MANAJEMEN PENCEGAHAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK) PADA PASIEN PASCA KRANIOTOMI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Ahmat Pujianto, Hendy Lesmana, Maria Imaculata Ose, Bayu Purnomo Aris Junaidi
{"title":"MANAJEMEN PENCEGAHAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK) PADA PASIEN PASCA KRANIOTOMI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)","authors":"Ahmat Pujianto, Hendy Lesmana, Maria Imaculata Ose, Bayu Purnomo Aris Junaidi","doi":"10.35990/mk.v6n1.p44-55","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi pasien pasca kraniotomi relatif tidak stabil, dan berpotensi mengalami komplikasi intrakranial sehingga pasien harus mendapat pemantauan ketat di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit ((ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran manajemen pencegahan tekanan intrakranial (TIK) pada pasien pasca kraniotomi di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang melibatkan 12 responden pasien pasca kraniotomi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi catatan medis pasien yang berisi karakteristik responden, status hemodinamik responden, manajemen TIK yang dilakukan, nilai pemeriksaan Glasgow Coma Scale-Pupil (GCS-P), nilai laboratorium untuk laktat, dan nilai elektrolit (natrium, kalium, dan klorida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ketiga perawatan, pengaruh sedasi sudah menurun dan 3 responden (8,3%) sudah dalam keadaan sadar dengan nilai GCS-P E4M6Vett-P 3/3. Semua responden diberikan posisi head up 15-30 derajat, sedangkan untuk mode ventilator mekanik, positive end expiratory pressure (PEEP), fraksi oksigen, obat sedasi, analgesik. Pada hari ketiga perawatan, sebagian besar responden sudah mengalami peningkatan ke arah perbaikan. Manajemen pencegahan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien pasca kraniotomi akibat cedera otak traumatik pada pasien di ICU sesuai dengan pedoman Brain Trauma Foundation Guideline tahun 2016. Hanya saja untuk pengukuran tekanan intrakranial pada semua pasien belum dilakukan baik secara non-invasif maupun invasif.","PeriodicalId":33234,"journal":{"name":"Jurnal Profesi Medika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Profesi Medika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p44-55","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kondisi pasien pasca kraniotomi relatif tidak stabil, dan berpotensi mengalami komplikasi intrakranial sehingga pasien harus mendapat pemantauan ketat di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit ((ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran manajemen pencegahan tekanan intrakranial (TIK) pada pasien pasca kraniotomi di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang melibatkan 12 responden pasien pasca kraniotomi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi catatan medis pasien yang berisi karakteristik responden, status hemodinamik responden, manajemen TIK yang dilakukan, nilai pemeriksaan Glasgow Coma Scale-Pupil (GCS-P), nilai laboratorium untuk laktat, dan nilai elektrolit (natrium, kalium, dan klorida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ketiga perawatan, pengaruh sedasi sudah menurun dan 3 responden (8,3%) sudah dalam keadaan sadar dengan nilai GCS-P E4M6Vett-P 3/3. Semua responden diberikan posisi head up 15-30 derajat, sedangkan untuk mode ventilator mekanik, positive end expiratory pressure (PEEP), fraksi oksigen, obat sedasi, analgesik. Pada hari ketiga perawatan, sebagian besar responden sudah mengalami peningkatan ke arah perbaikan. Manajemen pencegahan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien pasca kraniotomi akibat cedera otak traumatik pada pasien di ICU sesuai dengan pedoman Brain Trauma Foundation Guideline tahun 2016. Hanya saja untuk pengukuran tekanan intrakranial pada semua pasien belum dilakukan baik secara non-invasif maupun invasif.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
重症监护病房重症监护后遗症患者颅内压力增加管理
额叶切开术患者的情况相对不稳定,可能出现颅内并发症,因此患者必须在重症监护室密切关注重症监护室。本研究的目标是获得ICU术后应激障碍管理图。该研究是一个案例研究,涉及12名术后受试者符合包容和排斥标准。收集数据的工具包括患者的医学记录观察表,记录了他们的特征、血液动力学状态、进行的管理、格拉斯哥红血球计数(GCS-P)、乳酸化验值、乳酸化验值和电解质(钠、钾和氯化钾)。研究结果显示,在治疗的第三天,镇静的影响已经下降,3名受访者(8.3%)已经意识到GCS-P - p - p - p - 3的价值。所有的受访者都有15-30度的头寸,而对于机械呼吸模式、后测压力、氧成分、镇静剂、镇痛。在治疗的第三天,大多数受访者已经在改善的道路上增加了。根据2016年大脑创伤基金会Guideline基金会的指导方针,重症监护室外伤后患者的颅内压力增加预防管理。只是为了测量所有病人的颅内压力不是非侵入性的就是侵入性的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Anticancer Activity of The Ethanol Fraction of Gnetum gnemon L. Seeds on HeLa Cell Lines Changes in Women’s Menstruation Cycle After COVID-19 Vaccination and Infection Relationship between Physical Activity and Eating Patterns Toward Body Mass Index (BMI) in Nursing Students Association Between Personal Hygiene and Nutritional Status in School-Age Children STUDI IN VITRO: EFEK ANTIPLASMODIAL EKSTRAK ETANOL TERIPANG KELING (Holothuria atra) TERHADAP Plasmodium falciparum
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1