{"title":"MANAJEMEN PEMBELAJARAN NAHWU SHOROF DI PONDOK PESANTREN APIK KESUGIHAN","authors":"Ulfatul Khasanah","doi":"10.33507/CAKRAWALA.V5I1.291","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pondok pesantren APIK dalam manajemen pembelajaran haruslah mengacu pada pola manajerial umum yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri evaluasi, sedangkan pondok pesantren salafiyyah yang bercorak mono manajerial dalam segala hal nya termasuk dalam pembelajaran nahwu shorofnya yang menjadikan pembelajaran kitab di pondok pesantren hanya berlangsung alamiah. Manajemen pembelajaran nahwu shorof yang diterapkan di PP. APIK yang pada faktanya adalah pondok pesantren yang masih menjaga tradisi salafiyyah serta belum secara detail menerapkan pola manajemen pembelajaran nahwu shorof dengan sistematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar alamiah PP. APIK, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran nahwu shorof. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen pembelajaran menurut H.E. Mulyasa dalam makalah berjudul pengembangan kurikulum MPDI sesuai KKNI dan SNPT 27/11/2015 menyatakan bahwa manajemen pembelajaran secara mikro meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. \nMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa, manajemen pembelajaran Nahwu Shorof di pondok pesantren APIK dapat diuraikan dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. \nPerencanaan pembelajaran di pondok APIK pada kemampuan santrinya itu sendiri, jika santri tersebut masih awam keilmuan pesantrennya dalam pembelajaran kitab maka disesuaikan dengan diorientasikan mempelajari kitab-kitab yang mendasar hingga yang tertinggi. Pelaksanaan pembelajaran nahwu shorof di pondok pesantren APIK dibagi menjadi dua sistem klasikal yaitu ibtida/tsanawi. Evaluasi pembelajaran nahwu shorof di pondok pesantren APIK berorientasi pada ketuntasan materi, satu kitab dipelajari secara terus menerus dan berulang-ulang hingga pada akhirnya santri memahami isi dan kandungan dari kitab yang dipelajarinya tersebut dengan sistem sorogan, bandungan dan hafalan.","PeriodicalId":31911,"journal":{"name":"Cakrawala Jurnal Studi Islam","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cakrawala Jurnal Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33507/CAKRAWALA.V5I1.291","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Pondok pesantren APIK dalam manajemen pembelajaran haruslah mengacu pada pola manajerial umum yang diawali dengan perencanaan dan diakhiri evaluasi, sedangkan pondok pesantren salafiyyah yang bercorak mono manajerial dalam segala hal nya termasuk dalam pembelajaran nahwu shorofnya yang menjadikan pembelajaran kitab di pondok pesantren hanya berlangsung alamiah. Manajemen pembelajaran nahwu shorof yang diterapkan di PP. APIK yang pada faktanya adalah pondok pesantren yang masih menjaga tradisi salafiyyah serta belum secara detail menerapkan pola manajemen pembelajaran nahwu shorof dengan sistematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar alamiah PP. APIK, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran nahwu shorof. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen pembelajaran menurut H.E. Mulyasa dalam makalah berjudul pengembangan kurikulum MPDI sesuai KKNI dan SNPT 27/11/2015 menyatakan bahwa manajemen pembelajaran secara mikro meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa, manajemen pembelajaran Nahwu Shorof di pondok pesantren APIK dapat diuraikan dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Perencanaan pembelajaran di pondok APIK pada kemampuan santrinya itu sendiri, jika santri tersebut masih awam keilmuan pesantrennya dalam pembelajaran kitab maka disesuaikan dengan diorientasikan mempelajari kitab-kitab yang mendasar hingga yang tertinggi. Pelaksanaan pembelajaran nahwu shorof di pondok pesantren APIK dibagi menjadi dua sistem klasikal yaitu ibtida/tsanawi. Evaluasi pembelajaran nahwu shorof di pondok pesantren APIK berorientasi pada ketuntasan materi, satu kitab dipelajari secara terus menerus dan berulang-ulang hingga pada akhirnya santri memahami isi dan kandungan dari kitab yang dipelajarinya tersebut dengan sistem sorogan, bandungan dan hafalan.