Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.29113
Sasmita Idzni, M. Sayuthi, Hasnah Hasnah
Abstrak. Tanaman inggu (Ruta graveolens L.) dikenal sebagai tanaman obat yang berasal dari Ordo Sapindales dan Famili Rutaceae. Daun inggu dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati karena berpotensi sebagai insecticidal, antijamur, anti bakteri, larvasida, reppelent terhadap serangga hama salah satunya Diaphania indica. Serangga ini bersifat oligofag atau memiliki tanaman inang dari satu Famili Cucurbitaceae seperti melon, mentimun, semangka dan labu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari ekstrak daun inggu (R. graveolens L.) dalam mengendalikan serangga D. indica. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial dengan 5 taraf konsentrasi ekstrak inggu yaitu 1%,2%,3%,4% dan 5% setiap perlakuan diulang sebayak 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Peubah yang di amati meliputi daya repelensi, mortalitas, persentase penghambat makan dan tingkat efikasi insektisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak inggu berpengaruh nyata terhadap daya repelensi, mortalitas, persentase penghambat makan dan tingkat efikasi insektisida. Daya repelensi tertinggi terdapat pada konsentrasi 5% sebesar 78,25% sedangkan daya repelensi terendah terdapat pada konsentrasi 1% sebesar 28,07% pada 1 jam setelah pengamatan (JSA). Aplikasi ekstrak inggu dengan konsentrasi 3% menyebabkan mortalitas sebesar 85% pada 4 hari setelah aplikasi, sedangkan mortalitas terendah pada konsentrsi 1% sebesar 42,50% pada pengamatan 4 HSA. Persentase penghambat makan tertinggi pada konsentrasi 4% sebesar 59,34%, sedangkan yang terendah pada konsentasi 1% sebesar 24,84% pada pengamatan 1 HSA. Tingkat efikasi insektida tertinggi pada konsentrasi 5% mencapai 100% sedangkan tingkat efikasi terendah pada konsentrasi 1% mencapai 15%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak inggu efektif dalam mengendalikan hama D.indica dengan konsentrasi 3%. Tanaman inggu bersifat sebagai insecticidal, cara kerjanya bisa sebagai racun perut, racun pernapasan dan racun kontak.Efficacy of Inggu Leaves Extract (Ruta graveolens L.) on Mortality Larvae of Diaphania Indica (Lepidoptera;Crambidae) in the LaboratoryAbstract.The rue plant (Ruta graveolens L.) is known as a medicinal plant originating from the Sapindales Order and the Rutaceae Family. Inggu leaves can be used as a vegetable pesticide because they have the potential to be insecticidal, antifungal, antibacterial, larvicidal, repellent against insect pests, one of which is Diaphania indica. This insect is oligophagous or has host plants from one Cucurbitaceae family such as melons, cucumbers, watermelons and pumpkins. This research aims to determine the effective concentration of inggu leaf extract (R. graveolens L.) in controlling D. indica insects. This research used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 5 levels of inggu extract concentration, namely 1%, 2%, 3%, 4% and 5%, each treatment was repeated 4 times so that there were 20 experimental units. The variables obser
{"title":"Efikasi Ekstrak Inggu (Ruta graveolens L.) terhadap Mortalitas Larva Diaphania indica (Lepidoptera: Crambidae) Di Laboratorium","authors":"Sasmita Idzni, M. Sayuthi, Hasnah Hasnah","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.29113","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.29113","url":null,"abstract":"Abstrak. Tanaman inggu (Ruta graveolens L.) dikenal sebagai tanaman obat yang berasal dari Ordo Sapindales dan Famili Rutaceae. Daun inggu dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati karena berpotensi sebagai insecticidal, antijamur, anti bakteri, larvasida, reppelent terhadap serangga hama salah satunya Diaphania indica. Serangga ini bersifat oligofag atau memiliki tanaman inang dari satu Famili Cucurbitaceae seperti melon, mentimun, semangka dan labu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang efektif dari ekstrak daun inggu (R. graveolens L.) dalam mengendalikan serangga D. indica. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial dengan 5 taraf konsentrasi ekstrak inggu yaitu 1%,2%,3%,4% dan 5% setiap perlakuan diulang sebayak 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Peubah yang di amati meliputi daya repelensi, mortalitas, persentase penghambat makan dan tingkat efikasi insektisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak inggu berpengaruh nyata terhadap daya repelensi, mortalitas, persentase penghambat makan dan tingkat efikasi insektisida. Daya repelensi tertinggi terdapat pada konsentrasi 5% sebesar 78,25% sedangkan daya repelensi terendah terdapat pada konsentrasi 1% sebesar 28,07% pada 1 jam setelah pengamatan (JSA). Aplikasi ekstrak inggu dengan konsentrasi 3% menyebabkan mortalitas sebesar 85% pada 4 hari setelah aplikasi, sedangkan mortalitas terendah pada konsentrsi 1% sebesar 42,50% pada pengamatan 4 HSA. Persentase penghambat makan tertinggi pada konsentrasi 4% sebesar 59,34%, sedangkan yang terendah pada konsentasi 1% sebesar 24,84% pada pengamatan 1 HSA. Tingkat efikasi insektida tertinggi pada konsentrasi 5% mencapai 100% sedangkan tingkat efikasi terendah pada konsentrasi 1% mencapai 15%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak inggu efektif dalam mengendalikan hama D.indica dengan konsentrasi 3%. Tanaman inggu bersifat sebagai insecticidal, cara kerjanya bisa sebagai racun perut, racun pernapasan dan racun kontak.Efficacy of Inggu Leaves Extract (Ruta graveolens L.) on Mortality Larvae of Diaphania Indica (Lepidoptera;Crambidae) in the LaboratoryAbstract.The rue plant (Ruta graveolens L.) is known as a medicinal plant originating from the Sapindales Order and the Rutaceae Family. Inggu leaves can be used as a vegetable pesticide because they have the potential to be insecticidal, antifungal, antibacterial, larvicidal, repellent against insect pests, one of which is Diaphania indica. This insect is oligophagous or has host plants from one Cucurbitaceae family such as melons, cucumbers, watermelons and pumpkins. This research aims to determine the effective concentration of inggu leaf extract (R. graveolens L.) in controlling D. indica insects. This research used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 5 levels of inggu extract concentration, namely 1%, 2%, 3%, 4% and 5%, each treatment was repeated 4 times so that there were 20 experimental units. The variables obser","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"20 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140412930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-29DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.27616
Pocut Novia Ranida, Susanna Susanna, M. Sayuthi
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hangat dan lembap memberikan kondisi yang ideal bagi kehidupan berbagai jenis organisme perusak kayu, termasuk rayap. Aktivitas rayap sebagai hama terjadi terutama ketika suatu habitat alami mengalami perubahan yang cukup drastis yang menyebabkan spesies-spesies rayap tertentu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Tanaman karet sangat disenangi oleh rayap karena pada kayu tanaman karet memiliki kandungan holoselulosa tinggi yaitu mencapai 75,06%. Serangan rayap sering menyebabkan masalah jangka panjang karena eksplorasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Rayap Nasutitermes matangensis dapat menyebabkan gejala serangan pada tanaman karet mencapai 80%. Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang telah dilaporkan sebagai agensia hayati yang tersebar luas dan sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kerapatan konidia B. bassiana yang berpengaruh dalam mengendalikan hama rayap N. matangensis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Kerapatan yang digunakan adalah 10², 10⁴, 10⁶, 10⁸ dan 10¹⁰ konidia/ml aquades. Spesies rayap yang digunakan pada setiap perlakuan terdiri atas 55 individu rayap/cawan petri (50 individu kasta pekerja dan 5 individu kasta prajurit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi cendawan B. bassiana sebagai bioinsektisida berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan lama masa inkubasi pada rayap N. matangensis. Masa inkubasi paling cepat terdapat pada kerapatan 108 cfu dan 1010 cfu yaitu 1,75 hari dan paling lama terdapat pada kerapatan 102 yaitu 3,50 hari pada pengamatan 5 HSA.
{"title":"Efektivitas Cendawan Beauvaria bassiana sebagai Bioinsektisida pada Rayap (Nasutitermes matangensis Haviland) di Laboratorium","authors":"Pocut Novia Ranida, Susanna Susanna, M. Sayuthi","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27616","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27616","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang hangat dan lembap memberikan kondisi yang ideal bagi kehidupan berbagai jenis organisme perusak kayu, termasuk rayap. Aktivitas rayap sebagai hama terjadi terutama ketika suatu habitat alami mengalami perubahan yang cukup drastis yang menyebabkan spesies-spesies rayap tertentu menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Tanaman karet sangat disenangi oleh rayap karena pada kayu tanaman karet memiliki kandungan holoselulosa tinggi yaitu mencapai 75,06%. Serangan rayap sering menyebabkan masalah jangka panjang karena eksplorasi dapat terjadi dari waktu ke waktu. Rayap Nasutitermes matangensis dapat menyebabkan gejala serangan pada tanaman karet mencapai 80%. Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang telah dilaporkan sebagai agensia hayati yang tersebar luas dan sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kerapatan konidia B. bassiana yang berpengaruh dalam mengendalikan hama rayap N. matangensis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Kerapatan yang digunakan adalah 10², 10⁴, 10⁶, 10⁸ dan 10¹⁰ konidia/ml aquades. Spesies rayap yang digunakan pada setiap perlakuan terdiri atas 55 individu rayap/cawan petri (50 individu kasta pekerja dan 5 individu kasta prajurit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi cendawan B. bassiana sebagai bioinsektisida berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan lama masa inkubasi pada rayap N. matangensis. Masa inkubasi paling cepat terdapat pada kerapatan 108 cfu dan 1010 cfu yaitu 1,75 hari dan paling lama terdapat pada kerapatan 102 yaitu 3,50 hari pada pengamatan 5 HSA. ","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140412266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.27931
Zulfa Luthfiyatunnisa, Erita Hayati, H. Hasanuddin
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan varietas terhadap viabilitas benih kopi. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca 1 dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari sampai April 2023. Penelitian ini menggunakan dua faktor serta tiga ulangan. Faktor pertama yaitu jenis media tanam (M) yang terdiri atas empat taraf: M1 : Tanah; M2 : Tanah + arang sekam (1:1); M3 : Tanah + cocopeat (1:1); M4 : Tanah + arang sekam + cocopeat (1:1:1), dan Faktor kedua adalah jenis varietas (V) yang terdiri atas dua taraf: V1 : Arabika; V2 : Robusta. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis media tanam terbaik dijumpai pada komposisi campuran tanah dengan arang sekam yang memberikan peningkatan terhadap viabilitas benih kopi bedasarkan parameter potensi tumbuh maksimum 80,83% dan indeks vigor 24,17%. Varietas robusta lebih baik jika dibandingkan dengan varietas arabika dalam upaya peningkatan viabilitas benih kopi berdasarkan parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, keserempakan tumbuh, indeks vigor, berat basah kecambah normal dan berat kering kecambah normal.Kata kunci: Benih kopi, media tanam, viabilitasThe Effect of Type of Planting Media and Varieties on The Viability of Coffee Seeds (Coffea sp.)Abstract. This research aims to determine the effect of type of planting media and varieties on the viability of coffee seeds. This research was carried out in Greenhouse 1 and the Seed Science and Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh. This research took place from January to April 2023. This research used two factors and three replications. The first factor is the type of planting media (M) which consists of four levels: M1: Soil; M2: Soil + husk charcoal (1:1); M3: Soil + cocopeat (1:1); M4: Soil + husk charcoal + cocopeat (1:1:1), and the second factor is the type of variety (V) which consists of two levels: V1: Arabica; V2 : Robusta. The results of the research showed that the best type of planting media was found in the composition of a mixture of soil with husk charcoal which provided an increase in the viability of coffee seeds based on the parameters of maximum growth potential of 80.83% and vigor index of 24.17%. The robusta variety is better than the arabica variety in an effort to increase the viability of coffee seeds based on the parameters of maximum growth potential, germination capacity, growth simultaneity, vigor index, normal sprout wet weight and normal sprout dry weight.Keywords: Coffee seeds, planting media, viability
摘要。该项目旨在帮助人们了解媒体与可持续发展的关系。该项目在班达亚齐达鲁萨兰省瓜拉 Syiah Pertanian 大学的 Rumah Kaca 1 和 Ilmu 与 Teknologi 实验室实施。本计划将于 2023 年 1 月至 4 月实施。本计划的主要目标是提高教学质量。相关参数是指媒体(M),可用于数据处理:M1:柚木;M2:柚木+杏树(1:1);M3:柚木+椰糠(1:1);M4:柚木+杏树+椰糠(1:1:1):V1:Arabika;V2:Robusta。该研究结果表明,在糙米种植园中种植的糙米平均产量为 80.83%,活力指数为 24.17%。与阿拉伯变种相比,粗壮变种的产量相对较低,而阿拉伯变种的产量则相对较高。Kata kunci: Benih kopi, media tanam, viabilitas The Effect of Type of Planting Media and Varieties on The Viability of Coffee Seeds (Coffea sp.) Abstract.本研究旨在确定种植介质类型和品种对咖啡种子活力的影响。研究在班达亚齐达鲁萨兰省 Syiah Kuala 大学农学院 1 号温室和种子科学与技术实验室进行。研究时间为 2023 年 1 月至 4 月。研究采用了两个因素和三次重复。第一个因素是种植介质类型(M),包括四个层次:M1:土壤;M2:土壤+谷壳炭(1:1);M3:土壤+椰糠(1:1);M4:土壤+谷壳炭(1:1):土壤+椰糠(1:1);M4:第二个因素是品种类型(V),包括两个层次:V1:V1:阿拉比卡;V2:罗布斯塔。研究结果表明,最好的种植介质类型是由土壤和谷壳炭混合组成的,根据最大生长势 80.83% 和活力指数 24.17% 的参数,这种介质提高了咖啡种子的活力。根据最大生长势、发芽能力、生长同步性、活力指数、正常萌芽湿重和正常萌芽干重等参数,罗布斯塔品种在提高咖啡种子活力方面优于阿拉比卡品种:咖啡种子、种植介质、活力
{"title":"Pengaruh Jenis Media Tanam dan Varietas Terhadap Viabilitas Benih Kopi (Coffea sp.)","authors":"Zulfa Luthfiyatunnisa, Erita Hayati, H. Hasanuddin","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27931","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27931","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan varietas terhadap viabilitas benih kopi. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca 1 dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini berlangsung dari bulan Januari sampai April 2023. Penelitian ini menggunakan dua faktor serta tiga ulangan. Faktor pertama yaitu jenis media tanam (M) yang terdiri atas empat taraf: M1 : Tanah; M2 : Tanah + arang sekam (1:1); M3 : Tanah + cocopeat (1:1); M4 : Tanah + arang sekam + cocopeat (1:1:1), dan Faktor kedua adalah jenis varietas (V) yang terdiri atas dua taraf: V1 : Arabika; V2 : Robusta. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis media tanam terbaik dijumpai pada komposisi campuran tanah dengan arang sekam yang memberikan peningkatan terhadap viabilitas benih kopi bedasarkan parameter potensi tumbuh maksimum 80,83% dan indeks vigor 24,17%. Varietas robusta lebih baik jika dibandingkan dengan varietas arabika dalam upaya peningkatan viabilitas benih kopi berdasarkan parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, keserempakan tumbuh, indeks vigor, berat basah kecambah normal dan berat kering kecambah normal.Kata kunci: Benih kopi, media tanam, viabilitasThe Effect of Type of Planting Media and Varieties on The Viability of Coffee Seeds (Coffea sp.)Abstract. This research aims to determine the effect of type of planting media and varieties on the viability of coffee seeds. This research was carried out in Greenhouse 1 and the Seed Science and Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh. This research took place from January to April 2023. This research used two factors and three replications. The first factor is the type of planting media (M) which consists of four levels: M1: Soil; M2: Soil + husk charcoal (1:1); M3: Soil + cocopeat (1:1); M4: Soil + husk charcoal + cocopeat (1:1:1), and the second factor is the type of variety (V) which consists of two levels: V1: Arabica; V2 : Robusta. The results of the research showed that the best type of planting media was found in the composition of a mixture of soil with husk charcoal which provided an increase in the viability of coffee seeds based on the parameters of maximum growth potential of 80.83% and vigor index of 24.17%. The robusta variety is better than the arabica variety in an effort to increase the viability of coffee seeds based on the parameters of maximum growth potential, germination capacity, growth simultaneity, vigor index, normal sprout wet weight and normal sprout dry weight.Keywords: Coffee seeds, planting media, viability","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"30 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan terhadap viabilitas benih rosella, pengaruh lama penyimpanan terhadap viabilitas benih rosella dan mengetahui interaksi antara jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih rosella. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Jenis Kemasan yang terdiri atas 3 taraf, yaitu: Plastik Polietilen, Plastik + Vakum, Aluminium Foil. Faktor kedua adalah Lama penyimpanan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Interaksi antara jenis kemasan dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Perlakuan terbaik yaitu kombinasi antara jenis kemasan aluminium foil dan lama penyimpanan 1 bulan.Effect of Packaging Type and Storage Period on Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Seed ViabilityAbstract. This study intends to investigate the influence of packaging types on the viability of rosella seeds, the impact of storage duration on rosella seed viability, and to explore how the interaction between packaging types and storage duration affects rosella seed viability. The research was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with a 3x4 factorial arrangement and included 3 replications. The first factor involved the choice of packaging, which encompassed three options: Polyethylene Plastic, Plastic with Vacuum, and Aluminum Foil. The second factor was the duration of storage, with four time periods: 1 month, 2 months, 3 months, and 4 months. The findings of the study demonstrated that the type of packaging used had a highly significant influence on key parameters such as maximum growth potential, germination capacity, and vigor index. Likewise, the extended storage duration also had a significant impact on these parameters. Notably, the interaction between packaging type and storage time had a substantial effect on maximum growth potential, germination capacity, and vigor index. The most favorable treatment appeared to be the combination of aluminum foil packaging with a storage duration of 1 month.
{"title":"Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas Benih Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.)","authors":"Annisa Azzahra, Hasanuddin Hasanuddin, Halimursyadah Halimursyadah","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27899","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27899","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan terhadap viabilitas benih rosella, pengaruh lama penyimpanan terhadap viabilitas benih rosella dan mengetahui interaksi antara jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih rosella. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Jenis Kemasan yang terdiri atas 3 taraf, yaitu: Plastik Polietilen, Plastik + Vakum, Aluminium Foil. Faktor kedua adalah Lama penyimpanan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis kemasan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Interaksi antara jenis kemasan dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, dan indeks vigor. Perlakuan terbaik yaitu kombinasi antara jenis kemasan aluminium foil dan lama penyimpanan 1 bulan.Effect of Packaging Type and Storage Period on Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Seed ViabilityAbstract. This study intends to investigate the influence of packaging types on the viability of rosella seeds, the impact of storage duration on rosella seed viability, and to explore how the interaction between packaging types and storage duration affects rosella seed viability. The research was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with a 3x4 factorial arrangement and included 3 replications. The first factor involved the choice of packaging, which encompassed three options: Polyethylene Plastic, Plastic with Vacuum, and Aluminum Foil. The second factor was the duration of storage, with four time periods: 1 month, 2 months, 3 months, and 4 months. The findings of the study demonstrated that the type of packaging used had a highly significant influence on key parameters such as maximum growth potential, germination capacity, and vigor index. Likewise, the extended storage duration also had a significant impact on these parameters. Notably, the interaction between packaging type and storage time had a substantial effect on maximum growth potential, germination capacity, and vigor index. The most favorable treatment appeared to be the combination of aluminum foil packaging with a storage duration of 1 month.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"49 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.28041
Fauza Fatni, Nanda Mayani, Z. Zaitun
Abstrak. Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) merupakan jenis sayuran dari famili Malvaceae yang bermanfaat bagi tubuh serta mengandung serat tinggi, mineral, serta vitamin. Budidaya tanaman okra umumnya dibudidayakan pada ketinggian 0-800 mdpl serta dapat tumbuh disemua jenis tanah, namun pertumbuhan okra juga dipengaruhi oleh faktor tanah serta unsur yang terdapat didalam tanah. Tujuan penelitian ini mengetahui dosis biochar limbah kelapa muda dan kompos yang optimal serta interaksinya terhadap produksi tanaman okra. Pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan di Kebun Percobaan Campus Experimental Site the ACIAR Project USK Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di polibag ukuran 50 cm x 50 cm berdasarkan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola fakorial 3 kali pengulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu dosis biochar limbah kelapa muda (B) dan dosis kompos (K). Masing-masing dosis biochar limbah kelapa muda (B) dan dosis kompos (K) terdiri atas 3 taraf yaitu 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1. Parameter yang diamati tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, panjang buah, diameter buah dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan biochar dan kompos tidak mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman okra. Interaksi yang tidak terjadi antara dosis biochar limbah kelapa muda dan kompos terdapat parameter tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, dan potensi hasil. Meskipun tidak berpengaruh nyata, pemberian biochar 10 t ha-1 dan kompos 10 t ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang baikterhadap tanaman okra.Effect of Young Coconut Waste Biochar and Compost Dosage on Growth and Yield of Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) Plants Abstract. The Okra plant (Abelmoschus esculentus L. Moench.) is a type of vegetable from the Malvaceae family which is beneficial for the body and contains high fiber, minerals and vitamins. Okra cultivation is generally cultivated at an altitude of 0-800 meters above sea level and can grow in all types of soil, but okra growth is also influenced by soil factors and the elements contained in the soil. The aim of this research is to determine the optimal dosage of young coconut waste biochar and compost and their interaction on okra plant production. The research was carried out at the ACIAR Project USK Darussalam Campus Experimental Site Experimental Garden, Banda Aceh. This research was carried out in polybags measuring 50 cm x 50 cm based on the Randomized Group Design (RAK) method with a factorial pattern of 3 repetitions. This research consisted of two factors, namely the dose of young coconut waste biochar (B) and the dose of compost (K). Each dose of young coconut waste biochar (B) and compost dose (K) consists of 3 levels, namely 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1. The parameters observed were plant height, stem base diameter, number o
摘要。黄秋葵(Abelmoschus esculentus L. Moench.)黄秋葵的种植面积在0-800 mdpl之间,并能与土壤中的营养成分结合,因此黄秋葵的种植也能与土壤中的营养成分结合。在这种情况下,生产黄秋葵所需的生物炭剂量和最佳配比与生产黄秋葵的过程相互关联。该项目在班达亚齐的ACIAR项目USK Darussalam校园实验基地进行。该项目将在 50 厘米 x 50 厘米的聚酯薄膜上开展,并采用 Rancangan Acak Kelompok(RAK)方法进行第 3 期试验。其中的参数包括生物炭的掺量(B)和成分掺量(K)。在 0 吨/公顷、10 吨/公顷、20 吨/公顷这 3 个阶段中,生物炭的生物量(B)和合成物的生物量(K)都在不断增加。参数包括茎秆粗度、茎秆直径、茎秆粗度、茎秆粗度、茎秆直径和生长潜力。生物炭和复合材料的使用可提高黄秋葵的产量和质量。在生物炭和复合材料的使用过程中,两者之间的相互作用主要体现在以下几个方面:黄秋葵的重量参数、黄秋葵的直径、每株黄秋葵的重量、每株黄秋葵的重量、黄秋葵的大小、黄秋葵的直径以及黄秋葵的生长潜力。Meskipun tidak berpengaruh nyata, pemberian biochar 10 t ha-1 and kompos 10 t ha-1 menghasilkan pertumbuhan and produksi yang baikterhadap tanaman okra.Effect of Young Coconut Waste Biochar and Compost Dosage on Growth and Yield of Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) Plants Abstract.秋葵(Abelmoschus esculentus L. Moench.)秋葵一般在海拔 0-800 米的地方种植,可以在各种土壤中生长,但秋葵的生长也受土壤因素和土壤中所含元素的影响。本研究的目的是确定椰子废料生物炭和堆肥的最佳用量及其相互作用对秋葵产量的影响。研究在班达亚齐的 ACIAR 项目 USK Darussalam 校区实验场实验园进行。研究在 50 厘米 x 50 厘米的多层袋中进行,采用随机分组设计法(RAK),3 次重复的因子模式。该研究由两个因素组成,即椰子废弃物生物炭的剂量(B)和堆肥的剂量(K)。每种椰子废弃物生物炭(B)和堆肥(K)的剂量包括 3 个水平,即 0 吨/公顷、10 吨/公顷和 20 吨/公顷。观察参数包括植株高度、茎基直径、每株果实数量、每株果实重量、果实长度、果实直径和潜在产量。研究结果表明,使用生物炭和堆肥不会影响秋葵植株的生长和产量。在植株高度、茎基直径、每株果实数量、每株果实重量、果实长度、果实直径和产量潜力等参数上,椰子废料生物炭和堆肥的剂量之间没有相互作用。尽管没有实际影响,但 10 吨/公顷生物炭和 10 吨/公顷堆肥的使用还是使秋葵植株生长良好,产量提高。
{"title":"Pengaruh Dosis Biochar Limbah Kelapa Muda dan Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.)","authors":"Fauza Fatni, Nanda Mayani, Z. Zaitun","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.28041","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.28041","url":null,"abstract":"Abstrak. Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) merupakan jenis sayuran dari famili Malvaceae yang bermanfaat bagi tubuh serta mengandung serat tinggi, mineral, serta vitamin. Budidaya tanaman okra umumnya dibudidayakan pada ketinggian 0-800 mdpl serta dapat tumbuh disemua jenis tanah, namun pertumbuhan okra juga dipengaruhi oleh faktor tanah serta unsur yang terdapat didalam tanah. Tujuan penelitian ini mengetahui dosis biochar limbah kelapa muda dan kompos yang optimal serta interaksinya terhadap produksi tanaman okra. Pelaksanaan penelitian tersebut dilakukan di Kebun Percobaan Campus Experimental Site the ACIAR Project USK Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan di polibag ukuran 50 cm x 50 cm berdasarkan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola fakorial 3 kali pengulangan. Penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu dosis biochar limbah kelapa muda (B) dan dosis kompos (K). Masing-masing dosis biochar limbah kelapa muda (B) dan dosis kompos (K) terdiri atas 3 taraf yaitu 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1. Parameter yang diamati tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, panjang buah, diameter buah dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan biochar dan kompos tidak mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman okra. Interaksi yang tidak terjadi antara dosis biochar limbah kelapa muda dan kompos terdapat parameter tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, panjang buah, diameter buah, dan potensi hasil. Meskipun tidak berpengaruh nyata, pemberian biochar 10 t ha-1 dan kompos 10 t ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang baikterhadap tanaman okra.Effect of Young Coconut Waste Biochar and Compost Dosage on Growth and Yield of Okra (Abelmoschus esculentus L. Moench.) Plants Abstract. The Okra plant (Abelmoschus esculentus L. Moench.) is a type of vegetable from the Malvaceae family which is beneficial for the body and contains high fiber, minerals and vitamins. Okra cultivation is generally cultivated at an altitude of 0-800 meters above sea level and can grow in all types of soil, but okra growth is also influenced by soil factors and the elements contained in the soil. The aim of this research is to determine the optimal dosage of young coconut waste biochar and compost and their interaction on okra plant production. The research was carried out at the ACIAR Project USK Darussalam Campus Experimental Site Experimental Garden, Banda Aceh. This research was carried out in polybags measuring 50 cm x 50 cm based on the Randomized Group Design (RAK) method with a factorial pattern of 3 repetitions. This research consisted of two factors, namely the dose of young coconut waste biochar (B) and the dose of compost (K). Each dose of young coconut waste biochar (B) and compost dose (K) consists of 3 levels, namely 0 t ha-1, 10 t ha-1, 20 t ha-1. The parameters observed were plant height, stem base diameter, number o","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"174 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.27942
Jasmine Chamissa Yunas, J. Jumini, S. Syafruddin
Abstrak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas beberapa jenis mikoriza serta dampaknya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika, sekaligus mengkaji interaksi antara jenis mikoriza dan varietas. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa dan laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Februari hingga Juni 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 3x3, yang terdiri dari 3 jenis mikoriza (Glomus mosseae, Gigaspora sp., dan Campuran (Glomus mosseae + Gigaspora sp.)) dan 3 varietas paprika (Merah, Hijau, dan Ungu) dengan menggunakan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata antara jenis mikoriza dan varietas terhadap jumlah cabang produktif, berat kering keseluruhan tanaman, dan berat kering akar tanaman. The Effect of Mycorrhizal Type and Varieties on Paprika Growth and Yield (Capsicum annuum L.) on Entisol SoilAbstract. This research was carried out to evaluate the efficacy of different types of mycorrhizae on the growth and yield of pepper plants, while also exploring the interplay between mycorrhizal types and pepper varieties. The study was conducted at the Greenhouse and Horticulture Laboratory of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, from February to June 2023. The research employed a Randomized Complete Block Design with a 3x3 factorial arrangement, involving three mycorrhizal types (Glomus mosseae, Gigaspora sp., and a combination of Glomus mosseae and Gigaspora sp.) and three pepper varieties (Red, Green, and Purple), each with three replications. The results of the study unveiled a significant interaction between mycorrhizal type and pepper variety concerning productive branch count, total plant dry weight, and root dry weight.
摘要。该项目旨在提高红辣椒品种和红辣椒栽培技术的效率,并加强红辣椒栽培技术和红辣椒品种之间的相互联系。该项目将于 2023 年 2 月至 6 月在班达亚齐的 Rumah Kasa 和 Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala 实验室进行。该项目采用的方法是3x3的3种红辣椒(Glomus mosseae、Gigaspora sp.和Campuran (Glomus mosseae + Gigaspora sp.))和3个红辣椒品种(Merah、Hijau和Ungu),并采用3种不同的方法。研究结果表明,菌根与红辣椒品种之间的相互作用与红辣椒产量、红辣椒产量和红辣椒产量有关。菌根类型和品种对 Entisol 土壤中辣椒(Capsicum annuum L.)生长和产量的影响》(The Effect of Mycorrhizal Type and Varieties on Paprika Growth and Yield on Entisol Soil)摘要。本研究旨在评估不同类型的菌根对辣椒植株生长和产量的影响,同时探讨菌根类型和辣椒品种之间的相互作用。研究于 2023 年 2 月至 6 月在班达亚齐 Syiah Kuala 大学农学院温室和园艺实验室进行。研究采用随机完全区组设计,3x3因子排列,涉及三种菌根类型(Glomus mosseae、Gigaspora sp.以及Glomus mosseae和Gigaspora sp.的组合)和三种辣椒品种(红椒、绿椒和紫椒),每个品种有三次重复。研究结果表明,菌根类型与辣椒品种之间在多产分枝数、植株总干重和根干重方面存在显著的交互作用。
{"title":"Pengaruh Jenis Mikoriza dan Varietas terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika (Capsicum annuum L.) pada Tanah Entisol","authors":"Jasmine Chamissa Yunas, J. Jumini, S. Syafruddin","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27942","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27942","url":null,"abstract":"Abstrak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas beberapa jenis mikoriza serta dampaknya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman paprika, sekaligus mengkaji interaksi antara jenis mikoriza dan varietas. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa dan laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Februari hingga Juni 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 3x3, yang terdiri dari 3 jenis mikoriza (Glomus mosseae, Gigaspora sp., dan Campuran (Glomus mosseae + Gigaspora sp.)) dan 3 varietas paprika (Merah, Hijau, dan Ungu) dengan menggunakan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang nyata antara jenis mikoriza dan varietas terhadap jumlah cabang produktif, berat kering keseluruhan tanaman, dan berat kering akar tanaman. The Effect of Mycorrhizal Type and Varieties on Paprika Growth and Yield (Capsicum annuum L.) on Entisol SoilAbstract. This research was carried out to evaluate the efficacy of different types of mycorrhizae on the growth and yield of pepper plants, while also exploring the interplay between mycorrhizal types and pepper varieties. The study was conducted at the Greenhouse and Horticulture Laboratory of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Banda Aceh, from February to June 2023. The research employed a Randomized Complete Block Design with a 3x3 factorial arrangement, involving three mycorrhizal types (Glomus mosseae, Gigaspora sp., and a combination of Glomus mosseae and Gigaspora sp.) and three pepper varieties (Red, Green, and Purple), each with three replications. The results of the study unveiled a significant interaction between mycorrhizal type and pepper variety concerning productive branch count, total plant dry weight, and root dry weight.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"111 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.28891
Yunita Sari, Zainabun Zainabun, M. Khalil
Abstarak: Inceptisol merupakan tanah yang masih muda dan mulai berkembang, yang pembentukan profil dan horizonnya agak lambat sebagai hasil alterasi bahan induk. Inceptisol memiliki berbagai permasalahan yaitu bahan organik yang rendah, memiliki pH yang masam, dan lapisan permukaan tanah yang mudah tercuci. Untuk mengatasi hal tersebut bisa memanfaatkan blotong sebagai upaya memperbaiki permasalahan Inceptisol. Blotong adalah limbah industri yang dihasilkan oleh pabrik gula merah, blotong memiliki sumber hara yang cukup lengkap sehingga dapat membantu memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bltong dapat meningkatkan C-organik tanah, dapat meningkatkan P-tersedia tanah sehingga tanaman dapat melakukan pertumbuhan dengan baik. Untuk melihat efektifitas dalam perubahan sifat kimia tanah maka harus memiliki indikator yang dapat diamati sehingga digunakan lah tanaman pakcoy yang ditanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerak gula merah (blotong) terhadapperubahan C-organik, P-tersedia Inceptisol pada pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, percobaan dilakukan dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga menghasilkan 24 Polybag dengan setiap Polybag berisi 3 kg tanah. Perlakuan terdiri atas kontrol, 15 ton ha-1, 19,5 ton ha-1, 24 ton ha-1, 28,5 ton ha-1, 33 ton ha-1. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian blotong dapat meningkatkan sifat kimia tanah Inceptisol seperti C-organik tanah dan P-tersedia tanah. Blotong dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy.The Effect Of Brown Sugar Crust (Blotong) On Changes In C-Organic, P-Available Inceptisol On Growth And Yield Of Pakcoy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis) PlantAbstract. Inceptisol is a soil that is still young and starting to develop, whose profile and horizon formation is quite slow as a result of alteration of the parent material. Inceptisol has various problems, namely low organic matter, an acidic pH, and a surface layer of soil that is easily leached. To overcome this, you can use filter cake as an effort to fix the Inceptisol problem. Blotong is industrial waste produced by brown sugar factories. Blotong has a fairly complete source of nutrients so it can help improve the physical, chemical and biological properties of the soil. Bltong can increase soil organic C, can increase soil available P so that plants can grow well. To see the effectiveness of changing the chemical properties of the soil, you must have indicators that can be observed so that pak choy plants are planted. The aim of this research is to determine the effect of brown sugar crust (blotong) on changes in organic C, P-available Inceptisol on the growth and yield of pak choy plants (Brassica rapa subsp. Chinensis). This research used a non-factorial randomized block design (RAK), the experiment was carried out with 6 treatments and 4 repetitions resulting in 24 polybags
Abstarak: Inceptisol(受体激动肽)是一种可改善人体组织结构的药物。Inceptisol 可帮助您改善组织结构、提高 pH 值,还可帮助您提高皮肤的透气性。为了实现这一目标,您可以将黑斑作为一种用于监测 Inceptisol 过氧化物歧化酶的工具。该公司是一家大型工厂的下属企业,该公司拥有庞大的生产规模,可生产水产、木材和生物制品。它可以提高 C 级有机物的含量,也可以提高 P 级tersedia 的含量,同时还可以提高膳食纤维的含量。为了在皮肤护理中提高效率,我们可以在皮肤护理中添加指示剂,以提高皮肤护理的效果。该研究的目的是为了了解如何将 C-有机物、P-tersedia Inceptisol 分解到大白菜(Brassica rapa subsp.该研究采用了非试验性 Rancangan Acak Kelompok (RAK)(RAK 非试验性)方法,每袋种植 6 棵菜和 4 棵菜,每袋种植 24 棵菜,每棵菜重 3 公斤。每公顷种植量分别为:15 吨/公顷、19.5 吨/公顷、24 吨/公顷、28.5 吨/公顷、33 吨/公顷。研究表明,水稻茎叶的生长有助于提高水稻的产量,包括水稻中的有机碳含量和水稻中的钾含量。Blotong dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy.The Effect Of Brown Sugar Crust (Blotong) On Changes Inceptisol on C-Organic, P-Available On Growth and Yield of Pakcoy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis) PlantAbstract.Inceptisol 是一种仍处于发育初期的土壤,由于母质的改变,其剖面和地层的形成相当缓慢。渍土存在各种问题,即有机质含量低、pH 值偏酸、表层土壤容易被沥滤。为了克服这些问题,可以使用滤饼来解决Inceptisol的问题。Blotong 是红糖工厂产生的工业废料。布洛通具有相当全面的养分来源,因此有助于改善土壤的物理、化学和生物特性。布洛通可以增加土壤中的有机碳,增加土壤中的可利用磷,从而使植物生长良好。要想知道改变土壤化学性质的效果,必须有可以观察到的指标,这样才能种植出大白菜。本研究的目的是确定红糖结壳(blotong)对有机碳、可利用钾的变化对大白菜(Brassica rapa subsp.Chinensis)生长和产量的影响。本研究采用了非因子随机区组设计(RAK),试验共进行了 6 个处理和 4 次重复,共产生 24 个多袋,每个多袋含有 3 千克土壤。处理包括对照、15 吨/公顷、19.5 吨/公顷、24 吨/公顷、28.5 吨/公顷、33 吨/公顷。研究表明,施用滤饼可以改善Inceptisol土壤的化学性质,如土壤有机碳和土壤可利用钾。
{"title":"Pengaruh Kerak Gula Merah (Blotong) Terhadap Perubahan C-Organik, P-Tersedia Inceptisol Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis)","authors":"Yunita Sari, Zainabun Zainabun, M. Khalil","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.28891","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.28891","url":null,"abstract":"Abstarak: Inceptisol merupakan tanah yang masih muda dan mulai berkembang, yang pembentukan profil dan horizonnya agak lambat sebagai hasil alterasi bahan induk. Inceptisol memiliki berbagai permasalahan yaitu bahan organik yang rendah, memiliki pH yang masam, dan lapisan permukaan tanah yang mudah tercuci. Untuk mengatasi hal tersebut bisa memanfaatkan blotong sebagai upaya memperbaiki permasalahan Inceptisol. Blotong adalah limbah industri yang dihasilkan oleh pabrik gula merah, blotong memiliki sumber hara yang cukup lengkap sehingga dapat membantu memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bltong dapat meningkatkan C-organik tanah, dapat meningkatkan P-tersedia tanah sehingga tanaman dapat melakukan pertumbuhan dengan baik. Untuk melihat efektifitas dalam perubahan sifat kimia tanah maka harus memiliki indikator yang dapat diamati sehingga digunakan lah tanaman pakcoy yang ditanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerak gula merah (blotong) terhadapperubahan C-organik, P-tersedia Inceptisol pada pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, percobaan dilakukan dengan 6 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga menghasilkan 24 Polybag dengan setiap Polybag berisi 3 kg tanah. Perlakuan terdiri atas kontrol, 15 ton ha-1, 19,5 ton ha-1, 24 ton ha-1, 28,5 ton ha-1, 33 ton ha-1. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian blotong dapat meningkatkan sifat kimia tanah Inceptisol seperti C-organik tanah dan P-tersedia tanah. Blotong dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy.The Effect Of Brown Sugar Crust (Blotong) On Changes In C-Organic, P-Available Inceptisol On Growth And Yield Of Pakcoy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis) PlantAbstract. Inceptisol is a soil that is still young and starting to develop, whose profile and horizon formation is quite slow as a result of alteration of the parent material. Inceptisol has various problems, namely low organic matter, an acidic pH, and a surface layer of soil that is easily leached. To overcome this, you can use filter cake as an effort to fix the Inceptisol problem. Blotong is industrial waste produced by brown sugar factories. Blotong has a fairly complete source of nutrients so it can help improve the physical, chemical and biological properties of the soil. Bltong can increase soil organic C, can increase soil available P so that plants can grow well. To see the effectiveness of changing the chemical properties of the soil, you must have indicators that can be observed so that pak choy plants are planted. The aim of this research is to determine the effect of brown sugar crust (blotong) on changes in organic C, P-available Inceptisol on the growth and yield of pak choy plants (Brassica rapa subsp. Chinensis). This research used a non-factorial randomized block design (RAK), the experiment was carried out with 6 treatments and 4 repetitions resulting in 24 polybags ","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"283 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140464845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.27957
Sheila Salsabila Harahap, Manfarizah Manfarizah, T. Alvisyahrin
Abstrak. Kecamatan Lembah Seulawah memiliki peluang terjadi erosi sangat tinggi karena adanya kegiatan manusia dalam penebangan hutan dan adanya variasi lereng yang didominasi 26-40 % dan 40 %. Dalam hal ini lereng merupakan parameter topografi yang sangat mempengaruhi proses terjadinya erosi. Pada daerah yang tererosi, sifat-sifat tanah akan mengalami perubahan. Kerusakan yang dialami pada tanah yang mengalami erosi berupa kemunduran sifat-sifat fisika tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dalam sifat-sifat fisika tanah pada beberapa kelas lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survai deksriptif kuantitatif yang didasarkan pada pengamatan secara langsung dilapangan dan analisis tanah dilaboratorium. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data spasial lokasi penelitian, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), pelaksanaan dilapangan dan analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu tekstur, kemantapan agregat, porositas, Bulk Density, permeabilitas, struktur, kedalaman efektif, dan warna tanah. Tekstur tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki tekstur lempung berliat, pada kelas lereng 8-15% dan 25-45% memiliki tekstur lempung liat berpasir, sedangkan pada lereng 15-25% memiliki tekstur liat. Struktur tanah dengan bentuk gumpal bersudut terdapat pada semua kelas lereng, sedangkan untuk tingkat perkembangan pada kelas lereng 0-8%, 15-25%, dan 25-45% memiliki tingkat perkembangan yang sama yaitu sedang, namun pada lereng 8-15% memiliki tingkat perkembangan yang lemah. Kemantapan agregat pada lereng 0-25% memiliki kriteria yang sama yaitu agak mantap sedangkan pada lereng 25-45% memiliki kriteria kurang mantap. Nilai Bulk Density tanah menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda pada semua kelas lereng yaitu diantara 1,29-1,32 g/cm3 dan dalam kriteria yang sama yaitu tinggi. Porositas pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria yang baik sedangkan pada kelas lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria porositas yang kurang baik. Permeabilitas tanah pada lereng 0-8% memiliki kriteria sedang, sedangkan pada lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria lambat-sedang. Warna tanah pada lereng 0-8% memiliki warna coklat dan coklat kekuningan, tapi pada kelerengan yang meningkat sampai kelas 25% memiliki warna tanah didominasi oleh warna hitam pada top soil dan coklat gelap pada sub soil, sedangkan pada lereng yang semakin meningkat yaitu 25-45% warna tanah menjadi lebih terang yaitu coklat. Kedalaman efektif tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria dalam, sedangkan pada kelas lereng yang meningkat yaitu 8-45% mengalami penurunan sehingga memiliki kriteria sedang.Analysis of Soil Physical Properties on Several Slope Classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar DistrictAbstract. Lembah Seulawah Subdistrict has a very high chance of erosion due to human activities in deforestation and slope variations which are domi
{"title":"Analisis Sifat-Sifat Fisika Tanah pada Beberapa Kelas Lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar","authors":"Sheila Salsabila Harahap, Manfarizah Manfarizah, T. Alvisyahrin","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27957","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27957","url":null,"abstract":"Abstrak. Kecamatan Lembah Seulawah memiliki peluang terjadi erosi sangat tinggi karena adanya kegiatan manusia dalam penebangan hutan dan adanya variasi lereng yang didominasi 26-40 % dan 40 %. Dalam hal ini lereng merupakan parameter topografi yang sangat mempengaruhi proses terjadinya erosi. Pada daerah yang tererosi, sifat-sifat tanah akan mengalami perubahan. Kerusakan yang dialami pada tanah yang mengalami erosi berupa kemunduran sifat-sifat fisika tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan dalam sifat-sifat fisika tanah pada beberapa kelas lereng di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode survai deksriptif kuantitatif yang didasarkan pada pengamatan secara langsung dilapangan dan analisis tanah dilaboratorium. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data spasial lokasi penelitian, pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL), pelaksanaan dilapangan dan analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu tekstur, kemantapan agregat, porositas, Bulk Density, permeabilitas, struktur, kedalaman efektif, dan warna tanah. Tekstur tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki tekstur lempung berliat, pada kelas lereng 8-15% dan 25-45% memiliki tekstur lempung liat berpasir, sedangkan pada lereng 15-25% memiliki tekstur liat. Struktur tanah dengan bentuk gumpal bersudut terdapat pada semua kelas lereng, sedangkan untuk tingkat perkembangan pada kelas lereng 0-8%, 15-25%, dan 25-45% memiliki tingkat perkembangan yang sama yaitu sedang, namun pada lereng 8-15% memiliki tingkat perkembangan yang lemah. Kemantapan agregat pada lereng 0-25% memiliki kriteria yang sama yaitu agak mantap sedangkan pada lereng 25-45% memiliki kriteria kurang mantap. Nilai Bulk Density tanah menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda pada semua kelas lereng yaitu diantara 1,29-1,32 g/cm3 dan dalam kriteria yang sama yaitu tinggi. Porositas pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria yang baik sedangkan pada kelas lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria porositas yang kurang baik. Permeabilitas tanah pada lereng 0-8% memiliki kriteria sedang, sedangkan pada lereng 8-45% mengalami sedikit penurunan sehingga memiliki kriteria lambat-sedang. Warna tanah pada lereng 0-8% memiliki warna coklat dan coklat kekuningan, tapi pada kelerengan yang meningkat sampai kelas 25% memiliki warna tanah didominasi oleh warna hitam pada top soil dan coklat gelap pada sub soil, sedangkan pada lereng yang semakin meningkat yaitu 25-45% warna tanah menjadi lebih terang yaitu coklat. Kedalaman efektif tanah pada kelas lereng 0-8% memiliki kriteria dalam, sedangkan pada kelas lereng yang meningkat yaitu 8-45% mengalami penurunan sehingga memiliki kriteria sedang.Analysis of Soil Physical Properties on Several Slope Classes in Lembah Seulawah Subdistrict, Aceh Besar DistrictAbstract. Lembah Seulawah Subdistrict has a very high chance of erosion due to human activities in deforestation and slope variations which are domi","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"135 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140465312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.28927
Riska Munira, M. Khalil, Muyassir Muyassir
Abstrak. Pemberian pupuk organik dari cangkang telur ayam dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawi, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan juga dapat mengurangi limbah di lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehalusan tepung cangkang telur ayam terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.) pada Inceptisol. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola non faktorial, dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Susunan perlakuannya yaitu kontrol, kehalusan 140 mesh, 60 mesh, 35 mesh dan 18 mesh. Dosis tepung cangkang telur ayam yang digunakan adalah 25 g tanaman-1. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman sawi (tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot basah tanaman) dan hasil analisis akhir sifat kimia tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehalusan tepung cangkang telur ayam dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi pada Inceptisol, pertumbuhan tanaman terbaik terdapat pada kehalusan tepung cangkang telur 60 mesh. Kehalusan tepung cangkang telur ayam berpengaruh terhadap pH tanah, namun kehalusan tepung cangkang telur ayam sampai dosis 25 g tanaman-1 belum dapat meningkatkan C-organik, KTK, dan KB pada Inceptisol.Effect of Chicken Egg Shell Flour Fineness on Soil Chemical Properties, Growth and Production of Mustard Plants (Brassica juncea L.)Abstract. The application of organic fertilizer from chicken eggshells can increase the productivity of mustard plants, reduce the use of inorganic fertilizers and can also reduce waste in the environment. The purpose of this study was to determine the effect of fineness of chicken eggshell flour on soil chemical properties, growth and production of mustard plants (Brassica juncea L.) on Inceptisol. This study used a non-factorial randomized group design (RAK) pattern, with five treatments and three replications. The treatment arrangement is control, fineness of 140 mesh, 60 mesh, 35 mesh and 18 mesh. The dose of chicken eggshell flour used was 25 g plant-1. The parameters observed were mustard plant growth (plant height, number of leaves and plant wet weight) and the results of the final analysis of soil chemical properties. The results of this study indicate that the fineness of chicken eggshell meal can increase the growth of mustard plants on Inceptisol, the best plant growth is found at 60 mesh eggshell meal fineness. The fineness of chicken eggshell flour affects soil pH, but the fineness of chicken eggshell flour up to a dose of 25 g plant-1 has not been able to increase C-organic, KTK, and KB on Inceptisol.
{"title":"Pengaruh Kehalusan Tepung Cangkang Telur Ayam terhadap Sifat Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)","authors":"Riska Munira, M. Khalil, Muyassir Muyassir","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.28927","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.28927","url":null,"abstract":"Abstrak. Pemberian pupuk organik dari cangkang telur ayam dapat meningkatkan produktivitas tanaman sawi, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan juga dapat mengurangi limbah di lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehalusan tepung cangkang telur ayam terhadap sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L.) pada Inceptisol. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola non faktorial, dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Susunan perlakuannya yaitu kontrol, kehalusan 140 mesh, 60 mesh, 35 mesh dan 18 mesh. Dosis tepung cangkang telur ayam yang digunakan adalah 25 g tanaman-1. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman sawi (tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot basah tanaman) dan hasil analisis akhir sifat kimia tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehalusan tepung cangkang telur ayam dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi pada Inceptisol, pertumbuhan tanaman terbaik terdapat pada kehalusan tepung cangkang telur 60 mesh. Kehalusan tepung cangkang telur ayam berpengaruh terhadap pH tanah, namun kehalusan tepung cangkang telur ayam sampai dosis 25 g tanaman-1 belum dapat meningkatkan C-organik, KTK, dan KB pada Inceptisol.Effect of Chicken Egg Shell Flour Fineness on Soil Chemical Properties, Growth and Production of Mustard Plants (Brassica juncea L.)Abstract. The application of organic fertilizer from chicken eggshells can increase the productivity of mustard plants, reduce the use of inorganic fertilizers and can also reduce waste in the environment. The purpose of this study was to determine the effect of fineness of chicken eggshell flour on soil chemical properties, growth and production of mustard plants (Brassica juncea L.) on Inceptisol. This study used a non-factorial randomized group design (RAK) pattern, with five treatments and three replications. The treatment arrangement is control, fineness of 140 mesh, 60 mesh, 35 mesh and 18 mesh. The dose of chicken eggshell flour used was 25 g plant-1. The parameters observed were mustard plant growth (plant height, number of leaves and plant wet weight) and the results of the final analysis of soil chemical properties. The results of this study indicate that the fineness of chicken eggshell meal can increase the growth of mustard plants on Inceptisol, the best plant growth is found at 60 mesh eggshell meal fineness. The fineness of chicken eggshell flour affects soil pH, but the fineness of chicken eggshell flour up to a dose of 25 g plant-1 has not been able to increase C-organic, KTK, and KB on Inceptisol.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"407 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140464961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-01DOI: 10.17969/jimfp.v9i1.27708
Ika Wulandarie, S. Sugianto, Muhammad Rusdi
Abstrak. Kelapa sawit merupakan komoditas utama dalam produksi minyak nabati di Indonesia dan menyumbang pendapatan devisa terbesar bagi negara. Dengan perkebunan kelapa sawit yang luas, pengelolaan jumlah pohon kelapa sawit menjadi krusial dalam perencanaan dan pemeliharaan. Sayangnya, perhitungan manual sering kali tidak efektif dan berisiko terjadi kesalahan perhitungan. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan penggunaan teknologi penginderaan jauh, khususnya Oil Palm Application (OPA) dari Trimble eCognition, untuk menghitung jumlah pohon kelapa sawit secara otomatis melalui citra satelit beresolusi tinggi. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan proses perhitungan otomatis kelapa sawit menggunakan OPA dan mengevaluasi potensi serta tingkat akurasi teknologi ini. Hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien. OPA diharapkan mampu memberikan informasi cepat dan akurat tentang jumlah pohon kelapa sawit, membantu pengelola perkebunan dalam perencanaan, pemeliharaan, dan pemupukan yang lebih efektif. Studi ini menjadi relevan mengingat pertumbuhan pesat perkebunan kelapa sawit setiap tahunnya dan meningkatnya permintaan minyak sawit di pasar domestik dan internasional.Automatic Calculation Process Using Oil Palm Application (OPA)Abstrac. Palm oil is a primary commodity in the vegetable oil production in Indonesia and contributes significantly to the country's foreign exchange earnings. Given the vast expanses of oil palm plantations, the management of the palm tree count becomes crucial in planning and maintenance. Unfortunately, manual counting often proves ineffective and prone to calculation errors. Therefore, this research proposes the utilization of remote sensing technology, specifically the Oil Palm Application (OPA) by Trimble eCognition, to automatically count the number of oil palm trees through high-resolution satellite imagery.This study aims to elucidate the automated oil palm tree counting process using OPA and evaluate the potential and accuracy of this technology. The results are expected to make a positive contribution to more efficient oil palm plantation management. OPA is anticipated to provide quick and accurate information about the number of oil palm trees, assisting plantation managers in better planning, maintenance, and fertilization. This study is relevant considering the rapid growth of oil palm plantations each year and the increasing demand for palm oil in both domestic and international markets.
{"title":"Proses Perhitungan Otomatis Menggunakan Oil Palm Application (OPA)","authors":"Ika Wulandarie, S. Sugianto, Muhammad Rusdi","doi":"10.17969/jimfp.v9i1.27708","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v9i1.27708","url":null,"abstract":"Abstrak. Kelapa sawit merupakan komoditas utama dalam produksi minyak nabati di Indonesia dan menyumbang pendapatan devisa terbesar bagi negara. Dengan perkebunan kelapa sawit yang luas, pengelolaan jumlah pohon kelapa sawit menjadi krusial dalam perencanaan dan pemeliharaan. Sayangnya, perhitungan manual sering kali tidak efektif dan berisiko terjadi kesalahan perhitungan. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan penggunaan teknologi penginderaan jauh, khususnya Oil Palm Application (OPA) dari Trimble eCognition, untuk menghitung jumlah pohon kelapa sawit secara otomatis melalui citra satelit beresolusi tinggi. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan proses perhitungan otomatis kelapa sawit menggunakan OPA dan mengevaluasi potensi serta tingkat akurasi teknologi ini. Hasilnya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang lebih efisien. OPA diharapkan mampu memberikan informasi cepat dan akurat tentang jumlah pohon kelapa sawit, membantu pengelola perkebunan dalam perencanaan, pemeliharaan, dan pemupukan yang lebih efektif. Studi ini menjadi relevan mengingat pertumbuhan pesat perkebunan kelapa sawit setiap tahunnya dan meningkatnya permintaan minyak sawit di pasar domestik dan internasional.Automatic Calculation Process Using Oil Palm Application (OPA)Abstrac. Palm oil is a primary commodity in the vegetable oil production in Indonesia and contributes significantly to the country's foreign exchange earnings. Given the vast expanses of oil palm plantations, the management of the palm tree count becomes crucial in planning and maintenance. Unfortunately, manual counting often proves ineffective and prone to calculation errors. Therefore, this research proposes the utilization of remote sensing technology, specifically the Oil Palm Application (OPA) by Trimble eCognition, to automatically count the number of oil palm trees through high-resolution satellite imagery.This study aims to elucidate the automated oil palm tree counting process using OPA and evaluate the potential and accuracy of this technology. The results are expected to make a positive contribution to more efficient oil palm plantation management. OPA is anticipated to provide quick and accurate information about the number of oil palm trees, assisting plantation managers in better planning, maintenance, and fertilization. This study is relevant considering the rapid growth of oil palm plantations each year and the increasing demand for palm oil in both domestic and international markets.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"824 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140467917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}