{"title":"Analisis terhadap Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada Industri Gudeg Kaleng di PT XYZ, Yogyakarta","authors":"Ima Apriliyani, M. Ainuri, Atris Suyantohadi","doi":"10.22146/agritech.71076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Industri Pengalengan Guded di PT. RD, Yogyakarta memproduksi Produk Gudeg Kaleng untuk dipasarkan baik didalam negeri dan keluar negeri. Pada unit Pengolahan air limbah (IPAL) PT RD setelah dilakukan pengujian nilai pH, BOD5, COD, TSS, dan suhu efluen IPAL menunjukkan ketidak sesuaian nilai berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja pada unit IPAL PT RD terhadap parameter pH, BOD, dan COD dan usulan perbaikan terhadap Kinerja IPALnya agar dapat beroperasi menghasilkan efluen yang sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan pemerintah. Metoda penelitian dalam analisa kinerja IPAL dilakukan menggunakan Analisis Dimensi berdasarkan data-data perhitungan secara kuantitatif dan deskriptif. Dari analisa kinerja IPAL didapatkan factor penyebab ketidaksesuainya kinerja IPAL disebabkan 1) ukuran saringan yang kurang sesuai yaitu 39 cm×100 cm, 2) kondisi scum yang kotor tidak dibersihkan. 3) bak pengolahan anaerob yang digunakan hanya dapat mengolah beban COD 6,32 kg COD/m3.hari dan beban BOD5 1,51 kg BOD5/m3.hari sedangkan beban COD yang harus diolah melebihi kapasitas yang besarnya 6,74 kg COD/m3.hari dan beban BOD 1,71 kg BOD5/m3.hari, 4) penggunaan bakteri yang tidak sesuai dengan jenis pengolahan dan 5) tidak adanya proses netralisasi. Usulan perbaikan berdasarkan analisa kinerja IPAL yang diteliti; 1) penggantian saringan dengan ukuran yang sesuai yaitu 39 cm×110 cm; 2) pembersihan scum dan penambahan koagulan; 3) penggunaan teknologi biofilter anaerob dengan waktu tinggal 32,71 jam, organic loading rate 7,85 kg COD/m3.hari, hydraulic loading rate 0,0036 m3/m2.jam, pemasangan bioball dari material PVC, berbentuk bola, diameter 3 cm, luas kontak spesifik 200-240 m2/m3, porositas rongga 0,92, berwarna hitam dan volume 0,94 m3, pemasangan pipa dengan panjang 50-60 cm; 4) penggunaan Bakteri Nutrabact Anaerob dengan dosis pemakaian pertama 90-230 ml dan pemakaian harian 47 ml yang dibagi rata ke tujuh kolom biofilter; 5) netralisasi dengan membuka kedua bak kontrol dan penambahan kapur, serta pengontrolan efluen. ","PeriodicalId":7563,"journal":{"name":"agriTECH","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"agriTECH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/agritech.71076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"AGRONOMY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Industri Pengalengan Guded di PT. RD, Yogyakarta memproduksi Produk Gudeg Kaleng untuk dipasarkan baik didalam negeri dan keluar negeri. Pada unit Pengolahan air limbah (IPAL) PT RD setelah dilakukan pengujian nilai pH, BOD5, COD, TSS, dan suhu efluen IPAL menunjukkan ketidak sesuaian nilai berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kinerja pada unit IPAL PT RD terhadap parameter pH, BOD, dan COD dan usulan perbaikan terhadap Kinerja IPALnya agar dapat beroperasi menghasilkan efluen yang sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan pemerintah. Metoda penelitian dalam analisa kinerja IPAL dilakukan menggunakan Analisis Dimensi berdasarkan data-data perhitungan secara kuantitatif dan deskriptif. Dari analisa kinerja IPAL didapatkan factor penyebab ketidaksesuainya kinerja IPAL disebabkan 1) ukuran saringan yang kurang sesuai yaitu 39 cm×100 cm, 2) kondisi scum yang kotor tidak dibersihkan. 3) bak pengolahan anaerob yang digunakan hanya dapat mengolah beban COD 6,32 kg COD/m3.hari dan beban BOD5 1,51 kg BOD5/m3.hari sedangkan beban COD yang harus diolah melebihi kapasitas yang besarnya 6,74 kg COD/m3.hari dan beban BOD 1,71 kg BOD5/m3.hari, 4) penggunaan bakteri yang tidak sesuai dengan jenis pengolahan dan 5) tidak adanya proses netralisasi. Usulan perbaikan berdasarkan analisa kinerja IPAL yang diteliti; 1) penggantian saringan dengan ukuran yang sesuai yaitu 39 cm×110 cm; 2) pembersihan scum dan penambahan koagulan; 3) penggunaan teknologi biofilter anaerob dengan waktu tinggal 32,71 jam, organic loading rate 7,85 kg COD/m3.hari, hydraulic loading rate 0,0036 m3/m2.jam, pemasangan bioball dari material PVC, berbentuk bola, diameter 3 cm, luas kontak spesifik 200-240 m2/m3, porositas rongga 0,92, berwarna hitam dan volume 0,94 m3, pemasangan pipa dengan panjang 50-60 cm; 4) penggunaan Bakteri Nutrabact Anaerob dengan dosis pemakaian pertama 90-230 ml dan pemakaian harian 47 ml yang dibagi rata ke tujuh kolom biofilter; 5) netralisasi dengan membuka kedua bak kontrol dan penambahan kapur, serta pengontrolan efluen.