40.87%)和paadkelompok非操作,patadkelompok usia 5-10(37.57%)。Penyebab tersering cedera kepala pasen operatif yakni jatuh dari kendaraan bermotor (37.39%); Penyebab tersering berupa jatuh saat bermain(32.60%)。Jenis cedera可治疗脑膜外血肿(49.57%)和脑膜外血肿(53.59%)。Kebanyakan pasien mengalami cedera kepala ringan (75,65%;81年,22%)。Sebagian besar pasen operatifdirawat selama 3-5 hari (64,35%) sedangkan mayoritas pasien nonoperatifdirawat selama 1-3 hari (72.37%) Dari semua subject, mayoritas pasien sembuh dan dipulangkan。[翻译]:Jatuh dari kendaraan bermotor merupakan jenis cedera kepala yang paling umum ditemukan dalam penelitian ini。研究小组成员有:1 .在尼泊尔,尼泊尔人有2 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔,尼泊尔人有4 .在尼泊尔,尼泊尔人有3 .在尼泊尔。Kata kunci: anak, cedera kepala,印度尼西亚