{"title":"Implementasi Metode Tafsir Tahlili terhadap Q.S Al-Mulk Ayat 1-5 tentang Keagungan Allah dalam Tafsir Al-Maraghi","authors":"Ai Syaripah, Asep Amar Permana","doi":"10.15575/hanifiya.v5i2.18322","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemunculan tafsir tahlili, dasar dan urgensinya, lagkah-langkah dalam penafsirannya, kelebihan dan kekurangannya, serta implementasinya pada surat al-Mulk ayat 1-5 tentang keagungan Allah swt dalam tafsir al-Maraghi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan tafsir tahlili. Hasil dari penelitian ini, ditemukan pokok bahasan bahwasannya tafsir tahlili tidak muncul secara tiba-tiba melainkan secara bertahap dan kemunculannya tafsir itu melalui empat periode. Mulai dari masa Nabi saw hingga pada masa peggabungan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tafsir. Metode tafsir tahlili memiliki dasar dan urgensi karena telah memberikan peran besar dalam menyumbang dan melestarikan khazanah intelektual Islam. Dalam penafsirannya, dengan menggunakan metode tafsir tahlili terdapat lagkah-langkah secara umum yang dilakukan para ahli tafsir yang dirangkum dalam tujuh point, diantaranya terdiri atas penjelasan ayat secara umum, penjelasan makna kata dan maksud syara’ yang terkandung dalam ayat yang bersangkutan, penjelasan berdasarkan asbabun nuzul, penjelasan munasabah ayat, penjelasan kata atau mufradat pada ayat berdasar sudut pandang bahasa Arabnya, penjelasan dari segi keindahan susunan kalimatnya, dan penjelasan ayat-ayat ahkam yakni dengan menjelaskan hukum fiqih. Penggunaan metode tafsir tahlili dalam menafsirkan al-qur’an, tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya dengan ruang lingkup yang luas, maka akan memberikan kebebasan pada para mufassir dan menampung banyaknya gagasan dan ide baru yang dapat dikembangkan. Akan tetapi disamping itu juga akan memungkinkan menjadikannya petunjuk al-qur’an itu parsial, karena banyaknya perbedaan dalam penafsiran.","PeriodicalId":31333,"journal":{"name":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/hanifiya.v5i2.18322","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemunculan tafsir tahlili, dasar dan urgensinya, lagkah-langkah dalam penafsirannya, kelebihan dan kekurangannya, serta implementasinya pada surat al-Mulk ayat 1-5 tentang keagungan Allah swt dalam tafsir al-Maraghi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan tafsir tahlili. Hasil dari penelitian ini, ditemukan pokok bahasan bahwasannya tafsir tahlili tidak muncul secara tiba-tiba melainkan secara bertahap dan kemunculannya tafsir itu melalui empat periode. Mulai dari masa Nabi saw hingga pada masa peggabungan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tafsir. Metode tafsir tahlili memiliki dasar dan urgensi karena telah memberikan peran besar dalam menyumbang dan melestarikan khazanah intelektual Islam. Dalam penafsirannya, dengan menggunakan metode tafsir tahlili terdapat lagkah-langkah secara umum yang dilakukan para ahli tafsir yang dirangkum dalam tujuh point, diantaranya terdiri atas penjelasan ayat secara umum, penjelasan makna kata dan maksud syara’ yang terkandung dalam ayat yang bersangkutan, penjelasan berdasarkan asbabun nuzul, penjelasan munasabah ayat, penjelasan kata atau mufradat pada ayat berdasar sudut pandang bahasa Arabnya, penjelasan dari segi keindahan susunan kalimatnya, dan penjelasan ayat-ayat ahkam yakni dengan menjelaskan hukum fiqih. Penggunaan metode tafsir tahlili dalam menafsirkan al-qur’an, tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya dengan ruang lingkup yang luas, maka akan memberikan kebebasan pada para mufassir dan menampung banyaknya gagasan dan ide baru yang dapat dikembangkan. Akan tetapi disamping itu juga akan memungkinkan menjadikannya petunjuk al-qur’an itu parsial, karena banyaknya perbedaan dalam penafsiran.