{"title":"Penyakit Kardiovaskular pada Pasien Rawat Inap Dewasa: Studi Kasus dari Data Klaim BPJS Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta","authors":"Cicih Opitasari, Lutfah Rif'ati","doi":"10.22435/MPK.V31I1.3291","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \nCardiovascular disease (PKV) is the most common non-communicable disease and is the leading cause of death globally. This study aimed to determine the description of cardiovascular disease in adult JKN patients who were treated at the hospital. This observational study with cross sectional design was carried out in a type A of government hospital in Jakarta. The sample was selected purposively using BPJS claim data for the period of January-December 2017. All hospitalized patients with aged ≥18 years and suffering from PKV according to Indonesia Case Base Groups (INA-CBG) code were included in the analysis. The results found that number of BPJS patients were hospitalized in the PKV group was 2,005 patients with with a total of 2,561 visits. More men than women, with the largest age range 56-65 years. More than half of BPJS patients utilize class 3 care facilities with an average length of stay of around 9 days. Mostly at desease I and II. The number of patients who died was 16.06%. Most cases and comorbidities were acute myocardial infarction with type 2 diabetes mellitus. Meanwhile the main cause of death was cardiac arrest with no known cause. In terms of financing, the average hospital tariff is higher than the average of INA-CBG tarrif. In conclusion, the most cases of PKV in hospitalized JKN patients were acute myocardial infarction with severity at level I and II in type A government hospitals, which should have been handled by a lower types of hospital. Diabetes mellitus is a major comorbid, and unknown cardiac arrest is the leading cause of death. The average of hospital tarif in PKV cases is higher than the INA-CBG tariff. \n \n \n \n \n \n \n \n \n \nAbstrak \nPenyakit kardiovaskular (PKV) merupakan penyakit tidak menular yang paling sering ditemukan dan menjadi penyebab utama kematian secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyakit kardiovaskular pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) usia dewasa yang mendapatkan perawatan di rumah sakit (RS). Metode penelitian observasional dengan desain potong lintang di salah satu RS pemerintah tipe A di Jakarta. Sampel dipilih secara purposif menggunakan data klaim periode Januari-Desember 2017. Seluruh pasien yang dirawat inap, berusia 18 tahun ke atas, dan menderita PKV menurut kode Indonesia Case Base Groups (INA-CBG) diikutkan dalam analisis. Hasil penelitian menemukan jumlah pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dirawat inap pada kelompok PKV sebanyak 2.005 pasien, dengan total kunjungan sebanyak 2.561. Laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, dengan rentang usia terbanyak 56-65 tahun. Lebih dari separuh pasien BPJS memanfaatkan fasilitas perawatan kelas 3 dengan rata-rata lama rawat sekitar 9 hari. Terbanyak pada tingkat keparahan penyakit I dan II. Jumlah pasien meninggal sebesar 16,06%. Kasus dan komorbid terbanyak adalah infark miokard akut dan diabetes melitus tipe 2. Sedangkan penyebab kematian utama adalah cardiac arrest tanpa diketahui penyebabnya. Dalam hal pembiayaan, rata-rata tarif RS lebih tinggi dari rata-rata tarif INA-CBG. Kesimpulan, kasus terbanyak PKV pada pasien JKN yang dirawat inap adalah infark miokard akut dengan tingkat keparahan pada level I dan II di RS Pemerintah tipe A, yang seharusnya ditangani oleh tipe RS lebih rendah. Diabetes melitus adalah komorbid utama dan cardiac arrest tanpa diketahui penyebabnya sebagai penyebab kematian tertinggi. Rata-rata tarif RS pada kasus PKV lebih tinggi dari tarif INA-CBG. \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MPK.V31I1.3291","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Cardiovascular disease (PKV) is the most common non-communicable disease and is the leading cause of death globally. This study aimed to determine the description of cardiovascular disease in adult JKN patients who were treated at the hospital. This observational study with cross sectional design was carried out in a type A of government hospital in Jakarta. The sample was selected purposively using BPJS claim data for the period of January-December 2017. All hospitalized patients with aged ≥18 years and suffering from PKV according to Indonesia Case Base Groups (INA-CBG) code were included in the analysis. The results found that number of BPJS patients were hospitalized in the PKV group was 2,005 patients with with a total of 2,561 visits. More men than women, with the largest age range 56-65 years. More than half of BPJS patients utilize class 3 care facilities with an average length of stay of around 9 days. Mostly at desease I and II. The number of patients who died was 16.06%. Most cases and comorbidities were acute myocardial infarction with type 2 diabetes mellitus. Meanwhile the main cause of death was cardiac arrest with no known cause. In terms of financing, the average hospital tariff is higher than the average of INA-CBG tarrif. In conclusion, the most cases of PKV in hospitalized JKN patients were acute myocardial infarction with severity at level I and II in type A government hospitals, which should have been handled by a lower types of hospital. Diabetes mellitus is a major comorbid, and unknown cardiac arrest is the leading cause of death. The average of hospital tarif in PKV cases is higher than the INA-CBG tariff.
Abstrak
Penyakit kardiovaskular (PKV) merupakan penyakit tidak menular yang paling sering ditemukan dan menjadi penyebab utama kematian secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyakit kardiovaskular pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) usia dewasa yang mendapatkan perawatan di rumah sakit (RS). Metode penelitian observasional dengan desain potong lintang di salah satu RS pemerintah tipe A di Jakarta. Sampel dipilih secara purposif menggunakan data klaim periode Januari-Desember 2017. Seluruh pasien yang dirawat inap, berusia 18 tahun ke atas, dan menderita PKV menurut kode Indonesia Case Base Groups (INA-CBG) diikutkan dalam analisis. Hasil penelitian menemukan jumlah pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dirawat inap pada kelompok PKV sebanyak 2.005 pasien, dengan total kunjungan sebanyak 2.561. Laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, dengan rentang usia terbanyak 56-65 tahun. Lebih dari separuh pasien BPJS memanfaatkan fasilitas perawatan kelas 3 dengan rata-rata lama rawat sekitar 9 hari. Terbanyak pada tingkat keparahan penyakit I dan II. Jumlah pasien meninggal sebesar 16,06%. Kasus dan komorbid terbanyak adalah infark miokard akut dan diabetes melitus tipe 2. Sedangkan penyebab kematian utama adalah cardiac arrest tanpa diketahui penyebabnya. Dalam hal pembiayaan, rata-rata tarif RS lebih tinggi dari rata-rata tarif INA-CBG. Kesimpulan, kasus terbanyak PKV pada pasien JKN yang dirawat inap adalah infark miokard akut dengan tingkat keparahan pada level I dan II di RS Pemerintah tipe A, yang seharusnya ditangani oleh tipe RS lebih rendah. Diabetes melitus adalah komorbid utama dan cardiac arrest tanpa diketahui penyebabnya sebagai penyebab kematian tertinggi. Rata-rata tarif RS pada kasus PKV lebih tinggi dari tarif INA-CBG.
心血管疾病(PKV)是最常见的非传染性疾病,也是全球主要死亡原因。本研究旨在确定在该医院治疗的成年JKN患者的心血管疾病描述。本观察性研究采用横断面设计,在雅加达一家a型公立医院进行。样本是根据2017年1月至12月期间的BPJS索赔数据有目的地选择的。根据印度尼西亚病例基础组(INA-CBG)编码,所有年龄≥18岁且患有PKV的住院患者均纳入分析。结果发现,PKV组住院BPJS患者人数为2005例,共就诊2561次。男性多于女性,年龄最大的是56-65岁。超过一半的BPJS患者使用3级护理设施,平均住院时间约为9天。主要是病一和病二。死亡病例占16.06%。以急性心肌梗死合并2型糖尿病为主。与此同时,死亡的主要原因是心脏骤停,原因不明。在融资方面,医院平均资费高于INA-CBG的平均资费。综上所述,住院的JKN患者中,PKV以政府甲类医院中严重程度为一、二级的急性心肌梗死为主,本应由较低级别的医院处理。糖尿病是主要的合并症,未知的心脏骤停是死亡的主要原因。PKV病例的平均医院收费高于INA-CBG收费。【摘要】肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)、肾型心脏血管(PKV)。[中文]:心脏血管疾病,心脏血管疾病,心脏血管疾病,心脏血管疾病,心脏血管疾病,心脏血管疾病。方法penelitian观测dengan设计,波东临塘的salah, RS peremerta tia在雅加达。样本数据收集期为2017年1月至12月。Seluruh pasen yang dirawat inap, berberia 18 tahhun数据,和menderita PKV menurut印度尼西亚病例基础组(INA-CBG)的diikutkan数据分析。Hasil penelitian menemukan jumlah pasien Badan Penyelenggara Jaminan social (BPJS) yang dirawat inap pada kelompok PKV sebanyak 2.005 pasien, dengan total kunjungan sebanyak 2.561。Laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, dengan rentang usia terbanyak 56-65 tahun。Lebih dari separuh pasien BPJS memanfaatkan fasilitas perawatan kelas 3 dengan rata-rata lama rawat sekitar 9 hari。Terbanyak pada tingkat keparahan penyakit I dan II。Jumlah pasien meninggal sebesar 16,06%。2型糖尿病的发病机制。Sedangkan penyebab kematian utama adalah心脏骤停tanpa diketahui penyebabnya。按比例征收关税,按比例征收关税kespulan, kasus terbanyak PKV pada pasien JKN yang dirawat inap adalah, miokard akut dengan tingkat keparahan pada level I和II di RS Pemerintah type A, yang seharusnya ditangani oleh type RS lebih rendah。糖尿病,adalah, komorbid, utama, and cardiac arrest, tanpa diketahui penyebabnya sebagai penyebab kematian tertingi。按比例的关税是指巴基斯坦的关税,而巴基斯坦的关税是指中国的关税。