{"title":"GAMBARAN DOSIS TERAPI ARIPIPRAZOLE PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN POLIMORFISME GEN DRD2 PADA TITIK RS6277 (C957T)","authors":"","doi":"10.32502/sm.v13i2.3825","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Polimorfisme gen C957T merupakan synonymous mutation yang terletak pada pasang basa ke-957 gen DRD2. Terdapat perbedaan konformasi antara mRNA 957T dengan mRNA 957C, yaitu mRNA 957T kurang stabil dan lebih rentan terhadap degradasi. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan gambaran dosis terapi aripiprazole pasien skizofrenia dengan polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat untuk mengidentifikasi responden berupa usia, jenis kelamin, polimorfisme gen DRD2, dan dosis terapi aripiprazole. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden serta pengambilan sampel darah untuk mendapat data polimorfismen gen DRD2. Responden penelitian ini terdapat 60 orang responden yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik usia 21-39 tahun (65,0%), jenis kelamin laki-laki (71,7%), dosis terapi aripiprazole 10 mg (60,0%), dan alel C (65,0 %) pada polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Aripiprazole diduga menyebabkan multiplisitas fungsional pada reseptor dopamin D2 jalur pascasinaps, dimana pengikatan preferensial untuk konformasi berbeda dari reseptor D2, untuk mengaktifkan jalur transduksi diferensial sesuai dengan subtipe neuron dimana mereka diekspresikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk penentuan kadar konsentrasi aripiprazole di dalam darah pasien skizofrenia dan dengan mempertimbangkan lama terapi dengan evaluasi lebih lama","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32502/sm.v13i2.3825","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Polimorfisme gen C957T merupakan synonymous mutation yang terletak pada pasang basa ke-957 gen DRD2. Terdapat perbedaan konformasi antara mRNA 957T dengan mRNA 957C, yaitu mRNA 957T kurang stabil dan lebih rentan terhadap degradasi. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan gambaran dosis terapi aripiprazole pasien skizofrenia dengan polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat untuk mengidentifikasi responden berupa usia, jenis kelamin, polimorfisme gen DRD2, dan dosis terapi aripiprazole. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden serta pengambilan sampel darah untuk mendapat data polimorfismen gen DRD2. Responden penelitian ini terdapat 60 orang responden yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik usia 21-39 tahun (65,0%), jenis kelamin laki-laki (71,7%), dosis terapi aripiprazole 10 mg (60,0%), dan alel C (65,0 %) pada polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Aripiprazole diduga menyebabkan multiplisitas fungsional pada reseptor dopamin D2 jalur pascasinaps, dimana pengikatan preferensial untuk konformasi berbeda dari reseptor D2, untuk mengaktifkan jalur transduksi diferensial sesuai dengan subtipe neuron dimana mereka diekspresikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk penentuan kadar konsentrasi aripiprazole di dalam darah pasien skizofrenia dan dengan mempertimbangkan lama terapi dengan evaluasi lebih lama