Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan

Prakasih Putu Paristha, Yudarta I Gede, S. Hendra
{"title":"Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan","authors":"Prakasih Putu Paristha, Yudarta I Gede, S. Hendra","doi":"10.24821/resital.v19i3.2452","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses penciptaan karya seni, khususnya seni karawitan sudah mulai berkembang mengikuti kemajuan jaman. Perkembangan tersebut terdapat pada proses kreativitas dalam penciptaan karya seni karawitan, hal itu dapat dilihat dari unsur musik dalam seni karawitan. Dalam seni karawitan sangat penting dalam proses penciptaan karya seni yang kuat untuk sebuah pembaharuan terhadap tradisi sehingga bisa dikatakan sebagai musik kreasi. Penata tertarik menganggkat sebuah tempat suci di Pantai Sari Kuta tepatnya di Pura Tirtha Campuhan yang memiliki keunikan. Keunikan tersebut adalah fenomena alam tentang aliran sungai yang di dalamnya terdapat campuran dari dua aliran sungai dengan air laut sehingga terbentuk sungai baru yang bernama sungai campuhan. Sesuai dengan namanya Pura Tirtha Campuhan memiliki campuran aliran sungai dari muara sungai mati (tukad mati, tukad ening) dan sungai yang berada di Badung, sehingga aliran sungai di Pura tersebut membentuk sebuah aliran sungai baru (peteluan tukad, tukad mati, tukad ening). Selain terjadinya campuran dari aliran sungai, masyarakat juga memanfaatkan dan menggunakan air sungai ini sebagai tirtha untuk pengelukatan atau pembersihan dan juga digunakan sebagai obat. Dari cerita tersebut akhirnya penata menemukan ide untuk menjadikan Tirtha Campuhan sebagai sumber inspirasi. Penata merealisasikannya ke dalam bentuk garapan komposisi musik kreasi dengan menggunakan media ungkap Smar Pagulingan. Dalam media ungkap Smar Pagulingan penata mengaplikasikan tirtha dan campuhan atau campuran dalam membuat tirtha tersebut dengan menggabungkan beberapa patet dalam gamelan Smar Pagulingan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan penata yang membangun suasana harmonis dalam olahan melodi menggunakan pencampuran patet.Tirtha Campuhan: A New Composition Work by Using Semar Pagulingan Gamelan as Media. In Karawitan, the process of creating works of art is essential to produce a renewal of tradition so that the process of creating these works of art can be said to be musical creation. For creating the musical creation, the author was inspired by the uniqueness of the holy place in Pata Sari Kuta precisely in Tirtha Campuhan Temple, which was used as the idea of creation. The uniqueness in Tirtha Campuhan Temple is a natural phenomenon of river flow in which there is a mixture of two river streams with seawater to form a new river called Campuhan river. As the name implies, Tirtha Campuhan Temple has a mixture of river flow from dead river mouths (tukad mati, tukad ening) and rivers in Badung, so that the river flow in the temple forms a new river flow (tukad pateluan, tukad mati, and tukad ening). The local community often uses the river water in the temple as tirtha for pengelukatan or cleaning and also used as medicine. From this information, the authors found the idea of making Tirtha Campuhan as a source of inspiration. The author realized the idea of creation in the form of the creation of musical compositions using the media revealed Semar Pagulingan. In this media, Semar Pagulingan applied tirtha and campuhan or mixture in making the tirtha by combining several patets in the Semar Pagulingan gamelan. The purpose of creating this creative music is to build a harmonious atmosphere in the preparation of melodies using patet mixing.Keywords: tirtha campuhan; semar pagulingan; creation music","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.2452","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Proses penciptaan karya seni, khususnya seni karawitan sudah mulai berkembang mengikuti kemajuan jaman. Perkembangan tersebut terdapat pada proses kreativitas dalam penciptaan karya seni karawitan, hal itu dapat dilihat dari unsur musik dalam seni karawitan. Dalam seni karawitan sangat penting dalam proses penciptaan karya seni yang kuat untuk sebuah pembaharuan terhadap tradisi sehingga bisa dikatakan sebagai musik kreasi. Penata tertarik menganggkat sebuah tempat suci di Pantai Sari Kuta tepatnya di Pura Tirtha Campuhan yang memiliki keunikan. Keunikan tersebut adalah fenomena alam tentang aliran sungai yang di dalamnya terdapat campuran dari dua aliran sungai dengan air laut sehingga terbentuk sungai baru yang bernama sungai campuhan. Sesuai dengan namanya Pura Tirtha Campuhan memiliki campuran aliran sungai dari muara sungai mati (tukad mati, tukad ening) dan sungai yang berada di Badung, sehingga aliran sungai di Pura tersebut membentuk sebuah aliran sungai baru (peteluan tukad, tukad mati, tukad ening). Selain terjadinya campuran dari aliran sungai, masyarakat juga memanfaatkan dan menggunakan air sungai ini sebagai tirtha untuk pengelukatan atau pembersihan dan juga digunakan sebagai obat. Dari cerita tersebut akhirnya penata menemukan ide untuk menjadikan Tirtha Campuhan sebagai sumber inspirasi. Penata merealisasikannya ke dalam bentuk garapan komposisi musik kreasi dengan menggunakan media ungkap Smar Pagulingan. Dalam media ungkap Smar Pagulingan penata mengaplikasikan tirtha dan campuhan atau campuran dalam membuat tirtha tersebut dengan menggabungkan beberapa patet dalam gamelan Smar Pagulingan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan penata yang membangun suasana harmonis dalam olahan melodi menggunakan pencampuran patet.Tirtha Campuhan: A New Composition Work by Using Semar Pagulingan Gamelan as Media. In Karawitan, the process of creating works of art is essential to produce a renewal of tradition so that the process of creating these works of art can be said to be musical creation. For creating the musical creation, the author was inspired by the uniqueness of the holy place in Pata Sari Kuta precisely in Tirtha Campuhan Temple, which was used as the idea of creation. The uniqueness in Tirtha Campuhan Temple is a natural phenomenon of river flow in which there is a mixture of two river streams with seawater to form a new river called Campuhan river. As the name implies, Tirtha Campuhan Temple has a mixture of river flow from dead river mouths (tukad mati, tukad ening) and rivers in Badung, so that the river flow in the temple forms a new river flow (tukad pateluan, tukad mati, and tukad ening). The local community often uses the river water in the temple as tirtha for pengelukatan or cleaning and also used as medicine. From this information, the authors found the idea of making Tirtha Campuhan as a source of inspiration. The author realized the idea of creation in the form of the creation of musical compositions using the media revealed Semar Pagulingan. In this media, Semar Pagulingan applied tirtha and campuhan or mixture in making the tirtha by combining several patets in the Semar Pagulingan gamelan. The purpose of creating this creative music is to build a harmonious atmosphere in the preparation of melodies using patet mixing.Keywords: tirtha campuhan; semar pagulingan; creation music
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Tirtha Campuhan:一项与dga Smar竞争媒介合作的新作品
艺术创作的过程,尤其是焦糖艺术,已经开始随着时间的推移而发展。这一发展体现在空手道艺术创作中的创造力过程中,可以从空手道艺术中的音乐元素中看出。空手道在创造艺术中是必不可少的,在创造艺术的过程中是强大的艺术形式,为传统的更新,因此可以说是创作音乐。感兴趣的造型师占据了萨里库塔海滩上的一个神圣的地方,就在普拉蒂塔·坎帕汉(Pura Tirtha Campuhan)。这种独特性是一种自然的河流现象,它包含两条河流与海水的混合,形成了一条新河流,名叫普坎汗河。根据他的名字,Pura Tirtha Campuhan将死海河口(tukad dead, tucard ening)和Badung流域的河流混合,形成一条新的河流(peteluan tucard, die tucard, tucard ening)。除了河流的混合,社区还将这条河的水用作溶剂或净化,并用作药物。从这个故事中,发型师终于找到了让得莎·坎帕汉成为灵感来源的想法。造型师利用媒体巧妙地捕捉创作音乐组成。在媒体上,将tirtha和混淆或混合应用于在Smar Pagulingan游戏中加入一些patet。这符合一个将旋律与和声结合在一起的设计师的目标。Tirtha Campuhan:利用美国媒体的游戏系统进行新的合作。在默认情况下,创造艺术作品的过程对产生一种不断重复的传统至关重要,因此,这些艺术作品的过程可能被认为是一种音乐创造。为了创造音乐创作,这份作品一直被帕塔萨里·库塔珍贵的圣所所鼓舞。在得瑟斯·坎普汗神庙(Tirtha Campuhan Temple)的独一无二是一种天然的河流动现象就像名字所暗示的,得莎·坎丹·坦普尔(Tirtha Campuhan Temple)有一条从死河中流出的河的混合,因此神庙中有一条河的流动(tukad pateluan, die tucard ening)。当地社区在寺庙里使用了十所寺庙的水,因为得瑟还在吸毒。从这些信息中,当局发现了灵感的源泉。在音乐组合的创造形式中,author实现了创意的概念,使用了媒体的歪曲。在这种媒体上,Semar广泛使用tirtha,混合或混合在一起玩Semar patets游戏。这种创造性音乐的目的是用糖浆混合来准备旋律。重点词:得撒糖;西玛pagulingan;创造音乐
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
27
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Konsep Kempel dalam Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek Menak Gaya Yogyakarta Tembang Macapat Sebagai Metode Untuk Penanaman Dasar-Dasar Musikalitas Pengaruh Mendengarkan Musik Terhadap Kondisi Rilaksasi Membaca Praktik Musik Mamanda Kutai Lewat Ekosistem Musikal PRIYANGGA: Sebuah Komposisi Karawitan dalam Perspektif Personal
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1