首页 > 最新文献

Resital Jurnal Seni Pertunjukan最新文献

英文 中文
Membaca Praktik Musik Mamanda Kutai Lewat Ekosistem Musikal 通过音乐生态系统阅读Mamanda Kutai的音乐实践
Pub Date : 2022-12-17 DOI: 10.24821/resital.v23i3.7408
Yofi Irvan Vivian, Bayu Arsiadhi Putra, Singgih Daru Kuncara, Jonathan Irene Sartika Dewi Max
ABSTRACT Mamanda Kutai (Ladon) music is a crucial aspect of Mamanda Kutai's performance. This is because, without the music, Mamanda Kutai is just an ordinary drama. Mamanda is a show originating from South Kalimantan. Mamanda arrived in East Kalimantan because Kutai was one of the areas controlled by the Banjarmasin Sultanate. The heyday of Mamanda Kutai occurred when this art was performed regularly by Kutainese society (not only in the Kutai Kartanegara Ing Maradipura Sultanate as the Karesmenan Aji). In its heyday, every village in Kutai Kartanegara had Mamanda Kutai group. Nowadays, there is only one group left, namely Mamanda Panji Berseri. This study aims to find out how to preserve Mamanda Kutai music by the Mamanda performer and the government. This study used a descriptive analysis method by collecting several sources of text and interview. The sustainability of Mamanda Kutai has degenerated in terms of the existing group’s quantity. This is due to the lack of preservation of the Mamanda Kutai musical ecosystem. Some of the challenges faced by Mamanda Kutai are (1) the lack of teachers with cultural literacy; (2) the lack of economic welfare of the Kutai Mamanda performer; (3) the absence of the documentation of this art; and (4) the lack of broadcasting of Mamanda Kutai's performances. ABSTRAK Musik Mamanda Kutai (Ladon) menjadi aspek yang sangat penting pada pertunjukan Mamanda Kutai. Hal ini dikarenakan, tidak adanya Musik Mamanda Kutai maka pertunjukan ini hanya sebagai drama biasa. Mamanda merupakan pertunjukan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Mamanda sampai di Kalimantan Timur dikarenakan Kutai menjadi salah satu daerah yang dikuasai Kesultanan Banjarmasin. Masa kejayaan Mamanda Kutai pada saat kesenian ini dipertunjukan di masyarakat (tidak hanya di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Maradipura sebagai Keresmenan Aji). Pada masa kejayaannya, setiap desa di Kutai Kartanegara memiliki kelompok Mamanda Kutai. Pada saat ini hanya tersisa satu kelompok saja, yaitu Mamanda Panji Berseri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara preservasi musik Mamanda Kutai oleh pelaku dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengumpulkan beberapa sumber literasi dan data wawancara. Keberlanjutan Mamanda Kutai mengalami kemunduran dilihat dari kuantitas kelompok yang ada. Hal ini disebabkan oleh kurangnya preservasi ekosistem musikal dari Mamanda Kutai. Beberapa tantangan yang dihadapi Mamanda Kutai yaitu (1) kurangnya guru pembawa kebudayaan; (2) kurangnya kesejahteraan ekonomi para pelaku Mamanda Kutai; (3) tidak adanya pengarsipan dari kesenian ini; dan (4) kurangnya penyiaran pertunjukan Mamanda Kutai. 
马曼达库台音乐是马曼达库台演奏的重要组成部分。这是因为,没有音乐,Mamanda Kutai只是一个普通的戏剧。Mamanda是一种源自南加里曼丹的表演。Mamanda来到东加里曼丹,因为Kutai是Banjarmasin苏丹国控制的地区之一。Mamanda Kutai的全盛时期发生在这种艺术在Kutainese社会中定期表演的时候(不仅仅是在Kutai Kartanegara Ing Maradipura Sultanate作为Karesmenan Aji)。在其鼎盛时期,库泰Kartanegara的每个村庄都有Mamanda Kutai小组。如今,只剩下一个群体,即Mamanda Panji Berseri。本研究旨在探讨马曼达表演者与政府如何保护马曼达库台音乐。本研究采用了描述性分析的方法,通过收集多个来源的文本和访谈。就现有群体的数量而言,Mamanda Kutai的可持续性已经退化。这是由于马曼达库台音乐生态系统缺乏保护。Mamanda Kutai面临的一些挑战是:(1)缺乏具有文化素养的教师;(2)库台马曼达表演者经济福利匮乏;(三)没有本条规定的文件;(4) Mamanda Kutai的表演缺乏广播。音乐Mamanda Kutai (Ladon) menjadi ask yang sangat penting pada pertunjukan Mamanda Kutai。哈尔尼dikarenakan, tidak adanya音乐Mamanda Kutai maka pertunjukan ini hanna sebagai戏剧biasa。Mamanda merupakan pertunjukan yang berasal dari Kalimantan Selatan。Mamanda sampai di Kalimantan Timur dikarenakan Kutai menjadi salah satu daerah yang disultanan Banjarmasin。Masa kejayaan Mamanda Kutai pada saat kesenian ini dipertunjukan di masyarakat (tidak hanya di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Maradipura sebagai Keresmenan Aji)。Pada masa kejayaannya,设置desa di Kutai Kartanegara memoriliki kelompok Mamanda Kutai。Pada saat ini hanya tersisa satu kelompok saja, yitu Mamanda Panji Berseri。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara preservasi music Mamanda Kutai oleh pelaku dan peremerintah。Penelitian ini mongunakan方法描述分析了邓安menggunakan的数量文献资料。Keberlanjutan Mamanda Kutai mengalami kemunduran dilihat dari kuantitas kelompok yang ada。在古台中保存音乐系统。Beberapa tantangan yang dihadapi Mamanda Kutai yitu (1) kurangnya guru pembawa kebudayaan;(2) kurangnya kesejahteraan ekonomi para pelaku Mamanda Kutai;(3) tidak adanya pengarsipan dari kesenian ini;(4) kurangnya penyiaran pertunjukan Mamanda Kutai。
{"title":"Membaca Praktik Musik Mamanda Kutai Lewat Ekosistem Musikal","authors":"Yofi Irvan Vivian, Bayu Arsiadhi Putra, Singgih Daru Kuncara, Jonathan Irene Sartika Dewi Max","doi":"10.24821/resital.v23i3.7408","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.7408","url":null,"abstract":"ABSTRACT Mamanda Kutai (Ladon) music is a crucial aspect of Mamanda Kutai's performance. This is because, without the music, Mamanda Kutai is just an ordinary drama. Mamanda is a show originating from South Kalimantan. Mamanda arrived in East Kalimantan because Kutai was one of the areas controlled by the Banjarmasin Sultanate. The heyday of Mamanda Kutai occurred when this art was performed regularly by Kutainese society (not only in the Kutai Kartanegara Ing Maradipura Sultanate as the Karesmenan Aji). In its heyday, every village in Kutai Kartanegara had Mamanda Kutai group. Nowadays, there is only one group left, namely Mamanda Panji Berseri. This study aims to find out how to preserve Mamanda Kutai music by the Mamanda performer and the government. This study used a descriptive analysis method by collecting several sources of text and interview. The sustainability of Mamanda Kutai has degenerated in terms of the existing group’s quantity. This is due to the lack of preservation of the Mamanda Kutai musical ecosystem. Some of the challenges faced by Mamanda Kutai are (1) the lack of teachers with cultural literacy; (2) the lack of economic welfare of the Kutai Mamanda performer; (3) the absence of the documentation of this art; and (4) the lack of broadcasting of Mamanda Kutai's performances. ABSTRAK Musik Mamanda Kutai (Ladon) menjadi aspek yang sangat penting pada pertunjukan Mamanda Kutai. Hal ini dikarenakan, tidak adanya Musik Mamanda Kutai maka pertunjukan ini hanya sebagai drama biasa. Mamanda merupakan pertunjukan yang berasal dari Kalimantan Selatan. Mamanda sampai di Kalimantan Timur dikarenakan Kutai menjadi salah satu daerah yang dikuasai Kesultanan Banjarmasin. Masa kejayaan Mamanda Kutai pada saat kesenian ini dipertunjukan di masyarakat (tidak hanya di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Maradipura sebagai Keresmenan Aji). Pada masa kejayaannya, setiap desa di Kutai Kartanegara memiliki kelompok Mamanda Kutai. Pada saat ini hanya tersisa satu kelompok saja, yaitu Mamanda Panji Berseri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara preservasi musik Mamanda Kutai oleh pelaku dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan mengumpulkan beberapa sumber literasi dan data wawancara. Keberlanjutan Mamanda Kutai mengalami kemunduran dilihat dari kuantitas kelompok yang ada. Hal ini disebabkan oleh kurangnya preservasi ekosistem musikal dari Mamanda Kutai. Beberapa tantangan yang dihadapi Mamanda Kutai yaitu (1) kurangnya guru pembawa kebudayaan; (2) kurangnya kesejahteraan ekonomi para pelaku Mamanda Kutai; (3) tidak adanya pengarsipan dari kesenian ini; dan (4) kurangnya penyiaran pertunjukan Mamanda Kutai. ","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81919546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PRIYANGGA: Sebuah Komposisi Karawitan dalam Perspektif Personal 男人:从个人角度塑造塑造
Pub Date : 2022-12-17 DOI: 10.24821/resital.v23i3.6405
R. Atmojo, Marsudi Marsudi, Setya Rahdiyatmi Kurnia Jatilinuar
ABSTRACT Priyangga composition is a karawitan composition that has a specific concept of presentation which is individual presentation. A karawitan composition performance normally has a lot of supportive elements because of affected by the collective character of traditional music. Inspired by the case, the writer has an idea to create a Priyangga composition then embody it into a musical artwork. A performer will individually or simultaneously play and present all of the available musical ricikan including himself/herself as the singer. The place arrangement of the ricikan is based on function and purpose so that the performer can easily move around. The arrangement procedure to create Priyangga composition is through two steps which are (1) preparation and implementation to rehearse and improve in order to find a new musical and vocal arrangement in the karawitan sphere; (2) to create karawitan composition with the number of ricikan which will be utilized by the performer with high value musicality. ABSTRAK Komposisi Priyangga merupakan komposisi karawitan yang mempunyai spesifikasi konsep penyajian dengan penyajian oleh seorang diri. Pergelaran komposisi pada umumnya banyak melibatkan pendukung, hal tersebut dipengaruhi dari musik tradisonal yang bersifat kolektif. Berangkat dari hal tersebut maka, penulis tergugah untuk membuat komposisi Priyangga dalam bentuk perancangan karya seni. Pemain menyajikan semua ricikan yang ada, baik secara bersamaan untuk beberapa ricikan maupun satu ricikan dan sekaligus sebagai vokalis. Penataan ricikan ditata sesuai dengan fungsi dan peranannya agar pemain dapat leluasa berpindah tempat. Metode penelitian dalam menciptakan komposisi Priyangga melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Hasil karya menunjukkan bahwa berolah instrumen serta vokal dalam rangka mencari garapan baru dalam dunia karawitan serta menciptakan komposisi karawitan dengan menggunakan beberapa maupun banyak ricikan yang disajikan oleh seorang pemain yang terdapat rasa musikalitas dan nilai garap.
普里扬加作曲是一种卡拉维坦作曲,具有特定的呈现概念,即个体呈现。受传统音乐集体性的影响,卡拉维坦作曲表演通常有很多辅助元素。受到这个案例的启发,作者产生了创作一段Priyangga的想法,然后将其融入到音乐作品中。表演者将单独或同时演奏并呈现所有可用的音乐技巧,包括他/她自己作为歌手。里坎的位置安排是基于功能和目的,使表演者可以很容易地移动。创作Priyangga乐曲的编曲过程分为两个步骤:(1)准备和执行,排练和改进,以便在karawitan领域找到新的音乐和声乐编曲;(2)创作出具有高价值音乐性的演奏者将会使用的、有数量的里基坎的卡拉维坦作曲。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractPergelaran komposisi pada umumnya banyak melibatkan pendukung, hal tersebut dipengaruhi dari音乐传统的yang bersifat kolektif。我是Berangkat dari hal tersebut maka, penulis tergugah untuk成员,komposisi Priyangga dalam bentuk perancangan karya seni。中文意思是说:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”五栖植物的生长发育、生长发育、生长发育、生长发育、生长发育等方面的研究。Metode penelitian dalam menciptakan komposisi Priyangga melalui dua tahap yitu tahap persiapan dantahap pelaksanaan。Hasil karya menunjukkan bahwa berolah乐器,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏,演奏。
{"title":"PRIYANGGA: Sebuah Komposisi Karawitan dalam Perspektif Personal","authors":"R. Atmojo, Marsudi Marsudi, Setya Rahdiyatmi Kurnia Jatilinuar","doi":"10.24821/resital.v23i3.6405","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.6405","url":null,"abstract":"ABSTRACT Priyangga composition is a karawitan composition that has a specific concept of presentation which is individual presentation. A karawitan composition performance normally has a lot of supportive elements because of affected by the collective character of traditional music. Inspired by the case, the writer has an idea to create a Priyangga composition then embody it into a musical artwork. A performer will individually or simultaneously play and present all of the available musical ricikan including himself/herself as the singer. The place arrangement of the ricikan is based on function and purpose so that the performer can easily move around. The arrangement procedure to create Priyangga composition is through two steps which are (1) preparation and implementation to rehearse and improve in order to find a new musical and vocal arrangement in the karawitan sphere; (2) to create karawitan composition with the number of ricikan which will be utilized by the performer with high value musicality. ABSTRAK Komposisi Priyangga merupakan komposisi karawitan yang mempunyai spesifikasi konsep penyajian dengan penyajian oleh seorang diri. Pergelaran komposisi pada umumnya banyak melibatkan pendukung, hal tersebut dipengaruhi dari musik tradisonal yang bersifat kolektif. Berangkat dari hal tersebut maka, penulis tergugah untuk membuat komposisi Priyangga dalam bentuk perancangan karya seni. Pemain menyajikan semua ricikan yang ada, baik secara bersamaan untuk beberapa ricikan maupun satu ricikan dan sekaligus sebagai vokalis. Penataan ricikan ditata sesuai dengan fungsi dan peranannya agar pemain dapat leluasa berpindah tempat. Metode penelitian dalam menciptakan komposisi Priyangga melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Hasil karya menunjukkan bahwa berolah instrumen serta vokal dalam rangka mencari garapan baru dalam dunia karawitan serta menciptakan komposisi karawitan dengan menggunakan beberapa maupun banyak ricikan yang disajikan oleh seorang pemain yang terdapat rasa musikalitas dan nilai garap.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88609026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Konsep Kempel dalam Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek Menak Gaya Yogyakarta
Pub Date : 2022-12-17 DOI: 10.24821/resital.v23i3.7154
Dewanto Sukistono
ABSTRACT The Concept of Kempel in Keprakan and Dhodhogan in Yogyakarta-style Menak Wooden Puppet Show. KKeprakan and dhodhogan are two of the accompaniments in Menak wooden puppet show in Yogyakarta. The term keprakan is derived from the essential word ‘keprak’ which refers to the principle of form, material, variety, and technique of creating sounds from the iron plates pounded by using cempala made from iron or wood. The term dhodhogan is taken from the root ‘dhog’ which refers to the sound produced by iron or wood that is pounded on kothak. The term kempel has meaning as ‘whole’ and ‘blend into one’. Further, in the context of keprakan, its meanings is that the sound created is harmonically integrated with the movement of the puppet and the motif of kendhangan. This study aims to disclose the pattern of keprakan and dhodhogan to produce a sense of kempel in supporting the aesthetic expression of puppet characters and the scenes’ ambiences. The author collected the data through direct participation, in-depth interviews, and observations of recordings of Menak puppet show in which Sukarno as the puppeteer. The data analysis was conducted to draw a conclusion as a result of an investigation of the relationship among the pattern of both keprakan and dhodhogan; the movement diversity of puppet characters; and the motif of kendhangan. According to the results, it can be stated that the design of keprakan and dhodhogan in Menak wooden puppet show in Yogyakarta consists of two styles – the one is free style and the other is bound style. The sense of kempel lies in the accuracy of keprakan and dhodhogan diverse sound combinations in relation to the movement varieties of puppet figures incorporated with the motif of kendhangan.ABSTRAK Keprakan dan dhodhogan adalah salah satu bagian dari iringan pergelaran wayang golek Menak gaya Yogyakarta. Istilah keprakan dari kata dasar keprak menunjuk pada persoalan bentuk, bahan, ragam, serta teknik menghasilkan bunyi dari lempengan besi yang dipukul menggunakan cempala berbahan besi maupun kayu. Istilah dhodhogan diambil dari kata dasar dhog yang menunjuk pada bunyi yang dihasilkan cempala besi atau kayu yang dipukul pada kothak. Kosa kata kempel mempunyai makna utuh dan melebur menjadi satu, dalam konteks keprakan maknanya bahwa bunyi yang dihasilkan menyatu dengan gerak wayang dan motif kendhangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola keprakan dan dhodhogan untuk menghasilkan rasa kempel dalam mendukung ekspresi estetis tokoh wayang maupun suasana adegan. Data diperoleh melalui partisipasi terlibat, wawancara mendalam, serta pengamatan terhadap rekaman pergelaran wayang golek Menak dengan dalang Ki Sukarno. Analisis dilakukan untuk mendapatkan simpulan berdasarkan telaah terhadap relasi antara pola keprakan dan dhodhogan dengan ragam gerak tokoh wayang serta motif atau pola kendhangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pola keprakan dan dhodhogan dalam pergelaran wayang golek Menak ga
Keprakan的Kempel和日惹式Menak木偶戏中的dhohogan的概念。KKeprakan和dhohogan是日惹木偶戏Menak的两个伴奏。keprakan这个词来源于“keprak”这个词,它指的是用铁或木头制成的琴敲击铁板发出声音的形式、材料、种类和技术的原则。dhodhogan这个词来源于词根“dhog”,指的是铁或木头在kothak上敲击时发出的声音。kempel这个词有“整体”和“融为一体”的意思。此外,在keprakan的语境中,它的含义是所产生的声音与木偶的运动和kendhangan的主题和谐地结合在一起。本研究的目的在于揭示木偶角色与戏份的关系模式,在木偶角色与戏份氛围的美学表达中,产生一种“肯佩尔感”。笔者通过直接参与、深度访谈、观察以苏加诺为木偶操纵者的Menak木偶戏录音等方式收集数据。通过对keprakan和dhodhogan模式之间的关系进行数据分析,得出结论;木偶角色的动作多样性;和肯干干的主题。根据结果,日惹Menak木偶戏的keprakan和dhohogan的设计分为两种风格,一种是自由风格,另一种是束缚风格。肯干干的意义在于肯干干与多干不同声音组合的准确性,以及与肯干干母题相结合的木偶人物的动作变化。摘要:日惹,日惹,日惹,日惹。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。伊斯兰教dhodgan diambil dari kata dasar dhog yang menunjuk pada bunyi yang dihasilkan cempala besi atau kayu yang dipukul pada kothak。Kosa kata kempel menpunyai makna与dan melebur menjadi satu, dalam konteks keprakan maknanya bahwa bunyi yang dihasilkan menyatu dengan gerak wayang dan motif kendhangan。Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola keprakan dandhogan untuk menghasilkan rasa kempel dalam mendukung ekrestis tooh wayang maupun suasana adgan。苏加诺的数据显示,他的政党是一个伟大的政党,他的政党是一个伟大的政党,他的政党是一个伟大的政党。分析dilakukan untuk mendapatkan simpulan berdasarkan telaah terhadap relasan antara pola keprakan和dhodgan dengan ragam gerak tokang serda motif atau pola kendhangan。日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹。拉沙·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔·肯佩尔
{"title":"Konsep Kempel dalam Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek Menak Gaya Yogyakarta","authors":"Dewanto Sukistono","doi":"10.24821/resital.v23i3.7154","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.7154","url":null,"abstract":"ABSTRACT The Concept of Kempel in Keprakan and Dhodhogan in Yogyakarta-style Menak Wooden Puppet Show. KKeprakan and dhodhogan are two of the accompaniments in Menak wooden puppet show in Yogyakarta. The term keprakan is derived from the essential word ‘keprak’ which refers to the principle of form, material, variety, and technique of creating sounds from the iron plates pounded by using cempala made from iron or wood. The term dhodhogan is taken from the root ‘dhog’ which refers to the sound produced by iron or wood that is pounded on kothak. The term kempel has meaning as ‘whole’ and ‘blend into one’. Further, in the context of keprakan, its meanings is that the sound created is harmonically integrated with the movement of the puppet and the motif of kendhangan. This study aims to disclose the pattern of keprakan and dhodhogan to produce a sense of kempel in supporting the aesthetic expression of puppet characters and the scenes’ ambiences. The author collected the data through direct participation, in-depth interviews, and observations of recordings of Menak puppet show in which Sukarno as the puppeteer. The data analysis was conducted to draw a conclusion as a result of an investigation of the relationship among the pattern of both keprakan and dhodhogan; the movement diversity of puppet characters; and the motif of kendhangan. According to the results, it can be stated that the design of keprakan and dhodhogan in Menak wooden puppet show in Yogyakarta consists of two styles – the one is free style and the other is bound style. The sense of kempel lies in the accuracy of keprakan and dhodhogan diverse sound combinations in relation to the movement varieties of puppet figures incorporated with the motif of kendhangan.ABSTRAK Keprakan dan dhodhogan adalah salah satu bagian dari iringan pergelaran wayang golek Menak gaya Yogyakarta. Istilah keprakan dari kata dasar keprak menunjuk pada persoalan bentuk, bahan, ragam, serta teknik menghasilkan bunyi dari lempengan besi yang dipukul menggunakan cempala berbahan besi maupun kayu. Istilah dhodhogan diambil dari kata dasar dhog yang menunjuk pada bunyi yang dihasilkan cempala besi atau kayu yang dipukul pada kothak. Kosa kata kempel mempunyai makna utuh dan melebur menjadi satu, dalam konteks keprakan maknanya bahwa bunyi yang dihasilkan menyatu dengan gerak wayang dan motif kendhangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola keprakan dan dhodhogan untuk menghasilkan rasa kempel dalam mendukung ekspresi estetis tokoh wayang maupun suasana adegan. Data diperoleh melalui partisipasi terlibat, wawancara mendalam, serta pengamatan terhadap rekaman pergelaran wayang golek Menak dengan dalang Ki Sukarno. Analisis dilakukan untuk mendapatkan simpulan berdasarkan telaah terhadap relasi antara pola keprakan dan dhodhogan dengan ragam gerak tokoh wayang serta motif atau pola kendhangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pola keprakan dan dhodhogan dalam pergelaran wayang golek Menak ga","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76517018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Mendengarkan Musik Terhadap Kondisi Rilaksasi 听音乐对Rilaksasi状况的影响
Pub Date : 2022-12-17 DOI: 10.24821/resital.v23i3.8337
D. Djohan, Fortunata Tyasrinestu, Lady Angela Exlesia Sualang
ABSTRACT The Impact of Listening to Music on Relaxation Condition. This study was conducted to identify the effectiveness of passively using instrumental music in stimulating subjects to reach relaxation. Music has been used for centuries in association with trance condition. Currently, the use has been developing, including in the realm of hypnosis or "brainwashing". The notion that music can affect listeners' self-control has become a well-known topic like the concepts of automatic responses and conditioned reflexes that form the basis of psychological models of musical stimulation. Relaxation as one of the achievements of hypnotherapy in which music has a role in the presence of 'physiological psychology' as a physical reflex phenomenon in response to sounds. The sound of gong – Indonesian traditional musical instrument – and tuning forks have been widely used to induce hypnotic trances to conditioned reflex – automatic responses to sounds that have physiological effects through the conscious mind. In the 1770s, Mesmer, a German doctor, combined the recovery process of his patients with the theory that the universe was deliberately manipulated used in health-related matters. The presence of hypnotism to gain relaxation was considered to be embodied from this treatment known as 'magnetic sleep'. The concept of magnetism was understood as a 'sympathetic vibration' which had something in common with music and it was believed that this condition can be communicated, transmitted and amplified through sounds. In subsequent developments, conventional musical instruments such as piano, violin, and harp were used which further strengthened the perspective of the previous theory. Nevertheless, hardly did the people use local traditional musical instruments or culture, such as gamelan. In this study the authors implemented experimental curation approach with one post-test design only for the same subject group. The authors picked sample consisting of adolescents with no hearing or health problems after being examined. The total sample of N = 10 were given passive musical intervention by listening through compositions of the sound sources and nuances Javanese gamelan nuances, then measurements were taken through self-report questionnaire and integrated group discussion. The results of the study indicate that attaining relaxed condition can reduce subjective stress through listening to music, thereby allowing a temporary reduction in somatic symptoms.ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan musik instrumental secara pasif dalam menstimuli subjek agar dapat mencapai kondisi rilaksasi. Musik telah berabad lamanya digunakan dalam asosiasinya dengan kondisi trans dan saat ini pemanfaatannya makin berkembang termasuk ke ranah hypnosis atau “cuci otak”. Gagasan bahwa musik dapat memengaruhi pengendalian diri pendengar telah menjadi tema yang makin dikenal seperti konsep respons otomatis dan refleks terkondisi yang menjadi da
听音乐对放松状态的影响。本研究旨在确定被动使用器乐刺激受试者达到放松状态的有效性。几个世纪以来,音乐一直被用于催眠状态。目前,它的应用还在不断发展,包括在催眠或“洗脑”领域。音乐可以影响听众的自我控制,这一概念已经成为一个众所周知的话题,就像自动反应和条件反射的概念一样,它们构成了音乐刺激心理模型的基础。放松是催眠疗法的成就之一,其中音乐在“生理心理学”中发挥作用,作为对声音的反应的身体反射现象。锣声(印尼传统乐器)和音叉的声音已被广泛用于诱导催眠状态进入条件反射——对声音的自动反应,通过有意识的头脑产生生理影响。在18世纪70年代,德国医生Mesmer将病人的康复过程与宇宙被故意操纵的理论结合起来,用于与健康有关的问题。催眠的存在,以获得放松被认为是体现在这种治疗被称为“磁睡眠”。磁性的概念被理解为一种“交感振动”,这与音乐有一些共同之处,人们相信这种情况可以通过声音进行交流、传播和放大。在随后的发展中,传统乐器如钢琴、小提琴和竖琴被使用,这进一步加强了先前理论的观点。然而,人们几乎没有使用当地的传统乐器或文化,比如佳美兰。在本研究中,作者仅对同一受试者组实施了一种后测设计的实验策划方法。作者挑选了一些经过检查后没有听力或健康问题的青少年作为样本。对10名被试进行被动音乐干预,通过聆听爪哇甘美兰音乐的音源和音韵,然后通过自述问卷和综合小组讨论进行测量。研究结果表明,通过听音乐达到放松状态可以减轻主观压力,从而使身体症状暂时减轻。摘要/ abstract摘要:Penelitian ini dilakukan untuk mengidentififika fektivi penggunaan music - instrumental secara pasif dalam men刺激物(agar dapat menkapi kondisi rilaksasi)。Musik telah berabad lamanya digunakan dalam asosiasinya dengan kondisi trans dan saat ini pmanfaatannya makin berkembang termasuk ke ranah hypnosis atau " cuci otak "。Gagasan bahwa musik dapat memengaruhi pengendalian diri pendengar telah menjadi tema yang使双性分离的konsep反应与反映了terkondisi yang menjadi dasar模型心理学ketika terjadi刺激音乐。Rilaksasi sebagai salah satu capaian hipnoterapi和musik memoriliki peran dengan hadirnya 'psikologi fisiologis' sebagai现象反映了fiskologi的精神状态。Mulai dari suara gong dan garpu tala banyak digunakan untuk menginduksi trans hipnosis hingke反映了terkondisi,对terhadap suara yang berefek的反应是milalui pikiran sadar。帕达1770-an, Mesmer, seorang dokter kebangsaan,德语telah menggabungkan penyembuhan pasiennya dengan teori alam semesta yang secara terencana dimanipulasi untuk digunakan dalam kaitannya dengan kesehatan。Kehadiran hipnotisme untuk mencapai rilaksasi juga dianggap lahir dari perlakuan tersebut yang dikenal dengan istilah '磁睡眠'。Konsep magnetisme dipahami sebagai sebuah 'getaran simpatik' yang memiliki kesamaan dengan musik dan dipercaya kondisi tersebut dapat dikomunikasikan, disebarkan, serta diperkuat melalui suara。Pada perkembangan selanjutnya digunakan alat music konvensionseperti piano, biola, dan harpa yang makin成员perkuat pandangan teori sebelumnya。Namun demikian, hanya sebagian kecil yang menggunakan alat atau文化音乐贸易,setempat seperti,佳美兰。方法penpenelitian menggunakan pendekatan kurasi,实验dengan rancancan,一个后验设计只有patadkelpok受试者yang sama。3 .我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。总样本数为10个,diberi interveni musik secara pasif dengan cara mendengarkan melali komposisi berdasarkan sumber suara dan nuansa gamelan爪哇kemudian dilakukan melalui kusier自我报告serta diskusi kelompok terpadu。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kondisi rileks dapat mengurangi应力主题melalui mendengarkan musik seingga memungkinkan berkurangnya gejala somatik hinga beberapa saat。
{"title":"Pengaruh Mendengarkan Musik Terhadap Kondisi Rilaksasi","authors":"D. Djohan, Fortunata Tyasrinestu, Lady Angela Exlesia Sualang","doi":"10.24821/resital.v23i3.8337","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.8337","url":null,"abstract":"ABSTRACT The Impact of Listening to Music on Relaxation Condition. This study was conducted to identify the effectiveness of passively using instrumental music in stimulating subjects to reach relaxation. Music has been used for centuries in association with trance condition. Currently, the use has been developing, including in the realm of hypnosis or \"brainwashing\". The notion that music can affect listeners' self-control has become a well-known topic like the concepts of automatic responses and conditioned reflexes that form the basis of psychological models of musical stimulation. Relaxation as one of the achievements of hypnotherapy in which music has a role in the presence of 'physiological psychology' as a physical reflex phenomenon in response to sounds. The sound of gong – Indonesian traditional musical instrument – and tuning forks have been widely used to induce hypnotic trances to conditioned reflex – automatic responses to sounds that have physiological effects through the conscious mind. In the 1770s, Mesmer, a German doctor, combined the recovery process of his patients with the theory that the universe was deliberately manipulated used in health-related matters. The presence of hypnotism to gain relaxation was considered to be embodied from this treatment known as 'magnetic sleep'. The concept of magnetism was understood as a 'sympathetic vibration' which had something in common with music and it was believed that this condition can be communicated, transmitted and amplified through sounds. In subsequent developments, conventional musical instruments such as piano, violin, and harp were used which further strengthened the perspective of the previous theory. Nevertheless, hardly did the people use local traditional musical instruments or culture, such as gamelan. In this study the authors implemented experimental curation approach with one post-test design only for the same subject group. The authors picked sample consisting of adolescents with no hearing or health problems after being examined. The total sample of N = 10 were given passive musical intervention by listening through compositions of the sound sources and nuances Javanese gamelan nuances, then measurements were taken through self-report questionnaire and integrated group discussion. The results of the study indicate that attaining relaxed condition can reduce subjective stress through listening to music, thereby allowing a temporary reduction in somatic symptoms.ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan musik instrumental secara pasif dalam menstimuli subjek agar dapat mencapai kondisi rilaksasi. Musik telah berabad lamanya digunakan dalam asosiasinya dengan kondisi trans dan saat ini pemanfaatannya makin berkembang termasuk ke ranah hypnosis atau “cuci otak”. Gagasan bahwa musik dapat memengaruhi pengendalian diri pendengar telah menjadi tema yang makin dikenal seperti konsep respons otomatis dan refleks terkondisi yang menjadi da","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80456124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tembang Macapat Sebagai Metode Untuk Penanaman Dasar-Dasar Musikalitas 甘蔗种植园作为一种植根于音乐基础的方法
Pub Date : 2022-12-17 DOI: 10.24821/resital.v23i3.7412
Teguh Wahyudiono, M. Mulyanto, S. Supriyadi
 ABSTRACT This research departs from a problem, namely that students of the Mangkunegaran Art Academy in Surakarta the II semester for the academic year 2021/2022 have difficulty understanding the musicality of the tembang macapat which includes titilaras and laya. Thus, this study aims to describe the learning process of the tembang macapat as an inculcation of the basics of student musicality in the students of the karawitan arts study program at the Mangkunegaran Art Academy in Surakarta. Researchers examine learning from the learning stages (pre, process, and post), learning components (objectives, materials, models, methods, media, and evaluation) and the basics of musicality including titilaras and laya. The research subjects are II semester students for the 2020/2021 academic year. The researcher chose a qualitative method in descriptive form by engaging directly with students and lecturers during the research process to obtain information and data about the learning process. The results of this study prove that there is an influence of the tembang macapat learning process on the cultivation of the basics of musicality in the form of theory and practice. This can be seen from the success of lecturers in instilling the basics of musicality to students as evidenced by 81.25% of students when presenting tembang macapat well in emphasizing titilaras and laya, due to various factors, namely basic conditions and student skills (eg the sound of sasap, blero, false "does not match the tone notation" and the beat of each tembang macapat is not the same), there are still 18.75% of students who have not been able to present the tembang macapat according to the predetermined titilaras and laya. According to the research findings, it can be said that lecturers have succeeded in carrying out their obligations as competent educators, apply learning tools well and are able to form creative, disciplined, independent, and motivated students.ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari sebuah permasalahan yaitu mahasiswa Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta pada semester II tahun ajaran 2020/2021 mengalami kesulitan dalam memahami tentang musikalitas tembang macapat yang diantaranya titilaras dan laya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tembang macapat sebagai penanaman dasar-dasar musikalitas mahasiswa di progam studi seni karawitan Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta. Peneliti mengkaji pembelajaran dari tahapan pembelajaran (pra, proses, dan post), komponen pembelajaran (tujuan, materi, model, metode, media, dan evaluasi) dan dasar-dasar musikalitas diantaranya titilaras dan laya. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II tahun ajaran 2020/2021. Peneliti memilih metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan melakukan keterlibatan langsung dengan mahasiswa dan dosen selama proses penelitian untuk mendapatkan informasi dan data tentang proses pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikan bawa adanya pengaruh proses
本研究从一个问题出发,即在2021/2022学年第二学期,泗水Mangkunegaran艺术学院的学生很难理解包括titilaras和laya在内的tembang macapat的音乐性。因此,本研究旨在描述tembang macapat的学习过程,将其作为对泗水Mangkunegaran艺术学院karawitan艺术研究项目学生音乐基础知识的灌输。研究人员从学习阶段(前,过程和后),学习组成部分(目标,材料,模型,方法,媒体和评估)和音乐性的基础(包括titilaras和laya)来检查学习。研究对象为2020/2021学年二学期学生。研究人员在研究过程中直接与学生和讲师接触,以获取有关学习过程的信息和数据,选择了描述性的定性方法。本研究结果从理论和实践两方面证明了天邦大棒学习过程对乐感基础培养的影响。这可以从讲师在向学生灌输乐感基础方面的成功看出,81.25%的学生在演奏tembang macapat时很好地强调了titilaras和laya,这是由于各种因素,即基本条件和学生的技能(例如sasap, blero,假“不匹配音标”以及每个tembang macapat的节拍不一样)。仍有18.75%的学生未能按预先订定的标题及编排呈报tembang的作品。根据研究结果,可以说讲师成功地履行了他们作为称职教育者的义务,很好地应用了学习工具,能够培养出有创造力、有纪律、独立、有动力的学生。[摘要]Penelitian ini berangkat dari sebuah permasalahan yitu mahasiswa Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta pada第二学期tahun ajaran 2020/2021 . mengalami kesulitan dalam memahami tentenmusikalitas tembang macapat yang diantaranya titilaras danlaya。sehinga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan建议pembelajaran tembang macapat sebagai penanaman dasar-dasar musikalitas mahasiswa di计划研究seni karawitan科学院seni Mangkunegaran Surakarta。Peneliti mengkaji pembelajaran dari tahapan pembelajaran (pra, proses, dan post), komponen pembelajaran (tujuan, material, model,方法,media, dan evaluasi) dan dasar-dasar musikalitas diantaranya titilaras dan laya。Subjek penelitian adalah mahasiswa第二学期tahun ajaran 2020/2021。Peneliti memilih metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan melakukan keterlibatan langsung dengan mahasiswa丹身上selama散文penelitian为她mendapatkan informasi丹数据tentang散文pembelajaran。Hasil penelitian ini membuktikan bawa adanya pengaruh提议pembelajaran tembang macapat terhadap penanaman dasar-dasar musikalitas dalam bentuk teori maupun praktik。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Masih Ada 18,75% mahasiswa Yang belum bisa menyajikan tembang macapat sesuai dengan titilaras Dan laya Yang sudah ditentukan。Menurut temuan penelitian seingia bisa dikatakan yakni dosen telah berhasil melaksanakan kewajibanya sebagai tenaga pendidik yang berkompeten, menerapkan perangkat pembelajaran dengan baik danmampu memhasiswa yang kreatif, dispilin, mandiri, dan memiliki motivasi。
{"title":"Tembang Macapat Sebagai Metode Untuk Penanaman Dasar-Dasar Musikalitas","authors":"Teguh Wahyudiono, M. Mulyanto, S. Supriyadi","doi":"10.24821/resital.v23i3.7412","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i3.7412","url":null,"abstract":" ABSTRACT This research departs from a problem, namely that students of the Mangkunegaran Art Academy in Surakarta the II semester for the academic year 2021/2022 have difficulty understanding the musicality of the tembang macapat which includes titilaras and laya. Thus, this study aims to describe the learning process of the tembang macapat as an inculcation of the basics of student musicality in the students of the karawitan arts study program at the Mangkunegaran Art Academy in Surakarta. Researchers examine learning from the learning stages (pre, process, and post), learning components (objectives, materials, models, methods, media, and evaluation) and the basics of musicality including titilaras and laya. The research subjects are II semester students for the 2020/2021 academic year. The researcher chose a qualitative method in descriptive form by engaging directly with students and lecturers during the research process to obtain information and data about the learning process. The results of this study prove that there is an influence of the tembang macapat learning process on the cultivation of the basics of musicality in the form of theory and practice. This can be seen from the success of lecturers in instilling the basics of musicality to students as evidenced by 81.25% of students when presenting tembang macapat well in emphasizing titilaras and laya, due to various factors, namely basic conditions and student skills (eg the sound of sasap, blero, false \"does not match the tone notation\" and the beat of each tembang macapat is not the same), there are still 18.75% of students who have not been able to present the tembang macapat according to the predetermined titilaras and laya. According to the research findings, it can be said that lecturers have succeeded in carrying out their obligations as competent educators, apply learning tools well and are able to form creative, disciplined, independent, and motivated students.ABSTRAK Penelitian ini berangkat dari sebuah permasalahan yaitu mahasiswa Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta pada semester II tahun ajaran 2020/2021 mengalami kesulitan dalam memahami tentang musikalitas tembang macapat yang diantaranya titilaras dan laya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tembang macapat sebagai penanaman dasar-dasar musikalitas mahasiswa di progam studi seni karawitan Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta. Peneliti mengkaji pembelajaran dari tahapan pembelajaran (pra, proses, dan post), komponen pembelajaran (tujuan, materi, model, metode, media, dan evaluasi) dan dasar-dasar musikalitas diantaranya titilaras dan laya. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II tahun ajaran 2020/2021. Peneliti memilih metode kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan melakukan keterlibatan langsung dengan mahasiswa dan dosen selama proses penelitian untuk mendapatkan informasi dan data tentang proses pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikan bawa adanya pengaruh proses","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77347190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Saru Pakareman: Refleksi Pengalaman Diri sebagai Practice-led Research
Pub Date : 2022-08-01 DOI: 10.24821/resital.v23i2.7328
Rizky Fauzy Ananda, Helena Evelin Limbong, Hery Budiawan
ABSTRACT This research on the art creation of Saru Pakareman's work aims to find the importance of repetition in both musical and extra-musical. This work is a process of creating musical compositions that depart from the reflection of the researcher's self-experience.  This art creation research activity is based on musical and extra-musical experiences in the researcher's life that have an influence on the researcher's music writing style or language. These experiences are mostly found by researchers from everyday life from childhood in the realm of family (social) phenomena where the influence of cultural teachings brought by mothers plays a major role in the process of self-introduction and the researcher's musical style. The art creation research methodology used is Practice-led Research artistic research which is also integrated with ethnographic and phenomenological approaches. The stages carried out a) the collection of data on phenomena, minimalist music, repetitions, Sundanese, and drum patterns, b) deepening of art creation: Repetition, Art creation Internship, Laboratory, and Curation. The results of this art creation research are in the form of program music works based on family socio-cultural phenomena and repetitions with simple development, interpretation of laras saléndro padantara into the whole tone scale in Western music, as well as the transition of traditional musical instruments kendang, karawitan degung laras madenda, and karawitan jaipong into the form of a string ensemble presentation. The results of such art creation research prove that the importance of repetition in music as well as in the context of life. Without repetitions in music a piece will not sound musical, while in the context of life repetition is something that always exists in everyday life such as worship activities and life patterns, in the context of education repetition is the easiest and most basic way of learning to learn and recall about understanding something. Reflection on life-experience through Practice-led Research is proven to be an idea of art creation research and is able to bridge the gap between subjectivity and objectivity in scientific writing.ABSTRAK Penelitian penciptaan karya Saru Pakareman ini bertujuan untuk menemukan arti pending repetisi baik dalam musikal maupun ekstra-musikal. Karya ini merupakan proses penciptaan komposisi musik yang berangkat dari refleksi pengalaman diri penulis. Kegiatan penelitian penciptaan ini didasari oleh pengalaman musikal dan ekstra-musikal dalam hidup penulis yang memiliki pengaruh terhadap gaya atau bahasa penulisan musik penulis. Pengalaman pengalaman tersebut sebagian besar didapati penulis dari kehidupan sehari-hari sedari kecil dalam ranah fenomena (sosial) keluarga di mana pengaruh ajaran kebudayaan yang dibawa oleh ibu berperan besar dalam proses pengenalan diri dan gaya musik penulis. Metodologi penelitian penciptaan yang digunakan adalah penelitian artistik Practice-led Research yang juga
本文对Saru Pakareman作品的艺术创作进行研究,旨在发现重复在音乐和音乐之外的重要性。这项工作是一个创作音乐作品的过程,脱离了研究人员的自我经验的反映。这种艺术创作研究活动是基于研究者生活中的音乐和音乐以外的经历,这些经历对研究者的音乐写作风格或语言产生了影响。这些经历大多是研究者从童年的日常生活中发现的,在家庭(社会)现象的领域中,母亲带来的文化教育的影响在自我介绍的过程和研究者的音乐风格中起着重要的作用。艺术创作的研究方法是实践主导的研究,艺术研究也与民族志和现象学方法相结合。这两个阶段分别进行了a)现象、极简音乐、重复、巽他语、鼓纹的数据收集;b)艺术创作的深化:重复、艺术创作实习、实验室、策展。本次艺术创作研究的成果是基于家庭社会文化现象和简单发展的重复的节目音乐作品,将laras salsamudrpadantara诠释为西方音乐的整体音阶,以及将传统乐器kenang, karawitan degung laras madenda, karawitan jaipong转变为弦乐合奏呈现的形式。这种艺术创作研究的结果证明了重复在音乐和生活情境中的重要性。音乐中没有重复就没有音乐,而在生活中,重复是日常生活中经常存在的东西,比如崇拜活动和生活模式,在教育中,重复是学习和回忆理解事物的最简单和最基本的学习方式。通过实践引导的研究来反思生活经验是一种艺术创作研究的思路,能够弥合科学写作中主观性与客观性的鸿沟。【摘要】Penelitian penciptaan karya Saru Pakareman ini bertujuan untuk menemukan arpending repetisi, baik dalam musical maupun ekstra-musikal。Karya ini merupakan propciptaan komposisi musik yang berangkat dari refleksi pengalaman diri penulis。Kegiatan penelitian penciptaan ini didasari oleh penalaman musical dan ekstra- musical dalam hidup penulis yang memiliki pengaruh terhadap gaya atau bahasa penulisan music penulis。Pengalaman Pengalaman tersebut sebagian besar didapati penulis dari kehidupan sehari-hari sedari kecil dalam ranah现象(社会)keluarga di mana pengaruh ajaran kebudayaan yang dibawa oleh ibu berperan besar dalam propropengenalan diri dan gaya musik penulis。方法论penelitian penciptaan yang digunakan adalah penelitian艺术家实践主导研究yang juga diintegrasikan dengan pendekatan民族志和现象学。Tahapan yang dilakukan: a) Pengumpulan数据menai现象,music minimalis, repetisi, Sunda, dan pola kendang;b) Pendalaman penciptaan: repetisi, magang penciptaan, laboratorium, dan kurasi。Hasil penelitian penciptaan ini berupa karya音乐节目yang didasari oleh现象社会budaya keluarga dan repetisi dengan pengembangan sederhana, penginterpretasian laras salsamndro padantara ke dalam全音阶dalam musik barat, serta peralihan wahana乐器音乐传统kendang, karawitan degung laras madenda, dan karawitan jaipong ke dalam bentuk sajian ansambel gesek。Hasil dari penelitian penciptaan tersebut membuktikan bahwa pentingnya repetisi dalam musik maupun dalam konteks kehidupan。在这里,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是,我要讲的是。实践主导的研究terbukti dapat dijadikan sebuah ide penpentitian penpentian dan mampu menjembatani antara subject jektifitas dan object jektifitas dalam penulisan ilmiah。
{"title":"Saru Pakareman: Refleksi Pengalaman Diri sebagai Practice-led Research","authors":"Rizky Fauzy Ananda, Helena Evelin Limbong, Hery Budiawan","doi":"10.24821/resital.v23i2.7328","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.7328","url":null,"abstract":"ABSTRACT This research on the art creation of Saru Pakareman's work aims to find the importance of repetition in both musical and extra-musical. This work is a process of creating musical compositions that depart from the reflection of the researcher's self-experience.  This art creation research activity is based on musical and extra-musical experiences in the researcher's life that have an influence on the researcher's music writing style or language. These experiences are mostly found by researchers from everyday life from childhood in the realm of family (social) phenomena where the influence of cultural teachings brought by mothers plays a major role in the process of self-introduction and the researcher's musical style. The art creation research methodology used is Practice-led Research artistic research which is also integrated with ethnographic and phenomenological approaches. The stages carried out a) the collection of data on phenomena, minimalist music, repetitions, Sundanese, and drum patterns, b) deepening of art creation: Repetition, Art creation Internship, Laboratory, and Curation. The results of this art creation research are in the form of program music works based on family socio-cultural phenomena and repetitions with simple development, interpretation of laras saléndro padantara into the whole tone scale in Western music, as well as the transition of traditional musical instruments kendang, karawitan degung laras madenda, and karawitan jaipong into the form of a string ensemble presentation. The results of such art creation research prove that the importance of repetition in music as well as in the context of life. Without repetitions in music a piece will not sound musical, while in the context of life repetition is something that always exists in everyday life such as worship activities and life patterns, in the context of education repetition is the easiest and most basic way of learning to learn and recall about understanding something. Reflection on life-experience through Practice-led Research is proven to be an idea of art creation research and is able to bridge the gap between subjectivity and objectivity in scientific writing.ABSTRAK Penelitian penciptaan karya Saru Pakareman ini bertujuan untuk menemukan arti pending repetisi baik dalam musikal maupun ekstra-musikal. Karya ini merupakan proses penciptaan komposisi musik yang berangkat dari refleksi pengalaman diri penulis. Kegiatan penelitian penciptaan ini didasari oleh pengalaman musikal dan ekstra-musikal dalam hidup penulis yang memiliki pengaruh terhadap gaya atau bahasa penulisan musik penulis. Pengalaman pengalaman tersebut sebagian besar didapati penulis dari kehidupan sehari-hari sedari kecil dalam ranah fenomena (sosial) keluarga di mana pengaruh ajaran kebudayaan yang dibawa oleh ibu berperan besar dalam proses pengenalan diri dan gaya musik penulis. Metodologi penelitian penciptaan yang digunakan adalah penelitian artistik Practice-led Research yang juga","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76652057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Membangun Nasionalisme dan Patriotisme melalui Penciptaan Lagu Anak 通过创作童谣来建立民族主义和爱国主义
Pub Date : 2022-08-01 DOI: 10.24821/resital.v23i2.4911
Ayub Prasetiyo, Fahrizal Adi Nugraha
ABSTRACT Building Nationalism and Patriotism Through the Creation of Children’s Songs. The tumult of political problems in the past few years has brought the issue of racial discrimination and the rise of horizontal conflicts in society. It can reflect how the state must reformulate policies fostering the four pillars of national life through more communicative media such as music. Music can give us deep experiences which cannot be expressed verbally. Songwriting plays an essential role in teaching and maintaining the values of nationalism and patriotism for children. The method used in this study is a qualitative research method through an experiment in creating songwriting works. In the description, it will use the point of view of autoethnography, which tries to describe the process of this research in narrating the creative efforts of making children's songs which are very subjective from the musical experience of researchers. The results of the study are expected to be able to provide awareness about music and defend the country through appreciation of song lyrics and music itself.ABSTRAK Riuh rendah masalah politik beberapa tahun ke belakang yang membawa isu sara, dan maraknya konflik horizontal di masyarakat dapat menjadi cermin bagaimana negara harus merumuskan ulang kebijakan terkait pembinaan empat pillar kehidupan berbangsa melalui media yang lebih komunikatif seperti musik. Lewat musik kita mendapat pengalaman yang begitu mendalam dan tak bisa diungkapkan secara verbal. Penciptaan lagu menjadi penting perannya guna mengajarkan dan memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme bagi anak-anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui sebuah eksprimentasi penciptaan karya cipta lagu. Dalam penjabarannya akan menggunakan sudut pandang autoethnography yang berusaha menguraikan proses penelitian ini dalam menarasikan upaya kreatif pembuatan lagu anak yang sangat subjektif dari musical experience peneliti. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kesadaran tentang musik dan bela negara melalui penghayatan lirik lagu dan musik itu sendiri.
通过儿歌创作构建民族主义和爱国主义。过去几年政治问题的骚动带来了种族歧视问题和社会上横向冲突的增加。它可以反映出,国家必须如何通过音乐等更具沟通性的媒体,重新制定培育国民生活四大支柱的政策。音乐可以给我们无法用语言表达的深刻体验。歌曲创作在教育和维护儿童的民族主义和爱国主义价值观方面起着至关重要的作用。本研究采用的方法是通过实验对创作歌曲作品进行定性研究。在描述中,它将使用autoethnography的观点,试图描述本研究的过程,从研究人员的音乐经验中叙述制作儿童歌曲的创造性努力,这是非常主观的。研究结果有望通过对歌词和音乐本身的欣赏,提高对音乐的认识,保卫国家。杨ABSTRAK Riuh rendah masalah政治beberapa tahun ke belakang membawa isu莎拉,丹maraknya konflik水平di步伐dapat menjadi cermin bagaimana negara harus merumuskan ulang kebijakan terkait pembinaan empat支柱kehidupan berbangsa melalui媒体杨lebih komunikatif seperti音乐。leat musik kita mendapat pengalaman yang begitu mendalam dan tak bisa diungkapkan secara verbal。Penciptaan lagu menjadi penannya guna mengajarkan dan memelihara nilai-nilai民族主义dan爱国主义bagi anak-anak。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian qualititi melalui sebuah ekpriprimentasi penelian karya cipta lagu。Dalam penjabarannya akan menggunakan sudut pandang民族志yang berusaha menguraikan propropenelitian ini Dalam menarasikan upaya kreatif pembuatan lagu anak yang sangat主题为dari音乐体验peneliti。Hasil penelitian diharapkan mampu成员,kan kesadaran tentenk musik dan bela negara melalui penghayatan lirik lagu dan musik itu sendiri。
{"title":"Membangun Nasionalisme dan Patriotisme melalui Penciptaan Lagu Anak","authors":"Ayub Prasetiyo, Fahrizal Adi Nugraha","doi":"10.24821/resital.v23i2.4911","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.4911","url":null,"abstract":"ABSTRACT Building Nationalism and Patriotism Through the Creation of Children’s Songs. The tumult of political problems in the past few years has brought the issue of racial discrimination and the rise of horizontal conflicts in society. It can reflect how the state must reformulate policies fostering the four pillars of national life through more communicative media such as music. Music can give us deep experiences which cannot be expressed verbally. Songwriting plays an essential role in teaching and maintaining the values of nationalism and patriotism for children. The method used in this study is a qualitative research method through an experiment in creating songwriting works. In the description, it will use the point of view of autoethnography, which tries to describe the process of this research in narrating the creative efforts of making children's songs which are very subjective from the musical experience of researchers. The results of the study are expected to be able to provide awareness about music and defend the country through appreciation of song lyrics and music itself.ABSTRAK Riuh rendah masalah politik beberapa tahun ke belakang yang membawa isu sara, dan maraknya konflik horizontal di masyarakat dapat menjadi cermin bagaimana negara harus merumuskan ulang kebijakan terkait pembinaan empat pillar kehidupan berbangsa melalui media yang lebih komunikatif seperti musik. Lewat musik kita mendapat pengalaman yang begitu mendalam dan tak bisa diungkapkan secara verbal. Penciptaan lagu menjadi penting perannya guna mengajarkan dan memelihara nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme bagi anak-anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif melalui sebuah eksprimentasi penciptaan karya cipta lagu. Dalam penjabarannya akan menggunakan sudut pandang autoethnography yang berusaha menguraikan proses penelitian ini dalam menarasikan upaya kreatif pembuatan lagu anak yang sangat subjektif dari musical experience peneliti. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kesadaran tentang musik dan bela negara melalui penghayatan lirik lagu dan musik itu sendiri.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86393079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
GITA SEWANA: Kreativitas Bunyi pada Masa Pandemi 流行歌星:声音的独创性
Pub Date : 2022-08-01 DOI: 10.24821/resital.v23i2.7097
I. G. Arsana
ABSTRACT On December 2, 2020, the Department of Ethnomusicology, Faculty of Performing Arts, ISI Yogyakarta, showcased faculty works entitled "Knitting the Tones of Nusantara" (Merajut Nada Nusantara). The event was broadcasted online via YouTube. The students presented five works during the proceedings, one of which was Gita Sewana. This paper aims to elaborate on Gita Sewana as a case study related to the process of artistic creativity during the pandemic. Two subjects are explored in this research: the methods used for Gita Sewana and their application to creative work in general. The research data is taken from the author's experience during the process of Gita Sewana's creation and the video documentation of the event. The results of this study are presented through analytical and descriptive methodologies. These results demonstrate that the method used in the composition of Gita Sewana is based on the Panca Sthiti Ngawi Sani concept. The concept was applied to create Gita Sewana and adapted to the COVID-19 pandemic, referring to planning and performance activities. This work provides a model for music creation strategy during the pandemic.ABSTRAK Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta pada penghujung tahun 2020, tepatnya tanggal 2 Desember, melangsungkan gelar karya dosen bertajuk “Merajut Nada Nusantara”. Kegiatan tersebut disiarkan secara daring melalui platform youtube. Ada lima karya yang ditampilkan dalam acara tersebut, salah satunya adalah Gita Sewana. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap karya Gita Sewana sebagai studi kasus berkaitan proses kreativitas seni pada masa pandemi. Ada dua hal yang digali dalam penelitian yaitu metode yang digunakan dalam penciptaan Gita Sewana dan aplikasinya dalam proses penciptaan karya. Data penelitian bersumber dari pengalaman pada saat proses karya Gita Sewana dan dokumentasi pertunjukan. Hasil penelitian disajikan dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam proses karya Gita Sewana adalah metode Panca Sthiti Ngawi Sani. Tahap perencanaan sampai pada tahap pertunjukan dalam metode tersebut, diaplikasikan dalam proses penciptaan karya Gita Sewana dengan beradaptasi pada situasi pandemi Covid-19, sebagai strategi penciptaan musik pada masa pandemi.
2020年12月2日,日惹ISI表演艺术学院民族音乐系展示了题为“编织努桑塔拉音调”(Merajut Nada Nusantara)的教师作品。该活动通过YouTube在线直播。学生们在会议期间展示了五幅作品,其中一幅是Gita Sewana。本文旨在阐述Gita Sewana作为一个与大流行期间艺术创作过程相关的案例研究。本研究探讨了两个主题:Gita Sewana使用的方法及其在一般创造性工作中的应用。研究数据来源于作者在Gita Sewana创作过程中的经历和该事件的视频记录。本研究的结果是通过分析和描述的方法提出的。这些结果表明,Gita Sewana成分中使用的方法是基于Panca stiti Ngawi Sani概念。这一概念被应用于创建Gita Sewana,并适用于2019冠状病毒病大流行,涉及规划和绩效活动。这项工作为疫情期间的音乐创作策略提供了一个模型。[摘要]日惹民俗学[footnoterology] Fakultas Seni Pertunjukan [footnoterjukan] 2020;日惹民俗学[footnoterjuk] 2010年12月2日,melangsungkan gelar karya dosen bertajuk“Merajut Nada Nusantara”。Kegiatan是一个简洁而又独特的视频平台,它可以在youtube上播放。Ada lima karya yang ditampilkan dalam acara tersebut, salah satunya adalah Gita Sewana。图里萨尼·贝图胡安·乌图克·蒙恩卡卡·吉塔·塞瓦纳·塞巴加伊研究了柏凯坦大学的研究成果,研究了柏凯坦大学的研究成果。Ada dua hal yang digali dalam penelitian yititmetode yang digunakan dalam penciptaan Gita Sewana dan plipkasinya dalam propciptaan karya。数据penpenelitian的用户数量dari pengalaman pada saat prosya Gita Sewana和dokumentasi pertunjukan。Hasil penelitian disajikan dengan方法分析。Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam propros karya Gita Sewana adalah metode Panca stiti Ngawi Sani。这句话的意思是:“我希望我的朋友们都能认识到我的朋友们,我希望我的朋友们都能认识到我的朋友们,我希望我的朋友们都能认识到我的朋友们。”
{"title":"GITA SEWANA: Kreativitas Bunyi pada Masa Pandemi","authors":"I. G. Arsana","doi":"10.24821/resital.v23i2.7097","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.7097","url":null,"abstract":"ABSTRACT On December 2, 2020, the Department of Ethnomusicology, Faculty of Performing Arts, ISI Yogyakarta, showcased faculty works entitled \"Knitting the Tones of Nusantara\" (Merajut Nada Nusantara). The event was broadcasted online via YouTube. The students presented five works during the proceedings, one of which was Gita Sewana. This paper aims to elaborate on Gita Sewana as a case study related to the process of artistic creativity during the pandemic. Two subjects are explored in this research: the methods used for Gita Sewana and their application to creative work in general. The research data is taken from the author's experience during the process of Gita Sewana's creation and the video documentation of the event. The results of this study are presented through analytical and descriptive methodologies. These results demonstrate that the method used in the composition of Gita Sewana is based on the Panca Sthiti Ngawi Sani concept. The concept was applied to create Gita Sewana and adapted to the COVID-19 pandemic, referring to planning and performance activities. This work provides a model for music creation strategy during the pandemic.ABSTRAK Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta pada penghujung tahun 2020, tepatnya tanggal 2 Desember, melangsungkan gelar karya dosen bertajuk “Merajut Nada Nusantara”. Kegiatan tersebut disiarkan secara daring melalui platform youtube. Ada lima karya yang ditampilkan dalam acara tersebut, salah satunya adalah Gita Sewana. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap karya Gita Sewana sebagai studi kasus berkaitan proses kreativitas seni pada masa pandemi. Ada dua hal yang digali dalam penelitian yaitu metode yang digunakan dalam penciptaan Gita Sewana dan aplikasinya dalam proses penciptaan karya. Data penelitian bersumber dari pengalaman pada saat proses karya Gita Sewana dan dokumentasi pertunjukan. Hasil penelitian disajikan dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam proses karya Gita Sewana adalah metode Panca Sthiti Ngawi Sani. Tahap perencanaan sampai pada tahap pertunjukan dalam metode tersebut, diaplikasikan dalam proses penciptaan karya Gita Sewana dengan beradaptasi pada situasi pandemi Covid-19, sebagai strategi penciptaan musik pada masa pandemi.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89791727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Lagu Salam Sahabat Anak Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Komposisi Tari 童谣是创作舞蹈作品的灵感来源
Pub Date : 2022-08-01 DOI: 10.24821/resital.v23i2.7606
Daruni Daruni
ABSTRACT. The series of beautiful, rhythmic and comical tones leave an impression of joy for the listeners. Once a musical work was auditive stimulated by Studio Omah Cangkem's entitled Salam Sahabat Anak, it prompted the birth of a dance work with the same title as the accompanying music. Following the title and the song's lyrics, the dance tells about the importance of making friends with children. The dance method of Jacqueline Smith was chosen to realize this dance design with the steps of dance design starting with listening and analyzing the structure of the song, which was identified as a varied composition of instrumental and vocals. The pattern of the musical framework and vocal variations became the basis for the selection of motifs and movement patterns and their variations. The concept of Creative Dance is also an option in this dance. The design aims to realize the Sahabat Anak dance, this pure dance type, to explore simple motion motifs according to the musical pattern. It is expected this simple dance can attract children's talents and encourage children to have a new perspective in which dancing is everyone's right; dancing is to set the heart; dance is for all; dance is an element of life; dancing makes life more beautiful, and dance makes life stronger to face various situations.ABSTRAK. Rangkaian nada indah, ritmik dan komikal meninggalkan kesan suka cita bagi pendengarnya. Dirangsang secara auditif dari karya musik Studio Omah Cangkem yang berjudul Salam Sahabat Anak, mendorong lahirnya karya tari yang diberi judul sama dengan musik pengiringanya. Sesuai dengan judul dan syair lagu yang terkandung di dalamnya maka tarian ini ini menceritakan tentang pentingnya bersahabat bagi anak-anak. Metode perancangan dimulai dengan mendengarkan, menganalisis struktur lagunya yang diidentifikasi sebagai sebuah komposisi bervariasi instrumental dan vokal. Pola kerangka musik dan variasi vocal menjadi landasan pemilihan motif dan pola gerak beserta variasinya serta konsep tari kreatif juga menjadi pilihan dalam perancangan karya ini. Perwujudan karya tari Sahabat Anak, bertipe tari murni dengan mengeksplor motif gerak sederhana sesuai pola musiknya. Harapan tarian sederhana ini dapat mengundang minat bakat anak dan mendorong anak memiliki citra baru bahwa menari itu hak siapa saja, menari itu menata hati, dance for all, dance as an element of life, menari itu membuat hidup lebih indah, membuat hidup lebih kuat menghadapi aneka situasi.
摘要这一系列优美、有节奏和滑稽的音调给听众留下了愉快的印象。奥玛·坎肯工作室的《萨拉姆·萨哈巴特·阿纳克》(Salam Sahabat Anak)的音乐作品一旦受到听觉刺激,就会催生出与伴奏音乐同名的舞蹈作品。随着歌名和歌词,舞蹈讲述了与孩子交朋友的重要性。选择Jacqueline Smith的舞蹈方法来实现这种舞蹈设计,舞蹈设计的步骤是从听和分析歌曲的结构开始,确定这是一种器乐和人声的多样化组成。音乐框架和声乐变奏的模式成为选择母题和动作模式及其变奏的基础。创意舞蹈的概念也是这个舞蹈的一个选择。设计旨在实现Sahabat Anak舞蹈这种纯粹的舞蹈类型,根据音乐模式探索简单的运动主题。希望这种简单的舞蹈能够吸引孩子们的天赋,鼓励孩子们有一个新的视角:跳舞是每个人的权利;跳舞是定心;舞蹈是所有人的;舞蹈是生活的一部分;舞蹈使生活更美好,舞蹈使生活更坚强,以面对各种情况。Rangkaian nada indah, ritmik dankomikal meninggalkan kesan suka cita pendengarya。Dirangsang secara auditif dari karya音乐工作室Omah changkem yang berjudul Salam Sahabat Anak, mendorong lahirnya karya tari yang diberi judul sama dengan音乐工作室pengiringanya。这是我的第一个愿望,我的第一个愿望,我的第一个愿望,我的第一个愿望,我的第一个愿望,我的第一个愿望。方法:演奏与演奏,演奏与演奏,演奏与演奏,演奏与演奏,演奏与演奏。Pola kerangka musik dan varasi vocal menjadi landasan pemilihan motif dan Pola gerak beserta varasinya serta konsep tari kreatif juga menjadi pilihan dalam perancangan karya ini。Perwujudan karya tari Sahabat Anak, bertipe tari murni dengan mengeksplor motif gerak sederhana sesuai pola musiknya。“希望之舞”是指为所有人而舞,舞蹈是生活的一部分,“希望之舞”是指为所有人而舞,“希望之舞”是指为所有人而舞。
{"title":"Lagu Salam Sahabat Anak Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Komposisi Tari","authors":"Daruni Daruni","doi":"10.24821/resital.v23i2.7606","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.7606","url":null,"abstract":"ABSTRACT. The series of beautiful, rhythmic and comical tones leave an impression of joy for the listeners. Once a musical work was auditive stimulated by Studio Omah Cangkem's entitled Salam Sahabat Anak, it prompted the birth of a dance work with the same title as the accompanying music. Following the title and the song's lyrics, the dance tells about the importance of making friends with children. The dance method of Jacqueline Smith was chosen to realize this dance design with the steps of dance design starting with listening and analyzing the structure of the song, which was identified as a varied composition of instrumental and vocals. The pattern of the musical framework and vocal variations became the basis for the selection of motifs and movement patterns and their variations. The concept of Creative Dance is also an option in this dance. The design aims to realize the Sahabat Anak dance, this pure dance type, to explore simple motion motifs according to the musical pattern. It is expected this simple dance can attract children's talents and encourage children to have a new perspective in which dancing is everyone's right; dancing is to set the heart; dance is for all; dance is an element of life; dancing makes life more beautiful, and dance makes life stronger to face various situations.ABSTRAK. Rangkaian nada indah, ritmik dan komikal meninggalkan kesan suka cita bagi pendengarnya. Dirangsang secara auditif dari karya musik Studio Omah Cangkem yang berjudul Salam Sahabat Anak, mendorong lahirnya karya tari yang diberi judul sama dengan musik pengiringanya. Sesuai dengan judul dan syair lagu yang terkandung di dalamnya maka tarian ini ini menceritakan tentang pentingnya bersahabat bagi anak-anak. Metode perancangan dimulai dengan mendengarkan, menganalisis struktur lagunya yang diidentifikasi sebagai sebuah komposisi bervariasi instrumental dan vokal. Pola kerangka musik dan variasi vocal menjadi landasan pemilihan motif dan pola gerak beserta variasinya serta konsep tari kreatif juga menjadi pilihan dalam perancangan karya ini. Perwujudan karya tari Sahabat Anak, bertipe tari murni dengan mengeksplor motif gerak sederhana sesuai pola musiknya. Harapan tarian sederhana ini dapat mengundang minat bakat anak dan mendorong anak memiliki citra baru bahwa menari itu hak siapa saja, menari itu menata hati, dance for all, dance as an element of life, menari itu membuat hidup lebih indah, membuat hidup lebih kuat menghadapi aneka situasi.","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76709569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Emosi dalam Interpretasi Musikal Musisi untuk Meningkatkan Kinerja Estetis: Studi Kasus Pada Pemain Cello dan Gitar 音乐音乐家对美学成就的音乐诠释中情感的作用:大提琴手和吉他手的案例研究
Pub Date : 2022-08-01 DOI: 10.24821/resital.v23i2.5075
Asep Hidayat Wirayudha
ABSTRACT The complex task in musical performance sometimes makes musicians get an unsatisfactory evaluation. On the other hand, the structural approach to music itself, which is believed to be a fundamental tool for musical interpretation, has not clear yet how its capacities could become the basis for translating written notes into musical sounds. Moreover, music is experienced not exclusively as a mere structure and sound event but also participated as a subjective event. This study, therefore, explores the role of musicians' personal experiences, particularly emotions, in shaping musical interpretation. It uses a qualitative method with a comparative approach. The approach is used to investigate how emotion can mediate the transformation of written notes into musical sounds. A comparison of two cases of interpretation on the cellist and the guitar player is held to explain if there are differences in the interpretation process of the two groups of musicians. The result of this study shows that, firstly, emotional experience gained in the socialization of everyday emotions plays an essential role in understanding music. Secondly, after musicians can apprehend the feeling in the musical structure, they can manifest them into an acoustic code that has an iconic relationship with the emotional content of the musical form. And thirdly, emotional experience posts as the basis for translating structural information into meaningful sound.ABSTRAK Rumitnya tugas atau peran pemain musik membuat musisi terkadang mendapat evaluasi yang kurang memuaskan dari pendengar. Di sisi lain, pendekatan teoritis yang diyakini dapat menjadi alat bantu untuk menginterpretasi musik belum diketahui dengan jelas bagaimana musisi dapat menjadi basis dalam menerjemahkan nada-nada tertulis menjadi bunyi musikal. Padahal, musik dialami tidak hanya ekslusif sebagai peristiwa struktural dan bunyi semata, namun juga dialami sebagai peristiwa subjektif. Oleh sebab itu, penelitian ini mengeksplorasi peran pengalaman emosi subjektif pemain dalam membentuk interpretasi musikal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari bagaimana emosi dapat menjadi perantara musisi dalam mentransformasi not tertulis menjadi bunyi musikal. Komparasi dua kasus interpretasi pada pemain cello dan pemain gitar dilakukan dalam rangka melihat apakah ada kemiripan dan perbedaan dalam proses menginterpretasi pada dua kelompok musisi intrumen yang berbeda. Hasilnya ditemukan bahwa pertama, pengalaman emosi yang diperoleh dalam sosialisasi emosi sehari-hari, berperan penting dalam memahami musik yang muatannya juga sarat dengan emosi. Kedua, setelah musisi dapat menangkap emosi yang terkandung dalam struktur musikal, musisi dapat merealisasikannya menjadi kode akustik yang memiliki relasi ikonikal dengan muatan emosi struktur musikal. Ketiga, pengalaman emosi menjadi basis dalam menterjemahkan informasi struktual menjadi bunyi yang ber
音乐表演中复杂的任务有时会使音乐家得到不满意的评价。另一方面,音乐本身的结构方法被认为是音乐解释的基本工具,但它的能力如何成为将书面音符转化为音乐声音的基础,目前还不清楚。此外,音乐不仅是一种单纯的结构和声音事件,而且是一种主观事件。因此,本研究探讨了音乐家的个人经历,特别是情感,在塑造音乐诠释中的作用。它采用了定性和比较相结合的方法。这种方法被用来研究情感是如何将书面音符转化为音乐声音的。通过对大提琴手和吉他手的两个口译案例的比较,来说明两组音乐家在口译过程中是否存在差异。研究结果表明,首先,日常情绪社会化过程中获得的情感经验对理解音乐起着至关重要的作用。其次,音乐家在理解了音乐结构中的情感之后,可以将其表现为与音乐形式的情感内容具有符号关系的声学代码。第三,情感体验是将结构信息转化为有意义声音的基础。摘要:Rumitnya tugas是一种具有较强的音乐性的乐器,是一种具有较强音乐性的乐器,是一种具有较强音乐性的乐器。disisi lain, pendekatan teoritis yang diyakini dapat menjadi alat bantu untuk menginterpretasi musik belum diketahui dengan jelas bagaimana musisi dapat menjadi basis dalam menerjemahkan nada-nada tertulis menjadi bunyi musikal。音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学,音乐学。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Penelitian ini mongunakan方法的质量分析与比较。Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari bagaimana emosi dapat menjadi perantara musisi dalam mentransformasi not tertulis menjadi bunyi musikal。Komparasi dua kasus interpretasi padada pemaini cello dan pemaini giitar dilakukan dalam rangka melihat apakah ada kemiripan dan perbedaan dalam proprome menginterpretasi pada kelompok musisi intrumen yang berbeda。Hasilnya ditemukan bahwa pertama, pengalaman emosi yang diperoleh dalam social - isasi emosi sehari-hari, berperan penting dalam memahami musik yang muatannya juga sarat dengan emosi。音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐,音乐。在此基础上,本文提出了一种结构分析方法。
{"title":"Peran Emosi dalam Interpretasi Musikal Musisi untuk Meningkatkan Kinerja Estetis: Studi Kasus Pada Pemain Cello dan Gitar","authors":"Asep Hidayat Wirayudha","doi":"10.24821/resital.v23i2.5075","DOIUrl":"https://doi.org/10.24821/resital.v23i2.5075","url":null,"abstract":"ABSTRACT The complex task in musical performance sometimes makes musicians get an unsatisfactory evaluation. On the other hand, the structural approach to music itself, which is believed to be a fundamental tool for musical interpretation, has not clear yet how its capacities could become the basis for translating written notes into musical sounds. Moreover, music is experienced not exclusively as a mere structure and sound event but also participated as a subjective event. This study, therefore, explores the role of musicians' personal experiences, particularly emotions, in shaping musical interpretation. It uses a qualitative method with a comparative approach. The approach is used to investigate how emotion can mediate the transformation of written notes into musical sounds. A comparison of two cases of interpretation on the cellist and the guitar player is held to explain if there are differences in the interpretation process of the two groups of musicians. The result of this study shows that, firstly, emotional experience gained in the socialization of everyday emotions plays an essential role in understanding music. Secondly, after musicians can apprehend the feeling in the musical structure, they can manifest them into an acoustic code that has an iconic relationship with the emotional content of the musical form. And thirdly, emotional experience posts as the basis for translating structural information into meaningful sound.ABSTRAK Rumitnya tugas atau peran pemain musik membuat musisi terkadang mendapat evaluasi yang kurang memuaskan dari pendengar. Di sisi lain, pendekatan teoritis yang diyakini dapat menjadi alat bantu untuk menginterpretasi musik belum diketahui dengan jelas bagaimana musisi dapat menjadi basis dalam menerjemahkan nada-nada tertulis menjadi bunyi musikal. Padahal, musik dialami tidak hanya ekslusif sebagai peristiwa struktural dan bunyi semata, namun juga dialami sebagai peristiwa subjektif. Oleh sebab itu, penelitian ini mengeksplorasi peran pengalaman emosi subjektif pemain dalam membentuk interpretasi musikal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari bagaimana emosi dapat menjadi perantara musisi dalam mentransformasi not tertulis menjadi bunyi musikal. Komparasi dua kasus interpretasi pada pemain cello dan pemain gitar dilakukan dalam rangka melihat apakah ada kemiripan dan perbedaan dalam proses menginterpretasi pada dua kelompok musisi intrumen yang berbeda. Hasilnya ditemukan bahwa pertama, pengalaman emosi yang diperoleh dalam sosialisasi emosi sehari-hari, berperan penting dalam memahami musik yang muatannya juga sarat dengan emosi. Kedua, setelah musisi dapat menangkap emosi yang terkandung dalam struktur musikal, musisi dapat merealisasikannya menjadi kode akustik yang memiliki relasi ikonikal dengan muatan emosi struktur musikal. Ketiga, pengalaman emosi menjadi basis dalam menterjemahkan informasi struktual menjadi bunyi yang ber","PeriodicalId":30706,"journal":{"name":"Resital Jurnal Seni Pertunjukan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85164664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Resital Jurnal Seni Pertunjukan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1