{"title":"Pelaksanaan Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di Kota Ambon Tahun 2014","authors":"Eva Sulistiowati, Kartika Handayani","doi":"10.22435/MPK.V29I1.394","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract The registration system of death and cause of death as part of a good Civil Registration and Vital Statistics System (CRVS) form the basis for planning, monitoring and evaluating development programs. Ambon City as one of the development areas for recording death and causes of death since 2010 shows results that are still under-estimated (below 7 permill). Evaluation of the implementation process is needed to find out the obstacles. The qualitative methods include in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD) and collecting secondary data as supporting data. The analysis is part of the Comprehensive Evaluation Study on the Development of the Death Registration System and the Causes of Death in 14 districts/cities in Indonesia in 2014, carried out by triangulation and thematically compiled. The results obtained that the system of birth and death registration in the city of Ambon is already well-organized: there are regional regulations regarding the administration of population administration even though they have not included information on causes of death; the difference in vital registration data from various agencies; limited human resources, funds, facilities and infrastructure; and public awareness to report births/deaths still low. To increase the coverage of death registration and causes of death, it is necessary: local government regulations that include the cause of death; formation of joint committees and “one data” vital statistics; Autopsy Verbal (AV) workshop/training; utilization of funds from the Regional Revenue and Expenditure Budget and Health Operational Costs optimally; cooperation with community leaders (Muhabet) and socialization to the community. \nAbstrak \nSistem registrasi kematian dan penyebab kematian sebagai bagian dari Sistem Registrasi Sipil dan Statistik Vital (Civil Registrations and Vital Statistics/CRVS) yang baik menjadi dasar untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi program pembangunan. Kota Ambon sebagai salah satu daerah pengembangan kegiatan pencatatan kematian dan penyebab kematian sejak tahun 2010, menunjukkan hasil yang masih under estimate (dibawah 7 permil). Evaluasi proses pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan kualitatif meliputi wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan mengumpulkan data sekunder sebagai data pendukung. Analisis merupakan bagian dari Studi Evaluasi Menyeluruh Pengembangan Sistem Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di 14 kabupaten/kota di Indonesia Tahun 2014, dilakukan dengan triangulasi dan disusun secara tematik. Hasil yang diperoleh bahwa sistem pencatatan kelahiran dan kematian di Kota Ambon sudah tersistem dan tertata cukup baik, ada peraturan daerah tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan walaupun belum mencakup keterangan penyebab kematian; adanya perbedaan data registrasi vital dari berbagai instansi; keterbatasan sumber daya manusia, dana, sarana prasarana; serta kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian kelahiran/kematian yang masih rendah. Untuk meningkatkan cakupan registrasi kematian dan penyebab kematian, diperlukan: regulasi pemerintah daerah yang menyertakan penyebab kematian; pembentukan komite bersama dan “one data” statistik vital; workshop/pelatihan Autopsy Verbal (AV); pemanfaatan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) secara optimal; kerjasama dengan tokoh masyarakat (Muhabet), dan sosialisasi kepada masyarakat.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/MPK.V29I1.394","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Abstract The registration system of death and cause of death as part of a good Civil Registration and Vital Statistics System (CRVS) form the basis for planning, monitoring and evaluating development programs. Ambon City as one of the development areas for recording death and causes of death since 2010 shows results that are still under-estimated (below 7 permill). Evaluation of the implementation process is needed to find out the obstacles. The qualitative methods include in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD) and collecting secondary data as supporting data. The analysis is part of the Comprehensive Evaluation Study on the Development of the Death Registration System and the Causes of Death in 14 districts/cities in Indonesia in 2014, carried out by triangulation and thematically compiled. The results obtained that the system of birth and death registration in the city of Ambon is already well-organized: there are regional regulations regarding the administration of population administration even though they have not included information on causes of death; the difference in vital registration data from various agencies; limited human resources, funds, facilities and infrastructure; and public awareness to report births/deaths still low. To increase the coverage of death registration and causes of death, it is necessary: local government regulations that include the cause of death; formation of joint committees and “one data” vital statistics; Autopsy Verbal (AV) workshop/training; utilization of funds from the Regional Revenue and Expenditure Budget and Health Operational Costs optimally; cooperation with community leaders (Muhabet) and socialization to the community.
Abstrak
Sistem registrasi kematian dan penyebab kematian sebagai bagian dari Sistem Registrasi Sipil dan Statistik Vital (Civil Registrations and Vital Statistics/CRVS) yang baik menjadi dasar untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi program pembangunan. Kota Ambon sebagai salah satu daerah pengembangan kegiatan pencatatan kematian dan penyebab kematian sejak tahun 2010, menunjukkan hasil yang masih under estimate (dibawah 7 permil). Evaluasi proses pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan kualitatif meliputi wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan mengumpulkan data sekunder sebagai data pendukung. Analisis merupakan bagian dari Studi Evaluasi Menyeluruh Pengembangan Sistem Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di 14 kabupaten/kota di Indonesia Tahun 2014, dilakukan dengan triangulasi dan disusun secara tematik. Hasil yang diperoleh bahwa sistem pencatatan kelahiran dan kematian di Kota Ambon sudah tersistem dan tertata cukup baik, ada peraturan daerah tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan walaupun belum mencakup keterangan penyebab kematian; adanya perbedaan data registrasi vital dari berbagai instansi; keterbatasan sumber daya manusia, dana, sarana prasarana; serta kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian kelahiran/kematian yang masih rendah. Untuk meningkatkan cakupan registrasi kematian dan penyebab kematian, diperlukan: regulasi pemerintah daerah yang menyertakan penyebab kematian; pembentukan komite bersama dan “one data” statistik vital; workshop/pelatihan Autopsy Verbal (AV); pemanfaatan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) secara optimal; kerjasama dengan tokoh masyarakat (Muhabet), dan sosialisasi kepada masyarakat.
摘要死亡登记制度和死亡原因登记制度是一个良好的民事登记和生命统计系统(CRVS)的组成部分,是规划、监测和评估发展方案的基础。安汶市作为2010年以来记录死亡人数和死亡原因的发展地区之一,其结果仍然被低估(低于7‰)。需要对执行过程进行评价,以找出障碍。定性方法包括深度访谈,焦点小组讨论(FGD)和收集辅助数据作为支持数据。该分析是2014年印度尼西亚14个地区/城市死亡登记系统发展和死亡原因综合评估研究的一部分,通过三角测量法进行并按主题编制。结果表明,安汶市的出生和死亡登记系统已经组织良好:有关于人口管理的区域条例,尽管这些条例没有包括死亡原因的信息;各机构生命登记数据的差异;人力资源、资金、设施和基础设施有限;公众对报告出生/死亡的认识仍然很低。为了扩大死亡登记和死亡原因的覆盖面,有必要:地方政府制定包括死亡原因在内的法规;成立联合委员会和“一个数据”人口统计;解剖语言(AV)工作坊/培训;以最佳方式利用区域收支预算和卫生业务费用的资金;与社区领袖(Muhabet)合作,向社区社会化。[摘要]民事登记与生命统计系统(CRVS)是一种动态、监测、评估程序。Kota Ambon sebagai salah satu daerah pengembangan kegiatan pencatatan kematian penyebab kematian sejak tahun 2010, menunjukkan hasil yang masih估计不足(dibawah 7 peril)。评价过程:pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi。Metode yang digunakan qualititf meliputi wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan mengumpulkan数据sekunder sebagai数据pendukung。2014年12月1日,《中国农业大学学报》,《中国农业大学学报》,《中国农业大学学报》,《中国农业大学学报》Hasil yang diperoleh bahwa system penatatan kelahiran dankematian di Kota, Ambon sudah system dantertata cucuup baik, ada peraturan daeran tentenang penyelenggaraan administrasi kependudukan walaupun belum menakup keterangan penyebab kematian;Adanya perbedaan数据注册是至关重要的数据库实例;Keterbatasan suma daya manusia, dana, sarana prasana;Serta kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian kelahiran/kematian Yang masih rendah。Untuk katkan;Pembentukan komite bersama Dan“一个数据”统计至关重要;工作坊/pelatihan尸检口头报告(AV);pmanfaatan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Biaya operational Kesehatan (BOK) secara optimal;kerjasama dengan tokoh masyarakat (Muhabet), dan sosialisasi kepada masyarakat。