Inovasi Sistem Pelayanan Publik Aplikasi Sobat Dukcapil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Abstract

The existence of information systems in the industrial era 4.0 is important in an effort to realize the quality of government administration. Therefore, the disdukcapil together with diskominfo work together to innovate the public service system. The purpose of this study is to find out what are the service system innovations provided to the people of Tangerang City. Using qualitative methods, it means that the data collected comes from direct observation, documentation with a qualitative descriptive type of research. Through observation to describe and know directly related to the innovation of the public service system of the tangerang city population and civil registration service on the application of sobat dukcapil. The results of the research show that the system in terms of the quality of e-service services is still less than feasible, because of the internal factors of the agency which are still not responsive and external factors the community is still not familiar with e-service. Keberadaan sistem informasi di era industry 4.0 menjadi hal penting dalam upaya mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena itu pihak disdukcapil bersama diskominfo bekerjasama membuat inovasi sistem pelayanan publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja inovasi sistem pelayanan yang diberikan kepada masyarakat kota tangerang. Dengan menggunakan metode kualitatif, maknanya data yang dikumpulkan berasal dari observasi secara langsung, dokumentasi dengan tipe penelitan deskriptif kualitatif. Melalui observasi untuk menggambarkan dan mengetahui secara langsung terkait inovasi sistem pelayanan publik dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota tangerang pada aplikasi sobat dukcapil. Hasil penlitian menunjukkan bahwa sistem dari segi kualitas pelayanan e-service masih kurang dari kata layak, karena dari faktor internal instansi tersebut yang masih kurang responsive dan faktor eksternal masyarakat yang masih belum paham dengan pelayanan e-service.