{"title":"Analisa Peran Perawat Tim Perawatan Kesehatan Masyarakat Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Binaan Dalam Merawat Penderita Hipertensi","authors":"W. Widyastuti, Fithrina Yudha Utami","doi":"10.33862/CITRADELIMA.V3I1.62","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Menurut Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8% dan menjadi penyebab sekitar 45 % kematian karena penyakit jantung dan 51% karena stroke. Untuk provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2016 jumlah kasus baru hipertensi mencapai 15.998 kasus. Untuk wilayah kerja Puskesmas Rias pada tahun 2014 kasus hipertensi berjumlah 260 kasus, sebanyak 245 kasus pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 368 kasus pada tahun 2016. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dapat mendukung terciptanya kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi, yaitu sebagai case finder, pemberi pelayanan (care giver), educator, colaborator; counselor, dan role model.Penelitian dilakukan menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data didapatkan melalui wawancara mendalam dan observasi dengan 3 orang perawat dan 2 orang keluarga binaan sebagai informan kunci. Serta dokter umum, kepala puskesmas dan pengelola data dan informasi sebagai informan pendukung.Hasil penelitian diketahui bahwa perawat tim Perkesmas telah melaksanakan perannya secara optimal sebagai case finder, colaborator, counselor namun kurang optimal dalam perannya sebagai care giver, educator, dan role model.Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar perawat tim Perkesmas dapat mengoptimalkan perannya dalam pelayanan kesehatan, penyuluhan, dan menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Citra Delima","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33862/CITRADELIMA.V3I1.62","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Menurut Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8% dan menjadi penyebab sekitar 45 % kematian karena penyakit jantung dan 51% karena stroke. Untuk provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2016 jumlah kasus baru hipertensi mencapai 15.998 kasus. Untuk wilayah kerja Puskesmas Rias pada tahun 2014 kasus hipertensi berjumlah 260 kasus, sebanyak 245 kasus pada tahun 2015 dan meningkat menjadi 368 kasus pada tahun 2016. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang dapat mendukung terciptanya kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah semua perawat fungsional keperawatan di Puskesmas. Perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi, yaitu sebagai case finder, pemberi pelayanan (care giver), educator, colaborator; counselor, dan role model.Penelitian dilakukan menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data didapatkan melalui wawancara mendalam dan observasi dengan 3 orang perawat dan 2 orang keluarga binaan sebagai informan kunci. Serta dokter umum, kepala puskesmas dan pengelola data dan informasi sebagai informan pendukung.Hasil penelitian diketahui bahwa perawat tim Perkesmas telah melaksanakan perannya secara optimal sebagai case finder, colaborator, counselor namun kurang optimal dalam perannya sebagai care giver, educator, dan role model.Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar perawat tim Perkesmas dapat mengoptimalkan perannya dalam pelayanan kesehatan, penyuluhan, dan menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat.