{"title":"Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika (Coffea Arabica) Di Desa Merah Mege Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah","authors":"S. Suparman, Widyawati Widyawati, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22069","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Indonesia adalah negara agraris di mana masyarakatnya banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Salah satu hasil pertanian yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah kopi. Jenis kopi yang dikenal di Indonesia sendiri antara lain Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah yang sejak lama sudah di kenal sebagai penghasil kopi. Kopi arabika merupakan varietas kopi yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Aceh Tengah dan di kenal dengan sebutan kopi Gayo. Dalam bidang pertanian, pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan tujuan akhir dalam kegiatan pertanian. Biaya pemasaran yang ada dan harus di bayarkan oleh lembaga pemasaran pada masing - masing saluran pemasaran menyebabkan harga komoditi pertanian menjadi mahal, hal ini yang menyebabkan margin pemasaran menjadi besar. Hal ini tentunya sangat berdampak besar pada efisiensi pemasaran, sementara efisiensi pemasaran pertanian harus diusahakan agar petani mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan mengunakan 1 perantara (petani - pedagang kecil - pedagang besar - konsumen). Sedangkan saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran 0 tingkat yang tidak menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika ( petani - pedagang besar - konsumen). Nilai margin pemasaran untuk saluran pemasaran pertama adalah sebesar Rp 56,200/Kg dan nilai margin pada saluran pemasaran yang kedua adalah sebesar Rp 50,800/Kg. Adapun nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang pertama yaitu sebesar 50%, sedangkan nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang kedua yaitu sebesar 52,72%. Kedua saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 14% dan pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 12%. Dari kedua saluran pemasaran tersebuft, saluran pemasaran yang kedua adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut.Analysys Of Arabica Coffee (coffea arabica) Marketing Effeciency In Merah Mege Village, Atu Lintang District, Central Aceh RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country where many people depend on agriculture for livehood. One of the agriculture products that are widely cultivated by Indonesian people is coffe. Types of coffe known in indonesia it self include Arabica, Robusta, Liberika, and Ekselsa. Central Aceh Regency is an area that has long been known as a coffe producer. Arabica coffe is a variety that is widely cultivated in Central Aceh Regency and is known as Gayo coffe. In agriculture, marketing is a very important activity and is the ultimate goal in agriculture activitis. Existing marketing cost that must be paid by marketing agencies in each marketing channel cause agriculture commodity price to be expensive, this cause large marketingmargins. This certainly has a big important on marketing efficiency, while agricultural marketing efficiency must be sought so that farmers get maximum profit. The method used in this study is a qualitative method which is also supported by quantitative method. While types of data used are primary data and secondary data. The result showed that there were two marketing channels found in the research area. The first marketing channel is a 1 level marketing channel using 1 intermediary (farmer – small traders – wholesalers – consumers). While the second marketing channel is a level 0 marketing channel that does not use intermediaries in the arabica coffe process (farmer – wholesalers – consumers). The marketing margin value for the first marketing channel is Rp 56,200/Kg and the margin value for the second marketing channel is Rp 50,800/Kg. The farmer share value in the first marketing channel is 50%, while the farmer share value in the second marketing channel is 52,72%. Both marketing channels in the research area are efficient where the first marketing channel has an efficiency level of 14% and the second marketing channel has an efficiency level of 12%. Of two marketing channels, the second is most efficient marketing channel because the smaller the efficienvy value of a marketing channel, the more efficient the marketing will be. ","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22069","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak. Indonesia adalah negara agraris di mana masyarakatnya banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Salah satu hasil pertanian yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah kopi. Jenis kopi yang dikenal di Indonesia sendiri antara lain Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah yang sejak lama sudah di kenal sebagai penghasil kopi. Kopi arabika merupakan varietas kopi yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Aceh Tengah dan di kenal dengan sebutan kopi Gayo. Dalam bidang pertanian, pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan tujuan akhir dalam kegiatan pertanian. Biaya pemasaran yang ada dan harus di bayarkan oleh lembaga pemasaran pada masing - masing saluran pemasaran menyebabkan harga komoditi pertanian menjadi mahal, hal ini yang menyebabkan margin pemasaran menjadi besar. Hal ini tentunya sangat berdampak besar pada efisiensi pemasaran, sementara efisiensi pemasaran pertanian harus diusahakan agar petani mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan mengunakan 1 perantara (petani - pedagang kecil - pedagang besar - konsumen). Sedangkan saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran 0 tingkat yang tidak menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika ( petani - pedagang besar - konsumen). Nilai margin pemasaran untuk saluran pemasaran pertama adalah sebesar Rp 56,200/Kg dan nilai margin pada saluran pemasaran yang kedua adalah sebesar Rp 50,800/Kg. Adapun nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang pertama yaitu sebesar 50%, sedangkan nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang kedua yaitu sebesar 52,72%. Kedua saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 14% dan pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 12%. Dari kedua saluran pemasaran tersebuft, saluran pemasaran yang kedua adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut.Analysys Of Arabica Coffee (coffea arabica) Marketing Effeciency In Merah Mege Village, Atu Lintang District, Central Aceh RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country where many people depend on agriculture for livehood. One of the agriculture products that are widely cultivated by Indonesian people is coffe. Types of coffe known in indonesia it self include Arabica, Robusta, Liberika, and Ekselsa. Central Aceh Regency is an area that has long been known as a coffe producer. Arabica coffe is a variety that is widely cultivated in Central Aceh Regency and is known as Gayo coffe. In agriculture, marketing is a very important activity and is the ultimate goal in agriculture activitis. Existing marketing cost that must be paid by marketing agencies in each marketing channel cause agriculture commodity price to be expensive, this cause large marketingmargins. This certainly has a big important on marketing efficiency, while agricultural marketing efficiency must be sought so that farmers get maximum profit. The method used in this study is a qualitative method which is also supported by quantitative method. While types of data used are primary data and secondary data. The result showed that there were two marketing channels found in the research area. The first marketing channel is a 1 level marketing channel using 1 intermediary (farmer – small traders – wholesalers – consumers). While the second marketing channel is a level 0 marketing channel that does not use intermediaries in the arabica coffe process (farmer – wholesalers – consumers). The marketing margin value for the first marketing channel is Rp 56,200/Kg and the margin value for the second marketing channel is Rp 50,800/Kg. The farmer share value in the first marketing channel is 50%, while the farmer share value in the second marketing channel is 52,72%. Both marketing channels in the research area are efficient where the first marketing channel has an efficiency level of 14% and the second marketing channel has an efficiency level of 12%. Of two marketing channels, the second is most efficient marketing channel because the smaller the efficienvy value of a marketing channel, the more efficient the marketing will be.
抽象。印度尼西亚是一个农业国家,人们在农业部门中以大部分人为生计。印度人民最耕种的农业之一是咖啡。在印度尼西亚,已知的咖啡种类包括阿拉比卡、罗布斯塔、利贝里卡和埃克森。亚齐地区是世界上最古老的咖啡种植区之一。阿拉比卡咖啡是亚齐地区广泛种植的一种咖啡品种,被称为加约咖啡。在农业领域,市场营销是一项非常重要的活动,也是农业活动的最终目标。市场营销的成本和必须由市场机构在每个市场渠道支付,导致农业商品价格变得昂贵,这导致市场利润率上升。这无疑对市场效率产生了巨大的影响,而农业营销效率应该是为农民获得最大利润所必需的。本研究使用的方法是定性方法,也支持定量方法。而所使用的数据类型是原始和次要数据。研究表明,在研究领域发现了两种营销渠道。第一个营销渠道是1级营销渠道,使用1个中间商。而第二个营销渠道是0级营销渠道,在阿拉伯咖啡营销过程中不需要中间商。第一个市场渠道的市场利润率是56,200/公斤,第二个市场渠道的市场利润率是50.800 /Kg。至于第一个市场渠道的农民份额为50%,而第二个市场渠道的农民份额为52。72%。研究领域的两种营销渠道都是有效的,第一种营销渠道的效率为14%,第二种营销渠道的效率为12%。在这两种营销渠道中,第二种营销渠道是最有效的营销渠道,因为一个营销渠道的效率越低,它的效率就越高。阿拉伯咖啡分析。印度尼西亚是一个农业国家,许多人在那里依靠农业生活。印尼人的咖啡所生产的农业产品之一。在印度尼西亚,它包括阿拉伯语、罗布斯塔语、利贝里卡语和埃克塞尔萨语。据知,中央电视台是一个久经信赖的咖啡制作人。阿拉比卡咖啡是一种常见的文化,在中日的文化中,它被称为“加约咖啡”。在农业中,市场营销是一个非常重要的活动,也是从事农业活动的最终目标。因为商品市场价格昂贵,这是因为市场规模大。这肯定有一个大的重要营销上新版新版营销,而农业必须找到那农民得到最大利润。《研究这个方法以前是qqe是一种方法,这是也supported by quantitative方法。虽然所使用的数据主要是数据和间接数据。最近在研究区域发现了两种不同的市场。第一种营销渠道是使用一种零售渠道。虽然第二种营销渠道是一个0级的营销渠道,在阿拉伯语处理程序中没有使用中介。第一个市场市场价值为56,200公斤,第二个市场价值为50.800公斤。首先市场价值为50%,而农民在第二市场价值为52.72%。研究区域的市场都很幸运,第一市场的市场等级为14%,第二市场的市场等级为12%。两种销售渠道中,第二种是最宝贵的营销渠道,因为smaller的effienvy是一个营销渠道,更多的营销将会是。