{"title":"Inventarisasi Keanekaragaman Vegetasi Pohon yang Dapat Mengkonservasi Air di Kawasan Sumber Mata Air Senjoyo","authors":"D. Cahyaningrum, Sri Kasmiyati, Cantika Glodia","doi":"10.24246/juses.v6i2p75-84","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air yang menenuhi kriteria kualitas air yang bersih menjadi salah satu standar kualitas hidup masyarakat banyak. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, ketersediaan air yang memenuhi kualitas sangat sulit ditemukan. Masyarakat Kecamatan Sukun yang mengakses air yang sudah terjamin bersih masih sangat minim. Penyakit diare menjadi penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh konsumsi air yang yang paling banyak terjadi di Kecamatan Sukun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kualitas air tanah dangkal dengan tingkat risiko terkena penyakit pada masyarakat di Kecamatan Sukun Kota Malang. Kualitas air tanah dianalisis dengan menggunakan metode Water Quality Index. Tingkat risiko terkena penyakit dianalisis dengan metode Quantitative Microbiological Risk Assessment. Sedangkan untuk mengetahui keterkaitannya menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian menunjukkan parameter E. coli tergolong cukup tinggi, sedangkan untuk parameter pH, TDS dan suhu tergolong dalam kategori aman. Nilai indeks kualitas air berada pada kategori cukup, baik, dan sangat baik. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi. Keterkaitan antara kualitas air tanah dengan tingkat risiko terkena penyakit di lokasi penelitian tergolong dalam hubungan kuat negatif. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi, akan tetapi fakta di lapangan menujukkan bahwa masyarakat rata-rata tidak mengalami gangguan kesehatan khususnya diare. Hal ini disebabkan karena masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i2p75-84","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Air yang menenuhi kriteria kualitas air yang bersih menjadi salah satu standar kualitas hidup masyarakat banyak. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, ketersediaan air yang memenuhi kualitas sangat sulit ditemukan. Masyarakat Kecamatan Sukun yang mengakses air yang sudah terjamin bersih masih sangat minim. Penyakit diare menjadi penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh konsumsi air yang yang paling banyak terjadi di Kecamatan Sukun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kualitas air tanah dangkal dengan tingkat risiko terkena penyakit pada masyarakat di Kecamatan Sukun Kota Malang. Kualitas air tanah dianalisis dengan menggunakan metode Water Quality Index. Tingkat risiko terkena penyakit dianalisis dengan metode Quantitative Microbiological Risk Assessment. Sedangkan untuk mengetahui keterkaitannya menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil dari penelitian menunjukkan parameter E. coli tergolong cukup tinggi, sedangkan untuk parameter pH, TDS dan suhu tergolong dalam kategori aman. Nilai indeks kualitas air berada pada kategori cukup, baik, dan sangat baik. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi. Keterkaitan antara kualitas air tanah dengan tingkat risiko terkena penyakit di lokasi penelitian tergolong dalam hubungan kuat negatif. Tingkat risiko terkena penyakit diare pada masyarakat tergolong tinggi, akan tetapi fakta di lapangan menujukkan bahwa masyarakat rata-rata tidak mengalami gangguan kesehatan khususnya diare. Hal ini disebabkan karena masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.