Arbaletta Kalinda Desvasivi Parameswari, Najib Jauhari, G. Leksana
{"title":"Praktik percaloan tiket film di Bioskop Surabaya tahun 1950-an - 1970-an","authors":"Arbaletta Kalinda Desvasivi Parameswari, Najib Jauhari, G. Leksana","doi":"10.17977/um081v2i32022p310-322","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper tries to describe to the reader the practice of brokering film tickets at the Surabaya cinema and how to handle it. The practice of ticket brokering itself is a crime that is affected by the existence of the cinema industry. The cinema industry emerged as a form of modernity in Surabaya in the field of entertainment for the community. The existence of this raises the question, how is the practice of brokering movie tickets in cinemas in Surabaya carried out? How is the public's response to this crime? How does the government deal with this brokering practice? By using historical research methods, this study examines a number of primary resources through archives. To find out how the practice of brokering film tickets is carried out in cinemas to the government's way of dealing with this brokering practice. The conclusions that can be drawn include: the practice of brokering film tickets in cinemas is carried out by unscrupulous persons to obtain profits that can be used to increase the needs of daily life. It is carried out with a neatly arranged modus operandi and has the support of several parties in the cinema. In response to this, the people were angry and filed complaints against the government, so anticipatory and repressive actions were carried out.Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan tiket film di bioskop Surabaya dan cara menanganinya. Praktik percaloan tiket sendiri merupakan sebuah tindak kriminalitas yang terdampak dari adanya industri bioskop. Industri bioskop muncul sebagai bentuk adanya modernitas di Surabaya dalam bidang hiburan bagi masyarakat. Adanya hal tersebut memunculkan pertanyaan, bagaimanakah praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop-bioskop Surabaya? Bagaimanakah respon masyarakat terhadap adanya kriminalitas ini? Serta bagaimanakah cara pemerintah menangani adanya praktik percaloan ini? Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, studi ini menelusuri sejumlah sumber primer berupa arsip. Untuk mengetahui bagaimana praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop hingga cara pemerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini. Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket film terjadi di bioskop dilakukan oleh oknum untuk mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan modus operandi yang tersusun rapi serta mendapat dukungan dari beberapa pihak dalam bioskop. Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap pemerintah, hingga dilakukan tindak antisipatif dan represif.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p310-322","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This paper tries to describe to the reader the practice of brokering film tickets at the Surabaya cinema and how to handle it. The practice of ticket brokering itself is a crime that is affected by the existence of the cinema industry. The cinema industry emerged as a form of modernity in Surabaya in the field of entertainment for the community. The existence of this raises the question, how is the practice of brokering movie tickets in cinemas in Surabaya carried out? How is the public's response to this crime? How does the government deal with this brokering practice? By using historical research methods, this study examines a number of primary resources through archives. To find out how the practice of brokering film tickets is carried out in cinemas to the government's way of dealing with this brokering practice. The conclusions that can be drawn include: the practice of brokering film tickets in cinemas is carried out by unscrupulous persons to obtain profits that can be used to increase the needs of daily life. It is carried out with a neatly arranged modus operandi and has the support of several parties in the cinema. In response to this, the people were angry and filed complaints against the government, so anticipatory and repressive actions were carried out.Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan tiket film di bioskop Surabaya dan cara menanganinya. Praktik percaloan tiket sendiri merupakan sebuah tindak kriminalitas yang terdampak dari adanya industri bioskop. Industri bioskop muncul sebagai bentuk adanya modernitas di Surabaya dalam bidang hiburan bagi masyarakat. Adanya hal tersebut memunculkan pertanyaan, bagaimanakah praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop-bioskop Surabaya? Bagaimanakah respon masyarakat terhadap adanya kriminalitas ini? Serta bagaimanakah cara pemerintah menangani adanya praktik percaloan ini? Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, studi ini menelusuri sejumlah sumber primer berupa arsip. Untuk mengetahui bagaimana praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop hingga cara pemerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini. Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket film terjadi di bioskop dilakukan oleh oknum untuk mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan modus operandi yang tersusun rapi serta mendapat dukungan dari beberapa pihak dalam bioskop. Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap pemerintah, hingga dilakukan tindak antisipatif dan represif.
本文试图向读者描述泗水电影院的电影票中介的做法和如何处理它。票务中介的行为本身就是一种犯罪,是受电影产业存在的影响而产生的。电影工业作为泗水社会娱乐领域的一种现代形式出现。这种情况的存在引发了一个问题,泗水电影院的电影票中介是如何进行的?公众对这起犯罪的反应如何?政府如何处理这种中介行为?本研究运用史学研究方法,透过档案资料,检视一些原始资源。了解电影票中介人的做法是如何在电影院进行的,以了解政府如何处理这种中介人的做法。可以得出的结论包括:在电影院中介票的做法是由不道德的人进行的,以获取利润,这些利润可以用来增加日常生活的需求。它以一种整齐排列的手法进行,并得到了电影院里几方的支持。对此,人民非常愤怒,并对政府提出了申诉,因此进行了预期和镇压行动。Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan ticket film di bioskop泗水丹卡拉menanganinya。pakaktik percaloan票sendiri merupakan sebuah tindak犯罪,yang terdampak dari adanya工业生物商店。泗水工业生物商店,城市sebagai bentuk adanya modernitas dalam bidang hiburan bagi masyarakat。泗水,泗水,泗水,泗水,泗水Bagaimanakah回应masyarakat terhadap adanya criminal itas ini?我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。登安蒙古纳坎方法的研究,研究了木质素与木质素的关系。Untuk menggetahui bagaimana praktik percaloan门票电影dilakukan di bioskop hinga cara peremerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini。Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket电影terjadi di bioskop dilakukan oleh pokalchuk oknum为她mendapatkan keuntungan杨dapat digunakan为她menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan做法杨tersusun加固舒达mendapat dukungan达里语beberapa pihak dalam bioskop。Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap permerintah, hinga dilakukan tindak anti - sipatipatidan代表。