{"title":"Pemberdayaan Kader Gemari dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu Usia Remaja terhadap Perencanaan Keluarga di Kabupaten Bengkulu Tengah","authors":"Demsa Simbolon, Jumiyati Jumiyati, Lisma Ningsih, Epti Yorita, Frensi Riastuti","doi":"10.22435/mpk.v30i1.434","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nMore than 50% of marriages in Bengkulu Province are adolescents marriages (less than 20 years). Adolescents marriage affects low levels of education, high incidence in the household, overcoming health problems, health problems in struggling children and psychological health of children because mothers of adolescents are less capable of planning a family. Therefore, community participation is needed to increase the knowledge and attitudes of adolescent mothers in family planning, namely through empowering Posyandu cadres and family planning cadres. The research design uses quasi experiment with pretest and posttest design with control group design. Research population is all married mothers aged 15-20 years. The sample is a teenage mother selected purposively by inclusion criteria of married mother, resident of settlement in Central Bengkulu Regency, able to communicate well and can read and write. Exclusion criterion is mother suffering from severe disease and not willing to follow the research process. The sample size is 60 people consist of 30 people of intervention group and 30 control group. The independent variable is empowerment of GEMARI cadres while dependent variable of knowledge and attitude of adolescent mother. Instruments using structured questionnaires. Data analysis technique using paired simple test and independent t-test. The results found in the intervention group there was an increase in knowledge scores before (61.67) and after (78.83) mentoring was carried out by GEMARI cadres (p = 0.001), but in the control group there was no difference in the average knowledge score before (66, 83) and after (64.67) intervention (p = 0.482). In the intervention group, there was an increase in the score of mothers’ attitudes about family planning before (78) and after (80.47) accompanied by GEMARI cadres (p = 0.036), while in the control group there was no difference in the average attitude score before (78, 33) and after (80.47) intervention (p = 0.114). Assistance of GEMARI cadres effectively improves knowledge and attitude of adolescent mother about family planning. \nAbstrak \nLebih dari 50% pernikahan di Provinsi Bengkulu merupakan pernikahan usia remaja (kurang dari 20 tahun). Pernikahan usia remaja berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan, tingginya angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga, tingginya masalah kesehatan reproduksi, masalah kesehatan pada anak yang dilahirkan dan kesehatan psikologi anak karena ibu usia remaja kurang mampu merencanakan keluarga. Maka dari itu diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja dalam perencanaan keluarga, yaitu melalui pemberdayaan kader posyandu dan kader Keluarga Berencana. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pre test and post test with control group design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu menikah usia 15-20 tahun. Sampel adalah ibu usia remaja yang dipilih secara purposif dengan kriteria inklusi ibu sudah menikah, penduduk menetap di Kabupaten Bengkulu Tengah, dapat berkomunikasi dengan baik, serta dapat membaca dan menulis. Kriteria eksklusi adalah ibu menderita penyakit berat dan tidak bersedia mengikuti proses penelitian. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Variabel independen adalah pemberdayaan kader Gerakan Masyarakat Peduli (GEMARI) sedangkan variabel dependen pengetahuan dan sikap ibu usia remaja. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan paired t-test dan independen t-test. Hasil penelitian menemukan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum (61,67) dan sesudah (78,83) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0.001), namun pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum (66,83) dan sesudah (64,67) intervensi (p=0,482). Pada kelompok intervensi, terjadi peningkatan skor sikap ibu tentang perencanaan keluarga sebelum (78) dan setelah (80,47) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0,036), sementara pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor sikap sebelum (78,33) dan sesudah (80,47) intervensi (p=0,114). Pendampingan kader GEMARI dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja tentang perencanaan keluarga.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2020-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v30i1.434","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract
More than 50% of marriages in Bengkulu Province are adolescents marriages (less than 20 years). Adolescents marriage affects low levels of education, high incidence in the household, overcoming health problems, health problems in struggling children and psychological health of children because mothers of adolescents are less capable of planning a family. Therefore, community participation is needed to increase the knowledge and attitudes of adolescent mothers in family planning, namely through empowering Posyandu cadres and family planning cadres. The research design uses quasi experiment with pretest and posttest design with control group design. Research population is all married mothers aged 15-20 years. The sample is a teenage mother selected purposively by inclusion criteria of married mother, resident of settlement in Central Bengkulu Regency, able to communicate well and can read and write. Exclusion criterion is mother suffering from severe disease and not willing to follow the research process. The sample size is 60 people consist of 30 people of intervention group and 30 control group. The independent variable is empowerment of GEMARI cadres while dependent variable of knowledge and attitude of adolescent mother. Instruments using structured questionnaires. Data analysis technique using paired simple test and independent t-test. The results found in the intervention group there was an increase in knowledge scores before (61.67) and after (78.83) mentoring was carried out by GEMARI cadres (p = 0.001), but in the control group there was no difference in the average knowledge score before (66, 83) and after (64.67) intervention (p = 0.482). In the intervention group, there was an increase in the score of mothers’ attitudes about family planning before (78) and after (80.47) accompanied by GEMARI cadres (p = 0.036), while in the control group there was no difference in the average attitude score before (78, 33) and after (80.47) intervention (p = 0.114). Assistance of GEMARI cadres effectively improves knowledge and attitude of adolescent mother about family planning.
Abstrak
Lebih dari 50% pernikahan di Provinsi Bengkulu merupakan pernikahan usia remaja (kurang dari 20 tahun). Pernikahan usia remaja berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan, tingginya angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga, tingginya masalah kesehatan reproduksi, masalah kesehatan pada anak yang dilahirkan dan kesehatan psikologi anak karena ibu usia remaja kurang mampu merencanakan keluarga. Maka dari itu diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja dalam perencanaan keluarga, yaitu melalui pemberdayaan kader posyandu dan kader Keluarga Berencana. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pre test and post test with control group design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu menikah usia 15-20 tahun. Sampel adalah ibu usia remaja yang dipilih secara purposif dengan kriteria inklusi ibu sudah menikah, penduduk menetap di Kabupaten Bengkulu Tengah, dapat berkomunikasi dengan baik, serta dapat membaca dan menulis. Kriteria eksklusi adalah ibu menderita penyakit berat dan tidak bersedia mengikuti proses penelitian. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Variabel independen adalah pemberdayaan kader Gerakan Masyarakat Peduli (GEMARI) sedangkan variabel dependen pengetahuan dan sikap ibu usia remaja. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan paired t-test dan independen t-test. Hasil penelitian menemukan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum (61,67) dan sesudah (78,83) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0.001), namun pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum (66,83) dan sesudah (64,67) intervensi (p=0,482). Pada kelompok intervensi, terjadi peningkatan skor sikap ibu tentang perencanaan keluarga sebelum (78) dan setelah (80,47) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0,036), sementara pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor sikap sebelum (78,33) dan sesudah (80,47) intervensi (p=0,114). Pendampingan kader GEMARI dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja tentang perencanaan keluarga.
在明古鲁省,超过50%的婚姻是青少年婚姻(少于20年)。青少年婚姻影响教育水平低、家庭发生率高、克服健康问题、挣扎儿童的健康问题和儿童的心理健康,因为青少年的母亲计划家庭的能力较差。因此,需要社区参与,即通过赋予Posyandu干部和计划生育干部权力,提高少女母亲在计划生育方面的知识和态度。研究设计采用准实验,采用前测设计,后测设计,采用对照组设计。研究对象为15-20岁的已婚母亲。样本为已婚母亲有目的选择的青少年母亲,居住在中央明古鲁县,沟通能力良好,读写能力强。排除标准是患有严重疾病且不愿意跟随研究过程的母亲。样本量为60人,其中干预组30人,对照组30人。自变量是GEMARI干部的赋权,因变量是青少年母亲的知识和态度。使用结构化问卷的工具。数据分析技术采用配对简单检验和独立t检验。结果发现,干预组在GEMARI干部辅导前(61.67)和辅导后(78.83)的知识得分均有提高(p = 0.001),而对照组在干预前(66,83)和干预后(64.67)的平均知识得分无差异(p = 0.482)。干预组在GEMARI干部陪同前(78分)和干预后(80.47分)的母亲计划生育态度得分均有所增加(p = 0.036),而对照组在干预前(78分)和干预后(80.47分)的平均态度得分无差异(p = 0.114)。GEMARI干部的协助有效地提高了少女母亲对计划生育的认识和态度。[摘要]Lebih dari 50% pernikahan di Provinsi Bengkulu merupakan pernikahan usia remaja (kurang dari 20 tahun)。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Maka dari itu diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap,但我仍然是dalam perberdayaan kader, yitu melalui perberdayaan kader posyandu dan kader keluarga Berencana。采用对照组设计,对拟小鼠进行前测和后测。在15-20年的时间里,人们都有自己的想法。Sampel adalah ibu usia remaja yang dipilih secara目的,dengan标准,inlusi ibu sudah menikah, penduduk menetap di Kabupaten Bengkulu Tengah, dapat berkomunikasi dengan baik, serta dapat membaca dan menulis。Kriteria eksklusi adalah ibu menderita penyakit berat dantitiak bersedia mengikuti promepenelitian。朱姆拉的样本是60个橙子,terdiri dari 30个橙子,干预30个橙子,控制30个橙子。变量独立的,独立的,独立的,独立的,独立的,独立的仪器蒙古纳坎扣环结构。分析数据采用配对t检验和独立t检验。Hasil penelitian menemukan pada kelompok干预,terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum(61,67)和sesudah (78,83), dilakukan pendampingan和oleh kader GEMARI (p=0.001), namun pada kelompok控制,tidak ada perbedaan和rata-rata skor pengetahuan sebelum(66,83)和sesudah(64,67)干预(p=0,482)。Pada kelompok intersi, terjadi peningkatan skor sikap ibu tententenperencanan keluarga sebelum (78) dan setelah (80,47), dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p= 0.036), sementara Pada kelompok control, tidak ada perbedaan和rata-rata skor sikap sebelum (78,33) dan sesudah (80,47) intersi (p= 0.114)。Pendampingan kader GEMARI dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap bubuia remaja tentenperencanan keluarga。