{"title":"Pengetahuan Mahasiswa Non-Kesehatan tentang Penggunaan Obat Antipiretik secara Swamedikasi","authors":"Nursanti Arya Pratiwi, Aanisah Nabiilah, Ajeng Ambar Sari, Andyko Ismareka Putra, Cordellia Calista Amelia, Hana Sofiana Maghfira, Nada Aprilliya, Rizdamaya Lintang Herfadanti, Virnanda Syafira Hartatiningrum, Yunita Nita","doi":"10.20473/jfk.v9i1.24127","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri tanpa resep dokter. Antipiretik menempati posisi pertama sebagai obat yang paling banyak dibeli dalam pelaksanaan swamedikasi. Swamedikasi juga banyak dilakukan oleh mahasiswa. Namun, kesalahan dalam swamedikasi masih banyak ditemukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penggunaan dan praktik pemilihan obat antipiretik secara swamedikasi oleh mahasiswa non- kesehatan Universitas Airlangga. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross-sectional dengan cara survei. Responden dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen pengambilan data adalah kuesioner yang disebarkan secara online melalui google form. Survei diikuti oleh 111 responden yang merupakan mahasiswa non-kesehatan Universitas Airlangga yang pernah melakukan swamedikasi obat antipiretik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13 (11,71%) responden memiliki pengetahuan rendah, 74 (66,67%) memiliki pengetahuan sedang, dan 24 (21,62%) memiliki pengetahuan tinggi tentang penggunaan obat antipiretik secara swamedikasi. Mayoritas pengetahuan mahasiswa non-kesehatan Universitas Airlangga tentang penggunaan obat antipiretik secara swamedikasi masuk dalam kategori sedang. Pengetahuan penggunaan dan praktik yang benar dalam pemilihan obat antipiretik secara swamedikasi perlu ditingkatkan agar terwujud keberhasilan dalam pengobatan.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"144 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jfk.v9i1.24127","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri tanpa resep dokter. Antipiretik menempati posisi pertama sebagai obat yang paling banyak dibeli dalam pelaksanaan swamedikasi. Swamedikasi juga banyak dilakukan oleh mahasiswa. Namun, kesalahan dalam swamedikasi masih banyak ditemukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penggunaan dan praktik pemilihan obat antipiretik secara swamedikasi oleh mahasiswa non- kesehatan Universitas Airlangga. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross-sectional dengan cara survei. Responden dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen pengambilan data adalah kuesioner yang disebarkan secara online melalui google form. Survei diikuti oleh 111 responden yang merupakan mahasiswa non-kesehatan Universitas Airlangga yang pernah melakukan swamedikasi obat antipiretik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 13 (11,71%) responden memiliki pengetahuan rendah, 74 (66,67%) memiliki pengetahuan sedang, dan 24 (21,62%) memiliki pengetahuan tinggi tentang penggunaan obat antipiretik secara swamedikasi. Mayoritas pengetahuan mahasiswa non-kesehatan Universitas Airlangga tentang penggunaan obat antipiretik secara swamedikasi masuk dalam kategori sedang. Pengetahuan penggunaan dan praktik yang benar dalam pemilihan obat antipiretik secara swamedikasi perlu ditingkatkan agar terwujud keberhasilan dalam pengobatan.
swamedision是一种没有处方的自我治疗努力。抗毒药物在代谢过程中被列为最广泛购买的药物。学生也很喜欢swamedics。然而,swamedikasi的错误仍在继续。本研究是为了了解Airlangga大学非健康专业学生对挑选抗疟药物的使用和实践的了解。本研究采用分段设计进行调查。受访者选择采用采样方法。数据检索工具是通过谷歌表格在网上分发的问卷。111名受访者是Airlangga大学(Airlangga university)的非健康学生,他们曾对一种抗疟药物进行过尸检。研究表明,多达13(11.71%)受访者拥有较低的知识,74(66.67%)拥有适度的知识,24(21.62%)对代谢抗抑郁药物的使用有很高的了解。Airlangga大学(university of Airlangga)非健康学生对服用抗皮雷药物的绝大多数知识属于中等水平。在选择抗生素时,正确使用和实践的知识需要提高,以便在治疗中取得成功。